Anda di halaman 1dari 9

PREPLANING ANAMNESA PASIEN DENGAN HIV DAN AIDS

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS
Dosen Pengampu : Sutiyono S,Kep., M.Kes

Di Susun Oleh :

1. Ahmad Gunawan (2002003)

2. Ardelina Novitasari (2002046)

3. Ari Nurrohman (2002048)

4. Herlinda Humairoh (2002060)

5. Ibnu Fiksani Riski (2002021)

6. Nabila Diah K (2002033)

7. Putri Cahyaning F (2002032)

8. Putri Dyastutik (2002033)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2022
Pokok Bahasan : Anamnesa pasien dengan HIV/AIDS
Sub Pokok Bahasan : Anamnesa pasien yang terduga
terkena penyakit HIV/AIDS, penyebab,gejala dan cara penularan
Sasaran : Pasien X
Waktu : 30 menit
Pertemuan ke : I (satu)
Hari/ tanggal : Selasa, 04 Mei 2017
Tempat : Rumah sakit
Penyuluh :

A. LATAR BELAKANG
Infeksi HIV (human immunodeficiency virus) dapat menyebabkan penyakit A
IDS (acquired immunodeficiency syndrome) (Kowalak, 2014, hlm.483). Penyakit infe
ksi HIV & AIDS masih merupakan masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia.
Masalah yang berkembang sehubungan dengan penyakit infeksi HIV & AIDS adalah
angka kejadian dan kematian yang masih tinggi. Meskipun telah dicapai berbagai kem
ajuan di bidang kedokteran dan farmasi, serta telah dilakukan berbagai upaya pencega
han primer maupun sekunder, tetai angka kesakitan dan kematiannya tetap tinggi. Me
nurut WHO, hingga Desember 2000, dilaporkan 58 juta jiwa penduduk dunia terinfek
si HIV, dalam kurun waktu tersebut 22 juta jiwa meninggal atau 7000 jiwa meninggal
akibat AIDS setiap hari.
HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik yang sering dikaitkan dengan
kesehatan reproduksi terutama kelompok perempuan. Kerentanan perempuan
dan remaja putri untuk tertular umumnya karena kurangnya pengetahuan dan
informasi tentang HIV dan AIDS ataupun kurangnya akses untuk mendapatkan
layanan pencegahan HIV (Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI,
2008).

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga d
apat memahami tentang HIV/AIDS.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga d
iharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS
2. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS
3. Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
4. Menjelaskan tanda dan gejala HIV/AIDS
5. Menjelaskan akibat lanjut HIV/AIDS
6. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS
7. Menjelaskan penatalaksanaan HIV/AIDS

C. SASARAN
Sasaran dan target pendidikan kesehatan adalah pasien HIV/AIDS di ruang ...
dan keluarganya

D. METODE
Metode yang di gunakan pada pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien da
n keluarga dapat memahami tentang HIV/AIDS yaitu;
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Selasa, 04 Mei 2017 Waktu : 30 menit 

F. MEDIA DAN ALAT


Media yang digunakan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarg
a dapat memahami tentang HIV/AIDS antara lain:
1. Flip Chart
2. Leaflet

G. SETTING TEMPAT
Pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluar
ga dapat memahami tentang HIV/AIDS. Berikut setting tempat pendidikan kesehatan;
Keterangan;
: Perawat

: Observer

: Observer : Flipchart

H. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap
Waktu Kegiatan Leader Kegiatan Audience Metode Media
Kegiatan
Ceramah Pen 5 menit  Memberi salam.  Menjawab sala ceramah
dahuluan  Perkenalan diri m
 Menjelaskan maksu  Mendengarkan.
d dan tujuan  Berpartisipasi a
 Mengkaji pengetahu ktif.
an pasien dan keluar  Menjawab perta
ga mengenai HIV/A nyaan.
IDS.
 Mengingatkan Kont
rak waktu

Ceramah dan 20 meni  Menjelaskan penger  Mendengarkan ceramah, d flipchart


diskusi penya t tian HIV/AIDS.  Berpartisipasi a iskusi
jian  Menjelaskan penyeb ktif.
ab HIV/AID.
 Menjelaskan cara pe
nularan HIV/AIDS.
 Menjelaskan tanda d
an gejala HIV/AIDS
 Menjelaskankan aki
bat lanjut HIV/AID
S
 Menjelaskan cara pe
ncegahan
 Menjelaskan penatal
aksanaan HIV/AIDS
Evaluasi 5 menit  Tanya jawab  Mampu menja diskusi Leaflet
wab pertanyaan

Penutup 1 menit  Berpamitan  Menjawab sala


m
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan media dan izin tempat palaksanaan pendidikan kesehatan sudah sele
sai dan siap 3 hari sebelum acara. Penyaji menguasai materi HIV/AIDS yang akan
disampaikan. Acara diikuti oleh pasien HIV/AIDS dan keluarga pasien HIV/AIDS
rumah sakit.
2. Evaluasi Proses
Acara dilaksanakan pada hari selasa,4 mei 2017, jam 08.00 WIB. Acara dilaku
kan selama kurang lebih 30menit. Pembukaan dilakukan 5 menit dengan memberi
salam,memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, mengkaji tingkat pe
ngetahuan peserta mengenai HIV/AIDS, dan mengingatkan kontrak. Penyajian sel
ama 20 menit, menyampaikan mengenai pengertian HIV/AIDS penyebab HIV/AI
DS cara penularan HIV/AIDS, tanda dan gejala HIV/AIDS, akibat lanjut HIV/AI
DS, cara pencegahan HIV/AIDS penatalaksanaan HIV/AIDS Evaluasi dan penutu
p selama 5 menit.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien HIV/AIDS da
n keluarga pasien HIV/AIDS diharapkan 85% dapat mengetahui pengertian HIV/
AIDS, 85% dapat mengetahui penyebab HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui cara p
enularan HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS, 85% da
pat mengetahui akibat lanjut HIV/AIDS,85% dapat mengetahui cara pencegahan
HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui penatalaksanaan HIV/AIDS.

J. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Acquired Immune Deficienncy Syndrome(AIDS) adalah suatu kumpulan gejal
a penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh ; bukan peyakit bawaan tetapi didap
at dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency V
irus (HIV) (Widoyono,2011, hlm.108).
2. Penyebab
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) retrovirus HIV-1 meru
pakan agens etiologi yang primer.

3. Cara penularan
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) penularan terjadi melal
ui kontak dengan darah atau cairan tubuh dan berkaitan dengan perilaku resiko-tin
ggi yang bisa dikenali. Keadaan ini secara kurang proporsional tergambar pada:
a. Laki-laki homoseksual (laki-laki dengan laki -laki) dan biseksual
b. Para pemakai obat IV (intravena/suntik)
c. Neonatus (bayi baru lahir) dari ibu yang terinfeksi
d. Resipien darah (produk darah yang terkontaminasi)
e. Pasangan heteroseksual pada individu yang masuk dalam kelompok sebelum
nya.
Cara penularan HIV/AIDS menurut, Widoyono (2011, hlm.111), yaitu:
a. bu hamil, melalui proses bersalin dan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
b. Jarum suntik secara bersamaan dan bergantian dengan orang yang sudah terin
feksi HIV
c. Transfusi darah
d. Hubungan Seksual.

4. Tanda Dan Gejala


Infeksi HIV bermanifestasi melalui banyak cara. Sesudah pajanan risiko-tinggi
dan inokulasi, biasanya orang yang terinfeksi akan mengalami sindrom mirip-mon
onukleosis (mononucleosis-like syndrome) yang bisa disebabkan oleh penyakit flu
atau infeksi virus lain dan kemudian berada dalam keadaan tanpa gejala (asimpto
matik) selama bertahun-tahun. Pada stadium yang laten ini, satu-satunya tanda yan
g menunjukkan infeksi HIV adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang membuk
tikan serokonversi (Kowalak, Welsh, dan Mayer, 2014, hlm.484).
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.484), ketika muncul keluhan
dan gejalanya timbul dalam banyak bentuk, yang meliputi:
a. Limfadenopati persisten di seluruh tubuh yang terjadi sekunder karena fungsi s
el-sel CD4+ mengalami kerusakan.
b. Gejala nonspesifik, termasuk penurunan berat badan, rasa mudah lelah, kering
at malam, demam yang berhubungan dengan perubahan fungsi sel-sel CD4, im
unodefisiensi, dan infeksi pada sel-sel lain yang membawa antigen CD4+.
c. Gejala neurologi yang terjadi karena ensefalopati HIV dan infeksi pada sel-sel
neuroglia.
d. Infeksi oportunis atau penyakit kanker yang berhubungan dengan imunodefisie
nsi.
e. Masa inkubasi selama 6 bulan sampai 5 tahun, window periode selama 6 –8 mi
nggu yaitu tubuh sudah terinfeksi HIV namun belum dapat terdeteksi oleh pem
eriksaan laboratorium, Pasien yang terkena HIV bila tidak diobati maka penya
kit ini bermanifestasi mnjadi AIDS, Diare kronis, kandidiasis mulut yang luas(
Widoyono, 2011, hlm.111).

5. Akibat lanjut HIV/AIDS Komplikasi medis HIV/AIDS pada wanita antara lain
esofarigitis kandida dan Pneumocysis carinni. Selain itu juga bisa ditemukan virus
Human Papiloma dan penyakit serviks, virus Herpes simpleks, chancroid, sifilis, u
lkus genetal HIV, penyakit inflamasi pelvis, dan kandidiasis vagina. (asuhan keper
awatan pada pasien yang terinfeksi HIV/AIDS, (Nursalam dan Kurniawati, hlm. 1
65)Akibat lanjut HIV/AIDS meliputi Infeksi oportunitis yang berulang, seperti;
a. Pneumonia pneumocystis carini
b. Kriptosporidiosis
c. Toksoplasmosis
d. Histoplasmosis
e. Kandidiasis f.Kriptokokosis
f. Herpes simpleks 1 dan 2
g. Retinitis sitomegalovirus
h. Tuberkulosis
i. Mikobakteriosis
j. Sarkoma kapos
k. westing disease (penyakit lisut)
l. kompleks dimensia AIDS
6. Pencegahan HIV/AIDS
Pencegahan HIV / AIDS menurut Widoyono (2011, hlm.113-114), yaitu :
a. Menghindari hubungan seksual dengan penerita HIV/AIDS
b. Mencegah hubungan berganti-ganti pasangan
c. Menghindari hubungan dengan penderita pecandu napza
d. Memberikan transfusi darah hanya yang benar-benar memerlukan
e. Memastikan sterilisasi alat suntik
f. Test HIV secara berkala
7. Penatalaksanaan HIV/AIDS
Penatalaksanan HIV/AIDS menurut Widoyono (2011,hlm.114-122) yaitu:
a. Terapi VCT (Voluntary Counselling and Testing): kegiatan sukarela untuk
melakukan tes HIV.
b. Terapi ARV (Anti-retroviral virus) sesuai indikasi dokter.
c. Mengikuti terapi PMTCT (Preventing mother-to-child transmission): penc
egahan penularan HIV dari ibu ke anak.
d. Mengikuti program CST (Care, support, and treatment): program dukunga
n, perawatan dan pengobatan untuk penderita HIV/AIDS.

DAFTAR PUSTAKA
asuhan keperawatan pada pasien yang terinfeksi HIV/AIDS, (Nursalam dan Ninuk
Dian Kurniawati, 2007, Jakarta: Salemba Medika,

Anda mungkin juga menyukai