Anda di halaman 1dari 10

TREN KEPERAWATAN DIMASA YANG AKAN DATANG

Disususn Oleh kelompok :


Muhammad Agam Kana (P00820722040)
Muhammad Naza (P00820722039)
Muhaimin (P00820722038)
Muammar (P00820722036)
Muazna (P00820722037)

Mata Kuliah:Konsep Dasar Keperawatan


Dosen Pengampu: Ns. Marlina, S.Kep., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN ACEH UTARA


PRODI D-III KEPERAWATAN
TA. 2022/2023
TREND KEPERAWATAN DIMASA YANG AKAN DATANG

Trend keperawatan di masa yang akan datang dipengaruhi oleh tuntutan


masyarakat terkait pelayanan keperawatan yang mana dapat memicu keperawatan
dalam mengembangkan dirinya dalam bidang kesehatan.

Saat ini banyak sekali perubahan yang terjadi dan terjadi begitu cepat serta
penuh ketidakpastian, salah satunya ialah kondisi kesehatan global yang sangat
dinamik.

Keperawat Indonesia pada saat ini berada dalam proses mewujudkan


keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses jangka panjang yang ditujukan guna
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia dengan cara bertahap dan
terus menerus.

Akan tetapi, jika dilihat dari prospek perawat kesehatan masyarakat di masa
depan terlihat semakin berkembang serta dibutuhkan dalam sistem pelayanan
kesehatan pemerintah. Maka sebab itu, perawatan kesehatan masyarakat merupakan
sub sistem dari keperawatan khsususnya dan sistem kesehatan pada umumnya.

Selain itu, peran perawatan kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan keikut


sertaannya dalam mengatasi dan juga mencegah berbagai masalah kesehatan yang
terjadi di masa kini maupun di masa yang akan datang, karena selalu mengikuti
perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.

A. Trend Keperawatan di Masa Mendatang


Saat ini Indonesia telah memasuki era baru, yakni era reformasi yang ditandai
dengan perubahan-perubahan yang cepat di segala bidang dengan tujuan dapat
menjadi yang lebih baik.
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut menjadi salah satu faktor yang
baik dalam memajukan teknologi dan ilmu pengetahuan di segala bidang, seperti
bidang kesehatan, peningkatan dalam status ekonomis masyarakat, kesadaran
masyarakat akan kebutuhan kesehatan yang menjadikan masyarakat semakin sadar
akan pentingnya hidup sehat dan memberikan tuntunan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

Kondisi tersebut menuntut upaya konkrit dari profesi keperawatan, yaitu


profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan
keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan
dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).
Sebagai berikut ini :

1. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan


dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan yang professional, dapat memicu perawat agar selalu
mengembangkan dirinya dalam segala bidang, terutama pada penataan sistem
pendidikan keperawatan.
Maka dari itu, profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh
sangat penting untuk memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan
dan kerangka konsep pendidikan.
Pasalnya, saat ini perkembangan keperawatan diarahkan pada
profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan. Pendidikan
keperawatan bagaimana juga akan tetap berorientasi pada pengembangan
pengetahuan dan teknologi.
artinya pengalaman belajar dalam kelas, ataupun labolatorium serta
lapangan tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi serta
memanfaatkan segara sumber yang memungkinkan penguasaan iptek.
Sehingga dapat diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dan
persaingan global.
2. Perkembangan Pada Pelayanan Keperawatan
perubahan sifat yang terjadi menjadi professional dengan fokus asuhan
keperawatan dengan memiliki peran preventif dan promotive tanpa
melupakan peran kuratif dan rehabilitative yang ahrus didukung dengan
peningkatan SDM di bidang keperawatan.
Dengan begitu pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat
terjadi dengan pelayanan yang efisien, efektif dan juga berkualitas.
Selain itu, pada saat ini berbagai model praktik keperawatan
professional juga telah berkembang. Sebagai  berikut ini :
1) Praktik keperawatan di rumah sakit

2) Praktik keperawatan home care atau dirumah

3) Praktik keperawatan nursing home atau klikik bersama

4) Praktik keperawatan individu, namun harus memenuhi keputusna


Kepmenkes

B. Cerminan Perawat dimasa Yang Akan Datang

Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, ini akan terus
berubah seirama dengan berubahnya masyarakat yang terus-menerus berkembang dan
mengalami perubahan, demikian pula dengan keperawatan. Keperawatan dapat
dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan
profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai iptek, serta keperawatan sebagai
kelompok masyarakat ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional. Dengan
terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor yang memengaruhi
keperawatan, maka akan berdampak pada perubahan dalam pelayanan/asuhan
keperawatan, perkembangan iptekkep, maupun perubahan dalam masyarakat
keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai masyarakat
profesional.
Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai bentuk pelayanan profesional
serta kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang kesehatan yang juga
mencakup keperawatan, maka mungkin saja akan terjadi pergeseran peran
keperawatan dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Proses penyebaran iptek juga disertai dengan percepatan penyebaran berbagai


macam barang dan jasa yang luar biasa banyak dan beragam. Hal ini disebabkan
pesatnya perkembangan teknologi transportasi, telekomunikasi, dan jenis teknologi
lainnya. Semuanya ini mencerminkan terjadinya proses pensejagatan dengan segala
ciri dan konsekuensinya.

Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus
diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia (Ma’arifin Husin, 1999):

1. Masyarakat berkembang
Masyarakat akan lebih berpendidikan. Hal ini membuat mereka memiliki
kesadaran yang lebih tinggi akan hak dan hukum, menuntut berbagai bentuk dan
jenjang pelayanan kesehatan yang profesional, dan rentang kehidupan daya
ekonomi masyarakat semakin melebar.

2. Rentang masalah kesehatan melebar


Sistem pemberian pelayanan kesehatan meluas, mulai dari teknologi yang
sederhana sampai pada teknologi yang sangat canggih.

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi


Iptek terus berkembang dan harus dimanfaatkan secara tepat guna.

4. Tuntutan profesi terus meningkat


Hal ini didorong oleh perkembangan iptek medis, permasalahan internal
pada profesi keperawatan, dan era kesejagatan.
C. Trend Perubahan Manajemen Keperawatan

Dengan adanya Undang-undang Keperawatan No.38 tahun 2014 yang sudah di


sah kan  oleh rapat Paripurna di Dewan Kehormatan Tertinggi Repuplik Indonesia,
DPR RI membuat perawat perawat Indonesia sudah memiliki badan hukum yang
tetap. Artinya mulai itu juga perawat Indonesia sudah sah untuk bisa bekarya dan
bersaing dengan perawat perawat luar negeri didalam menghadapi era pasar bebas
MEA.

Begitu juga organisasi Perawat yang ada di Indonesia yaitu PPNI (PERSATUAN
PERAWAT NASIONAL INDONESIA) yang sebagai wadahnya perawat nasional
secara otomatis dapat  bergerak lebih maju lagi dengan membuat kebijakan kebijakan
yang harus berjalan dengan melakukan pendataan ulang perawat nasional Indonesia
dengan serta  mengatur  setiap DPW, DPD, serta komisariat komisariat yang ada di
daerah seleuruh penjuru di Negara kesatuan NKRI dapat terkafer dan terdata dengan
rapi di setiap wilayah dari daerah sampai ke pusat dengan layanan onlinenya,yaitu
dengan SIM K nya cukup  dengan kartu identitas kependudukan (KTP) dan ijazah
terakhir dan di daftar kan ke online SIM K  dan secara langsung ke DPP PPNI di
Jakarta data nya sudah dapat tersave.

D. Sistem Pendataan PPNI

Sistem pendataan anggota PPNI sudah bagus sudah sesuai saja dengan
perkembangan digital dimana era sekarang sangat membantu teman teman kita dalam
hal berkomonikasi sehingga tidak ketinggalan berita. Perawat yang mau berkembang
harus juga memiliki STR yaitu Surat Tanda Registrasi yang di keluarkan oleh
kementrian Kesehatan MKI Pusat dan wajib bagi perawat yang sudah lulus D III S1
KEP NERS maupun jenjang yang lebih tinggi lagi.

Dan juga untuk era tahun 2014 setiap kelulusan sekolah perawat harus mengikuti
uji kompetensi yang di selenggarakan oleh pendidikan tinggi keperawatan  yang
sudah diatur oleh Undang Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014,untuk saat ini
masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan untuk mencapai kelulusan uji
kompetensi hal ini mungkin sistemnya yang belum ideal atau ada faktor dari peserta
didik nya yang kurang siap dalam hal persiapan mengikuti ujian tersebut,

Penulis berharap kepada penyelenggara uji kompetensi yang akan datang harus
serta merta memikirkan juga persiapan nya ,terutama dari intitusi pendidikan baik
stikes maupun universitas  yang bernaung di bawah Dikti agar bisa mempersiapkan
peserta didik yang di nyatakan lulus dari keperawatan untuk lebih menyiapkan diri
untuk persiapan uji kompetensi yang akan di selenggarakan oleh panitia uji
kompetensi dari penyelenggara pendidikan keperawatan.

Maka dari itu perlunya persiapan matang dari peserta didik keperawatan
sehingga bisa lulus uji kompetensi. Seandainya peserta didik bisa lulus 100% di 
setiap tahun nya maka  akan  terpenuhi perawat Indonesia yang bersertifikat
kompetesi, dan secara otomatis STR (Surat Tanda Registrasi Perawat) juga terbit dan
siap untuk bekerja secara “PROFESIONAL” baik di instansi pemerintah maupun
swasta atau ke luar negeri. Tapi untuk perawat yang dibawah tahun 2014 tidak ada
ikut uji kompentensi dan di ijinkan untuk mengurus pembuatan STR. tahun pertama
masih sangat mudah dan kurang lebih 1 bulan selesai. makin lama STR  tersebut
makin kacau dan di tunggu- tunggu, dan tidak  juga  STR tersebut jadi dan diterima 
oleh teman teman yang sudah mengusulkan. Tapi sudah beberapa tahun lalu membuat
STR kadang sangat lama dan tidak tahu lagi kapan STR nya jadi, bahkan ada  yang
mengusulkan lagi yang ke2x nya dengan usulan baru lagi dan bayar lagi.

Kemudian yang sudah terbit baru membuat lagi surat ijin praktik keperawatan
yaitu SIPP Surat Ijin Praktik Perawatan yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dimana dia tinggal, memang semuanya itu harus di laksanakan oleh
perawat perawat baru yang memang masih banyak beranggapan bahwa tahun 2010-
2011 dan mengajukan perpanjangan nya juga mengalami masalah baru yaitu harus
mempunyai 25 skp yang harus di capai secara periodik selama 5 tahun. Itulah   liku-
liku yang harus di capai oleh perawat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kadang
penulis  berandai-andai saja kapan Dewan” KONSIL KEPERAWATAN
INDONESIA “ada di setiap wilayah daerah yang berkedudukan di Pusat,Propinsi dan
Kabupaten Kota resmi keberadaan nya sehingga perawat perawat yang melakukan
perpanjangan STR nya tidak mengalami kendala ataupun dimudahkan nya
pengurusan ataupun perpanjangan STR nya sehingga keberadaan Organisasi PPNI
sangat bermanfaat bagi anggotanya.

E. Sekolah Perawat Kesehatan

Untuk sekarang ini juga masih banyak perawat perawat yang belum bergabung
dengan organisasi  perawat dan posisi perawat masih pendidikan SPK(Sekolah
Perawat Kesehatan) dan jumlahnya tidak sedikit angkanya di sekitar 7 ribu lebih
seluruh Indonesia. Penulis sangat senang sekali apabila system nya sudah bisa
berjalan dengan lancar, sehingga tidak ada keluhan teman-teman sejawat perawat
Indonesia. Kapan ya perawat Indonesia sederajat dengan perawat-perawat luar negeri
yang sangat fasih berbahasa Inggris atau pun berbahasa Indonesia semangat Perawat
Indonesia kamu bisa.

F. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan

Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan


yang professional, dapat memicu perawat agar selalu mengembangkan dirinya dalam
segala bidang, terutama pada penataan sistem pendidikan keperawatan.

Maka dari itu, profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh sangat penting
untuk memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep
pendidikan.

Pasalnya, saat ini perkembangan keperawatan diarahkan pada profesionalisme


dengan spesialisasi bidang keperawatan. Pendidikan keperawatan bagaimana juga
akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan teknologi.
Artinya pengalaman belajar dalam kelas, ataupun labolatorium serta lapangan
tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi serta memanfaatkan segara
sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga dapat diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global.

Menurut Toffler (1979), terdapat 4 kategori umum perubahan sosial yang


memengaruhi peran keperawatan, yaitu pergeseran menuju ke arah pengasuhan diri
sendiri dan rasa tanggung jawab seseorang terhadap kesehatannya, yang meliputi:

G. Pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan.

Pergeseran penekanan pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan pada


upaya pencegahan gangguan kesehatan. Perubahan peran dari pemberi pelayanan
kesehatan. Cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan yang
memberikan penerima pelayanan kesehatan tanggung jawab yang lebih besar dalam
perencanaan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://mhomecare.co.id/learn/trend-keperawatan-di-masa-yang-akan-datang/
https://www.smkkesehatanbireuen.sch.id/2022/05/trend-keperawatan-di-masa-yang-
akan-datang.html

Anda mungkin juga menyukai