Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Teori Caring Dalam

Pelayanan Keperawatan

“Inti Dari Keperawatan adalah Caring” inilah kalimat yang sering kita dengar
dari nara sumber diseminar-seminar keperawatan atau dari dosen saat kita mengukuti
kuliah. Pertanyaannya apakah kita sudah mengaplikasikan perilaku caring dalam
keseharian kita bekerja (khususnya saat memberikan asuhan keperawatan) atau apakah
kita sudah mengenal seperti apa caring perawat dan bagaimana penerapanya pada
pelayanan keperawatan?.

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien/manusia/person


merupakan pusat/sentral asuhan keperawatan dan “CARE” sebagai dasar/landasan
dalam praktik/asuhan keperawatan (Nursalam, 2014). Keunggulan perawat adalah
Perilaku Caringnya dan ini sudah dikenal sejak diakuinya profesi perawat di dunia
bahwa salah satu yang harus dimiliki seorang perawat adalah “Mother Insting” atau
jiwa keibuan yang memiliki kepedulian seperti seorang ibu yang merawat anaknya
(tidak perlu saya gambarkan lagi tentang jiwa keibuan ini, lihatlah ibu anda saat
merawat anda dan harapanya perawat saat merawat klien/pasien jiwanya seperti
seorang ibu yang merawat anaknya). Caring adalah esensi dari keperawatan yang
membedakan dengan profesi lain dan mendominasi serta mempersatukan dan menjiwai
tindakan keperawatan.

Teori caring pertama kali dikemukakan oleh Jean Watson yang dikenal dengan
10 Faktor Karatif Caring yang merupakan salah satu jenis teori filosofi keperawatan,
kemudian dikembangkan lagi oleh Swanson (1993) dengan teorinya Model Structure
of Caring (Swanson Caring Theory) yang terdiri dari Maintaining belief
(mempertahankan keyakinan pada kejadian atau transisi dan melihatnya dengan penuh
hikmah), Knowing (berusaha keras untuk memahami makna atas kejadian pada
kehidupan orang lain), Being with (menunjukkan perasaan kepada orang lain), Doing
for (bekerja/melakukan sesuatu untuk orang lain seperti untuk diri snediri), enabling
(memfasilitasi orang lain pada kondisi transisi) yang masuk dalam jenis teori
keperawatan Middle Range, dan pada akhirnya di modifikasi oleh Carolina dikenal
dengan Carolina Care Model dimana ia membuat suatu model caring yang dapat
diaplikasikan pada pelayanan keperawatan ia memperkenalkan Multilevel rounding,
words and way that work, relationship/service component, dan partnerships with
support service.

Sebagai unggulan dari seorang perawat tentunya Perilaku Caring menjadi dasar
dan wajib untuk diterapkan pada pelayanan keperawatan baik dalam rumah sakit,
klinik, rumah perawatan, dll. Berikut contoh kecil aplikasi perilaku caring perawat saat
memberikan asuhan keperawatan pada klien yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan keselamatan klien yang tentunya diharapkan dapat membantu
kesembuhan klien.

1. Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien


2. Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
3. Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam menghilangkan
rasa.
4. Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan
keadaan/keluhan yang dirasakan)
5. Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan klien
6. Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang
holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural)
7. Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
8. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang kompeten
9. Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
10. Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses keperawatan pada
klien
11. Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
12. Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui masalah segera
menghubungi perawat
13. Perawat melakukan tindakan sesuai SPO
14. Perawat menghormati hak-hak klien.
15. Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk memandirikan
klien dalam mengatasi masalah
16. Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif tentang
kondisi sakitnya
17. Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu memungkinkan
untuk dilakukan oleh klien.
18. Perawat mendiskusikan kondisi klien dan memberikan umpan balik pada klien

Itulah sebagian kecil perilaku caring perawat pada saat pentalaksanaan proses
keperawatan pada klien yang tentunya dapat membantu kesembuhan klien dan
tentunya secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
keselamatan klien.
Referensi:

 Metodelogi Penelitian Keperawatan oleh Nursalam (2015)


 Orasi Ilmiah Prof. Nursalam Pengukuhan Guru Besar Keperawatan FKp UNAIR
2014

Anda mungkin juga menyukai