ISTIRAHAT TIDUR
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai
peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini
bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah
dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan
suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya
kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Tidur juga
sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik
psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Seorang ahli menyebutkan bahwa tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana
individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986).
Tidur dipicu oleh sekelompok kompleks hormon yang aktif dalam utama, dan yang
merespon isyarat dari tubuh sendiri dan lingkungan. Sekitar 80 persen dari tidur tanpa
mimpi, dan dikenal sebagai gerakan mata non-cepat (NREM) tidur.
1.2 Fungsi Istirahat dan Tidur
1.2.1 Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis.
1.2.2 Melepaskan stress dan ketegangan.
1.2.3 Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.
1.2.4 Secara tradisional, dipandang sebagai waktu untuk memperbaiki dan
menyiapkan diri pada waktu periode bangun.
1.2.5 Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.
1.2.6 Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
1.2.7 Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
1.2.8 Menghasilkn hormon pertumbuhan utk memperbaiki serta memperbaharui
epitel dan sel otak.
1.2.9 Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.
1.2.10 Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik.
1.3 Mekanisme Tidur.
1.3.1 Teori Chemics : peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk.
1.3.2. Teori Vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa ngantuk.
Salah satu fungsi kelenjar hipofise sebagai pusat pengaturan tidur.
1.3.3 Para ahli neuriofisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan
rasa ngantuk.
1.3.4 Teori Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
instink/naluri.
Asmadi. (2008). Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika:
Jakarta.
(.) (...................................................)
ASUHAN KEPERAWATAN
= meninggal
Klien tinggal memeiliki tiga saudara dan klien tinggal satu rumah dengan istri,
klien mmengatakan keluarga klien tidak ada mempunyai penyakit keturunan.
2. Kebutuhan cairan
Saat berada di rumah sakit klien minum air putih dan minum air teh, dalam
sehari klien menghabiskan lebih dari 9 gelas air putih dan 2 gelas air teh.
Semenjak masuk rumah sakit klien jarang minum air putih, klien hanya
menghabiskan 2 gelas air putih.
3. Kebutuhan Eliminasi (BAB dan BAK)
BAK
Sebelum Sakit : BAK klien lancar 3-5x sehari dengan jumlah 250 cc
warna kuning, jernih.
Saat dikaji : klien terpasang alat bantu kateter BAK 1-3x sehari
dengan jumlah 200 cc warna kuning.
BAB
Sebelum Sakit : BAB lancar 2x sehari, tidak diare.
Saat dikaji : BAB 1x sehari dengan warna feses kuning,
Pasien dibantu istri dengan menggunakan alat abntu
pispot.
4. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien tidur teratur, 7-8 jam.
Saat dikaji : pasien mengatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak,
tidur kurang 4-5 jam dikarenakan nyeri dikepala post op
dan lingkungan.
5. Kebutuhan Olahraga
Klien tidak melakukan olahraga secara teratur karne sibuk bekerja klien
biasnya hanya melakukan olahraga hari minggu dengan berlari-lari kecil
disekitar tempat tinggal klien.
6. Roko/alkohol dan obat-obatan
Klien memiliki riwayat meroko, klien tidak mengkonsumsi miuman keras
dan obat-obatan.
7. Personal hygiene
Sebelum sakit klien mandi sendiri 2x sehari, keramas setiap mandi, dan
gosok gigi 3x sehari. Saat masuk rumah sakit klien diseka 2 x sehari dibantu
istri, gosok gigi 2x sehari.
8. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Pasien dapat beraktivas..
Saat dikaji : Pasien hanya berbaring di tempat tidur, untuk mobilisasi
dibantu oleh perawat ataupun keluarga.
9. Rekreasi
Sebelum sakit klien sering pergi ketempat hiburan bersama istri dan anak-
anaknya pada saat masa libur sekolah.
Hitung jenis:
Gran % 85,8 50,0-70,0
Limfosit % 8,9 25,0-40,0
Gran 15,0 2,50-7,00
Hati :
SGOT 87 0-46 u/l
SGPT 119 0-45 u/l
Ginjal:
Ureum 24 10-50 mg/dl
Kreatinin 1,0 0,7-1,4 mg/dl
Elektrolit:
Natrium 136 135-146 mmol/l
Kalium 4,3 3,4-5,4 mmol/l
Clorida 105 95-100 mmol/l
XII. INTERVENSI
No Dx. Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf
diagnosa Keperawatan
00132 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui
pola tidur tindakan keperwatan 2. Atur posisi kien derajat nyeri.
berhubungan selama 2 x 24 jam 3. Ajarkan tehnik 2. Posisi
dengan nyeri diharapkan nyeri klien relaksasi napas fisiologis
kepala post hilang dan tidak dalam meningkatkan
op. mengalami gangguan 4. Ajarkan tehnik O2 sehingga
tidur dengan kriteria distraksi menurunkan
hasil: 5. Lakukan kualitas nyeri
1. Klien mampu manajemen 3. Meningkatka
mengontrol nyeri sentuhan. n produksi
2. Melaporkan bahwa 6. Kolaborasi endorphin
nyeri berkurang. pemberian terapi sehingga
3. Mampu mengenali analgetik. memblok
nyeri reseptor nyeri
4. Mengatakan rasa 4. Dukungan
nyaman setelah nyeri psikologis
berkurang membantu
menurunkan
nyeri.
5. Memberikan
massage.
6. Meringankan
nyeri.
1. mengkaji ttv
16/11/2016 1982 1. Ttv:
17.00 2. mengkaji - TD : 120/90
respon motorik. mmhg
3. membantu klien - Nadi :100 x/
dalam mnt
beraktvitas. - Suhu : 35,50 c
4. mendekatkan - P : 21 x/ mnt
alat-alat yang 2. Respon
motorik klien
dibutuhkan klien.
masih lemah.
5. mengkaji tingkat 3. Klien terlihat
senang saat
kekuatan otot.
dibantu dalam
beraktivitas.
4. Klien mudah
mengambil
alat-alat yang
dibutuhkanany
a.
5. Kekuatan otot
4444 ( gerakan
menahan
tahanan
ringan).
XIV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP 1).
Perencana
No. Respon Respon Analisis an
N Jam
Diagn subjektif objektif masalah selanjutny paraf
o evaluasi
osa (S) (O) (A) a
(P)
1 16/11/2016 00132 Klien Klien Masalah Lanjutkan
15.45 mengataka tampak teratasi Intervensi
n nyeri masih sebagian
belum meringis
berkurang dengan
skala
nyeri 3
1. Pola tidur
1. Kaji Pola Tidur
17/11/2016 00198 klien
2. Mengkaji faktor masih
terganggu.
yang
2. Faktor
menyebabkan penyebab
gangguan
gangguan tidur.
tidur
belum
teratasi.
1. Respon motorik
17/11/2016 1982 1. mengkaji klien masih
17.00 lemah.
respon motorik.
2. Klien terlihat
2. membantu klien senang saat
dibantu dalam
dalam
beraktivitas.
beraktvitas. 3. Klien mudah
mengambil alat-
3. mendekatkan
alat yang
alat-alat yang dibutuhkananya.
4. Kekuatan otot
dibutuhkan klien.
5555 ( gerakan
4. mengkaji tingkat kekuatan
penuh).
kekuatan otot.
I. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP
HARI KE 2).
Perencana
No. Respon Respon Analisis an
N Jam
Diagn subjektif objektif masalah selanjutny Paraf
o evaluasi
osa (S) (O) (A) a
(P)
1 17/11/2016 00132 Klien Klien Masalah Lanjutkan
mengataka tampak teratasi Intervensi
n nyeri masih sebagian
berkurang meringis
dengan
skala
nyeri
sedang
.
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI KE 3
1. Kaji Pola
18/11/2016 00198 1. Pola tidur
Tidur klien masih
terganggu.
2. Mengkaji
2. Faktor
faktor yang penyebab
gangguan
menyebabkan
tidur belum
gangguan teratasi.
tidur.
Perencana
No. Respon Respon Analisis an
N Jam
Diagn subjektif objektif masalah selanjutny Paraf
o evaluasi
osa (S) (O) (A) a
(P)
1 18/11/2016 00132 Klien Klien Masalah Intervensi
mengataka tampak teratas dihentikan
tidak ada tidka
nyeri. mengelu
h nyeri.
( )
( ) ( )