Anda di halaman 1dari 9

KASUS KORUPSI PDAM SIGIT WALUYO

Disusun Oleh :

1. Edytya achmat maulana (2001012)


2. Nalfrisa Alfianti (2001023)
3. Rifana Kurnia Pradipta (2001031)
4. Rizna Septiana Utami (2001032)
5. Septi Marcelia (2001036)
6. Triyas Arun Clandia (2001041)
7. Yanik Pratika Sari (2001044)

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah paper ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah paper ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas mengenai Korupsi.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah paper ini.

Saya sadar makalah paper ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Purwodadi, 06 April 2022

Kelompok

2
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................................................4
MANFAAT..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
Definisi...............................................................................................................................................5
Contoh Kasus Korupsi Di Indonesia...................................................................................................5
Penyebab Korupsi..............................................................................................................................6
Dampak Korupsi................................................................................................................................6
Upaya Pemberantasan Korupsi..........................................................................................................6
Tindak Pidana Korupsi.......................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................................8
Saran..................................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya


dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagaisuatu proses perubahan yang
direncanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan
pembangunan terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-
orang yang terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan.
Diantaradua faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya.Indonesia
merupakan salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber
daya alamnya. Tetapi ironisnya, negarater cinta ini dibandingkan dengan negara lain di
kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang
miskin.Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya tetapi
juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat
kejujuran dari aparat penyelenggara negara menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di
Indonesia dewasa ini sudah merupakan penyakit social yang sangat berbahaya yang
mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah
mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar. Hal itu merupakan
cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap
kerakusan dan kekuasaan. Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada
jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil
memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai pada titik nadir yang paling
rendah maka jangan harap Negara ini akan mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan
negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak
negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian korupsi.

2. Untuk mengetahui penyebab atau latar belakang terjadinya korupsi.

3. Untuk mengetahui macam-macam dari korupsi.

4. Untuk mengetahui dampak adanya korupsi.

5. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi

MANFAAT

Agar pembaca mampu memahami isi dari makalah tersebut


4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi

Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya busuk,
rusak, menggoyahkan, memutar balik atau menyogok. Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi
adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mencari
keuntungan, dan merugikan kepentingan umum. Menurut saya sendiri tindakan korupsi
merupakan tindakan dimana para pejabat public menggelapkan uang untuk kepentingan
pribadi sebagai pemuas kebutuhan dalah kehidupannya. Jadi korupsi merupakan gejala salah
pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-
sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan kekuatan-kekuatan formal
(misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri.

Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang


dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatas namakan
pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. Hal itu akan masuk dalam dalam
pembahasan saya mengenai tindak korupsi Masyarakat Pancasila Dalam Persepektif
Paradigma Konflik Dan Sruktural Fungsional

2. Contoh Kasus Korupsi Di Indonesia

Kasus Vigit Waluyo korupsi PDAM senilai Rp 3 miliar pada tahun 2010, Vigit
Waluyo akhirnya menyerahkan diri kejaksaan Negeri Sidoarjo.Sangat disayangkan
sebenarnya jika seorang contoh masyarakat melakukan hal tersebut karena mereka menjadi
contoh untuk anggota dan orang lain, jika semua memimpin diIndonesia seperti itu lalu
bagaimana nasib bangsa ini? Bagaimana perkembangan yang terjadi dimasa depan nantiya?
Vigit sendiri telah divonis bersalah dalam kasus dugaan korupsi dana pinjaman PDAM Delta
Tirta Sidoarjo kepada Deltras Sidoarjo senilai Rp 3 miliar di tahun 2010. Orang yang disebut
sebagai salah satu jaringan mafia bola ini seharusnya menjalani hukuman kurungan selama 1
tahun 6 bulan.

Keadaan yang sudah sangat sering dilakukan ini membuat banyak pemimpin
menganggap ini hal biasa malah bisa menjadi budaya, agar tidak terdapat kecurangan dalam
tindakan korupsi maka pengaman yang dilakukan harus ketat, sehingga tidak ada yang
beranidan mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan yang merusak moral seperti
itu. Mantan Manajer tim Deltras Sidoarjo itu sempat menjadi buron sejak dikeluarkan surat
DPO oleh Kejari Sidoarjo pada bulan Juni 2018 lalu. Pada hari Jumat yang bersangkutan
menyerahkan diri dan langsung kami lakukan penahanan di lapas.” Kata kepala Kejari
Sidoarjo Budi Handaka kepada wartawan”.

5
3. Penyebab Korupsi

Kualitas moral individu juga berperan penting dalam penyebab terjadinya korupsi.
Adanya sifat serakah dalam diri manusia, gaya hidup yang konsumtif dan himpitan ekonomi
dapat membuat seseorang melakukan korupsi. Dalam aspek sosial, keluarga dapat menjadi
pendorong seseorang untuk berperilaku korupsi.

4. Dampak Korupsi

a. Penurunan Produktivitas
b. Menurunnya Pendapatan Negara dari Pajak
c. Meningkatkan Utang Negara
d. Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
e. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
f. Menambah Beban dalam Transaksi Ekonomi
g. Ketimpangan Pendapatan
h. Meningkatkan Kemiskinan

5. Upaya Pemberantasan Korupsi

Dari survei Persepsi Masyarakat Terhadap KPK dan Korupsi Tahun 2008, didapati
bahwa belum terlalu banyak orang yang tahu bahwa tugas dan wewenang yang diamanahkan
kepada KPK bukan hanya tugas yang terkait dengan penanganan kasus korupsi dan
penanganan pengaduan masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi, karena sekalipun telah banyak
yang dilakukan oleh KPK dalam melakukan pencegahan korupsi dan dalam mengkaji sistem
administrasi lembaga negara/pemerintah yang berpotensi korupsi, kegiatan-kegiatan itu
menurut kalangan pers kalah nilai jualnya jika dibandingkan dengan liputan atas penindakan
korupsi.

Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah


dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor,
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran
serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku[1]. Karenanya ada
tiga hal yang perlu digarisbawahi yaitu ‘mencegah’, ‘memberantas’ dalam arti menindak
pelaku korupsi, dan ‘peran serta masyarakat’.

Kemajuan teknologi informasi sudah banyak membantu KPK dalam melakukan


tugas-tugasnya. Dari mulai gedung KPK yang dirancang sebagai smart building, paper-less
information system yang diberlakukan sebagai mekanisme komunikasi internal di KPK, dan
program-program kampanye serta pendidikan antikorupsi KPK. Dalam meningkatkan peran
serta masyarakat, informasi elektronik sangat dibutuhkan agar informasi yang disampaikan
dapat lebih cepat diterima, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya[2]. KPK
juga telah mengadakan berbagai lomba bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat yang antara

6
lain berupa lomba PSA antikorupsi, lomba film pendek antikorupsi, lomba poster, dan lomba-
lomba lainnya.

6. Tindak Pidana Korupsi

Memperhatikan Undang-undang nomor 31 tahun 1999 Undang-undang Nomor 20


tahun 2001,maka tindak Pidana Korupsi itu dapat dilihat dari dua segi yaitu korupsi Aktif
dan Korupsi Pasif, Adapun yang dimaksud dengan Korupsi Aktif adalah sebagai berikut :

a. Secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999)
b. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau dapat merugikan keuangan
Negara,atau perekonomian Negara (Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999)
c. Memberi hadiah Kepada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah
atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut (Pasal 4 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999)
d. Percobaan pembantuan,atau pemufakatan jahat untuk melakukan Tindak pidana
Korupsi (Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)
e. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara Negara
dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya (Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor
20 tahun 2001)
f. Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara karena atau
berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya (Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20
Tagun 2001)
g. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dengan maksud untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili (Pasal 6 ayat
(1) huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001)

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tindak pidana korupsi di Indonesia sangat buruk dan mempengaruhi berbagai ilmu
dan segala bidang di Indonesia. Inti dari korupsi yaitu untuk mengambil atau memanfaatkan
uang,harta, dan fasilitas yang bukan miliknya sendiri. Uang, harta dan fasilitas yang
seharusnya dimanfaatkan dan di gunakan oleh kesejahteraan rakyat, kini tidak bisa di
laksanakan karena akibat pelaku korupsi baik sendirian maupun bersama kelompoknya. Dan
hukuman yang pantas untuk para koruptor yaitu hukuman seumur hidup, Jangan memberikan
hukuman kepada koruptor dengan di penjara dalam waktu yang singkat, Itu sama saja
menyenangkanpara koruptor. Berilah hukuman yang setimpal agar apa yang dirasakan dan
yang dikeluhkan masyarakat, para koruptor juga merasakannya.

B. Saran

Saya sebagai penulis akan memberikan saran yaitu : Indonesia harus mempunyai
prinsip dan nilai keadilan, kebijaksanaan yang harus dipegang teguh oleh para pejabat dan
pemimpin bangsa untuk membrantas korupsi. Hukum harus di pertegas agar para korupsi
tidak melakukannya lagi. Dan jangan memberi hukuman dengan waktu yang singkat dan di
penjara dalam waktu yang singkat, Itu seakan-akan menyenangkan para koruptor. Kenapa
demikian? Karena dalam waktu yang singkat itu dan koruptor sudah slesai menjalani masa
hukumannya, beliau sangat senang dan bisa menyalonkan menjadi pejabat atau pemimpin
bangsa di tahun berikutnya. Maka dari itu berilah hukuman mati, Selama tidak ada hukuman
mati maka mereka akan semakin tamak. Karena jika korupsi tidak di brantas seakan-akan
terus berjalan dan terus berkembang dan tidak akan ada kesejahteraan kepada rakyat-rakyat
Indonesia. Dan pemerintah dan penegakhukum harus bersikap menghargai rakyat, Dan
pemerintah dan penegak hukum harus berjanji kepada masyarakat bahwa akan membawa
kepemerintahan yang lebih baik. Agar di negaraIndonesia tidak berkembang adanya korupsi.
Dan bisa mengajak para generasi muda untuk memperjuangkan pemberantasan korupsi, Serta
mendukung generasi masa depan yang bermoral, jujur, bijaksana dan bersih tanpa korupsi.

8
Daftar Pustaka

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini. Dewantara, A. (2017).


Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno).

SUMBER: http://makalainet.blogspot.com/2013/10/korupsi.html.

Diakses 31 Oktober 2013

https://nasional.tempo.co/read/1160340/buron-kasus-korupsi-pinjaman-pdam-vigit-
waluyomenyerahkan-diri/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai