Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang Teori
Keperawatan Komunitas Betty Neuman ini dapat terselesaikan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
Interkomunitas
Buruknya Marah Adanya Riwayat Perbedaan
jalan yang pada tekanan yang sistem nilai
menghubung salah rasial pada bermakna yang dianut
kan kota satu kelompok untuk antara
dengan partai tertentu di sebuah penduduk
pusat Potensial kota kota desa dan
pengobatan untuk Bis sekolah Usia dari kaum urba.
Distribusi isolasi untuk usia 4- penduduk.
dokter yang pada 6 tahun.
tidak merata. kelompok
lansia
pada
suatu
desa
Tidak
adekuatn
ya
komunika
si antara
penduduk
desa dan
pendatan
g.
Ekstrakomunik
asi Sistem Potensial Munculnya Nilai
Sistem kepercay untuk PHK industri moral
perencanaan aan karena baru. yang
jalan raya nasional industry/pabr Potensial muncul
yang yang ik yang akan meningkatn dan
menghubungk bersebran ditutup. ya keluarga bersebran
an antar gan Banyaknya muda untuk gan
tempat. dengan tamu dengan bekerja dengan
Epidemi flu. oposisi. aneka pada nilai yang
Penurunan Kekawatir budaya yang industry dianut
dana an pada dating//berku baru. komunitas
pelayanan. lingkunga njung. Potensial .
n yang tumbuhnya Seleksi
akan sekolah. komunitas
terancam untuk
mendudu
ki satu
golongan
tertentu.
Tujuan dari keperawatan model Neuman adalah menjaga agar sistem tetap
dapat stabil dengan cara melakukan pengkajian terhadap stressor, baik yang
actual maupun potensial. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang
ditujukan pada pertahanan kestabilan sistem yang meliputi tiga hal penting, yaitu
prevensi primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer adalah suatu cara yang
mengidentifikasi factor-faktor risiko dan berusaha untuk mengurangi stressor
serta berfokus pada perlindungan garis normal dan memperkuat garis
fleksibel/pertahanan. Prevensi sekunder, berkaitan dengan penatalaksanaan aktif
setelah gejala terjadi. Fokusnya adalah memperkuat garis internal perlawanan
dengan cara mengurangi reaksi dan meningkatkan factor perlawanan. Prevensi
tersier, mengarah pada intervensi selanjutnya yang telah diberikan pada tingkat
sekunder dan berfokus pada adaptasi ulang serta stabilitas dalam melindungi
penetalaksanan selanjutnya.
Pada model Neuman, promosi kesehatan mengacu pada tujuan sehat untuk
semua pada tahun 2000, terutama yang berkaitan dengan upaya preventif
terhadap penderita dan penyakit, serta upaya untuk menurunkan biaya
pengobatan yang telah ditetapkan untuk decade 1990-an.
Selanjutnya, model sistem dari Neuman diadopsi oleh keperawatan dari 14
negara untuk mengembangkan kurikulum dan praktik mereka pada individu,
keluarga, dan komunitas. Selain itu, model Neuman juga digunakan sebagai
kerangka kerja dalam pusat pelayanan keparawatan komunitas. Pada model
Neuman, pendekatan dilakukan secara komprehensif yaitu dengan memfasilitasi
multidisiplin lain, seperti pekerja social dan pekerja kesehatan masyarakat. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan biaya
sehingga lebih efisien.
5. Stressor
Skekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
a. Stressor Intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga/masyarakat
dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : kondisi geografis
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga/masrakat
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem daripada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
6. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan sistem yang diakibatkan adanya invasi stressor
pada normal lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif atau negatif
yang selanjutnya dapat bergerak ke arah negetropy atau entropy.
8. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam
suatu interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh variabel yang
mempengaruhi klien secara simultan, yang mencakup fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Perubahan istilah dari Holistik
menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara
keseluruhan.
9. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
13. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk maju ke arah
stabilitas atau sehat.
14. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke arah sakit
atau kematian.
15. Stabilitas
Klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
16. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis.
Kebutuhan-kebutuhan sistem terpenuhi.
17. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem karena adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
19. Rekonstitusi
Rekonstitusi suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi
bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan
sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat
semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor
interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan
dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual (Sumijatun, 2005).
Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006 )
1. Klien sebagai individu atau kelompuk merupakan system yang unik,
setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui,
atau karakteristi normal
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak , masing-masing
memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis
pertahanan normal klien. Pada dasarnya hubungan antara klien dengan
variabel-variabel : fsiologis, psikologis, sosiokulturan, perkembangan dan
siritual kadang-kadang mempengari tingkat kemampuan klien untuk
melindungi dalam berespon terhadap stress.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang
normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal
petahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
4. Perlindungan diri muncul sasat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi dinamis yang dipengaruhi
fisio,psiko,sosiokultural,perkembangan dan spiritual.
6. Secara implicit factor pengetahuan sebagai dasar mekanisme
perlindungan
7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8 Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9. Preventif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10. klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi
dengan lingkungan.
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah care atau inti.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas :
a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,
sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai
bidang termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga
upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi masing-masing.
h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
B. Kelemahan
1. Model Neuman berawal dari sintesis berbagai disiplin ilmu, tidak
berdasarkan riset empiris murni keperawatan sehingga perlu teori
keperawatan lain sebagai pendukung agar dapat di terapkan didalam
keperawatan secara praktis.
2. Karena Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, teori ini
gagal mengidentifikasi kontribusi unik perawat terhadap pelayanan
kesehatan
3. Hubungan antara perawat dan klien dianggap sebagai domain
keperawatan tidak teridentifikasi, dan peran dari individu sendiri kurang
karena lebih banyak melibatkan sistem
4. Intervensi keperawatan berfokus pada upaya pencegahan ( primer,
sekunder, tersier ), yang harus melibatkan orang banyak, penangananya
multidimensional dan membutuhkan biaya yang banyak.
Teori Neuman menganggap manusia lebih mengandalkan kemampuan belajar,
sedangkan manusia juga sebagai sistem adaptif memiliki mekanisme koping,
atau dengan kata lain manusia dipandang hanya sebagai elemen dalam
pelayanan.
Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan.
Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya
tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan
terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau
barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak
sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan
menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus
mengkaji dampak dari perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka
sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan
kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan
mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan
normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak
aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial
budaya.