DI RUANG CEMPAKA
Dosen Pembimbing :
DISUSUN OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN
2021
KONSEP DASAR RASA AMAN DAN NYAMAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
Riwayat Penyakit Sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan
pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau
berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang
ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera
yang akan mempengaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secar langsung pada
reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman, karena
dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit
sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri.
2. Pemeriksaan fisik: data focus
1) Ekspresi wajah
a. Menutup mata rapat-rapat
b. Membuka mata lebar-lebar
c. Menggigit bibir bawah
2) Verbal
a. Menangis
b. Berteriak
3) Tanda- tanda vital
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Pernapasan
4) Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa yang tidak
nyaman.
3. Pemeriksaan Penunjang
1) USG
USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak nyaman pada
bagian perut
2) Rontgen
Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yang dapat
mengganggu rasa nyaman klien
1) Hubungan keluarga/hereditas
2) Transmisi dan penularan interpersonal
3) Krisis situasi dan maturase
4) Stres
5) Penyalahgunaan zat
6) Ancaman kematian
Definisi
Batasan karakteristik
a. Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
b. Objektif
1) Posisi untuk menghindari nyeri
2) Perubahan tonus otot
3) Perubahan selera makan
Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial.
Batasan karakteristik
a. Menangis
b. Gangguan pola tidur
c. Takut
d. Ketidakmampuan untuk rileks
e. Melaporkan perasaan tidak nyaman
f. Melaporkan distress
g. Melaporkan kurang puas dengan keadaan
C. Perencanaan
Diagnosa 1: Ansietas
Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria) :
a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang
dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, konsentrasi dan
koping.
b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang,
sering dan selalu)
Intervensi keperawatan dan rasional :
a. Intervensi : Lakukan bimbingan antisipasi
Rasional : Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis perkembangan
dan situasional
b. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres
akut
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor,
perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup
D. Pelaksanaan
Diagnosa 1: Ansietas
Melakukan bimbingan antisipasi
Mengajarkan teknik relaksasi
Mengajarkan cara peningkatan koping
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41693/Chapter%20II.pdf;sequence=4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61867/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41143/Chapter%20II.pdf;sequence=4
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2632/142500034.pdf?
sequence=1&iAllowed=y
https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/asuhan-keperawatan-kebutuhan-rasa-aman-dan-
nyaman-43573225
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3587/4/Chapter%202.pdf