Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN POLA TIDUR


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Rumah Sakit
Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Dosen Pembimbing : Ns. Muftadi, S.Kep,. M.Kep

Disusun oleh:

Joana Asmara
0432950119014

JURUSAN D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH BEKASI
2021
FORMAT PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR (PKKD)
PRODI KEPERAWATAN D-3 STIKES BANI SALEH

A. Definisi (minimal 2 definisi)


Tidur merupakan proses yang diperlukan manusia untuk pembentukan sel-sel

tubuh yang baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu organ tubuh

untuk istirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi

tubuh (Morhead, Johnson & Mass, 2006).

Tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan

penyakit, karena tidur bermanfaat untuk menyimpan energi, meningkatkan imunitas

tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada saat tidur tubuh

mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya orang akan merasa

segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan tidur yang cukup sangat penting

untuk kesehatan (Suyono, 2008).

B. Anatomi dan fisiologi sesuai kebutuhan terkait


Tidur terjadi dalam siklus yang diselingi periode terjaga. Siklus tidur/terjaga
umumnya mengikuti irama circadian atau 24 jam dalam siklus siang/malam.
Selainsiklus tidur/terjaga, tidur terjadi dalam tahapan yang berlangsung dalam suatu
kondisisiklis. Ada lima tahapan tidur. Tahap 1 hingga tahap 4 mengacu pada tidur
dengan gerakan mata tidak cepat (NREM- Non Rapid Eye Movement) dan berkisar
dari kedaan tidur sangat ringan di tahap 1 hingga keadaan tidur nyenyak di tahap 3
dan 4. Selama tidur NREM, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu,
denyut, tekanan darah,pernapasan, dan ketegangan otot. Penurunan tuntutan fungsi
tubuh dianggap melakukan tindakan responsif, baik secara fisiologi maupun
psikologi. Tahap 5 disebut tidur dengan gerak mata cepat (REM- Rapid Eye
Movement). Tahap tidur REM dikarakterisasikan dengan meningkatnya level
aktivitas dibandingkan pada tahap NREM. Manfaat tidurREM berkaitan dengan
perbaikan dalam proses mental dan kesehatan emosi.
C. Gangguan-gangguan pada kebutuhan terkait
Ada beberapa gangguan atau masalah dalam kebutuhan tidur yaitu :

a. Insomnia

Ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun

kuantitas. Proses gangguan tidur ini kemungkinan disebabkan adanya rasa

khawatir atau tekanan jiwa.

b. Hipersomnia

Gangguan tidur yang ditandai dengan tidur berlebihan, terutama pada siang hari

c. Parasomnia

Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur seperti

somnambulis (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak.

d. Enuresis

Gangguan tidur yang disebabkan oleh enuresis (mengompol), umumnya terjadi

pada anak-anak.

e. Apnea tidur dan mendengkur

Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur

karena jika terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa

menyebabkan henti napas, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah

menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.

f. Narcolepsi

Merupakan gelombang mengantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-

tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut serangan tidur.

D. Pengkajian
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
b. Riwayat perjalanan penyakit
1. Keluhan utama :
fokus pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan
seperti:
a. Apa yang di rasakan pasien
b. Apa masalah atau gelajah yang di rasakan terjadi tiba-tiba atau perlahan
sejak kapan di rasakan
c. Bagaimana gejala iu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d. Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat menggangu klien
2. Riwayat penyakit sekarang
Kaji kondisi yang perna di alami oleh klien di luar ganguan yang di rasakan
sekrang khususnya ganguan yang munkin sudah berlangsung lama bila di
hubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak
menggangu aktivitas klien, kondisi ini tidak di keluhkan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Kaji kondisi pasien apakah terdahulu perna mengalami penyakit ini
sebeklumnya atau ada penyakit lain yang perna di alami pasien.
4. Riwayat penyakit keluarga
Kaji kondisi kesehatan keluarha klien untuk menilai ada tidaknya hubungan
dengan penyakit yang sedang di alami oleh klien.
c. Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur meliputi
riwayat tidur serta pemeriksaan fisik
1. Riwayat tidur
1) Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa
biasa bangun tidur, dan keteraturan pota tidur klien;
2) Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku,
buang air kecil, dan lain-lain;
3) Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;
4) Kebiasaan tidur siang
5) lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah
kondisinva bising, gelap, atau suhunya dingin? dan lain lain
6) Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari
apakah peristiwa, yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami
gangguan tidur.
7) Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi
terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu
mengkaji mengenai status emosional dan mental klien, misalnya apakah
klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres
yang dialami klien.
8) Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul
sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti:
a) Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata,
bengkak di kclopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang
terlihat cekung;
b) Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya apakah
klien mudah tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau
terlihat bingung;
c) Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.
2. Gejala Klinis
Gejala klinis yang mungkin muncul: perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis,
adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan
mata perih, perhatian tidak fokus, sakit kepala.
3. Penyimpangan Tidur
Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis,
narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll.
4. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat energy, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu
2) Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah,
semangat
3) Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng / sempoyongan, menggosok-gosok
mata, bicara lambat, sikap loyo
4) Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial, seperti
obesitas, deviasi septum, TD rendah, RR

E. Diagnosis keperawatan (minimal 3 diagnosis)


a) Pola tidur b.d dengan kurangnya kontrol tidur
b) Ansietas berhubungan dengan gangguan pola tidur
F. Intervensi Keperawatan (sesuai diagnosis keperawatan), termasuk tujuan dan
kriteria hasil
NO (Sdki) (Slki) Luaran (Siki) Intervensi
Diagnosa
1. Pola tidur b.d Setelah dilakukan -identifikasi pola aktivitas dan
dengan kurangnya tindakan 1x24 jam tidur
kontrol tidur gangguan pola tidur -identifikasi makanan dan
dapat teratasi dengan minuman yang menggangu
kriteria hasil : tidur (kopi,teh,alkohol,makan
1. Keluhan sulit mendekati waktu tidur)
tidur menurun -identifikasi obat tidur yang
2. Keluhan istirahat dikonsumsi
tidak cukup
membaik
3. Kemampuam
aktivitas
meningkat

2. Ansietas Setelah dilakukan -identifikasi saat tingkat


berhubungan tindakan 1x24 jam ansietas berubah
dengan gangguan Ansietas berhubungan (kondisi,waktu)
pola tidur dengan gangguan pola -identifikasi kemampuan
tidur mengambil keputusan
Kriteria hasil : -monitor tanda-tanda ansietas
1. Klien mampu
mengidentifikasi
kan dan
mengungkapkan
gejala cemas
2. Mengontrol
kecemasan

3. Postur
tubuh,ekspresi
wajah, bahasa
tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasaan

G. Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi


S : -klien dapat mengerti tentang masalah yang mengakibatkan ganggguan pola tidur
-klien mengatakan akan mengatur pencahayaan ketika akan tidur
O :-klien tidak bisa tidur tepat waktu
A : -masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
-mengatur cahaya
-posisi tidur yang nyaman
-kamar tidur yang bersih

H. Referensi
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi

7. Jakarta: Salemba Medika

Potter, Perry.2005.Buku Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik, Ajar

Fundamental Edisi 4.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai