Anda di halaman 1dari 16

PENYULUHAN KESEHATAN

STASE MATERNITAS
DI RUANG VK PUSKESMAS PAHANDUT

Penyusun :
Settiyana (PO6220119430)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


REGULER V
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : KB (Keluarga Berencana)

Pokok Bahasan : macam-macam alat kontrasespsi

Jumlah peserta : 3 orang

Sasaran : Ibu yang sedang hamil dan ibu post partum beserta
keluarga

Tempat : Ruang VK PKM Pahandut

Waktu : Jam 10.00 – 10.30 WIB, 30 menit

Hari/ Tanggal : Kamis, 16 September 2021

Penyaji :Mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V


Poltekkes Palangka Raya

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah di berikan penyuluhan tentang Keluarga Berencana diharapakan Ibu
yang akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat mengerti apa itu
Keluarga Berencana, dan macam-macam alat kontrasespsi yang digunakan dalam
program Keluarga Berencana.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1) Ibu yang akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat mengerti apa
manfaat melakukan Keluarga Berencana.
2) Ibu yang akan bersalin dan ibu post pasrtum beserta keluarga dapat menerapkan
program Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Waktu

Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam ceramah 3 Menit


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Membina hubungan
saling percaya
4. Menyampaikan
Tujuan pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan ceramah 15 menit
1. Pengertian KB 2. Menanyakan
2. Tujuan KB materi yang
3. Manfaat KB belum di mengerti
4. Macam-macam KB

Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab Tanya 12 menit


pertanyaan pertanyaan jawab
2. Menarik kesimpulan 2. Menjawab salam
3. Menyampaikan hasil
evaluasi
4. Menutup penyuluhan
( salam )

D. Setingan Tempat
C B C
A = Penyaji
B = Pasien
A
C = Keluarga Pasien

E. Garis Besar Materi (terlampir)


1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
3. Manfaat KB
4. Macam-macam KB

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
 Kesiapan pasien beserta keluarga
 Kesiapan tempat disekitar bed pasien
 Kesiapan waktu pelaksanaan
 Kesiapan tim penyaji
 Kesiapan materi penyaji
 Kesiapan leaflet
2. Evaluasi Proses
 Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksana
 Peserta aktif dalam melakukan tanya jawab
3. Evaluasi hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan dengan waktu yang telah di tentukan
 Adanya kesepakatan antara pasen dan keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi
 Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat dan
macam-macam KB
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan
jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan
mengerti tentang bermacam-macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan
KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga
dapat menurunkan AKI dan AKB.
Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk
mengontrol angka kelahiran.
Seorang wanita dapat tetap menjadi hamil bila:
1. Melakukan coitus interuptus
2. Menyusui
3. Saat pertama kali berhubungan seksual
4. Bila wanita tidak orgasme
5. Memakai douches (memasukkan cairan kimia atau spermisida ke dalam vagina)
6. Posisi apapun dalam berhubungan seks

B. Manfaat Program Keluarga Berencana


Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, maka masyarakat
pengguna akan mendapatkan 3 manfaat yang utama optimal, baik untuk ibu, anak dan
keluarga, antara lain:
1. Manfaat untuk ibu:
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga kesehatan ibu
d) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat untuk anak
a) Mengurangi risiko kematian bayi
b) Meningkatkan kesehatan bayi
c) Mencegah bayi kekurangan gizi
d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat untuk keluarga
a) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

C. Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi


1. Usia ibu <20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi.
2. Usia ibu >35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan
reversibel/ireversibel.
3. Usia reproduksi sehat: efektif, reversible dan tidak mengganggu ASI.

D. Faktor Pemilihan Kontrasepsi


Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas,
keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan
kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal
tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari
agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah
frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke
laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut dimasa depan. Sayangnya, tidak ada
metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif
mencegah kehamilan 100%.

E. Metode Kontrasepsi Sederhana


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia, yaitu terdiri dari:
Kontrasepsi Hormonal
Cara kerja:
 Menekan ovulasi
 Mencegah implantasi
 Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
 Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
 Pil oral kombinasi
 Afektif dan reversible
 Harus diminum setiap hari
 Efek samping yang serius jarang terjadi
 Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
 Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
 Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:


 Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
 Kenaikan berat badan
 Muncul flek hitam pada wajah
 Mual, pusing, atau muntah

a. Pil KB
1) Jenis pil
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi jenis pil yang hanya mengandung
hormon progesteron. Pil ini cocok untuk ibu menyusui.
b) Pil kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen dan progesteron.
2) Cara Kerja
a) Mencegah pelepasan sel telur
b) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila
digunakan dengan tepat dan secara teratur.
4) Keuntungan
a) Tidak menganggu hubungan seksual
b) Kesuburan cepat kembali
c) Membuat menstruasi teratur
d) Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi
5) Kerugian
a) Bisa menambah/mengurangi berat badan
b) Harus selalu mengingat-ingat minum pil
c) Tidak bisa mencegah dari PMS

6) Efek Samping
a) Mual, muntah
b) Amenorhea
c) Spotting
7) Kontraindikasi
a) Menyusui
b) Hipertensi
c) DM
d) Perokok
8) Indikasi
a) Menunda
b) Menjarangkan
c) Siklus haid tidak teratur

b. Suntik
Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progesteron yang
diberikan setiap 3 bulan sekali/12 minggu sekali.
1) Jenis suntik KB
a) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat
dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuburan lebih lambat
(4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi
ASI.
b) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM 1 bulan sekali. Memiliki efek samping yang kecil.
2) Cara Kerja
a) Mencegah pelepasan sel telur
b) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Efetifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur.

4) Keuntungan
a) Tidak menganggu hubungan seksual
b) Tidak mengganggu produksi ASI kecuali suntik 1 bulan
c) Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)

5) Kerugian
a) Kesuburan lama kembali
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
d) Kegemukan
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
7) Indikasi
a) Kurun sehat (jangka panjang),
b) Tua (mengakhiri), menyusui
8) Kontraindikasi
a) Penyakit hati
b) Hipertensi

c. Implan
Alat kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit
pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter.
1) Cara Kerja
a) Mengentalkan lendir serviks
b) Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Menekan ovulasi
2) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
3) Jenis Implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang dan lama kerja 6 tahun
b) Implanont: terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
c) Indoplant dan Jadena: terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun
4) Keuntungan
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Kesuburan cepat kembali
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5) Kerugian
a) Membutuhkan tindakan insisi
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
c) Ekspulsi
d) Infeksi pada daerah insisi

KB non hormonal
a. AKDR (IUD)
Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang
terbuat dari tembaga ke dalam rahim.
1) Cara kerja
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
2) Efektifitas
Efektifitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD
juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.
3) Keuntungan
a) Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
b) Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah
rendah tinggi
c) Tidak mengganggu produksi ASI
4) Kerugian
a) Mengganggu hubungan seksual
b) Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang, melepas dan
control
c) Mahal
d) Tidak bisa mencegah dari PMS
5) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spoting/ perdarahan bercak
c) Nyeri
6) Indikasi
a) Efektif jangka panjang (sehat, tua)
b) Menyusui
c) Perokok
7)Kontraindikasi
a) PRP (peny radang panggul)
b) Keputihan
c) Kelainan
b. Kondom
Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel
telur ketika ejakulasi.
1) Cara kerja
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke
pasangan lain
2) Efektifitas
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara
tepat dan benar
3) Keuntungan
a) Mudah digunakan
b) Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai
c) Bisa melindungi dari PMS
d) Mudah didapat
e) Tidak merepotkan
4) Kerugian
Kegagalan terjadi jika kondom bocor atau robek

5) Efek Samping
a) Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
b) Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
c) Terjadi infeksi ringan
d) Alergi
e) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
6) Indikasi
a) Menunda kehamilan
b) Risiko PMS (peny.menular seksual)
7) Kontraindikasi
a) Alergi
b) Tua
c) Bumil resti (risk tinggi)
8) Spermatisida
Bahan atau substansi yang dapat menon-aktifkan sperma
sebelum sperma masuk ke rongga rahim. Sediaannya dalam
berbagai bentuk: cream, gel, busa, film, suppositoria dan tablet.
Umumnya mengandung bahan kimia yang dinamakan nonoxynol-
9, yang bisa membunuh sperma.
9) Efektifitas
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 70%,
artinaya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29% dalam
pemakaiannya setahun.
10) Efek samping
a) Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan resiko
PMS.
b) Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan vagina.

KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna
wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi
sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada
pertemuan antara spermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat
dicegah.
1) Keuntungan:
a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produsi ASI
c) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
d) Tidak ada efek samping
e) Tidak memerlukan alat
2) Indikasi : menunda
3) Kontraindikasi: metode lain (alergi kondom)

b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur,
effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor
kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur
Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
1) Indikasi : menunda
2) Kontraindikasi : metode lain (alergi kondom)

c. MAL (metode amenorrea laktasi)


Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh,
lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan.
Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
1) Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek
samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau
alat dan tanpa biaya.
2) Keterbatasannya:
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan
b) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan
6 bulan
d) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk
hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS
e) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat
haid setelah melahirkan.

Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a. Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita
untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus,
dilakukan dengan cara operasi, effektivitas: tinggi, reversibilitas: rendah,
disebut kontrasepsi mantap

b. Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk
mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi
kecil/minor surgery, effektifitas: tinggi, reversibilitas: rendah, disebut
kontrasepsi mantap.
Indikasi : tua (mengakhiri), penyakit tertentu (jantung, dll), grande
multi gravida (>5, >35)
G. Referensi
Alegantina, Sukmayati. Isnawati, Ani dan Widowati, Lucie. (2018). Jurnal
Kefarmasian Indonesia Vol 3(1) :1-8
Breymann C, Von Seefried B, Stahel M, Geisser P, Canclini C .(2017) Milk iron
content in breast-feeding mothers after administration of intravenous iron
sucrose complex. J Perinat Med. Vol 35 :115–8.
Entin, W., 2020. Kinetika Fermentabilitas Daun Pepaya (Caricia pepaya L),
Skripsi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
Institusi Pertanian Bogor. Bogor.
Istiqomah, Sri B. Wulanadari, Dewi T. Azizah, Ninik. (2016). Pengaruh Buah
Pepaya Terhadap Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Menyusui Di Desa
Wonokerto Wilayah Puskesmas Peterongan Jombang Tahun 2017. Jurnal
Edu Health, VOL. 5(2). 102-108
Raza, Asif, Yasin. Uses of Nigella Sativa (Ranunculaceae): ATraditional
Medicine Sulistyawati, Ari. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas. Jogjakarta: Andi Offset
Suwanti, Endang dan Kuswati. (2016). Hubungan Konsumsi Ekstrak Daun
Kentang Manis Dengan Produksi Asi Di Laktasi Ibu Di Kabupaten Klaten.
Skripsi
Suwanti, Endang dan Kuswati. (2016). Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Katuk
Terhadap Kecukupan Asi Pada Ibu Menyusui Di Klaten. Skripsi
Wiknjosastro, Hanifa (2019). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Zakaria. Hadju, Veni. As’ad, Suryani, dan Bahar, Burhanuddin. (2016). Pengaruh
Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu
Ibu (Asi) Pada Ibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan. Jurnal Mkmi, Vol. 12(3) :
161-169
Kumalasari, Retno, Arimbi D, Ismunandar A. 2019. Pemberian Jamu Uyup –
Uyup Terhadap Kelancaran Pengeluaran Air Susu Ibu (Asi) Pada Ibu
Nifas. Akademi Kebidanan Perwira Husada Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai