Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK MANAJEMEN DATA PADA DESIGN PENELITIAN


KUANTITATIF

Guna Memenuhi Tugas Kuliah Magister Keperawatan

Dosen Pengampu

Ibu Neti J., S.Kp., M.kes., M.Nurs., Ph.D

Disusun oleh

kelompok 1:

Stevani Basry 220120200013


.
.
.
.

PROGRAM PASCA SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Teknik manajemen data dalam desain penelitian kuantitatif dengan baik. Ucapan terimakasih
penulis haturkan kepada Ibu Neti J.,S.Kp., M.kes., M. Nurs., Ph.d sebagai dosen mata kuliah
Biostatistik yang telah membimbing kami dan ucapan terima kasih juga pada seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biostatistik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.

Bandung, 06 -09-2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tujuan penelitian kuantitatif yakni untuk mengembangkan dan menggunakan
cara-cara matematis, teori-teori serta hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam.Proses pengukuran adalah bagian sentral dalam penelitian kuantitatif, karena hal itu
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif (Mughnifar, 2020). Melakukan sebuah
penelitian pastinya memiliki yang namanya analisis data. Analisis data yaitu adalah
kegiatan menelaah, menjelaskan data hasil yang didapatkan ke dalam sebuah narassi
melalui proses tertentu. Dimana nantinya akan didapatkan tujuan dari sebuah penelitian
itu sendiri. Dalam sebuah penelitian ada beberapa jenis metode penelitian yang
dilakukan, dalam makalah ini hanya menjelaskan mengenai Teknik manajemen data
dalam desain penelitian kuantitatif, yaitu data informasi yang berupa simbol angka atau
bilangan, sehingga berdasarkan data tersebut dihitungkan secara kuantitatif untuk
menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter (Kaftaru,
2017).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
2. Apa yang dimaksud dengan Teknik manajemen data dalam metode kuantitatif?

1.3 TUJUAN MAKALAH


1. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian kuantitatif.
2. Untuk mengetahui Teknik manajemen data dalam metode kuantitatif.
BAB 11
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Kuantitatif

Dalam buku introductory statistic for the health sciences (Deshea,Toothaker, 2015)
menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang mengandalkan penelitian
sebelumnya untuk menghasilkan pertanyaan penelitian dan sering kali membuat prediksi, dengan
hasil yang dianalisis secara matematis. Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif
mengumpulkan data, yaitu informasi yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kemudian dianalisis
guna menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, informasinya bisa berupa
fakta atau angka. Penelitian kuantitatif terkadang digambarkan sebagai sesuatu yang terbatas dan
luas, yang berarti lebih banyak data superfisial yang dikumpulkan dari sebuah jangkauan yang
Gambar
luas dari partisipan atau
2.1.2situasi itu sendiri.
Sumber:
(Kaftaru,
2017)

Gambar 2.1.1
Didalam penelitian kuantitatif ada beberapa istilah/term yang sering digunakan,seperti
statistic merupakan sebuah topik dalam penelitian kuantitatif, yang melibatkan pemecahan
masalah yang terstruktur menggunakan metode ilmiah. Dalam topik kali ini, peneliti akan
menggunakan salah satu program aplikasi yang paling banyak digunakan untuk analisis statistic
adalah SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Populasi adalah sekelompok besar
orang yang ingin kita teliti untuk mengeneralisasikan hasil penelitian. Adalah penting untuk
disadari bahwa ketika kita menggunakan istilah populasi, kita jarang mengaitkan ke semua orang
di dunia atau bahkan semua orang di suatu negara. Kita berbicara tentang semua orang yang
mungkin menerima hasil dari penelitian yang kita buat. kita akan menggunakan istilah populasi
untuk merujuk pada entitas yang memiliki karakteristik yang menarik bagi peneliti. Entitas ini
tidak selalu merupakan individu. Entitas yang diukur mendefinisikan unit analisis. Sampel
adalah jumlah terbatas dari sebuah populasi.

Gambar 2.1.3 Populasi dan Sampel (Hidayat, 2012)

2.2 TEKNIK MANAJEMEN


DATA DALAM METODE
KUANTITATIF
2.2.1 Teknik Pengambilan Sampel
a) Probability Sampling
Pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada. Dan
terdiri dari (Hayati, 2019) :
 Simple Random Sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel
yang langsung dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit
sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang
yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasinya.
Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
 Proportionate Stratified Random Sampling digunakan pada
populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
 Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk
menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang
proporsional.
 Cluster/Area Sampling digunakan bilamana populasi tidak terdiri
dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok
individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas. Kelemahan teknik pengambilan sampel ini dapat dilihat
dari tingkat error samplingnya. 

b) Non Probability Sampling


salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Jenis Teknik sampling ini antara lain (Hayati, 2019):
 Systematic Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
 Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
 Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
 Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu dan unit sampel yang dihubungi disesuaikan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian atau permasalahan penelitian.
 Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang.
 Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang
menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.

2.2.2 Desain Penelitian Kuantitatif


a) Experimental Design
metode penelitian ini bergantung pada teori. Penelitian eksperimental seperti
namanya, biasanya didasarkan pada satu atau lebih teori. Teori ini belum
dibuktikan di masa lalu dan hanyalah anggapan.Dalam penelitian
eksperimental, analisis dilakukan sekitar membuktikan atau membantah
pernyataan itu. Metode penelitian ini digunakan dalam ilmu alam (Hayati,
2019).

b) Survey Research Design


alat yang paling mendasar untuk semua metodologi dan studi penelitian
kuantitatif. Survei digunakan untuk mengajukan pertanyaan kepada sampel
responden, menggunakan berbagai jenis cara seperti jajak pendapat online,
survei online, kuesioner kertas, survei intersepsi web, dan lain-lain. Dengan
melakukan penelitian survei, sebuah organisasi dapat mengajukan beberapa
pertanyaan survei, mengumpulkan data dari kumpulan pelanggan dan
menganalisis data yang dikumpulkan ini untuk menghasilkan hasil numerik.
Ini adalah langkah pertama menuju pengumpulan data untuk penelitian apa
pun. Ada dua jenis survei, yang dapat dipilih berdasarkan waktu dan jenis data
yang dibutuhkan (Hayati, 2019):

 Survei cross-sectional adalah survei observasional, dilakukan dalam


situasi di mana peneliti bermaksud untuk mengumpulkan data
dari sampel atau populasi target pada titik waktu tertentu. Peneliti
dapat mengevaluasi berbagai variabel pada waktu tertentu. Data yang
dikumpulkan menggunakan jenis survei ini adalah dari orang-orang
yang menggambarkan kesamaan di semua variabel kecuali variabel
yang dipertimbangkan untuk penelitian.
 Survei longitudinal juga merupakan survei observasional tetapi, tidak
seperti survei cross-sectional, survei longitudinal dilakukan di berbagai
durasi waktu untuk mengamati perubahan dalam perilaku responden
dan proses berpikir. Periode waktu ini bisa berhari-hari, berbulan-
bulan, bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

c) Correlation Research

Metode penelitian ini dilakukan untuk memberikan nilai pada hubungan yang
terjadi secara alami dan minimal dua kelompok yang berbeda diperlukan
untuk berhasil melakukan metode penelitian kuantitatif ini. Tanpa
mengasumsikan aspek yang berbeda, hubungan antara dua kelompok atau
entitas harus dibangun. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif ini
untuk menghubungkan dua variabel atau lebih menggunakan metode analisis
matematis. Pola, hubungan, dan tren antar variabel disimpulkan karena ada
dalam pengaturan alami mereka (Hayati, 2019).

d) Causal-Comparative Design

Metode penelitian ini terutama tergantung pada faktor perbandingan. Juga


disebut penelitian eksperimental semu. Metode penelitian kuantitatif ini
digunakan oleh para peneliti untuk menarik kesimpulan tentang persamaan
sebab-akibat antara dua variabel atau lebih, di mana satu variabel bergantung
pada variabel independen lainnya. Variabel independen didirikan tetapi tidak
dimanipulasi dan dampaknya terhadap variabel dependen diamati (Hayati,
2019).

2.2.3 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik. Biasanya


analisis ini terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu (Muhson, 2016):

1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang


digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi
semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji
hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Teknik
analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat
eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap
kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan
UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi
guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba
untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya. Biasanya teknik
statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Teknik analisis statistik
deskriptif yang dapat digunakan antara lain:

 Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan


tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui
kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori
rendah, sedang atau tinggi.
 Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan
diagram lambang.
 Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
 Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
 Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, ra ange,
deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

2. Statistik Inferensial, kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat


memaparkan data, maka dalam statistik inferensial sudah ada upaya untuk
mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan
analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini mengambil sampel
tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis
terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh karena
itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.
Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua
bagian (Muhson, 2016):

a) Analisis Korelasional adalah analisis statistik yang berusaha


untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel
atau lebih. Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke
dalam dua bagian, yaitu:

 Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang


keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
 Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Misalnya
penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan
volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas
(X) dan volume penjualan sebagai variabel terikat (Y).

Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan


untuk analisis korelasional ini, baik statistik parametrik maupun
nonparametrik. Penggunaan masing-masing teknik analisis
tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya. Skala data
terdiri dari (Muhson, 2016):

 Data nominal, yaitu data kualitatif yang tidak memiliki


jenjang. Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang
tua, hobby, dan sebagainya.
 Data ordinal, yaitu data kualitatif yang memiliki jenjang,
seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas,
dan sebagainya.
 Data interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang
berupa angka atau dapat diangkakan. Contoh penghasilan,
prestasi belajar, tinggi badan tingkat kecerdasan, volume
penjualan, dan sebagainya.

b) Analisis Komparasi Analisis komparasi adalah teknik analisis


statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua
buah kelompok atau lebih. Teknik analisis yang digunakan juga
cukup banyak, penggunaan teknik analisis tersebut tergantung
pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.

Di samping teknik analisis di atas ,terdapat dua kelompok analisis statistik ditinjau dari
bentuk parameternya, yakni statistik parametrik dan nonparametrik (Muhson, 2016).
1) Statistik parametrik adalah analisis statistik yang pengujiannya menetapkan syarat-syarat
tertentu tentang bentuk distribusi parameter atau populasinya, seperti data berskala
interval dan berdistribusi normal.
2) Statistik nonparametrik adalah analisis statistik yang tidak menetapkan syarat-syarat
tersebut. Dengan demikian, untuk dapat menggunakan teknik statistik parametrik harus
ditinjau terlebih dahulu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

 Persyaratan-persyaratan yang biasanya harus dipenuhi dalam penggunaan teknik


statistik parametrik meliputi (Muhson, 2016):

1. Sampel diambil secara acak/random dari sebuah populasi.

2. Data berskala interval atau data bersifat kuantitatif.

3. Data berdistribusi normal, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi


seperti distribusi normal. Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Kai
Kuadrat, Kolmogorov-Smirnov, Lilieford Test, Skewness dan Kurtosis, atau
Jarque-Bera Test.

4. Ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikatnya,
artinya hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linear atau garis lurus,
bukan kuadratik, kubik atau yang lainnya. Pengujian dapat dilakukan dengan
menggunakan uji F Tuna Cocok (Lack of Fit Test) atau uji polinomial.

5. Tidak terjadi heterosedastisitas, artinya varians error yang dihasilkan dari


sebuah persamaan regresi tersebut haruslah bersifat homogen/sama untuk setiap
nilai X. Pengujian dapat dilakukan dengan Park Test, Glesjer Test, Bartlett Test,
Rho Spearman, dan Goldfield & Quant.

6. Tidak terjadi kolinearitas/multikolinearitas, artinya tidak terjadi korelasi yang


terlalu tinggi antar variabel bebas. Pengujian dapat dilakukan dengan analisis
korelasi/ regresi, Tolerance, dan VIF (Variance Inflation Factor).
7. Tidak terjadi otokorelasi, artinya error yang terjadi murni berasal dari garis
regresi dan bukan berasal dari error pengamatan yang lain. Pengujiannya adalah
DurbinWatson Test.

8. Ada homogenitas varians, artinya varians antara kelompok satu dengan


kelompok yang lain haruslah bersifat homogen/sama. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan Bartlett Test, Cochran, F Max Hartley, atau Levene Test.

9. Ada homogenitas regresi, artinya koefisien garis regresi antar kelompok


haruslah bersifat sama/homogen. Pengujiannya dapat dilakukan dengan uji F
untuk kesamaan koefisien regresi.

Tidak semua teknis statistik parametrik harus memenuhi semua persyaratan di atas, namun setiap
jenis teknik analisis memiliki persyaratan yang berbeda . Beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi untuk masing-masing jenis teknik analisis dapat dilihat pada Tabel 2.2.3.1 di bawah ini
(Muhson, 2016):

Table 2.2.3.1

BAB 111
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Desain penelitian kuantitatif adalah strategi yang dipilih oleh peneliti untuk
mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk
membahas dana menganalisis apa yang menjadi focus penelitian yang terdiri dari experimental
design, survey research design yang terdiri dari cross-sectional dan longitudinal, correlation
research dan causal-comparative design.
Dalam proses penelitian, perlu adanya populasi (keseluruhan subjek penelitian) dan
sampel (Sebagian dari populasi). Adapun Teknik pengambilan sampel terdiri dari probability
sampel (simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling dan cluster sampling) dan non-probability sampel (systematic
sampling, sampling kuota, accidental sampling, sampling purposive, sampling jenuh dan
snowball sampling).
Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang tidak boleh
diabaikan. ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis data yang diperoleh sangat
diperlukan untuk dapat menentukan jenis analisis yang paling tepat. Oleh karena itu, sebelum
menentukan teknik analisis apa yang harus dipakai, perlu dilihat kembali jenis hipotesis yang
akan diujinya, apakah deskriptif, komparatif atau korelasional. Jika sudah diketahui selanjutnya
melacak jenis data yang diperoleh dari setiap variabel yang diteliti, apakah datanya kuantitatif
atau kualitatif. Jika sudah ditemukan baru menentukan teknik analisis yang dapat digunakan.

References
Deshea,Toothaker. (2015). introductory statistics for the health sciences. New York: CRC Press.
Hayati, R. (2019, july 1). Macam penelitian kuantitatif dan contohnya. Retrieved from
Kuantitatif: https://penelitianilmiah.com/macam-penelitian-kuantitatif/
Hidayat, A. (2012). metodologi. Retrieved from populasi dan sampel:
https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html
Kaftaru, A. (2017). manajemen data. analaisis data kuantitatif, 1.
Mughnifar, I. (2020, may 22). metode penelitian kuantitatif. Retrieved from materi belajar:
https://www.materi.carageo.com/metode-penelitian-kuantitatif/#Jenis_Metode_Penelitian
Muhson, A. (2016). Teknik analisis kuantitatif. Teknik Analisis Kuantitatif, 1-7.
Sugianto, A. (2016). jenis-jenis data variabel. variabel diskrit dna variabel kontinyu, 3-4.

Anda mungkin juga menyukai