Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN(NYERI)

Disusun Oleh:
1. Enka Putri (2001012)
2. Ida Fatmasari (2001015)
3. Putri ulfah (2001033)
4. Triyas Arun Clandia (2001039)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS SAINS DAN
KESEHATAN UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KEBUTUHAN OKSIGENASI

I.KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN[NYERI]


A. Pengertian
Potter&Perry,2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu
tindakan telah terpenuhi nya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketenteraman(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari hari).
Ketidaknyamanan adalah ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam beberapa berespon terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik
pasien,perawat atau petugas lainnya yang berkerja untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut (Asmadi,2008).
Perubahan kenyamanan adalah dimana individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya(carpenito,2006).
Kenyamanan sebagai salah satu keadaan telah terpenuhi Kebutuhan Dasar
Manusia, kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman,kelegaan,dan
transenden.Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat
aspek yaitu ;
 Fisik,berhubungan dengan sensasi
 Sosial,berhungan dengan interpersonal,keluarga dan sosial
 Psikopiritual,berhubungan dengan kewaspadaan internal dalm diri sendiri
yang meliputi harga diri,seksualitas dan makna hidup.
 Lingkungan ,berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia seperti cahaya,bunyi,temperatur,warna,dan unsur alamiah lainnya.
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan
kekuatan,harapan,hiburan,dukungan,dorongan dan bantuan. Secara umum dalam
aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyamanbebas dari nyeri dan vertigo
berat,vomitus. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan vertigo berat,vomitus
merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang
ditunjukkan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
B.Fungsi Fisiologis
Pada saat implus ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang
otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari
respon stress. Stimulsi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom
menghasilkan respon fisiologis
Faktor yang mempengaruhi fungsi fisiologis yaitu
emosi,status,mobilisasi,gangguan persepsi sensory,keadaan imunitas,tingkat
kesadaran dan gangguan tingkat pengetahuan.
C.Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman
Macam macam gangguan yang mungkin teejadi pada rasa aman dan nyaman
yaitu
 Jatuh : jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien
lansia.
 Oksigen : kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keselamatan pasien.
 Pencegahan : Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata
pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien
rawat inap
Manifestasi klinis/tanda dan gejala
a. Vakolasi : mengasuh,menangis,sesak nafas dan mendengar
b. Ekspresi wajah :meringis,mengeletuk gigi,mengernyit dahi,menutup mata
mulut dengan rapat,menggigit bibir
c. Gerakan tubuh : gelisah,imobilisasi,ketegangan otot, peningkatan gerakan jari
dan tangan,gerakan ritmik atau gerakan menggosok,gerakan melindungi
bagian tubuh
d. Interaksi sosial : menghindari percakapan,focus hanya pada aktivitas untuk
menghasilkan nyeri, menghindar kontak sosial, penurunan rentang perhatian.
D.Penatalaksanaan
1.Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketengangan dan stress.
Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing
klien menciptakan kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut
sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya.
2. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan
individu informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah. Hipnosis diri
dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif dan
dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi persepsi nyeri adalah suara cara
sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.
3. Teknik Distraksi
Teknik Distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke
stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu distraksi visual(melihat
pertandingan,menonton televisi,dll), distraksi pendengaran (mendengarkan
music,suara gemy air), distraksi pernafasan (bernafas ritmik), distraksi intelektual
(bermain kartu).

4.Terapi dengan pemberian analgesik


Pemberian obat analgesik sangat membantu dalam manajemen nyeri seperti
pemberian obat analgesik non opioid(aspirin,ibuprofen)yang bekerja pada saraf
Perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan inflamasi dan analgesic
opioiy(morfin,kodein)yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien
menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
5.Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktor
atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru
seperti decubitus.
II.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas : Nama klien, Umur klien, Jenis kelamin klien, Pekerjaan klien,
Pendidikan klien, Alamat klien, Tanggal masuk RS, Diagnosa medis.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Yang biasa muncul pada klien dengan gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit antara lain : nyeri abdomen, kram, bising usus
hiperaktif atau hipoaktif, anoreksia, distensi abdomen, perasaan
rektal penuh, feses keras dan berbentuk, keletihan, sakit kepala,
tidak dapat makan, mual, muntah, konstipasi, dan diare.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Dijelaskan/menjelaskan kronologi berjalannya penyakit pasien :
1) Waktu terjadinya sakit : berapa lama sudah terjadinya sakit.
2) Proses terjadinya sakit : kapan mulainya terjadinya sakit dan
bagaimana sakit mulai terjadi.
3) Upaya yang telah dilakukan : selama sakit sudah berobat
kemana dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi.
4) Hasil pemeriksaan sementara/sekarang
Yang perlu dikaji dan ditanyakan : TTV, adanya patofisiologi
lain seperti saat dipalpasi adanya nyeri abdomen, sakit kepala,
dan kram? Apakah merasa mual, muntah, dan anoreksia?
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pengobatan saat ini dan masa lalu, alergi terhadap obat dan
makanan, tempat tinggal/lingkungan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit sama
dengan klien? Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga?
3. Pola Fungsi Kesehatan (Virginia Henderson)
a. Pola bernafas dengan normal
Bagaimana irama, kedalaman, frekuensi, keteraturan bernafas,
menggunakan alat bantu pernafasan atau tidak, adakah retraksi
intercosta, adakah sesak nafas, hal-hal yang dapat mengurangi atau
memperberat sesak nafas.
b. Pola nutrisi
Berapa kali makan dalam sehari, makanan kesukaan, berat
badan sebelum dan sesudah sakit, frekuensi dan kuantitas minum
sehari.
c. Pola eliminasi
Frekuensi dan kuantitas BAB sehari, adakah gangguan dalam
BAB, adakah nyeri saat BAB
d. Pola keseimbangan dan gerak
Bagaimana pola keseimbangan gerak dan aktivitas klien (ADL :
Acctivity Daily Living), skala ketergantungan ada atau tidak, berapa
kekuatan otot, ada gangguan berjalan atau tidak.
e. Pola istirahat dan tidur
Jam berapa pasien mulai tidur, jumlah dan kualitas tidur klien,
apa kebiasaan menjelang klien tidur.
f. Pola mempertahankan temperatur tubuh
Apa kebiasaan klien dalam mempertahankan temperatur
tubuh?
g. Pola personal hygiene
Bagaimana pemenuhan kebutuhan personal hygiene klien
(mandi, gosok gigi, keramas, potong kuku), berapa hari
sekali/berapa minggu sekali, menggunakan bantuan atau tidak saat
melakukan personal hygiene.
h. Pola komunikasi
Bagaimana komunikasi klien dengan orang lain, jenis
komunikasi yang dilakukan, penggunaan bahasa dan kejelasan.
i. Pola spiritual
Bagaimana klien dalam menjalankan ibadahnya, agama atau
kepercayaan yang dianut klien, bagaimana mekanisme koping klien
dalam menghadapi masalah kesehatan yang berhubungan dengan
kepercayaan yang dianut klien.
j. Pola berpakaian dan memilih pakaian
Bagaimana pola berpakaian klien (keserasian, waktu, dan cara)
jenis pakaian yang disukai atau tidak disukai klien.
k. Pola rasa aman dan nyaman
Adakah nyeri? Jika ada jelaskan hasil pengkajian nyeri .
l. Pola kebutuhan bekerja
Apa pekerjaan klien, apakah klien mampu melakukan
pekerjaannya, kapan waktu kerja (jam kerja).
m. Pola kebutuhan rekreasi
Apa hal-hal yang dilakukan klien untuk menghilangkan
kebodanan atau kejenuhan seperti nonton tv, mendengarkan radio,
jalan-jalan, dan lain-lain.
n. Pola kebutuhan belajar
Bagaimana persepsi klien terhadap kesehatannya atau
penyakitnya, sejauh mana pengetahuan kluen tentang penyakitnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Penampilan umum
2) Tingkat kesadaran
a) Kualitatif (composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma,
delirium)
b) Kuantitatif (GCS : Glascow Coma Scale)
E = Eye M = Motorik V = Verbal
b. Pengukuran klinik
1) Tanda-tanda vital
a) Suhu :Kekurangan volume cairan : < 36-37 °C
Kelebihan volume cairan : > 35-36 °C
b) Tekanan darah :Kekurangan volume cairan : < 120/80
Kelebihan volume cairan : >120/80 atau
tetap
c) Nadi :Kekurangan volume cairan : <60-
100x/mnt
Kelebihan volume cairan : > 100 x/mnt
d) Pernafasan : Kekurangan volume cairan : >24 x/mnt
Kelebihan volume cairan : <16-24 x/mnt
Pengukuran pemasukan cairan : cairan oral (NGT dan oral),
cairan parental termasuk obat-obatan IV, makanan yang
cenderung mengandung air, irigasi kateter atau NGT.
Pengukuran pengeluaran cairan : urine (volume,
kejernihan/kepekatan), feses (jumlah dan konsistensi), muntah,
tube drainase, IWL.
2) Berat badan
Kehilangan atau bertambahnya berat badan menunjukkan
adanya masalah keseimbangan asam basa cairan :
a) Turun 2-5% : kekurangan volume cairan ringan
b) Turun 5-10% : kekurangan volume cairan sedang
c) Turun 10-15% : kekurangan volume cairan berat
d) Turun 15-20% : kematian
e) Naik 2% : kelebihan volume cairan ringan
f) Naik 5% : kelebihan volume cairan sedang
g) Naik 8% : kelebihan volume cairan berat
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu
yang sama.
c. Kepala
Kekurangan volume cairan : ubun-ubun cekung
Kelebihan volume cairan : ubun-ubun menonjol, kepala besar
d. Mata
Kekurangan volume cairan: mata cekung, air mata berkurang
Kelebihan volume cairan : edema periorbital, pembengkakan, diskus
optikus (papiledema).
e. Telinga
Kekurangan volume cairan : bentuk simetris kanan dan kiri
Kelebihan volume cairan : bentuk simetris kanan dan kiri
f. Tenggorokan dan mulut
Kekurangan volume cairan : membran mukosa kering, lengket, bibir
kering, vena leher datar.
Kelebihan volume cairan : distensi vena jugularis.
g. Sistem kardiovaskuler
Kekurangan volume cairan : vena jugularis datar, denyut nadi lemah
dan kapiler menurun, tekanan darah rendah.
Kelebihan volume cairan : distensi vena jugularis, denyut nadi kuat,
edema pada jantung, dan hipertensi.
h. Sistem pernafasan
Kekurangan volume cairan : peningkatan frekuensi pernafasan.
Kelebihan volume cairan : peningkatan frekuensi nafas, dispnea dan
krekels (ronki basah).
i. Sistem gastrointestinal
Kekurangan volume cairan : abdomen cekung, muntah.
Kelebihan volume cairan : abdomen cembung atau ada edema.
Adapun keadaan feses meliputi :
KarakteristikFeses Normal dan Abnormal
Karakteristik Normal Abnormal Kemungkinanpe
nyebab
Warna Dewasa: - Pekat/putih - Adanyapigm
kecoklatan enempedu
Bayi: (obstruksiem
kekuningan pedu),
- Hitam pemeriksaan
/warnater diagnostic
(melena) menggunaka
n barium.
- Merah - Pengonsumsi
anzatbesiata
- Pucatmenga uperdarahan
ndunglemak saluran GI
bagianatas
- Perdarahans
aluran GI
bagianbawa
h, hemoroid
- Malabsorpsil
emak
Bau Baumenyeng Perubahan Darahdidalamfe
atpengaruhol yang sesatauinfeksi
ehtipemakan berbahaya
an
Konsistensi Lunak, Cair, padat Diare,
berbentuk penurunanabsor
psikonstipasi
Frekuensi Bervariasi; Bayilebihdari 6 Hipomortilitasat
bayi 4-6 kali auhipermortilita
x/hari sehariataukura s
(jikamengkon ngdari 1-2
sumsiASI), hari, orang
orang dewasalebihda
dewasasetiap ri 3 kali
hariatau 2-3 sehariataukura
kali seminggu ngdarisatu kali
seminggu
Jumlah 160 g per hari
(orang
dewasa)
Bentuk Menyerupai Sempit, Obstruksi,
diameter berbentukpen peristaltic yang
rektuk sil cepat.
Unsure-unsur Makantidakdi Darah, pus, Perdarahan
cerna, materiasing, internal, infeksi,
bakterimati, lender, cacing materi-materi
lemak, yang tertelan,
pigmenempe iritasi, inflamasi
du, sel-sel
yang
melapisimuko
sausus, air.

j. Sistem perkemihan
Kekurangan volume cairan : oliguria.
Kelebihan volume cairan : poliuria
k. Sistem integumen
Kekurangan volume cairan : turgor kulit buruk.
Kelebihan volume cairan : edema dan lembab.
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik saluran gastrontestinal meliputi ehnik
visualissi lansung / tidak lansung dan pemeriksaan laboratorium
terhadap unsur-unsur yang tidak normal

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia SDKI (2017), di antaranya adalah :
1. Gangguan Rasa Nyaman(D.0074)
2. Defisit Nutrisi (D.0019)

C. Perencanaan / Intervensi Keperawatan


1. Gangguan Rasa Nyaman(D.0074)
a. Definisi
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik,psikospiritual,lingkungan dan sosial
b. Gejala dan tanda mayor
Subjektif : mengeluh tidak nyaman
Objektif : Gelisah
c. Gejala dan tanda minor
Subjektif : Mengeluh sulit tidur,tidak mampu rileks,mengeluh
kedinginan/kepanasan,merasa gatal,mengeluh mual,mengeluh
lelah.
Objektif : menunjukkan gejala distres,tampak
merintih/menangis,pola eliminasi berubah,postur tubuh
berubah,iritabilitas
d. Luaran
1) Luaran utama : Status kenyamanan
2) Kriteria hasil :
a) Kesejahteraan fisik meningkat
b) Kesejahteraan psikologis meningkat
c) Kebebasan melakukan ibadah Rileks meningkat
d) Mual menurun
e) Merintih menurun
f) Keluhan kepanasan menurun
g) Suhu ruangan membaik
h) Kewaspadaan membaik
i) Pola hidup membaik pola tidur membaik
e. Intervensi keperawatan
1) Intervensi utama : Manajemen Nyeri(I.08238)
2) Tindakan :
Observasi
a) Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
d) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
e) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
a) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
nyeri(mis.TENS,hipnosis,akupresur,terapi
musik,biofeedback,terapi pijat, aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,terapi
bermain)
b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri(mis.suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan)
c) Fasilitas istirahat dan tidur
d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
a) Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
b) Jelaskan strategi meredakan nyeri
c) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d) Anjurkan teknik menggunakan analgesik secara tepat
e) Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Defisit Nutrisi (D.0019)
a. Definisi : asupan nutrisi tidak cukup memenuhi kebutuhan
metabolisme
b. Gejala dan tanda mayor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif : berat badan menurun minimal 10%di bawah rentang
ideal
c. Gejala dan tanda minor
Subjektif : cepat kenyang setelah makan,kram nyeri
abdomen,nafsu makan menurun
Objektif : bising usus hiperaktif,otot pengunyah lemah,otot
menelan lemah,membran mukosa pucat,sariawan,serum
albumin turun,rambut rontok berlebihan,diare
d. Luaran
1) Luaran utama : Status nutrisi(L.030303)
2) Kriteria hasil :
a) Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
b) Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
meningkat
c) Perasaan cepat kenyang menurun
d) Berat badan indeks massa tubuh(IMT) membaik
e) Frekuensi makan membaik
f) Nafsu makan membaik
e. Intervensi Keperawatan
1) Intervensi utama : Manajemen Nutrisi(I.03119)
2) Tindakan :
Observasi
a) Identifikasi status nutrisi
b) Identifikasi makanan yang disukai
c) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
d) Monitor asupan makanan
e) Monitor berat badan
f) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
a) Lakukan oral hgygiene sebelum makan,jika perlu
b) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
c) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
d) Berikan suplemen makan,jika perlu

Edukasi
a) Anjurkan posisi duduk,jika mampu
b) Anjarkan diet yang diprogamkan
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan(mis.pereda
nyeri,antiemetik),jika perlu
b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan,jika perlu

E. Evaluasi keperawatan
1.Evaluasi formatif [Merefleksikan observasi perawat dan analisi terhadap
kien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan]
2.Evaluasi sumatif [Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan
analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu]
DAFTAR PUSTAKA

Anonim(20016)Asuhan Keperawatan Pemenuhan Aman Nyaman Praktik


Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan
Kemenkes,(2016) Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.
Nurarif A.H dan Kusuma,H(2016).Asuhan Keperawatan
praktis,Jakarta:Mediaction
Potter&Ferry,(2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,proses dan
praktik Edisi 4,Jakarta :EGG
Wilkinson J.M & Agen N.R(2011), Buku Saku Diaognosis Keperawatan Edisi
9,Jakarta :EGC
Siti Rahayuingsih,S.(2021).ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR
FEMUR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN:NYERU(Doctoral
dissertation, Universitas Kusuma Husada Surakarta).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta
: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai