BAB 1
PENDAHULUAN
A. .LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada tanggal
13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan
dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal diLea
Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar
yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya
yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence
Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian,
Florence Nightingale dikenal dengan nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita
yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan
tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang
akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan
dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat membaca dan
mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
2. Tujuan Khusus
2.) Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
3.) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
5.) Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib perawat.
8.) Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangatlah bermanfaat karena
lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawatan pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH KEPERAWATAN
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia, yaitu penciptaan Adam
dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan
memberikan rasa nyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum
tujuan keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan
kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang secara bertahap. Keperawatan yang kita
ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan
kemajuan peradapan manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi sosial
ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta gerakan revolusi Luther turut
mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai
bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk
melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama tuanya dengan
kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling bergantung satu sama lain.
Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan
bekerja tanpa dukungan medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan
perempuan telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan dimulai sekitar
300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia
keperawatan semakin meningkat.
Teori merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang nyata suatu pernyataan yang
menjeaskan suatu proses atau peristiwa. Sedangkan teori keperawatan merupakan usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori model keperawatan, diataranya
adalah:
a) Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat adalah anak buah dokter, tetapi
sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita tetapi ada juga pria, serta sekarang perawat bukan lagi
anak buah dokter tetapi mitra kerja dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
b) Sistim pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas tetapi sekarang sudah memiliki
sistim pendidikan dan kurikulum akurat. Sistem pendidikan perawat saat ini sudah bisa mengikuti
perkembangan ilmu profesi lainnya dibidang kesehatan. Pada saat ini keperawatan telah memiliki jenjang
pendidikan sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu keperawatan dapat bersaing dengan disiplin ilmu
lain di bidang kesehatan.
Adanya pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik, keperawatan komunitas dan ilmu
keperawatan lainnya.
1) Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal
yang nyata dalam keperawatan.
2) Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
4) Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum agar dapat digunakan dalam
kondisi apapun.
5) Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar dapat digunakan sebagai
pedoman praktek keperawatan.
Secara umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya adalah: Memberikan alasan
tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan maupun model
praktek keperawatan Membantu anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan
dalam membrerikan asuhan keperawatan Membentu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
Memberkan dasar dan asumsi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
C. KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan,
dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien
harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur
harus mendapatkanpenerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat
tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
4. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).
1. Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2. Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan
dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan
penyakit.
3. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini
sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar matahari
merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat
diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.
4. Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan
karena dapat mengganggu pasien.
5. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan.
6.Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang
kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan
sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari kebersihan
secara fisik.
9. Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola
makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi
lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang
yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab
dan akibat dari suatu penyakit.
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.
a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik,
psikis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien
yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi
sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.
4. Pencemaran lingkungan.
d. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
e. Implementasi (Pelaksanaan)
f. Evaluasi
g. Implementasi (Pelaksanaan)
h. Evaluasi
1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan
dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya
respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence
Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan
penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence
Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan
kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori
kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan
manusia dalam mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress
dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan
kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale,
menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek
stressos, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu
dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga
mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping(pertahan terhadap stress) individu.
Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi
hygiene (bersih) dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting untuk membantu
pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau
membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat
perlu melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila
mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka
menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik hygiene (bersih). Hygiene
adalah sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang
mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya dari pada
melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi
tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit
dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan
penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial
pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin
(kejiwaan) mereka tenang dan nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi
pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak
dibedakan yang kaya dan miskin.
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam
keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama
dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap
bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu,
perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan
yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale
yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga
perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat
Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya
yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan
tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat.
Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan
kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus
menggunakannalarnya, disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor
kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper
nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih
baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya
seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat,
perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiriyang meletakan
dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Florence nightingale memandang pasien dalam konteks
keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dankeamanan.
B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses
penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai
perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha
untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang
yang paling kita sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid, Iqbal. (2009). Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika
Potter. (1999). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Sartono. (2011).. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi Kasus yang
Relevan (From: http://enoe2007-berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. [Akses:
21 September2015].
LAMPIRAN
Jawab: Pada tahun 90 tahun, Nihgtingale mendapatkan penghrgaan sebagai pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik, bahkan dia dikenal dengan nama “The Lady With The Lamp”.
4. Dampak dan pengaruh kesehatan apa saja dari lingkungan psikologis ? (Riska Indrawati kelompok 7)
Jawab: Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur dan cepat
marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama maka akan menyebabkan penyakit psikomatik berupa
Grastritis, Jantung, Stres, Kelelahan dan lain-lain.
5. Apa alasan Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus keperawatan? (Wiwi
kelompok 2)
Jawab: Karena lingkungan merupakan faktor yang mempunyai efek terhadap fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun ia berada, didalam ruangan harus bebas dari debu, asap dan
bau-bauan .
6. Usaha apa yang dilakukan jika pasien mengalami gangguan dalam lingkungan fisiologis? (Sudrajat
kelompok 8)
Jawab: Florence Nightingale, melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan stress
fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Jawab: Tujuannya yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia
pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam perawatan orang yang sakit yang dikenal
dengan teori lingkungan.
8. Usaha dan tindakan apa yang dilakukan ahli kesehatan jika pasien mengalami ketidaknyamanan
dalam suara bising ? (Yosi.A kelompok 4)
Jawab: Sebelumnya dari pihak rumah sakit, tidak di perbolehkan mendirikan rumah sakit dekat dengan
pabrik-pabrik atau tempat yang sering mengeluarkan suara kebisingan, dikarennakan sudah pasti akan
mengganggu kesehatan ketenangan pasien.
9. Apa hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan? (Ahmad Sucipto Kelompok
7)
Jawab:
10. Bagaimana cara Florence Nightingale menjadi seorang perawat yang baik? (Anggi Triyani Kelompok
10)
Jawab: Dengan cara memberikan asuhan dan pelayanan yang baik terhadap pasien, sehingga pasien
merasa nyaman dalam bentuk psikologis maupun fisik, sehingga sembuh lebih cepat.