Anda di halaman 1dari 25

TREN DAN ISSUE TERAPI

KOMPLEMENTER
• Terapi komplementer adalah terapi yang menjadi
pendamping dari terapi utama, dan digunakan
sebagai tambahan yang direkomendasikan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan.

• Bisa dibilang bahwa terapi komplementer


merupakan katalisator dalam proses penyembuhan
pasien.
• Menurut WHO Traditional Medicine Strategy 2002-
2005, Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan.
• Dasar dari kebijakan ini adalah penghargaan
terhadap nilai-nilai budaya, adat, keyakinan dan
sumber daya yang berkembang di seluruh wilayah
dunia yang telah menjadi pedoman turun
temurun dalam memberikan pelayanan
kesehatan, sehingga untuk Indonesia jamu
misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional.
• Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun
pada suatu negara.

• Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa


dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
• Dalam Peraturan Menteri Kesehatan yang
tertuang dalam keputusan menteri kesehatan No.
1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional, definisi pengobatan komplemneter
tradisional alternative adalah pengobatan non
konvensional
• yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, meliputi upaya
promotiv,preventive,kuratif, dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan, dan evektivitas yang tinggi
berandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
• Jadi pada hakikatnya pengobatan komplementer
merupakan suatu pengobatan sebagai
pendamping bagi pengobatan primer yang
bertujuan untuk mempercepat proses
penyembuhan pasien dan sudah mendapatkan
pengakuan serta legalitas yang jelas.
TREND DAN ISSUE MENGENAI TELENURSING,
HOMECARE BERBASIS APLIKASI

• Pengembangan teknologi telekomunikasi dan


informasi telah membuat dampak yang signifikan
dalam setiap bagian kehidupan kita sehari-hari
dan telah mendukung aplikasi teknologi informasi
dan komunikasi dalam bidang kesehatan,
khususnya keperawatan.
• Perawat semakin dituntut untuk professional dan
mengedepankan perkembangan teknologi
dibidang kesehatan, termasuk dalam pemanfaatan
teknologi informasi dibidang kesehatan terutama
pelayanan keperawatan, dimana pasien/klien yang
membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal
dari berbagai kalangan dalam “dunia maya” (
cybernet), dapat terakses pelayanan keperawatan
jarak jauh (Telenursing) dimanapun ia berada.
• Dengan penerapan telenursing dalam
memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan
parstisipasi aktif keluarga.

• Telenursing dapat membantu menyelesaikan


kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu
kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar
dari rumah sakit.
• Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak
jauh dengan menggunakan media teknologi
informatika (internet) memberikan kemudahan
bagi masyarakat.

• Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke


rumah sakit, dokter atau perawat untuk
mendapatkan layanan kesehatan..
• Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan
juga semakin pendek.

• Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan


kontak via internet atau melalui video converence
untuk mendapatkan informasi kesehatan,
perawatan dan bahkan sampai pengobatan
• Menurut Britton et all (1999), ada beberapa
keuntungan telenursingyaitu :Efektif dan efisien
dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan
kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat,
rumah sakit dan nursing home),
• Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan
cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa
batas geografis, telenursingdapat menurunkan kebutuhan
atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit, pasien
dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan
pengkajian dan monitoring yang sering sehingga
membutuhkan biaya yang banyak.
• Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk
pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi, berhasil
dalam menurunkan total biaya perawatan
kesehatan dan meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber
• Sebagai suatu sistem tentunya tidak luput dari
kekurangan, antara lain : tidak adanya interaksi langsung
perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan.

• Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak


langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
• Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah
kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan
koneksi internet atau terputusnya hubungan
komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya
sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang
berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap

keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.


ASPEK LEGAL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

• Aspek legal adalah Ilmu pengetahuan mengenai


hak dan tanggung jawab legal yang
terkaitdengan praktik keperawatan termasuk hak d
an kewajibannya yang diatur dalam undang!undan
gkeperawatan
• Aspek legal keperawatan transkultural adalah
ilmu pengetahuan mengenai hak dan tanggung
jawab legal yang terkait dengan keilmuan
budayayang memandang perbedaan dan kesama
an dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan.
aspek legal keperawatan

1. Menghargai nilai-nilai, tradisi, serta keyakinan spiritual


individu dan kelompok dalam praktik keperawatan
professional.
2. Mengenali keyakinan, nilai- nilai diri dan implikasinya
terhadap praktik keperawatan professional.
3. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
4.Membedakan tanggung jawab perawat dan
profesi lain.
5.Membantu menentukan batas batas
kewenangan tindakan keperawatan mandiri.
6.Membantu mempertahankan standard praktik k
eperawatan dengan meletakkan
standard praktik keperawatan dengan meletaka
n posisi perawat memillikiakuntabilitas
dibawah hukum
7.Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang,
perawat berwenang melakukan pelayanan kesehatan
diluar kewenangan namun masih dalam batas budaya
masyarakat yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

8.Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus


mencantumkan SIPP diruang praktiknya.

.
9.Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan
dalam bentu kunjungan rumah.

10.Persyaratan praktik perorangan sekurang -


kurangnya memenuhi.

a.Tempat praktik memenuhi syarat


b.Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi t
ermasuk formulir,buku kunjungan, catatan tindakan
dan formulir rujukan.
• Aspek legal dalam keperawatan diantaranya

1. menghargai nilai –nilai, tradisi,


serta keyakinan spiritual individu dan
kelompok dalam praktik keperawatan
professional.

2. Mengenali keyakinan, nilai- nilai


diri dan implikasinya terhadap praktik keperawa
tan professional

Anda mungkin juga menyukai