Anda di halaman 1dari 13

KASUS KORUPSI BANSOS CORONA YANG MELIBATKAN MENTERI SOSIAL

DITINJAU DARI MORAL KEUTAMAAN

Dosen Pengammpu : Yuwanti,S.SiT.,M.Kes

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Anita (2001004)
2. Atikah Rahmah (2001005)
3. Ida Fatmasari (2001017)
4. Ilyas Ulul Azmi (2001019)
5. Ni Kadek Ayu Triana M (2001024)
6. Siti Zaqiyah Darojat (2001039)
7. Wulan Sari ( 2001043)

UNIVERSITAS AN NUR PURWODADI


PRODI DIII KEPERAWATAN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mata kuliah "PBAK". Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad saw. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah PBAK di program studi DIII
KEPERAWATAN. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ibu Yuwanti, S.SiT.,M.Kes . yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
LATAR BELAKANG......................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................5
PEMBAHASAN ..............................................................................7
KESIMPULAN ..............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................14

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan orang belajar etika untuk menjadi orang yang utama, utama dalam
sudut pandang etika dibagi menjadi dua macam yaitu keutamaan karakter dan
keutamaan akal budi. Keutamaan karakter berkaitan dengan sifat manusia dan
keutamaan akal budi berkaitan dengan pengolahan budi manusia. Sehingga untuk
mencapai dua-duanya harus dicapai dengan pembiasaan mengulang-ngulang aktivitas
yang sama. Dalam keutamaan karakter sendiri masih banyak penyimpangan yang
terjadi. Pada dasarnya keutamaan karakter sangat dibutuhkan pada kehidupan kita
sebagai makhluk hidup yang harus hidup berdampingan dengan sesama. Salah satu
kasus penyimpangan keutamaan karakter yaitu kasus korupsi bansos corona yang
melibatkan menteri sosial yang sangat menyimpang dari keutamaan karakter seperti
halnya tanggungjawab. Tanggungjawab harus dibiasakan dalam kehidupan agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap keutamaan karakter. Tanggungjawab
juga bisa menjadikan kita sebagai pribadi yang dapat dipercaya
Pada dasarnya kita sebagai manusia dan keutamaan karakter seperti
tanggungjawab sangat berdampingan dan tidak bisa dipisahkan. Tanggung jawab
sendiri merupakan suatu tindakan yang menanggung sesuatu demi kebaikan dengan
cara itu, manusia tumbuh dan berkembang dalam keutamaannya, kesempurnaannya,
kepenuhannya sebagai manusia dan manusia bertanggungjwab atas tindakannya,
meski tidak ada hukum yang mengaturnya. Setiap manusia juga memiliki tanggung
jawab masing-masing dan tanggunjawab sendiri bersifat kodrat yang dimana itu sudah
selayaknya menjadi bagian hidup manusia itu sendiri. Dengan kesadaran akan
tanggungjwab seharusnya kita tidak menjadi semena-mena dan bertindak sesuai
dengan keinginan kita, namun di kehidupan masih banyak tindakan yang
menyimpang dari keutamaan karakter kita yaitu yang harus bertanggungjawab atas
segala hal seperti korupsi. Korupsi sendiri sangat merugikan diri sendiri bahkan orang
lain. Kasus-kasus seperti korupsi sangat melenceng dari arti yang sesungguhnya dari
keutamaan karakter seperti tanggungjawab.
Tanggung jawab sendiri harus kita biasakan dalam hidup kita namun sering
kali kita sebagai manusia lupa untuk bertanggungjawab atas tindakan kita sehingga
banyak penyimpangan yang terjadi seperti korupsi. Kasus korupsi bansos corona yang
melibatkan menteri sosial menjadi salah satu contoh dari penyimpangan karakter

4
tanggungjawab. Apalagi dalam kasus ini menyangkut hidup orang lain. Seringkali
para pejabat pemerintahan lalai akan tanggung jawabnya sebagai pengayom
masyarakat dan melakukan penyimpangan keutamaan karakter tanggungjawab itu
sendiri.
Kasus-kasus seperti korupsi yang dilakukan pejabat pemerintahan sebaiknya
ditindak lanjuti secara mendalam dan di beri hukuman yang setimpal atas
tindakannya, agar kasus korupsi di negara kita Indonesia ini berkurang dan tidak
merugikan masayarakat. Dari contoh kasus korupsi bansos corona yang melibatkan
menteri sosial kita bisa mengetahui betapa pentingnya keutamaan karakter
tanggungjawab dalam menjalankan amanah sebagai pejabat pemerintahan dan tidak
berlaku semena-mena akan jabatan yang dimilikinya. Sebagai pejabat pemerintahan
seharusnya mengerti akan tanggungjawabnya kepada masyarakat apalagi di masa
pandemi yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami kesusahan
dalam mencari nafkah karena di haruskan lockdown dalam beberapa waktu,
masyarakat tidak bisa bekerja seperti biasanya.
Dengan pejabat pemerintahan melakukan korupsi bisa menjadikan masyarakat
tidak percaya lagi kepada kinerja pemerintahan masyarakat pasti menganggap bahwa
pejabat pemerintahan hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan
masyarakatnya. Sehingga dari kasus ini kita dapat belajar dan memahami bahwa
tanggungjawab sangat diperlukan bagi kehidupan kita terutama bagi pejabat
pemerintahan yang menjalankan amanah untuk kepentingan masyarakatnya.

5
KASUS KORUPSI

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mengganjar mantan Menteri
Sosial Juliari Peter Batubara Senin (23/08) dengan vonis 12 tahun penjara dan denda Rp500
juta subsidair enam bulan kurungan. Bekas politikus PDI Perjuangan ini dinilai hakim
terbukti secara sah dan bersalah melakukan korupsi dengan menerima suap lebih dari Rp32
miliar dari rekanan penyedia bansos di Kemensos. "Menjatuhkan pidana 12 tahun penjara dan
pidana denda Rp500 juta subsidair enam bulan," kata Hakim Ketua Muhammad Damis
membacakan putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Hakim juga menghukum Juliari
membayar uang pengganti sebesar Rp14,5 miliar subsidair 2 tahun penjara dan pencabutan
hak politik berupa dipilih dalam jabatan publik selama empat tahun usai terdakwa menjalani
pidana pokok. Atas vonis majelis hakim, pihak Juliari maupun jaksa penuntut umum KPK
masing-masing menyatakan 'pikir-pikir' dan akan mempelajari amar putusan. Putusan itu
lebih berat dibanding tuntutan Jaksa KPK yang meminta hakim menghukum Juliari 11 tahun
penjara dan denda Rp500 juta subsidair enam bulan kurungan. Juliari sebelumnya didakwa
menerima suap miliaran Rupiah dari konsultan hukum Harry Van Sidabuke dan Presiden
Direktur PT Tigapilar Agro Utama Ardian Iskandar. Keduanya masih menjalani proses
persidangan dan dituntut masing-masing empat tahun penjara. Menurut KPK saat
mengungkap konstruksi perkara, Juliari selaku menteri sosial diduga menyepakati adanya fee
dari setiap paket bansos. "Untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh MJS dan AW sebesar
Rp10.000 paket sembako dari nilai Rp300.000 per paket bansos," terang Firli dalam
konferensi pers pada Desember tahun lalu. Dari duit-duit paket yang ditilap itu, ada warga
yang betul-betul bertumpu pada bantuan sosial pemberian pemerintah.

6
1. PEMBAHASAN
Korupsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain bahkan suatu kelompok dan biasanya juga menyalahgunakan
suatu kewenangan atau sarana yang ada pada dirinya karena suatu jabatan ataupun
kedudukan. Korupsi dapat terjadi dari dalam diri (internal) pelaku maupu dari luar diri
pelaku (eksternal). Dari dalam diri pelaku seperti sifat tamak atau rakus, gaya
hidupnya konsumtif, dan pastinya kurangnya maral dalam diri individu tersebut.
Sedangkan dari luar diri pelaku bisa disebabkan oleh faktor politik, hukum, ekonomi,
dan organisasi. Korupsi sangat masih sering kita jumpai di negara kita Indonesia,
walaupun sudah jelas ada hukum yang mengatur apabila seseorang melakukan tindak
pidana korupsi tidak membuat para koruptor-koruptor di negara kita ini merasa takut.
Keutamaan merupakan suatu keadaan jiwa yang terarah pada kebaikan yang
diusahakan melalui latihan secara berulang-ulang dan dikendaki secara sadar.
Keutamaan sendiri menjadi karakter jiwa yang terus-menerus diusahakan sehingga
orang-orang yang hanya saat-saat tertentu bertanggungjawab misalnya tidak bisa
dikatan bahwa orang itu memiliki keutamaan tanggungjawab. Keutamaan juga status
karakter yang berkenaan dengan pilihan maksudnya keutamaan berada ditengah-
tengah harus ditentukan dengan cara sebagaimana orang baik menentukannya.
Keutamaan juga bagian dari kodrat kehadiran kita sebagai manusia dan keutamaan
selaras dengan akal budi kita. Keutamaan sendiri terdapat dua macam yaitu
keutamaan karakter yang berkaitan dengan sifat manusia dan keutamaan akal budi
yang berkaitan dengan pengolahan budi manusia.
Manusia seringkali melakukan hal-hal yang menyimpang dari makna keutamaan. Dan
beberapa manusia cenderung mengabaikan makna keutamaan meskipun sebenarnya
sadar akan hal yang dilakukan itu menyimpang dari keutamaan. Sering mengabaikan
makna keutamaan memicu munculnya tindakan yang menyimpang dari keutamaan
baik keutamaan karakter maupun keutamaan akal budi misalnya seperti korupsi.
Maka dari itu berikut merupakan salah satu contoh kasus yang menyimpang dari
makna keutamaan itu sendiri dan lebih tepatnya menyimpang keutamaan karakter.

2. Penyebab

7
Korupsi sendiri bisa disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Belakangan ini kasus korupsi yang sedang ramai di bicarakan yaitu kasus korupsi
bansos corona yang melibatkan menteri sosial. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
bakal mendalami kemungkinan uang yang mengalir ke partai politik dari hasil tindak
pidana korupsi bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek
Tahun 2020. Kasus tersebut menyeret nama Menteri Sosial RI nonaktif sekaligus
politikus PDI Perjuangan (PDIP), Juliari Peter Batubara. Ia disinyalir menerima total
Rp17 milyar dari dua paket pelaksanaan bansos berupa sembako untuk penanganan
Covid-19 di wilayah Jabodetabek Tahun 2020. Jumlah itu diduga merupakan
akumulasi dari penerimaan fee Rp10 ribu per paket sembako. Pengadaan bansos
penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI Tahun 2020
sendiri memiliki nilai sekitar Rp5,9 triliun, dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan
dua periode.
Pemangkasan dana bansos untuk penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek
Tahun 2020 disinyalir sudah dirancang sejak awal. Berdasarkan informasi yang
dihimpun, dari biaya Rp300.000 yang dikeluarkan per paket sembako, terdapat
margin sebesar Rp70.000 yang akan dibagikan untuk sejumlah pihak yakni pemilik
kuota 40 persen, kreator 10 persen dan supplier 50 persen.
Melalui kasus tersebut kita bisa melihat bahwa masih banyak orang-orang yang
mengabaikan makna keutamaan karakter. Dari kasus tersebut kita juga bisa melihat
menteri sosial tersebut mengabaikan keutaamaan karakter tanggung jawab padahal
seharusnya sebagai seorang menteri lebih mengutamakan kondisi masyarakatnya
apalagi di masa pandemic seperti ini. Dalam kasus korupsi ini pasti menteri sosial
juga sadar akan perbuatannya karena kasus korupsi bansos corona ini sudah di
rancang sejak awal dan seharusnya menteri sosial tidak mengambil keuntungan dari
kondisi seperti ini untuk melakukan korupsi. Hal-hal seperti korupsi yang melibatkan
menteri sosial ini bisa tidak terjadi apabila menteri sosial tersebut mengulang-ulang
keutamaan karakter tanggung jawab dalam kehidupan sehari-harinya. Dan hingga
pada akhirnya Menteri Sosial RI nonaktif sekaligus politikus PDI Perjuangan (PDIP),
Juliari Peter Batubara harus menanggung konsekuensi dari tindakan nya tersebut
dengan mendapatkan hukuman.
3. Dampak yang terjadi

8
Dengan melihat contoh kasus korupsi bansos corona yang melibatkan menteri sosial
dapat mengakibatkan masyarakat Indonesia semakin tidak percaya terhadap kinerja
pemerintahan Indonesia.
Di satu sisi di masa pandemi seperti ini banyak masyarakat yang mengandalkan
bantuan dari pemerintah karena dengan adanya virus corona ini sebagian besar
masyarakat banyak yang terkena PHK dari pekerjaannya sehingga pendapatan yang
diperoleh setiap bulannya sekarang sudah tidak mendapatkan. Namun dengan
keserakahannya oknum-oknum itu tega melakukan korupsi bansos corona tersebut
dan korupsi ini juga melibatkan menteri sosial RI. Di sini menteri sosial RI nonaktif
Juliari Peter Batubara telah mengabaikan keutamaan karakter tanggung jawabnya
karena telah menerima sebesar Rp17 milyar yang seharusnya dana tersebut
diperuntukkan masyarakat yang mengalami dampak dari masa pandemic saat ini.
Tindakan yang dilakukan oleh menteri sosial RI nonaktif Juliari Peter Batubara sangat
menyimpang dari keutamaan tanggung jawab dan menteri sosial RI nonaktif tersebut
mendapat hukuman dari tindakan yang dilakukan nya. Menteri sosial RI nonaktif
seaharusnya lebih mengutamakan keutamaan tanggung jawab dalam segala
tindakannya sehingga tidak terjadi hal yang sangat merugikan masyarakat Indonesia
di masa pandemic seperti ini. Terlebih seorang menteri sosial memegang amanah
penting dalam mengurangi beban masyarakat Indonesia yang terkena dampak di masa
pandemic seperti ini. Dalam kasus ini peran keutamaan tanggung jawab juga harus
lebih di biasakan lagi dalam kehidupan sehingga tidak terjadi lagi kasus seperti ini
yang dapat merugikan orang lain di masa pandemic seperti ini.
Kasus korupsi bansos corona yang melibatkan menteri sosial bisa menjadi
pembelajaran bagi kita untuk mengutamakan keutamaan karakter tanggung jawab
dalam setiap tindakan kita. Dengan kasus ini kita juga belajar apapun tindakannya
pasti ada dampak bagi sesama atau diri sendiri. Tindakan yang menyimpang dari
keutamaan tanggung sangat tidak dibenarkan dan kita juga harus membiasakan diri
untuk mengulang-ulang aktivitas yang dapat mengasah karakter tanggung jawab kita
agar tidak terjadi hal penyimpangan keutamaan karakter tanggung jawab seperti
korupsi bansos corona yang melibatkan menteri sosial RI nonaktif Juliari Peter
Batubara ini. Korupsi merupakan tindakan yang harus segera diatasi terlebih lagi
korupsi yang dilakukan oleh Menteri Sosial adalah korupsi bantuan sosial. Dalam
keadaan pandemi Covid-19 yang seperti ini bantuan sosial sangat dibutuhkan dan dari
tindakan korupsi ini bisa memicu kemarahan dan ketidakpercayaan rakyat terhadap

9
pemerintah. Tindakan korupsi ini menujukan bahwa di Indonesia sendiri masih
kurang dalam pengawasan dan pengendalian.
4. Hukuman Pidana
Jenis hukuman (pidana penjara selama 12 tahun) dan ( Pidana denda sebesar Rp.500
juta).
a) Pasal 12 Ayat (4) KUHP di nyatakan pidana penjara
b) Dalam KUHP pidana Denda terdapat dalam pasal 10 jo.

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dihukum 12 tahun penjara dan denda
Rp500 juta karena terbukti bersalah dalam korupsi bansos Covid-19.Di tengah wabah,
bekas politikus PDI Perjuangan itu menerima suap lebih dari Rp32 miliar dari rekanan
penyedia bansos. Menjatuhkan pidana 12 tahun penjara dan pidana denda Rp500 juta
subsidair enam bulan," kata Hakim Ketua Muhammad Damis membacakan putusan di
Pengadilan Tipikor Jakarta. Hakim juga menghukum Juliari membayar uang
pengganti sebesar Rp14,5 miliar subsidair 2 tahun penjara dan pencabutan hak politik
berupa dipilih dalam jabatan publik selama empat tahun usai terdakwa menjalani
pidana pokok. Atas perbuatannya itu, Juliari disangkakan melanggar UU Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Upaya pemberantasan
Dapat dilakukan yaitu dengan verifikasi digital. Penerima bantuan sosial akan didata
di dalam sebuah sistem, dalam sistem tersebut akan terhubung langsung dengan akun
penerima bantuan sosial. Di sistem itu juga sudah terdapat rincian bantuan sosial apa
saja yang didapatkan oleh setiap penerima bantuan sosial yang sesuai dengan yang di
berikan pemerintah. Ketika bantuan sosial itu diterima oleh penerima bantuan sosial,
penerima akan memverifikasi bantuan tersebut apakah sesuai dengan rincian yang ada
di aplikasi itu. Selain itu, dalam sistem atau aplikasi tersebut bisa juga diberikan
tanggal kapan bantuan sosial akan diberikan dan kapan bantuan sosial itu sudah
diberikan ke penerima. Hal ini akan lebih bisa mengontrol dan juga mengawasi para
penyalur bantuan sosial ke masyarakat. yang mungkin bisa dilakukan untuk solusi lain
adalah dengan bantuan sosial yang diberikan yaitu secara tunai bukan secara barang.
Hal ini dikarenakan jika memberikan secara tunai akan lebih mudah dilacak atau
diaudit uang itu perginya kemana. Selain itu, bantuan sosial berupa pangan bisa
sangat mudah di korupsi dengan mengganti beberapa jenis bahan makanan yang lebih
murah, ataupun dengan mengurangi porsinya sesuai dengan ketentuan. Bantuan sosial

10
secara tunai bisa langsung diberikan kepada penerima bantuan sosial ke rekeningnya
atau lewat bank yang bisa dilacak uang itu perginya kemana. Namun, kelemahannya
adalah tidak semua orang yang membutuhkan bantuan sosial memiliki rekening.

KESIMPULAN

Keutamaan merupakan suatu keadaan jiwa yang terarah pada kebaikan yang diusahakan
melalui latihan secara berulang-ulang dan dikendaki secara sadar. Keutamaan sendiri terbagi
menjadi dua macam yaitu keutamaan karakter dan keutamaan akal budi. Dengan melihat
masih banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia tidak dupungkiri bahwa orang-
orang sering mengabaikan keutamaan tanggung jawabnya. Tanggung jawab sendiri
merupakan tindakan yang dilakukan demi kebaikan. Korupsi sendiri merupakan tindakan
yang dilakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain bahkan suatu
kelompok dan biasanya juga menyalahgunakan suatu kewenangan atau sarana yang ada pada
dirinya karena suatu jabatan ataupun kedudukan dan korupsi merupakan tindakan yang
mengarah pada kebaikan sehingga menyimpang dari keutamaan tanggung jawab.

11
DAFTAR PUSTAKA

Buku Dewantara, Agustinus W. 2017. Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup
Manusia. Yogyakarta : PT. Kanisius Yogyakarta.

CNN Indonesia. Korupsi Dana Bansos Mengalir Sampai Jauh (Di akses tanggal 5 Januari
2021). Tersedia dari :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201221083701-12-584563/korupsi-dana-bansos-
mengalir-sampai-jauh

Jurnal SS, A. W. D. (2015). Pancasila dan multikulturalisme Indonesia. Studia Philosophica


et Theologica, 15(2), 109-126.

Dewantara, A. (2019). POLITIK MENURUT FOUCAULT DALAM “THE


ARCHAEOLOGY OF KNOWLEDGE” DAN RELEVANSINYA BAGI
MULTIKULTURALISME INDONESIA.

Dewantara, A. W. (2016). Gotong-royong menurut Soekarno dalam perspektif


aksiologi Max Scheler, dan sumbangannya bagi nasionalisme Indonesia (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Dewantara, A. W. (2015). Filosofi Pendidikan yang Integral dan Humanis dalam
Perspektif Mangunwijaya. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 13(7), 3-9.

12
13

Anda mungkin juga menyukai