Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP)

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN PASCA PEMERIKSAAN


DIAGNOSTIK DAN LABORATORIUM PADA MASALAH
GANGGUAN SISTEM IMUN (RHEUMATOID ARTHRITIS)

Dosen Pembimbing :

Trijati Puspita Lestari, S.Kep, Ns., M.Kep

Nama Kelompok :

1. Dzakirotun Nafi’ah (1902012789)


2. Nur Khoirun Nisa (1902012792)
3. Tri Vidia Ning Putri (1902012802)
4. Tiffany Samantika Putri (1902012808)
5. Siti Sumariyah (190201
6. Rizal Syamsudin (1902012829)
7. Ubaidillah Afif (1902012801)

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKUTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN


SATUAN ACARA

PENYULUHAN (SAP)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN


DIAGNOSTIK PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
LAMONGAN

I. PENGANTAR
Sasaran : mahasiswa Universitas Muhammadiyah lamongan
Hari / Tanggal : 30 maret 2021
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 35 menit
Media : zoom

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Pemeriksaan Laboratorium sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.
Bila dokter memerlukan data pendukung yang lebih lengkap, pasien biasanya akan
dirujuk untuk melakukan pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus


dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien dalam bentuk darah, sputum
(dahak), urine (air kencing/air seni), kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan
tujuan untuk menentukan diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis
penyakit.

Pemeriksaan penunjang/diagnostik biasanya dilakukan saat pasien berkonsultasi ke


dokter karena adanya keluhan atau gejala tertentu, atau saat pasien menjalani
pemeriksaan kesehatan rutin (medical check-up).
Selain untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk
menentukan langkah penanganan yang tepat serta memantau keberhasilan terapi
pada pasien.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan “Para mahasiswa” dapat
mengetahui tentang persiapan, pelaksanaan dan pasca pemeriksaan
diagnostik dan laboraorium pada masalah gangguan sistem imun
(Rheumatoid Arthritis).

IV. TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para mahasiswa dapat


menjelaskan kembali tentang:

a. Pengertian Rheumatoid Arthritis


b. Pengetian tentang pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
c. Persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
d. Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
e. Pasca pemeriksaan laboratorium dan diagnostik

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Powerpoint dan Flayer
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit
Pembukaan:
Menjawab salam
Memberi Salam
Mendengarkan dan
Menyebutkan Materi atau pokok
memperhatikan
pembahasan yang akan
disampaikan
Menyimak
2. 25 menit
dan
Pelaksanaan: memperhatika
n
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur

3 6 menit
Evaluasi: Menjawa
b
Meminta audiens menjelaskan atau Pertanyaa
menjelaskan kembali mengenai n
pengertian,persiapan,pelaksanaan,dan
pasca pemeriksaan laboratorium dan
diagnostic

menyimpulkan.

4. 2 menit Penutup: Menjawab salam

Mengucapkan terimakasih
dan mengucapkan salam
VIII. EVALUASI

1. Jenis : Tanya Jawab


2. Teknik : Lisan
3. Jumlah :

3buah Pertanyaan di

lampirkan

IX. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Rheumatoid Arthritis


Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun yang melibatkan
multisistem dan bersifat kronik. Meskipun terdapat berbagai manifestasi
sistemik, karakteristik dari AR adalah adanya inflamasi sinovitis yang persisten
yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan erosi pada tulang, serta
perubahan pada integritas sendi.
B. Pengertian pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
 Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah pemeriksaan
yang dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada pasien
serta tingkat keparahannya.
 pemeriksaan laborat adalah Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan
dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
pasien dalam bentuk darah, sputum (dahak), urine (air kencing/air seni),
kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan untuk menentukan
diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis penyakit

C. Persiapan pemeriksaan diagnostik dan laboratorium


 Persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium
 Jika pemeriksaan di lakukan pada pagi hari, maka pasien dilarang makan dan
minum-minuman ber alkohol dan kaya kafein pada malam hari.
 Beberapa jam sebelum prosedur, lebih baik menahan diri dari merokok,
meskipun itu rokok elektronik.
 Segera sebelum melakukan pemeriksaan, harus meminimalkan aktivitas fisik
apapun dan mencoba menghindari situasi yang membuat stress.
 Persiapan sebelum pemeriksaan diagnostik
 Memastikan pasien memahami prosedur.
 Menyaksikan ketika pasien menandatangani inform consent.
 Menjelaskan tentang kebutuhan persiapan pemeriksaan.
 Menyiapkan peralatan.
 Menyiapkan area pemeriksaan.
 Mengatur posisi dan mengenakan penutup pada pasien.
 Membantu pemeriksaan.
 Memberikan dukungan emosional dan fisikal pada pasien.
 Melindungi spesimen.
 Mencatat dan melaporkan informasi dengan tepat.
 Telepon jika pasien belum jelas atau tidak dapat mengikuti beberapa
instruksi persiapan pemeriksaan diagnostik.
 Mengikuti dengan tepat arahan tentang diet khusus untuk dimakan atau
menghindari makanan tertentu.
 Membersihkan diri (mandi) seperti biasa pada hari pemeriksaan diagnostik.
 Berpakaian biasa tetapi pilih yang mudah dibuka /dilepas untuk memberikan
kenyamanan dalam lingkungan pemeriksaan diagnostik.

D. Pelaksanaan
 Pertama, tes darah dan urin umum di ambil, dimana LED, jumlah trombosit,
eritrosit, leukosit dan indeks hemoglobin dihitung dan faktor rematik
ditentukan.
 Kedua, darah juga di donasikan untuk analisis biokimia untuk mempelajari
indikator seperti fibrinogen, fraksi protein, protein C-reaktif,dll.
 Ketiga, untuk menentukan factor rematik-adanya antibody spesifik,
pemeriksaan serologis nodul, cairan intra-artikular, dan serum darah. Pada
20% kasus, factor rheumatoid tidak dapat di deteksi, dan kemudian artritis
rheumatoid di sebut seronegatif. Ini menyebabkan sedikit ketidaknyamanan
pada pasien.
 Keempat, dengan menggunakan sinar-X, pencitraan resonansi magnetik, dan
ultrasound, perawat melacak perubahan sekecil apapun pada sendi itu sendiri.
 Kelima, adanya penanda penyakit (misalnya, sindrom artikular) dan
manifestasi klinis umumnya: kelemahan, penurunan berat badaan, dll . Di
periksa

E. Pasca pemeriksaan diagnostik dan laboratorium


 Pasca pemeriksaan laboratorium
 Keluhan dan anamnesis
 Keterlibatan khusus sendi-patologi memiliki lokalisasi khusus, yang
memengaruhi sendi tertentu.
 Analisis data- di perhitungkan secara agregat, hasil dari satu studi tidak
memungkinkan diagnosis dibuat.
 Hasil sinar-X pada sinar-X dengan penyakit ini, perubahan spesifik pada
persendian ditentukan.

 Pasca pemeriksaan diagnostik


 Merawat pasien
Perawat membantu kenyamanan posisi pasien. Periksa tanda-tanda
vital untuk mengkaji ulang stabilitas kondisi pasien, membersihkan pasien
dari bahan-bahan yang mengotori tubuh pasien., mengenakan pakaian
bersih pada pasien rawat inap atau mengenakan pakaian sendiri jika pasien
rawat jalan. Jika sudah aman, mengantarkan pasien pada ruang rawat inap
mereka atau ruang tunggu dan memberikan penyuluhan untuk menentukan
waktu pemeriksaan ulang.
 Merawat spesimen
 Tampung spesimen dalam kontainer yang tepat.
 Berikan etiket (label) pada kontainer spesimen dengan informasi yang
tepat.
 Sertakan formulir permintaan laboratorium dengan tepat.
 Pastikan bahwa spesimen tidak rusak sebelum dapat diperiksa.
 Kirim spesimen ke laboratorium sesegera mungkin.
 Mencatat & Melaporkan Data
a. Tanggal dan waktu
b. Jenis pemeriksaan laboratoium / diagnostik.
c. Siapa yang melakukan pemeriksaan laboratorium / diagnostik
d. Dimana pemeriksaan laboratorium / diagnostik dilakukan.
e. Respon pasien selama dan setelah pemeriksaan diagnostik.
f. Jenis spesimen yang diambil, jika ada.
g. Tampilan,ukuran, atau volume dari spesimen.
h. Dimana spesimen diambil.

Anda mungkin juga menyukai