Anda di halaman 1dari 27

A.

JUDUL SKRIPSI
ANALISIS KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANGKATAN 2016/2017.

B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang–Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan
Nasional berfungsi:
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut yang lebih dipertegas lagi


pada arah kebijaksanaan pendidikan yang dilaksanakan pada saat ini, berguna
untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik yang berkaitan dengan akademik,
emosional, maupun spiritual. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas adalah
dengan meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang. Pendidikan dimulai sejak lahir dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu: pendidikan formal,
pendidikan informal dan non formal. Pendidikan tidak selalu lancar dan berhasil
dengan baik. Pelaksaan belajar yang tidak berhasil bisa dikarenakan adanya
hambatan atau kesulitan belajar.
Dalyono (2005:229) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah keadaan
dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan
menurut Djamarah (2011:233) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu
kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya
hambatan, ancaman ataupun gangguan dalam belajar. Fenomena kesulitan belajar
seorang mahasiswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau
prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan
munculnya kelainan perilaku mahasiswa. Beberapa ciri-ciri tingkah laku kesulitan
belajar menurut Djamarah (2011:246) sebagai berikut: 1) hasil belajar yang
rendah, 2) hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan,
3) lambat dalam melakukan tugas-tugas, 4) menunjukkan sikap yang berlainan
seperti acuh tak acuh, dusta, menentang, berpura-pura, dsb, 5) menunjukkan
tingkah laku yang berlainan, seperti membolos dan terlambat, 6) menunjukkan
gejala emosi yang kurang wajar seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah,
tidak atau kurang gembira dalam menghadapi sikap tertentu dan sebagainya.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki tujuan menghasilkan
lulusan yang cerdas, amanah, kompeten, andal, dan pembaharu, serta
berkepribadian islami sesuai dengan kompetensi pendidik. Pendidikan Akuntansi
sebagai salah satu program studi di UMS yang tidak hanya memberikan bekal
ilmu pendidikan kepada mahasiswa, materi kejuruan juga diberikan kepada
mahasiswa. Akuntansi purusahaan dagang merupakan mata kuliah dasar yang
ditempuh mahasiswa Pendidikan Akuntansi pada semester tiga. Materi yang
diajarkan terdiri dari teori dan perhitungan. Mata kuliah ini membutuhkan tingkat
ketelitian, kecakapan, kecermatan, serta keterampilan. Oleh karena itu perlu
adanya latihan-latihan soal untuk membiasakan dalam mengerjakan soal akuntansi
perusahaan dagang serta dibutuhkan pembelajaran yang bervariasi agar pelajaran
dapat diserap dengan baik. Namun masih banyak mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar dan mendapat nilai dibawah rata-rata.
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah
motivasi belajar (Dalyono, 2005:235). Sardiman (2011:75) menyatakan bahwa
dalam kegiatan belajar, motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Motivasi belajar juga besar pengaruhnya terhadap kesulitan belajar. Siswa yang
memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar. Sardiman (2011:75) menyatakan hasil belajar akan optimal kalau
ada motivasi yang kuat. Artinya kuat lemahnya motivasi belajar siswa akan
mempengaruhi keberhasilan dalam belajarnya. Mahasiswa yang besar motivasinya
akan giat berusaha, tampak gigih tak mau menyerah, giat belajar untuk
meningkatkan presatsi belajarnya. Sebaliknya siswa yang motivasinya belajarnya
lemah tampak acuh tak acuh, mudah putus asa akibatnya banyak banyak
mengalami kesulitan belajar.
Hasil belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN
HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2016/2017”.

2. Identifikasi Masalah
Relevan dengan latar belakang masalah sebelumnya, maka masalah-masalah
yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
a. Motivasi belajar mahasiswa yang masih kurang maksimal.
b. Hasil belajar yang belum sesuai dengan kriteria ketuntasan.
c. Kesulitan belajar Akuntansi Perusahaan Dagang yang masih dialami
mahasiswa.

3. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya, maka perlu
adannya pembatasan masalah untuk menghindari kesulitan dalam penafsiran
judul, sehingga tujuan penelitian tersebut dapat tercapai. Maka masalah-masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada:
a. Motivasi belajar dibatasi pada motivasi mahasiswa dalam belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang.
b. Hasil belajar dibatasi pada hasil akhir mahasiswa dalam makul Akuntansi
Perusahaan Dagang.
c. Kesulitan belajar dibatasi pada kesulitan belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang.

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diangkat dalam penelitian ini adalah:
a. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017?
b. Adakah pengaruh hasil belajar terhadap kesulitan belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017?
c. Adakah pengaruh motivasi belajar dan hasil belajar terhadap kesulitan belajar
Akuntansi Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
angkatan 2016/2017?

5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar
Akuntansi Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
angkatan 2016/2017.
b. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar terhadap kesulitan belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017.
c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan hasil belajar terhadap
kesulitan belajar Akuntansi Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017.

6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan diatas, maka manfaat yang diambil dari penelitian
ini adalah:
a. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam dunia pendidikan tentang pentingnya motivasi belajar dan
hasil belajar terhadap kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa.
b. Manfaat praktis
1) Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
2) Bagi mahasiswa, sebagai masukan mahasiswa akan pentingnya motivasi
belajar dan hasil belajar untuk meminimalkan kesulitan belajar akuntansi.
3) Bagi Universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan bacaan dan masukan atau sebagai bahan reverensi penelitian
selanjutnya.

C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
a. Kesulitan Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang
1) Pengertian Belajar
Belajar merupan hal penting yang harus dilakukan seseorang untuk
merubah pola pikir dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses
belajar dapat dilakukan di lingkungan keluarga maupun di lingkungan
masyarakat. Belajar dapat terjadi melalui interaksi dengan orang lain.
Dalam hal ini seseorang harus tanggap dan aktif melibatkan diri dengan
segala kemauan, perasaan dan pemikirannya dengan peristiwa-peristiwa di
sekitar. Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 9), belajar adalah suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan meningkatkan
kepribadian”. Pengertian belajar menurut Slameto (2010: 64) adalah
sebagai berikut:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah


suatu proses tingkah laku seseorang untuk melakukan perubahan dan
untuk memperoleh pengalaman dengan cara berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungan.
2) Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang
Menurut Hanafi dan Halim (2012:27) akuntansi adalah proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pengkomonikasian
informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian (judgment) dan
pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut. Sedangkan
menurut Walter, dkk (2012:3) akuntansi merupakan suatu sistem informasi
yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan
mengkomonikasikan hasilnya kepada pengambil kepurusan yang dapat
mempengaruhi aktivitas bisnis.
Menurut Samryn (2011: 245) perusahaan dagang adalah perusahaan
yang kegiatan utamanya membeli barang dagangan dan menjual kembali
sebagaimana adanya tanpa mengubah wujud fisik brang yang
bersangkutan. Sedangkan menurut Rahman (2013: 132) perusahaan
dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan
penjualan barang dagang tanpa mengolah atau mengubah sifat asli produk
tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi perusahaan dagang
adalah suatu jenis usaha yang kegiatan utamanya menjual dan membeli
barang dagang tanpa merubah bentuk dimana sistem informasi yang
mengidentifikasikan dan menggolongkan catatan-catatan tentang transaksi
yang terjadi didalam perusahaan.

3) Pengertian Kesulitan Belajar


Menurut Ahmad dan Supriyono (2004: 93) siswa yang mengalami
kesulitan belajar tersebut memiliki hambatan-hambatan sehingga akan
menampakan gajala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain, khususnya
guru atau pembimbing. Sedangkan menurut Suryani (2010:34) adalah:
Kesulitan belajar aadalahdimana anak denngan kemampuan intelegasi
rata-rata atau diatas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau
kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses
persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan
perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar
adalah kondisi yang terjadi pada peserta didik dimana ditandai dengan
adanya hambatan-hambatan atau kendala kesenjangan dalam proses
belajar yang dapat diukur melalui hasil belajar yang rendah, lamabat dalam
melakukan tugas-tugas, menunjukan sikap dan perilaku yang tidak sopan.

4) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar


Menurut Ahmadi dan Supriyono (2008:78-79) faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu:
a) Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang terjadi dan timbul dalam diri
mahasiswa. Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor intern sebab yang bersifat fisik yaitu karena sakit, karena
kurang sehat, cacat tutup.
b. Faktor intern sebab yang bersifat psikologis atau karena mahasiswa
tidak memiliki kesiapan rohani, ketenangan belajar dengan baik.
Faktor rohani meliputi intelegensi, bakat, minat, motivasi dan
kesejahteraan mental.
b) Faktor ekstern
Faktor eksten adalah faktor yang timbul dari luar diri mahasiswa.
Faktor ekstern mempunyai dua golongan yaitu:
a. Faktor ekstern yang bersifat non sosial yang meliputi adanya faktor
keluarga yang cara orang tua dalam mendidik, hubungan orang tua
dan anak yang kurang harmonis, suasanan rumah tidak nyaman
dalam proses belajar mahasiswa.
b. Faktor ekstern yang bersifat sosial meliputi faktor sekolah yang
meliputi guru yang salah menggunakan metode, alat pembelajaran
yang kurang lengkap, kondisi gedung yang tidak memenuhi syarat,
kurikulum yang kurang baik, waktu sekolah kurang disiplin dan
juga faktor media dan lingkungan sosial yang tidak tepat.

5) Indikator Kesulitan Belajar


Mulyadi (2010:7) beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan
belajar peserta didik dapat dilihat dari petunjuk-petunjuk berikut:
a) Menunjukan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimiliki.
b) Hasil yang dicapai tidak seimbangan dengan usaha yanga telah
dilakukkan. Mungkin ada peserta didik yang sudah berusaha untuk
belajar giat, tetapi nilai yang dicapai selalu rendah.
c) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Selalu
tertinggal dari peserta didik yang lain dalam menyelesaikan tugas
sesuai waktu yang telah ditentukan.
d) Menunjukan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan lain sebagainya.
e) Menunjukan tingkah laku yang kurang wajar seperti membolos, datang
terlambat, tidak mengerjakan tugas, mengganggu kegiatan peserta
didkk yang lain, tidak tertib dalam kegiatan belajar mengajar, sering
mengasingkan diri, dan lain sebagainya.
f) Menunjukan gejala emosiaonal yang kurang wajar seperti pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira, dalam menghadapi nilai
yang rendah tidak menunjukan perasaan yang sedih dan menyesal, dan
lain sebagainya.

b. Motivasi Belajar
1) Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar
dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar.
Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi
belajar yang tinggi.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur
yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat
dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan
dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan
belajar yang kondusif.”
Selain itu, Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat
di atas, Sardiman A. M (2007: 75), menjelaskan motivasi belajar adalah
seluruh daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu
siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai
tujuan dari belajar tersebut.

2) Fungsi Motivasi Belajar


Menurut Oemar Hamalik (2011: 108), menyebutkan fungsi motivasi
itu meliputi:
a) Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu perbuatan.
b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah pada perbuatan
ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor
penggerak dalam kegiatan belajar.
d) Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi
motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi sehingga untuk mencapai prestasi tersebut peserta didik
dituntut untuk menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

3) Ciri-ciri Motivasi Belajar


Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut
Sardiman A. M (2007: 83), yaitu:
a. Tekun menghadapi tugas-tugas dan dapat bekerja terus-menerus
sampai pekerjaannya selesai.
b. Ulet dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.
c. Memungkinkan memiliki minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih sering bekerja secara mandiri.
e. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
f. Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya.
g. Tidak akan melepaskan sesuatu yang telah diyakini.
h. Sering mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Hamzah B. Uno (2011: 23)


bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.


b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c. Adanya harapan dan cita-cita di masa depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya motivasi


belajar yang ada pada diri seseorang akan tercermin pada tingkah lakunya
yaitu:

a) Tekun mengerjakan tugas;


b) Ulet menghadapi kesulitan;
c) Lebih sering bekerja mandiri;
d) Memungkinkan minat terhadap macam-macam masalah;
e) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin;
f) Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya;
g) Tidak melepas sesuatu yang diyakini;
h) Sering mencari dan memecahkan atas soal-soal;
i) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil;
j) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
k) Adanya harapan dan cita-cita di masa depan;
l) Adanya penghargaan dalam belajar;
m) Adanya kegiatan menarik dalam belajar serta
n) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang


tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Seorang yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi akan memiliki beberapa cirri yang
membedakan dengan dirinya bila dibandingkan dengan seseorang yang
memiliki motivasi yang rendah.

4) Indikator Motivasi Belajar


Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti hanya mengambil 4 indikator
saja yang digunakan dalam penelitian ini dikarenakan indikator yang
mendukung dalam penelitian ini hanya 4 maka indikator motivasi belajar
menurut Sardiman (2011:83-84) dalam penelitian ini adalah:
a) Tekun menghadapi tugas
Dalam hal ini siswa cenderung bekerja keras dalam mengerjakan tugas
dengan tingkat kesulitas yang berbeda-beda. Sifat terus-menerus dan
tidak akan berhenti apabila belum selesai dalam mengerjakan tugas.
b) Ulet dalam menghadapi kesulitan
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang dicapai).
c) Menunjukkan minat dalam mata pelajaran
Dengan adanya minat terhadap mata pelajaran yang ditempuh maka
dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan
memperkuat rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal yang baru.
d) Senang memecahkan masalah sendiri
Dengan adanya ketertarikan akan memecahkan masalah maka dalam
diri seseorang terdapat minat untuk belajar lebih mendalam tentang
berbagai soal dan memperoleh pemecahannya.

c. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih
luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan
Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
mahasiswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki mahasiswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan
tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan
data pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77) menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor
psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada dilluar individu. Faktor
eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.

Faktor-faktor diatas sangat berpengaruh terhadap proses belajar


mengajar. Ketika dalam proses belajar peserta didik tidak memenuhi faktor
tersebut dengan baik, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik. Oleh karena itu, untuk mencapai
hasil belajar yang telah direncanakan, seorang guru harus memperhatikan
faktor-faktor diatas agar hasil belajar yang dicapai bisa maksimal.

3) Indikator Hasil Belajar


Indikator hasil belajar menurut Benjamin S.Bloom dengan Taxonomy
of Education Objectives membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah,
yaitu ranah kognitif, yakni semua yang berhubungan dengan otak serta
intelektual. Afektif, semua yang berhubungan dengan sikap, dan
sedangkan psikomotorik adalah sesuatu yang berkaitan dengan gerak atau
ucapan baik verbal maupun non verbal.
Tabel 2.1
Jenis dan Indikator Hasil Belajar

Ranah Indikator
KOGNITIF
a. Pengetahuan Dapat menunjukkan
b. Pemahaman Dapat menjelaskan
c. Aplikasi Dapat mendefinisikan secara lisan
d. Analisis Dapat memberikan contoh
e. Sintesis Dapat menggunakan secara tepat
f. Evaluasi Dapat menguraikan
Dapat mengklasifikasikan
Dapat menghubungkan
Dapat menyimpulkan
Dapat membuat prinsip umum
Dapat menilai berdasarkan kriteria
Dappat menghasilkan
AFEKTIF
a. Penerimaan (receiving) Menunjukkan sikap menerima dan
b. Penanggapan (responding) menolak
c. Penilaian (valuing) Kesediaan berpartisipasi atau
d. Internalisasi (pendalaman) terlibat
e. Karakterisasi suatu nilai atau Menganggap penting dan
nilai-nilai yang kompleks bermanfaat
Menganggap indah dan harmonis
Mengakui dan menyakini
Mengingkari
Melembagakan atau meniadakan
Menanamkan dalam pribadi dan
perilaku sehari-hari
PSIKOMOTOR
a. Keterampilan bergerak dan Mengkoordinasikan gerak mata,
bertindak kaki, dan anggota tubuh lainnya
b. Kecakapan ekspresi verbal Mengucapkan
dan non verbal Membuat mimik dan gerakan
jasmani

4) Pengembangan dari masing-masing ranah dapat kita lihat pada tabel


dibawah ini.

2. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Selain landasan teoritis yang menjelaskan berbagai variabel yang diteliti
dalam penelitian ini, terdapat juga penelitian terdahulu yang relevan untuk
menguatkan objek yang sedang diteliti. Adapun penelitian yang relevan adalah
sebagai berikut:
a. Winda (2013) dalam skripsi yang berjudul “kesulitan belajar mahasiswa
ditinjau dari minat belajar dan cara belajar pada mahasiswa program studi
pendidikan akuntansi FKIP Universitas muhammadiah surakarta angkatan
2009/2010”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa minat
belajar dan cara belajar mahasiswa berpengaruh negatif terhadap kesulitan
belajar mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP UMS 2009/2010.
b. Wulandari (2014) dalam skripsi yang berjudul “analisis kesulitan belajar
akuntansi pada materi jurnal penyesuaian”. Dalam penelitian tersebut terdapat
kesimpulan bahwa terdapat kesulitan belajar akuntansi pada materi jurnal
penyesuaian yang dialami siswa kelas XI IPS.
c. Wahyuningsih (2014) dalam skripsi yang berjudul “faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada mata diklat siklus akuntansi kelas
XI di SMK”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa sikap
terhadap belajar, siswa merasa jenuh, motivasi belajar, metode yang
digunakan guru masih kurang, minat belajar siswa berpengaruh terhadap
kesulitan belajar siswa.
3. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2013: 91) kerangka berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Untuk mempermudah dalam
pemahaman dan penganalisaan maka dapat digambarkan kerangka berpikir
sebagai berikut:

Motivasi Belajar
(X1)

Kesulitan Belajar
(Y)

Hasil Belajar
(X2)

Keterangan:
Dari kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat dua variabel
independen (bebas) yaitu X1 dan X2, dan satu variabel dependen (terikat) yaitu Y.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar (X1) dan Hasil
Belajar (X2), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kesulitan
Belajar (Y). Ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan kausal atau sebab
akibat yaitu variabel independen secara bersama-sama atau serempak
mempengaruhi variabel dependen, sedangkan secara parsial variabel X1
mempengaruhi Y dan variabel X2 mempengaruhi Y.

4. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakkan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017.
b. Ada pengaruh hasil belajar terhadap kesulitan belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2016/2017.
c. Ada pengaruh motivasi belajar dan hasil belajar terhadap kesulitan belajar
Akuntansi Perusahaan Dagang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
angkatan 2016/2017.

D. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2013: 13) metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel
tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di kampus 1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Populasi, Sampel, dan Sampling


a. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 389) mengartikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
angkatan 2016/2017 yang berjumlah 211 mahasiswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi itu (Sugiyono, 2013: 389). Sampel
bersifat mewakili (representative), sehingga untuk pengambilan sempel
dilakukan dengan teknik tertentu. Dalam penelitian ini penentuan jumlah
sampel menggunakan rumus Slovin yaitu:
N
n=
1+ Ne2
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Karena jumlah populasi sebesar 211 mahasiswa maka sempel yang
didapat sebanyak:
211
n=
1+(211 x 0,05¿¿ 2)¿
211
n=
1+(211 x 0,0025)
211
n=
1+0,5275
n=138,1
n=138 mahasiswa( pembulatan)

c. Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proportional random sampling artinya bahwa pengambilan sampel dilakukan
secara acak dengan poporsi tertentu tiap kelas. Dimana 138 sampel diambil
secara acak sehingga di dapatkan sampel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Distribusi Sampel

No. Kelas Proporsi Sampel


1. A 44
x 138 = 29
211
2. B 40
x 138 = 26
211
3. C 39
x 138 = 26
211
4. D 45
x 138 = 29
211
5. E 43
x 138 = 28
211
Jumlah 138

4. Definisi Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2013: 38) “Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitiaan ini yaitu Kesulitan Belajar Akuntansi
(Y). Kesulitan belajar adalah kondisi yang terjadi pada peserta didik dimana
ditandai dengan adanya hambatan-hambatan atau kendala kesenjangan dalam
proses belajar yang dapat diukur melalui hasil belajar yang rendah, lambat
dalam melakukan tugas-tugas, menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak
sopan.
b. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Motivasi Belajar (X1) dan
Hasil Belajar (X2). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu
dapat tercapai. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
mahasiswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

5. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data


a. Teknik pengumpulan data
1) Angket
Menurut Sugiyono (2013: 199) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atas pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengungkap data responden tentang cara belajar dan motivasi belajar.
2) Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013: 274) metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal yang dibutuhkan. Dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nama dan daftar nilai
mahasiswa angkatan 2014/2015 yang telah mengikuti mata kuliah
Akuntansi Perusahaan Dagang.

b. Instrumen pengumpulan data


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam menggunakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket/kuesioner.
1) Tahap penyusunan
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia
dengan memberi tanda check list (V) pada setiap butir pertanyaan yang
mempunyai rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kriteria sebagai
berikut:
SL = Selalu, memiliki skor 5
SR = Sering, memiliki skor 4
KK= Kadang-kadang, memiliki skor 3
PR = Pernah, memiliki skor 2
TP = Tidak Pernah, memiliki skor 1
Setiap pertanyaan dalam angket disusun berdasarkan indikator dari
masing-masing variabel. Setiap indikator diwakilkan masing-masing 1
sampai 5 pertanyaan dengan kisi-kisi angket sebagai berikut:

2) Melakukan uji coba angket


a) Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas angket
menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
r xy=N . ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
rxy = korelasi product moment person item dengan soal
X = skor item
Y = skor total
N = jumlah sampel (responden)
Kriteria Pengujian:
Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r tabel , maka instrumen atau item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

b) Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukan sejauh mana instrumen dapat
memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila dilakukan
berulang-ulang. Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus
Cronbach Alpha sebagai berikut:

( ∑σ
)
2
k
r 11 = 1− 2 t
( k −1 ) σt
Keterangan:
r11 = reliabilitas angket
k = banyaknya butir pertanyaan
∑σt2 = jumlah variasi butir
σt2 = variasi total
Kriteria Pengujian:
Jika dari hasil perhitungan diperoleh angka untuk mengetahui apakah
instrumen reliabel atau tidak maka harus dikonsultasikan dengan r
tabel. Jika r hitung >r , maka angket dikatakan reliabel. Sedangkan
tabel

jika r hitung < r tabel, maka angket dikatakan tidak reliabel.

6. Teknik Analisis Data


a. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian mengenai normal tidaknya
distribusi suatu data. Pada penelitian ini uji normalitas digunakan untuk
menguji data Cara Belajar (X1) dan Motivasi Belajar (X2), dan Kesulitan
Belajar Akuntansi Perusahaan Dagang (Y). Dengan menggunakan uji
normalitas Chi-Kuadrat yaitu :

X =∑
2
[ ( f 0− f h)2
fh ]
Keterangan:
X2 = Chi-Kuadrat
ƒo = Frekuensi yang diobservasi
ƒh = Frekuensi yang diharapkan
Kriteria Pengujian:
Jika X2hitung<X2tabel, maka sampel berdistribusi normal dan sebaliknya
apabila X2hitung> X2tabel, maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui adanya tingkat kelinearan
data antara variabel X dengan variabel Y. Uji linearitas variabel X 1
terhadap Y dan variabel X2 terhadap Y dapat dilakukan dengan rumus:

JK (G )=∑ Xi Y Y −
2
{ 2 (∑ Y 2 )
ni }
JK (TC) = JK(S)-JK(G), dimana:
JK (S) = JK(T)-JK(a)-JK(b/a)

JK (T) = ∑Y2
(∑ Y 2)
JK (a) = ni

JK (b/a) =
b {∑ XY −
( ∑ X )( ∑ Y )
n }
2
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
b=
n ∑ X 2 −( ∑ X )
2

df (TC) = k-2
df (G) = n-k
JK ( TC )
RJK (TC) = dk ( TC )
JK ( G )
RJK (G) = dk ( G )
RJK ( TC )
Fhitung = Rdk ( TC )

Keterangan:
F tabel = Harga bilangan F untuk garis regresi
JK(G) = Jumlah Kuadrat Galat
RJ = Rerata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
Df =Derajat kebebasab (setiap variable mempunyai derajat
kebebasan beda) Untuk tuna cocok (TC): K-2 Untuk Galat : n-k RJK (G) =
Jumlah Kuadrat Galat

Kriteria Pengujian:
Dari hasil perhitungan apabila diperoleh harga F hitung < F tabel maka
dinyatakan bahwa untuk regresi tersebut linear tetapi sebaliknya apabila
harga F hitung > F tabel maka bentuk regresi tersebut tidak normal.

b. Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel Y
disebabkan oleh variabel X. Sugiyono (2013: 227) menjelaskan analisis
regresi ganda dua prediktor menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = kesulitan belajar akuntansi
X1 = cara belajar
X2 = motivasi belajar
a = konstanta
b = koefisien korelasi
Langkah-langkah persamaan garis regresi:
Untuk menghitung nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan:
∑ X 1 Y =a ∑ X 1+b ∑ X 1+b 2∑ X 1 X 2
∑ X 2 Y =a ∑ X 1 +b ∑ X 1 +b 2 ∑ X 2 2

1) Uji Signifikansi secara Parsial/ Uji t


Pengujian secara individu ini membuktikan bahwa koefisien regresi
suatu model itu statistik signifikan atau tidak maka dipakai uji t. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Perumusan hipotesis

Ho: β = 0 berarti tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.

Ho: β ¿ 0 berarti ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.


b) Menentukan level of significant α = 0,05.
c) Kriteria pengujian

Daerah ditolak Daerah ditolak


Daerah diterima

–t tab (/2; (n-k-1) t tab (/2; (n-k-1)

Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau p < 0,05 maka ho diterima


Jika thitung < -ttabel atau p > 0,05 maka Ho ditolak
d) Nilai t hitung:
b−β
hitung = Sb
t

Keterangan :
b = koefisien regresi
Sb = Standart error koefisien regresi
e) Kesimpulan

H 0 diterima apabila −t tabel≤thitung ≤t tabel


H 0 ditolak apabila t hitung ¿ t tabel atau−t hitung ¿

2) Uji Signifikansi Simultan/ Uji F


Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel
bebas dan variabel terikat secara bersama-sama. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a) Perumusan hipotesis
H 0 : β 1 =β2 =0 (tidak ada pengaruh antara variabel x dengan
variabel y).
H 0 : β 1 ≠β2 ≠0 ( ada pengaruh antara variabel x dengan variabel y).

b) Level of significant α= 0,05


c) Kriteria pengujian statistik

Daerah ditolak
Daerahditerima


0
F ≤F tabel
diterima apabila hitung
H

F ¿F ¿
H 0 ditolak apabila hitung tabel
d) Perhitungan nilai F
JKreg = b1 ∑x1 y
JK = ∑y2 – Jkreg
JKreg /k
F=
JK /(n−k−1)
Keterangan:
JKreg : ∑ kuadrat regresi
JK : ∑ kuadrat residu
k : banyak variabel/ predictor
n : jumlah sampel
e) Kesimpulan
Dilakukan perbandingan antara F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung
> F tabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel X dan variabel Y secara
bersama-sama saling berpengaruh. Sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka
tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2002. Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti.

Hanafi dan Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan Belajar
Khusus. Jogjakarta: Nuha Litera.

Rahman. 2013. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran berbasis komputer. Bandung: Alfabeta.

Samryn. 2011. Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus
Transaksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Suryani, Yulinda Erma. 2010. Kesulitan Belajar. Dalam Jurnal Magistra. No. 73. Th. XXII.
Hal.33

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
Wahyuningsih, dkk. 2014. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata
Diklat Siklus Akuntansi Kelas XI Di SMK (Studi Kasus Siswa Smk Kelas XI AK 3
SMKN 1 Pontianak Tahun Ajaran 2014/2015). Artikel Ilmiah. Pontianak: FKIP Untan
Pontianak.

Walter, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Winda, Salsabilla Kris. 2013. Kesulitan Belajar Mahasiswa Ditinjau Dari Minat Belajar Dan
Cara Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2009/2010. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Wulandari, dkk .2014. Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai