Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : KB (Keluarga Berencana)

Pokok Bahasan : macam-macam alat kontrasespsi

Jumlah peserta : 2 orang

Sasaran : Ibu yang sedang hamil dan ibu post partum beserta keluarga

Tempat : Ruang VK/Puskesmas Pahandut

Waktu : Jam 10.00 – 10.30 WIB, 30 menit

Hari/ Tanggal : Rabu, 22 September 2021

Penyaji : Mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V


Poltekkes Palangka Raya

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah di berikan penyuluhan tentang Keluarga Berencana diharapakan Ibu yang
akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat mengerti apa itu Keluarga
Berencana, dan macam-macam alat kontrasespsi yang digunakan dalam program Keluarga
Berencana.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1) Ibu yang akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat mengerti apa
manfaat melakukan Keluarga Berencana.
2) Ibu yang akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat menerapkan
program Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Waktu

Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam ceramah 3 Menit


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Membina hubungan
saling percaya
4. Menyampaikan
Tujuan pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan ceramah 15 menit
1. Pengertian KB 2. Menanyakan
2. Tujuan KB materi yang
3. Manfaat KB belum di mengerti
4. Macam-macam KB

Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab Tanya 12 menit


pertanyaan pertanyaan jawab
2. Menarik kesimpulan 2. Menjawab salam
3. Menyampaikan hasil
evaluasi
4. Menutup penyuluhan
( salam )

D. Setingan Tempat
C B C
A = Penyaji
B = Pasien
A
C = Keluarga Pasien

E. Garis Besar Materi (terlampir)


1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
3. Manfaat KB
4. Macam-macam KB

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
 Kesiapan pasien beserta keluarga
 Kesiapan tempat disekitar bed pasien
 Kesiapan waktu pelaksanaan
 Kesiapan tim penyaji
 Kesiapan materi penyaji
 Kesiapan leaflet
2. Evaluasi Proses
 Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksana
 Peserta aktif dalam melakukan tanya jawab
3. Evaluasi hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan dengan waktu yang telah di tentukan
 Adanya kesepakatan antara pasen dan keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi
 Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat dan macam-
macam KB
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan
jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan
mengerti tentang bermacam-macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB.
Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat
menurunkan AKI dan AKB.
Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu
kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengontrol angka
kelahiran.
Seorang wanita dapat tetap menjadi hamil bila:
1. Melakukan coitus interuptus
2. Menyusui
3. Saat pertama kali berhubungan seksual
4. Bila wanita tidak orgasme
5. Memakai douches (memasukkan cairan kimia atau spermisida ke dalam vagina)
6. Posisi apapun dalam berhubungan seks

B. Manfaat Program Keluarga Berencana


Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, maka masyarakat
pengguna akan mendapatkan 3 manfaat yang utama optimal, baik untuk ibu, anak dan
keluarga, antara lain:
1. Manfaat untuk ibu:
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga kesehatan ibu
d) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat untuk anak
a) Mengurangi risiko kematian bayi
b) Meningkatkan kesehatan bayi
c) Mencegah bayi kekurangan gizi
d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat untuk keluarga
a) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

C. Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi


1. Usia ibu <20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan
tinggi.
2. Usia ibu >35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel.
3. Usia reproduksi sehat: efektif, reversible dan tidak mengganggu ASI.

D. Faktor Pemilihan Kontrasepsi


Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi
pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi
secara teratur dan benar.
Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari
agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut.
Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek
samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut dimasa depan. Sayangnya, tidak ada
metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah
kehamilan 100%.

E. Metode Kontrasepsi Sederhana


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia, yaitu terdiri dari:
1. Kontrasepsi Hormonal
Cara kerja:
 Menekan ovulasi
 Mencegah implantasi
 Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
 Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
 Pil oral kombinasi
 Afektif dan reversible
 Harus diminum setiap hari
 Efek samping yang serius jarang terjadi
 Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
 Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
 Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
 Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
 Kenaikan berat badan
 Muncul flek hitam pada wajah
 Mual, pusing, atau muntah

a. Pil KB
1) Jenis pil
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi jenis pil yang hanya mengandung
hormon progesteron. Pil ini cocok untuk ibu menyusui.
b) Pil kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen dan progesteron.
2) Cara Kerja
a) Mencegah pelepasan sel telur
b) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel
telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan
dengan tepat dan secara teratur.
4) Keuntungan
a) Tidak menganggu hubungan seksual
b) Kesuburan cepat kembali
c) Membuat menstruasi teratur
d) Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi
5) Kerugian
a) Bisa menambah/mengurangi berat badan
b) Harus selalu mengingat-ingat minum pil
c) Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
a) Mual, muntah
b) Amenorhea
c) Spotting
7) Kontraindikasi
a) Menyusui
b) Hipertensi
c) DM
d) Perokok
8) Indikasi
a) Menunda
b) Menjarangkan
c) Siklus haid tidak teratur

b. Suntik
Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progesteron yang
diberikan setiap 3 bulan sekali/12 minggu sekali.
1) Jenis suntik KB
a) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai
oleh semua WUS, kembalinya ke kesuburan lebih lambat (4 bulan),
cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
b) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM 1 bulan sekali. Memiliki efek samping yang kecil.
2) Cara Kerja
a) Mencegah pelepasan sel telur
b) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Efetifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur.
4) Keuntungan
a) Tidak menganggu hubungan seksual
b) Tidak mengganggu produksi ASI kecuali suntik 1 bulan
c) Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)

5) Kerugian
a) Kesuburan lama kembali
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
d) Kegemukan
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
7) Indikasi
a) Kurun sehat (jangka panjang),
b) Tua (mengakhiri), menyusui
8) Kontraindikasi
a) Penyakit hati
b) Hipertensi
c. Implan
Alat kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit
pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter.
1) Cara Kerja
a) Mengentalkan lendir serviks
b) Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Menekan ovulasi
2) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
3) Jenis Implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang dan lama kerja 6 tahun
b) Implanont: terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
c) Indoplant dan Jadena: terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun
4) Keuntungan
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Kesuburan cepat kembali
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

5) Kerugian
a) Membutuhkan tindakan insisi
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
c) Ekspulsi
d) Infeksi pada daerah insisi

2. KB non hormonal
a. AKDR (IUD)
Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari
tembaga ke dalam rahim.
1) Cara kerja
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
2) Efektifitas
Efektifitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah
mengembalikan kesuburan Anda.
3) Keuntungan
a) Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
b) Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah rendah tinggi
c) Tidak mengganggu produksi ASI
4) Kerugian
a) Mengganggu hubungan seksual
b) Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang, melepas dan control
c) Mahal
d) Tidak bisa mencegah dari PMS
5) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spoting/ perdarahan bercak
c) Nyeri
6) Indikasi
a) Efektif jangka panjang (sehat, tua)
b) Menyusui
c) Perokok
7) Kontraindikasi
a) PRP (peny radang panggul)
b) Keputihan
c) Kelainan
b. Kondom
Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur
ketika ejakulasi.
1) Cara kerja
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan
lain
2) Efektifitas
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar
3) Keuntungan
a) Mudah digunakan
b) Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai
c) Bisa melindungi dari PMS
d) Mudah didapat
e) Tidak merepotkan
4) Kerugian
Kegagalan terjadi jika kondom bocor atau robek
5) Efek Samping
a) Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
b) Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
c) Terjadi infeksi ringan
d) Alergi
e) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
6) Indikasi
a) Menunda kehamilan
b) Risiko PMS (penyakit menular seksual)
7) Kontraindikasi
a) Alergi
b) Tua
c) Bumil resti (risk tinggi)
8) Spermatisida
Bahan atau substansi yang dapat menon-aktifkan sperma sebelum sperma
masuk ke rongga rahim. Sediaannya dalam berbagai bentuk: cream, gel, busa,
film, suppositoria dan tablet. Umumnya mengandung bahan kimia yang
dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh sperma.
9) Efektifitas
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 70%, artinaya dari 100,
yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29% dalam pemakaiannya setahun.
10) Efek samping
a) Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan resiko PMS.
b) Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan vagina.

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara spermatozoa
dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
1) Keuntungan:
a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produsi ASI
c) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
d) Tidak ada efek samping
e) Tidak memerlukan alat
2) Indikasi : menunda
3) Kontraindikasi: metode lain (alergi kondom)
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya
75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
1) Indikasi : menunda
2) Kontraindikasi : metode lain (alergi kondom)

c. MAL (metode amenorrea laktasi)


Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL
dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika
pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan
dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya
yaitu menunda atau menekan ovulasi.
1) Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek
samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau
alat dan tanpa biaya.
2) Keterbatasannya:
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan
b) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan
d) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B
(HBV) dan HIV/AIDS
e) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid
setelah melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a. Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah
transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara
operasi, effektivitas: tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b. Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah
transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil/minor
surgery, effektifitas: tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap.
Indikasi : tua (mengakhiri), penyakit tertentu (jantung, dll), grande multi gravida
(>5, >35)
G. Referensi
Alegantina, Sukmayati. Isnawati, Ani dan Widowati, Lucie. (2019). Jurnal
Kefarmasian Indonesia Vol 3(1) :1-8
Breymann C, Von Seefried B, Stahel M, Geisser P, Canclini C .(2017) Milk iron
content in breast-feeding mothers after administration of intravenous iron
sucrose complex. J Perinat Med. Vol 35 :115–8.
Entin, W., 2020. Kinetika Fermentabilitas Daun Pepaya (Caricia pepaya L), Skripsi,
Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institusi
Pertanian Bogor. Bogor.
Istiqomah, Sri B. Wulanadari, Dewi T. Azizah, Ninik. (2017). Pengaruh Buah Pepaya
Terhadap Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Menyusui Di Desa Wonokerto
Kumalasari, Retno, Arimbi D, Ismunandar A. 2018. Pemberian Jamu Uyup – Uyup
Terhadap Kelancaran Pengeluaran Air Susu Ibu (Asi) Pada Ibu Nifas. Akademi
Kebidanan Perwira Husada Purwokerto.
Raza, Asif, Yasin. Uses of Nigella Sativa (Ranunculaceae): ATraditional Medicine
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jogjakarta:
Andi Offset
Suwanti, Endang dan Kuswati. (2016). Hubungan Konsumsi Ekstrak Daun Kentang
Manis Dengan Produksi Asi Di Laktasi Ibu Di Kabupaten Klaten. Skripsi
Suwanti, Endang dan Kuswati. (2016). Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Katuk
Terhadap Kecukupan Asi Pada Ibu Menyusui Di Klaten. Skripsi
Wiknjosastro, Hanifa (2019). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Zakaria. Hadju, Veni. As’ad, Suryani, dan Bahar, Burhanuddin. (2016). Pengaruh
Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu Ibu
(Asi) Pada Ibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan. Jurnal Mkmi, Vol. 12(3) : 161-169

Anda mungkin juga menyukai