BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
∙ Mengidentifikasi trend dalam keperawatan komunitas di Indonesia
∙ Mengidentifikasi isu dalam keperawatan komunitas di Indonesia
∙ Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan komunitas perawat di Indonesia.
1.3 Manfaat
∙ Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan
mkomunitas di Indonesia
∙ Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
∙ Mengetahui keterkaitan keperawatan komunitas dengan trend dan isu yang berkembang
dalam bidang kesehatan
∙ Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isu Aspek Legal
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien
sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian
di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara
bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing
masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek
keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan
pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan
dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pa∙ Meningkatkan pemahaman perawat terhadap
perkembangan trend dan isu keperawatan
mkomunitas di Indonesia
∙ Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
∙ Mengetahui keterkaitan keperawatan komunitas dengan trend dan isu yang berkembang
dalam
bidang kesehatan
∙ Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklini.
Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek
keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan
yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan
dalam
merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
2. Azas Penyelenggaraan
a. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung jawab
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman wajib memberdayakan
perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas.
c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan
secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.
d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas yang
mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan yang bertempat tinggal di wilayah kerjaa.
3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa STIKes CIREBON yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di
masyarakat dapat mengetahui Trend an Isu Keperawatan Komunitas dan dapat memberikan
pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of
Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA. American Nurses’
Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”. Washington DC:
Author Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI
Departemen RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E,
pengembaangan Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.