Oleh
Melisa Linda Manoppo
210141040033
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn A.L
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : D-III
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Golongan Darah :O
No. CM : 00768304
Tanggal Masuk : 29/08/2022
Tanggal Pengkajian : 01/08/2022
Diagnosa Medis : CKR + Oedema Serebri
Alamat : Kakas
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nyeri kepala post KLL
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dating dengan keluhan nyeri kepala post KLL 45 menit SMRS (29/08/22
jam 00.45. nyeri kepala dirasakan dibagian belakang kepala, intensitas ringan-
sedang tidak menjalar, membaik dengan istirahat. Awalnya pasien sedang
mengendarai motor tanpa helm, kemudian terpeleset karena gundukan pasir dan
terjatuh ke depan. Riwayat pingsan, muntah keluar darah dari hidung, telinga
mulut, kejang (-), pusing berputar (+)
3. Riwayat penyakit dahulu
-
4. Riwayat penyakit keluarga
a. Genogram
Ket:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
4444 4444
F. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS: Trauma kepala- Luka Nyeri Akut
- Klien mengatakan masih insisi pada daerah
merasa nyeri dibagian kepala- Syaraf di daerah
kepala ketika di gerakkan kepala terputus- Implus
- Klien mengatakan paling nyeri mencapai korteks
serebral- Pasien
merasa nyeri dibagian
meringis, pasien
luka jahitan dan dibagian
mengeluh nyeri -Nyeri
belakang kepala Akut
- Klien mengatakan baha
nyeri yang dialami dari
skala 1-10 adalah skala 5
DO:
- Tampak luka jahitan di
bagian kepala depan
- Klien tampak meringis
dan menujuk area yang
nyeri
- Tampak luka lesi bagian
wajah dan
bengkak/memar dibagian
wajah dan kepala
- P: nyeri saat
menggerakkan kepala
bagian belakang dan
jahitan post KLL
Q: klien mengatakan
nyeri seperti diremas
R: kepala bagian
belakang dan depan pada
jahitan
S: 5 (sedang)
T: hilang timbul
G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisik
2. Gangguan Mobilitas Fisik b/d Nyeri, Kelemahan
H. Rencana Keperawatan
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3x 8 jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri menurun, 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Kemampuan menuntaskan 2. Identifikasi skala nyeri
aktivitas meningkat 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
2. Keluhan nyeri menurun
Terapeutik
3. Meringis menurun
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. Relaksasi
napas dalam, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan Mobilitas Fisik b/d Nyeri, Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi
Kelemahan keperawatan selama 3 x 8 jam Observasi
diharapkan mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
meningkat, dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
1. Nyeri menurun ambulasi
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
2. Kelemahan fisik menurun
darah sebelum memulai ambulasi
3. Pergerakkan ekstremitas Terapeutik
meningkat 1. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika
perlu
2. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur
ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
I. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
DIAGNOSA Hari/
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN Tanggal/Jam
Nyeri Akut b/d Kamis, 1. Memonitor tanda-tanda vital pasien 01/09/22, 15.00
S:
Agen pencedera 01/09/22 Hasil: TD:128/85, HR: 85x/mnt , RR: 22x/mnt,
- Klien mengatakan masih merasa
fisik 08.00 Sb: 36.7, SpO2: 98%
lemah badan
09.00 2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Klien mengatakan masi merasa
Gangguan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
nyeri, dengan skala nyeri 5 (sedang)
Mobilitas Fisik b/d Hasil: P: nyeri saat menggerakkan kepala
O:
Nyeri, Kelemahan bagian belakang dan jahitan post KLL
- Klien tampak lemah
Q: klien mengatakan nyeri seperti diremas
- Klien tampak meringis dan
R: kepala bagian belakang dan depan pada
menujuk area yang nyeri
jahitan
- KU: lemah, Kes: CM, TD:130/75,
S: 5 (sedang)
HR: 90x/mnt , RR: 23x/mnt, Sb:
T: hilang timbul
09.15 36.4, SpO2: 98%
3. Identifikasi skala nyeri
- P: nyeri saat menggerakkan kepala
09.30 Hasil: klien mengatakan skala nyeri 5
bagian belakang dan jahitan post
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
KLL
memperingan nyeri
Q: klien mengatakan nyeri seperti
Hasil: klien mengatakan saat klien
diremas
10.00 menggerakkan kepala sering terasa nyeri.
R: kepala bagian belakang dan
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, depan pada jahitan
kebisingan S: 5 (sedang)
Hasil: memberikan klien waktu untuk istirahat T: hilang timbul
13.00 dan membatasi pengunjung - Skala ketergantungan/kemampuan
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu perawatan diri 1-2
7. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi - Klien terpasang IVFD NaCl 0.9%
Hasil: Klien mengatakan klien harus dibantu dan NS 2ltr/mnt
14.00
saat harus ke toilet dan juga saat berpindah dari A: masalah nyeri dan mobilitas fisik belum
tempat tidur ke kursi teratasi
8. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah P: lanjutkan intervensi
14.05
sebelum memulai ambulasi
Hasil: TD:130/75, HR: 90x/mnt , RR: 23x/mnt
9. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Hasil: membantu klien saat berpindah tempat
dari tempat tidur ke kursi dan mengatur tempat
tidur klien
Gangguan Jumat 1. Memonitor tanda-tanda vital pasien 02/09/22, 15.00
S:
Mobilitas Fisik b/d 02/09/22 Hasil: TD:120/80, HR: 88x/mnt , RR: 20x/mnt,
- Klien mengatakan masih merasa
Nyeri, Kelemahan 08.00 Sb: 36.5, SpO2: 99%
lemah badan
09.00 2. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
- Klien mengatakan nyeri berkurang
Nyeri Akut b/d lainnya
dengan skala nyeri 4
Agen pencedera Hasil: klien mengatakan masih terasa nyeri
fisik dikepala bagian luka jahitan, fisik masih terasa - Klien mengatakan teknik yang
lemah diajarkan sangat bermanfaat dan
3. Identifikasi skala nyeri akan klien gunakan saat nyeri
09.05 Hasil : Klien mengatakan skala nyeri masih 5 datang
4. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi O:
09.15
Hasil: perawat menjelaskan bahwa tujuan - Klien masih tampak lemah
ambulasi untuk mengurangi kekakuan otot dan - Klien menunjukkan ekspresi
juga mencegah terjadinya luka dekubitus karena antusiasme dalam pengajaran teknik
tirah baring relaksasi dan ambulasi
5. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus - KU: lemah, Kes: CM, TD:125/80,
09.30
dilakukan HR: 84x/mnt , RR: 20x/mnt, Sb:
Hasil: perawat mengajarkan melakukan 36.5, SpO2: 99%
ambulasi dengan berpindah dari tempat tidur ke - P: nyeri saat menggerakkan kepala
kursi bagian belakang dan jahitan post
09.45 6. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu KLL
Hasil: membantu klien melakukan mobilisasi Q: klien mengatakan nyeri seperti
dengan membantu klien berpindah tempat diremas tapi sudah mulai berkurang
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien R: kepala bagian belakang dan
dalam meningkatkan ambulasi depan pada jahitan
Hasil: keluarga sangat antusias dalam S: 4 (sedang)
membantu klien dan selalu memberikan T: hilang timbul
motivasi kepada klien - Skala ketergantungan/kemampuan
8. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk perawatan diri 1-2
12.30 mengurangi rasa nyeri - Klien terpasang IVFD NaCl 0.9%
Hasil: klien mengikuti instruksi dengan menarik dan NS 2ltr/mnt
napas dalam selama 3 detik dan A: masalah nyeri dan mobilitas fisik
menghembuskan secara perlahan teratasi sebagian
12.45
9. Identifikasi skala nyeri P: lanjutkan intervensi 1,2, 3,6, 10
Hasil : klien mengatakan skala nyeri berkurang
menjadi 4 dan merasa lebih releks
13.00
10. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
Hasil : membatasi pengunjung agar pasien dapat
beristirahat.
Gangguan Sabtu 1. Memonitor tanda-tanda vital pasien 03/09/22, 15.00
S:
Mobilitas Fisik b/d 03/09/22 Hasil: TD:120/80, HR: 88x/mnt , RR: 20x/mnt,
- Klien mengatakan masih merasa
Nyeri, Kelemahan 08.00 Sb: 36.5, SpO2: 99%
lemah badan
10.00 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Klien mengatakan nyeri berkurang
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
dengan skala nyeri 4
Nyeri Akut b/d kebisingan
- Klien mengatakan sudah mampu
Agen pencedera Hasil : membatasi pengunjung agar pasien dapat
memonitor nyerinya saat ini
fisik beristirahat.
O:
11.00
3. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya - Klien masih tampak lemah
Hasil: klien mengatakan keluhan nyeri sudah - KU: lemah, Kes: CM, TD:110/80,
mulai berkurang karena setiap nyeri datang HR: 85x/mnt , RR: 20x/mnt, Sb:
klien melakukan teknik napas dalam, namun 36.6, SpO2: 98%
klien masih merasa lemah badan - P: nyeri saat menggerakkan kepala
11.10
4. Identifikasi skala nyeri bagian belakang dan jahitan post
Hasil : Klien mengatakan skala nyeri 4 KLL
12.00
5. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Q: klien mengatakan nyeri seperti
Hasil : Klien sudah mampu mengatasi nyerinya diremas tapi sudah mulai berkurang
saat ini dan dapat melaporkan tingkatan nyeri R: kepala bagian belakang dan