Disusun oleh:
Joana Asmara
0432950119014
tubuh yang baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu organ tubuh
tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada saat tidur tubuh
mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya orang akan merasa
segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan tidur yang cukup sangat penting
a. Insomnia
b. Hipersomnia
Gangguan tidur yang ditandai dengan tidur berlebihan, terutama pada siang hari
c. Parasomnia
d. Enuresis
pada anak-anak.
Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur
karena jika terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa
menyebabkan henti napas, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah
f. Narcolepsi
Merupakan gelombang mengantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-
D. Pengkajian
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
b. Riwayat perjalanan penyakit
1. Keluhan utama :
fokus pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan
seperti:
a. Apa yang di rasakan pasien
b. Apa masalah atau gelajah yang di rasakan terjadi tiba-tiba atau perlahan
sejak kapan di rasakan
c. Bagaimana gejala iu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d. Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat menggangu klien
2. Riwayat penyakit sekarang
Kaji kondisi yang perna di alami oleh klien di luar ganguan yang di rasakan
sekrang khususnya ganguan yang munkin sudah berlangsung lama bila di
hubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak
menggangu aktivitas klien, kondisi ini tidak di keluhkan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Kaji kondisi pasien apakah terdahulu perna mengalami penyakit ini
sebeklumnya atau ada penyakit lain yang perna di alami pasien.
4. Riwayat penyakit keluarga
Kaji kondisi kesehatan keluarha klien untuk menilai ada tidaknya hubungan
dengan penyakit yang sedang di alami oleh klien.
c. Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur meliputi
riwayat tidur serta pemeriksaan fisik
1. Riwayat tidur
1) Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa
biasa bangun tidur, dan keteraturan pota tidur klien;
2) Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku,
buang air kecil, dan lain-lain;
3) Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;
4) Kebiasaan tidur siang
5) lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah
kondisinva bising, gelap, atau suhunya dingin? dan lain lain
6) Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari
apakah peristiwa, yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami
gangguan tidur.
7) Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi
terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu
mengkaji mengenai status emosional dan mental klien, misalnya apakah
klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres
yang dialami klien.
8) Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul
sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti:
a) Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata,
bengkak di kclopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang
terlihat cekung;
b) Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya apakah
klien mudah tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau
terlihat bingung;
c) Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.
2. Gejala Klinis
Gejala klinis yang mungkin muncul: perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis,
adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan
mata perih, perhatian tidak fokus, sakit kepala.
3. Penyimpangan Tidur
Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis,
narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll.
4. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat energy, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu
2) Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah,
semangat
3) Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng / sempoyongan, menggosok-gosok
mata, bicara lambat, sikap loyo
4) Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial, seperti
obesitas, deviasi septum, TD rendah, RR
3. Postur
tubuh,ekspresi
wajah, bahasa
tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasaan
H. Referensi
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi