Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah paper ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah paper ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas mengenai Korupsi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah paper ini.
Saya sadar makalah paper ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.
Kelompok
2
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................................................4
MANFAAT..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
Definisi...............................................................................................................................................5
Contoh Kasus Korupsi Di Indonesia...................................................................................................5
Penyebab Korupsi..............................................................................................................................6
Dampak Korupsi................................................................................................................................6
Upaya Pemberantasan Korupsi..........................................................................................................6
Tindak Pidana Korupsi.......................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................................8
Saran..................................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
MANFAAT
PEMBAHASAN
1. Definisi
Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya busuk,
rusak, menggoyahkan, memutar balik atau menyogok. Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi
adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mencari
keuntungan, dan merugikan kepentingan umum. Menurut saya sendiri tindakan korupsi
merupakan tindakan dimana para pejabat public menggelapkan uang untuk kepentingan
pribadi sebagai pemuas kebutuhan dalah kehidupannya. Jadi korupsi merupakan gejala salah
pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-
sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan kekuatan-kekuatan formal
(misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri.
Kasus Vigit Waluyo korupsi PDAM senilai Rp 3 miliar pada tahun 2010, Vigit
Waluyo akhirnya menyerahkan diri kejaksaan Negeri Sidoarjo.Sangat disayangkan
sebenarnya jika seorang contoh masyarakat melakukan hal tersebut karena mereka menjadi
contoh untuk anggota dan orang lain, jika semua memimpin diIndonesia seperti itu lalu
bagaimana nasib bangsa ini? Bagaimana perkembangan yang terjadi dimasa depan nantiya?
Vigit sendiri telah divonis bersalah dalam kasus dugaan korupsi dana pinjaman PDAM Delta
Tirta Sidoarjo kepada Deltras Sidoarjo senilai Rp 3 miliar di tahun 2010. Orang yang disebut
sebagai salah satu jaringan mafia bola ini seharusnya menjalani hukuman kurungan selama 1
tahun 6 bulan.
Keadaan yang sudah sangat sering dilakukan ini membuat banyak pemimpin
menganggap ini hal biasa malah bisa menjadi budaya, agar tidak terdapat kecurangan dalam
tindakan korupsi maka pengaman yang dilakukan harus ketat, sehingga tidak ada yang
beranidan mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan yang merusak moral seperti
itu. Mantan Manajer tim Deltras Sidoarjo itu sempat menjadi buron sejak dikeluarkan surat
DPO oleh Kejari Sidoarjo pada bulan Juni 2018 lalu. Pada hari Jumat yang bersangkutan
menyerahkan diri dan langsung kami lakukan penahanan di lapas.” Kata kepala Kejari
Sidoarjo Budi Handaka kepada wartawan”.
5
3. Penyebab Korupsi
Kualitas moral individu juga berperan penting dalam penyebab terjadinya korupsi.
Adanya sifat serakah dalam diri manusia, gaya hidup yang konsumtif dan himpitan ekonomi
dapat membuat seseorang melakukan korupsi. Dalam aspek sosial, keluarga dapat menjadi
pendorong seseorang untuk berperilaku korupsi.
4. Dampak Korupsi
a. Penurunan Produktivitas
b. Menurunnya Pendapatan Negara dari Pajak
c. Meningkatkan Utang Negara
d. Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
e. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
f. Menambah Beban dalam Transaksi Ekonomi
g. Ketimpangan Pendapatan
h. Meningkatkan Kemiskinan
Dari survei Persepsi Masyarakat Terhadap KPK dan Korupsi Tahun 2008, didapati
bahwa belum terlalu banyak orang yang tahu bahwa tugas dan wewenang yang diamanahkan
kepada KPK bukan hanya tugas yang terkait dengan penanganan kasus korupsi dan
penanganan pengaduan masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi, karena sekalipun telah banyak
yang dilakukan oleh KPK dalam melakukan pencegahan korupsi dan dalam mengkaji sistem
administrasi lembaga negara/pemerintah yang berpotensi korupsi, kegiatan-kegiatan itu
menurut kalangan pers kalah nilai jualnya jika dibandingkan dengan liputan atas penindakan
korupsi.
6
lain berupa lomba PSA antikorupsi, lomba film pendek antikorupsi, lomba poster, dan lomba-
lomba lainnya.
a. Secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999)
b. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau dapat merugikan keuangan
Negara,atau perekonomian Negara (Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999)
c. Memberi hadiah Kepada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah
atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut (Pasal 4 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999)
d. Percobaan pembantuan,atau pemufakatan jahat untuk melakukan Tindak pidana
Korupsi (Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)
e. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara Negara
dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya (Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor
20 tahun 2001)
f. Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara karena atau
berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya (Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20
Tagun 2001)
g. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dengan maksud untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili (Pasal 6 ayat
(1) huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindak pidana korupsi di Indonesia sangat buruk dan mempengaruhi berbagai ilmu
dan segala bidang di Indonesia. Inti dari korupsi yaitu untuk mengambil atau memanfaatkan
uang,harta, dan fasilitas yang bukan miliknya sendiri. Uang, harta dan fasilitas yang
seharusnya dimanfaatkan dan di gunakan oleh kesejahteraan rakyat, kini tidak bisa di
laksanakan karena akibat pelaku korupsi baik sendirian maupun bersama kelompoknya. Dan
hukuman yang pantas untuk para koruptor yaitu hukuman seumur hidup, Jangan memberikan
hukuman kepada koruptor dengan di penjara dalam waktu yang singkat, Itu sama saja
menyenangkanpara koruptor. Berilah hukuman yang setimpal agar apa yang dirasakan dan
yang dikeluhkan masyarakat, para koruptor juga merasakannya.
B. Saran
Saya sebagai penulis akan memberikan saran yaitu : Indonesia harus mempunyai
prinsip dan nilai keadilan, kebijaksanaan yang harus dipegang teguh oleh para pejabat dan
pemimpin bangsa untuk membrantas korupsi. Hukum harus di pertegas agar para korupsi
tidak melakukannya lagi. Dan jangan memberi hukuman dengan waktu yang singkat dan di
penjara dalam waktu yang singkat, Itu seakan-akan menyenangkan para koruptor. Kenapa
demikian? Karena dalam waktu yang singkat itu dan koruptor sudah slesai menjalani masa
hukumannya, beliau sangat senang dan bisa menyalonkan menjadi pejabat atau pemimpin
bangsa di tahun berikutnya. Maka dari itu berilah hukuman mati, Selama tidak ada hukuman
mati maka mereka akan semakin tamak. Karena jika korupsi tidak di brantas seakan-akan
terus berjalan dan terus berkembang dan tidak akan ada kesejahteraan kepada rakyat-rakyat
Indonesia. Dan pemerintah dan penegakhukum harus bersikap menghargai rakyat, Dan
pemerintah dan penegak hukum harus berjanji kepada masyarakat bahwa akan membawa
kepemerintahan yang lebih baik. Agar di negaraIndonesia tidak berkembang adanya korupsi.
Dan bisa mengajak para generasi muda untuk memperjuangkan pemberantasan korupsi, Serta
mendukung generasi masa depan yang bermoral, jujur, bijaksana dan bersih tanpa korupsi.
8
Daftar Pustaka
SUMBER: http://makalainet.blogspot.com/2013/10/korupsi.html.
https://nasional.tempo.co/read/1160340/buron-kasus-korupsi-pinjaman-pdam-vigit-
waluyomenyerahkan-diri/full&view=ok