Anda di halaman 1dari 10

AFAF IBRAHIM MALEIS

TEORI TRANSISI

Nama anggota :
Nyimas Siti Fauziah
Heriawati
Biografi
Afaf Ibrahim Meleis lahir di Alexandria, Mesir (Meleis, Personal dan Sejarah Perkembangan
Communication, 29 Desember
2007). Ia mengatakan bahwa keperawatan sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak ia lahir.
Ibunya dainggap TheFlorence Nightingale dari Timur tengah. Ia adalah orang pertama di Mesir
yang mendapatkan gelar BSN dari Syracuse University, dan merupakan perawat pertama di
Mesir yang mendapatkan delar MPH dan PhD dari Egyprin University. Meleis mengagumi
dedikasi dan komitmen sang ibu kepada profesi dan menggap keperawatan sudah ada dalam
darahnya. Di bawah pengaruh ibunya, Meleis menjadi tertarik terhadap keperawatan dan
memilih untuk mendalami disiplin ilmu keperawatan. Namun ketika ia memilih untuk mengikuti
keperawatan, orang tuanya merasa keberatan dengan keputusannya tersebut karena mereka tahu
bagaimana perjuangan perawat untuk dapat berjuang mendapatkan kualitas dari care. Namun
pada akhirnya mereka menyetujui apa pilihannya dan mereka meyakinkan Afaf bahwa ia dapat
melakukannya.
Model Teori Keperawatan

Konsep utama dari Teori Transition adalah:

1. Tipe dan pola perubahan

2. Properties Of Transition Experience (Properti dari perubahan karena pengalaman

3. Transition Conditions (Perubahan Kondisi)

4. Proses indikator dan Keluaran dari indikator

5. Keperawatan Terapeutik
Tujuan Teori Keperawatan

Dengan perubahan ini dalam pemikiran teori Meleis, kelengkapan peran dalam fungsinya
sebagai perawat yang terapeutik dimasukkan didalam proyek penelitiannya. Pertanyaan
penelitiannya adalah berkisar antara penetapan komponen, proses dan strategi yang saling
berhubungan dengan kelengkapan peran, dimana ia mengusulkan akan membuat perbedaan
dengan menolong pasien secara lengkap dalam transisi kesehatannya.
Asumsi Dasar dan Model Keperawatan

1. Keperawatan/perawat

2. Manusia

3. Kesehatan

4. Lingkungan
Ciri Khas Teori dan Sumber-sumbernya

a. ciri khas teori transisi

b. Sumber-sumber Teori
ciri khas teori transisi

1) Dimana klien mengalami satu transisi atau multiple transisi.

2) Dimana transisi multipel terjadi terus menerus.

3) Perluasan dari kejadian tumpang tindih dalam transisi.

4) Keaslian dari hubungan antara kejadian yang berbeda yang memiliki petunjuk transisi untuk klien.

5) Kekayaan dari pengalaman transisi adalah bagian yang saling berhubungan dalam proses yang kompleks.

6) Derajat dari kesadaran mempengaruhi derajat hubungan yang lebih dalam, yang mana hubungan ini tidak akan terjadi tanpa
adanya kesadaran.

7) Persepsi manusia dan pemahaman arti akan situasi sehat dan sakit dipengaruhi oleh dan perubahan dari pengaruh pada
kondisi dibawah pengaruh transisi.

8) Transisi kesehatan adalah dikarakteristikkan oleh proses dan indikator pencapaian.


Sumber-sumber Teori
Sumber teori untuk teori transisi adalah multipel. Latar belakang Meleis dalam
keperawatan, sosiologi, interaksi simbolik dan teori peran dan latar belakang pendidikannya
yang mengarahkan pada pengembangan teori transisi. Tentu saja, penemuan dan
pengalaman dari projek penelitian, program pendidikan, dan praktik klinik di rumah sakit
dan setting komunitas memiliki peran penting dalam membangun teori ini. Sistematik,
pendalaman literatur yang diulang kembali adalah sumber lain untuk membangun teori
transisi yang disarankan oleh Walker dan Avant pada tahun 1995 dan 2005 untuk menyusun
pengetahuan yang ada tentang fenomena keperawatan. Usaha kolaborasi diantara para
peneliti yang menggunakan teori transisi framework dan teori transisi middle-range dalam
studi mereka adalah sumber untuk membangun teori transisi.
KESIMPULAN

Teori yang dikembangkan oleh Meleis menitikberatkan pada suatu proses transisi, dimana hal tersebut
terjadi pada manusia baik dari kondisi perubahan tahap tumbuh kembang, transisi dari kondisi sehat
dan sakit, maupun dari kondisi perubahan lingkungan / organisasi. Proses transisi yang dialami oleh
manusia menjadi lahan dimana seorang perawat dapat menjalankan peran profesionalnya, dengan
terapeutik keperawatan. Perawat berperan dalam membantu pasien melewati masa transisi agar
tercapai luaran yang baik dan sesuai dengan indikator proses. Peran perawat antara lain dengan
membantu meningkatkan kapasitas pasien meliputi aspek kondisi personal pasien, persiapan dan
pengetahuan pasien, kondisi komunitas atau kondisi sosial, serta status sosial dan ekonomi pasien
Saran

Dengan adanya teori transisi Meleis, perawat sebaiknya dapat menerapkan teori tersebut
dengan belajar memahami kondisi transisi yang dialami oleh pasien dalam tingkatan
apapun, serta dapat memberikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi transisi
pasien. Perawat sebaiknya dapat membuat suatu bukti empiris dari penerapan teori transisi
pada kasus-kasus yang beragam, serta membuat analisis dari penerapan teori tersebut .

Anda mungkin juga menyukai