Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH (ESSAY)

TEMA: PERAWAT DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN


TEKNOLOGI, INDUSTRI DAN KREATIVITAS
DI ERA GLOBALISASI

OLEH :
OJIE WIGUNA PRATAMA
113063C116027

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2019
CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Ojie Wiguna Pratama
Tempat, Tanggal Lahir : Tumbang Langkai, 06 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Kristen Protestan
Berat Badan : 58 Kg
Tinggi Badan : 176 Cm
Alamat : Komplek DPR, Gang II B, no 4.
No. HP : 082240473178
Status : Belum Menikah/Mahasiswa
Email : ojiewp1999@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SD : SDN 1 Tumbang Langkai (2004-2010)
SMP : SMP N 1 Suling Tambun (2010-2013)
SMA : SMA N 1 Seruyan Hulu (2013-2016)
Perguruan Tinggi : STIKES Suaka Insan Banjarmasin (2016-Sekarang)
Judul Essay :
Electronic Nursing Center : Pelatihan Optimalisasi Asuhan Keperawatan
Melalui Teknologi Informasi Keperawatan Berbasis Kompetensi Guna
Kesiapan Perawat Menghadapi Tantangan Globalisasi

A. Latar Belakang
Globalisasi kata tersebut sepertinya telah mempengaruhi bagaimana
kehidupan dan aktivitas yang kita lakukan selama ini. Semakin berkembangnya
zaman semakin pula gempuran globalisasi menghantam segala aspek kehidupan
dimuka bumi termasuk di dunia kesehatan. Kesehatan merupakan sebuah bidang
dimana segala aspeknya berfokus tentang bagaimana cara mempertahankan atau
meningkatkan derajat kesehatan pasien dengan bantuan tenaga kesehatan. Tenaga
kesehatan sendiri memiliki banyak komponen untuk melengkapi berbagai
keperluan dalam bidang kesehatan, contohnya dokter, perawat, ahli kesehatan
masyarakat, ahli gizi, farmasi, dan tenaga kesehatan lainnya.

Orang awam sekalipun telah mengenal kata perawat. Suatu kata


sederhana yang mungkin belum cukup memahami tentang tugas seorang perawat
walaupun globalisasi telah menyentuh negara Indonesia dengan begitu pesatnya.
Keperawatan adalah salah satu profesi yang berfokus pada respon pasien dan
pemenuhan kebutuhannya. Dunia keperawatan di dunia seharusnya berjalan
beriringan dengan globalisasi khususnya hal tersebut ditunjukkan dengan
peningkatan pelayanan asuhan keperawatan profesonal dari seorang perawat
terhadap pasiennya. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dengan keahlian
perawat menggunakan teknologi dalam bidang keperawatan yang dapat
menunjang kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan sehari-hari.

Perawat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dalam bentuk


asuhan keperawatan kesehatan yang terangkum dalam suatu siklus yaitu proses
keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan yang simultan tersebut akan
mendatangkan implikasi terhadap tingkat kepuasan klien. Salah satu ciri
profesiolaisme adalah adanya cara kerja profesional setiap subjek yang ada di
dalamnya dan diantaranya di dukung dengan dengan dokumentasi yang akurat,
jelas, terpercaya dan sah secara hukum. Sampai sekarang secara umum
pendokumentasian keperawatann dilakukan dengan lembaran kertas yang
membuat banyak kekurangan, untuk itu perlu adanya inovasi pencatatan dengan
menggunakan pencatatan berbasis elektronik. Penting dilakukan, karena di luar
negeri informatika keperawatan berkembang pesat pada seluruh aktivitas
keperawatan, baik dalam bidang pelayanan, pendidikan maupun riset
keperawatan.

Maka dari itu diperlukan suatu cara bagaimana agar perawat indonesia
mampu bersaing dan bertahan di era globalisasi. Apalagi dari tuntutan dari
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan profesional semakin tinggi, apalagi jika
tidak diiringi dengan peningkatan kualitas keperawatan. Berdasarkan
permasalahan ini diperlukan suatu inovasi dan pelatihan keperawatan yang khusus
dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan melalui
pengetahuan tentang teknologi. Berdasarkan latar belakang permasalahan ini
penulis mengangkat judul ”Electronic Nursing Center : Pelatihan Optimalisasi
Asuhan Keperawatan Melalui Teknologi Informasi Keperawatan Berbasis
Kompetensi Guna Kesiapan Perawat Menghadapi Tantangan Globalisasi”.

B. Isi Essay
Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu
bahasa inggris globalitation. Kata globalittation sendiri sebenarnya berasal ddari
kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan lization yang bisa
dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal katanya globalisai bisa diartikan sebagai
proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran gaya hidup
maupun teknologi secara mendunia. Hal menariknya adalah teknologi karena
seringnya berkolaborasi dengan segala bidang teknologi informasi.
Berkaitan dengan globalisasi maka saat ini tenaga kesehatan khususnya
perawat harus memiliki kemampuan yang baik guna memberikan pelayanan
profesesional kepada pasien dengan cara indek teknologi. Teknologi diperlukan
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Hubungan teknologi dan perawat harus
berjalanan beriringan guna kesiapan perawat menghadapi era globalisasi.
Berbagai penjelasan sebelumnya tentu telah memperjelas bahwa
perkembangan globalisasi melalui teknologi, informasi dan komunikasi telah
mempengaruhi seluruh aktivitas pengolahan data yang terjadi di dalam bidang
kesehatan. Peluang ini semakin luas ketika dunia kesehatan dihadapkan pada
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, yang termasuk dunia
keperawatan.
Semua orang telah mengenal dan mengetahui dunia keperawatan. Lebihh
jelasnya yang dimaksud dengan dunia keperawatan adalahsebuah profesi dimana
didalamnya terdapat sebuah body of knowledge yang jelas. Profesi keperawatan
memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan dengan
stinggi-tingginya. Hal ini menyebabkann profesi keperawatan selalu dituntut
untuk mengembangkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia. Perawat dalam meningkatkan profesionalisme akan
berkontribusi dalam upaya memajukan pelayanan masyarakat yaitu dengan cara
meningkatkan kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan yang baik dalam
dokumentasi keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan merupakan suatu proses atau rangkaian
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kaidah-
kaidah keperawatan sebagai sesuatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang bersifat humanistik dan dan berdasakan kebutuhan objektif
pasien untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien.
Dokumentasi keperawatan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
rumit dan sangat beragam serta memerlukan waktu yang cukup banyak dalam
pembuatannya (Carpenito, 1999). Perkiraan waktu pembuatan dokumentasi
asuhan keperawatan dapat mencapai 35-40 menit, hal ini di karenakan seringnya
perawat melakukan pencatatan yang berulang-ulag atau duplikatif. Walaupun
demikian, terkadang dokumentasi keperawatan yang dihasilkan masih sering
kurang jelas.
Komponen dokumentasi asuhan keperawatan yang konsisten harus
meliputi beberapa hal berikut: riwayatyang terdiri dari masalah-masalah yang
sering terjadi maupun yang akan terjadi; masalah yang aktual maupun yang
potensial; perencanaan serta tujuan saat ini dan yang akan datang; pemeriksaan,
pengobatan, dan promosi kesehatan untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya; evaluasi dari tujuan keperawatan serta
modifikasi rencana tindakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara grafik lingkup dokumentasi asuhan keperawatan secara spesifik
antara lain: data awal pasien berupa identitas diri, keluhan pasien, riwayat
keperawatan dan pemeriksaan, diagnosis keperawatan, rencana tindakan asuhan
keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan, dan dokumentasi.
Beradasarkan berbagai penjelasan sebelumnya, kita dapat menarik
kesimpulan yang mana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mempengaruhi aktivitas pengolahan data dan informasi di bidang keperawatan.
Peluang penerapan teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin luas
ketika bidang keperawatan dihadapkan kepada tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan yang berkualitas sehingga para perawat harus menyediakan waktu
asuhan keperawatan (direct care) kepada pasien yang lebih lama dan berkualitas.
Teknologi membantu perawat mengurangi waktu dokumentasi dan mengalihkan
untuk direct care. Intgrasi ini lah yang akhirnya memunculkan inovasi teknologi
keperawatan.
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang menolong
mengerjakan sesuatu dengan informasi yang menghasilkan tugas terkait proses
pengolahan informasi (Sungkar&Sabarguna, 2007). Graves dan Corcoran (1989),
informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi ilmu
keperawatan, informasi dan pengetahuan dalam mendukung praktik keperawatan
dan pemberian perawatan. (Blais et al. 2002).
Dokumentasi elektronik berbasis komputer sebenarnya telah banyak
dipergunakan di peradaban ini. Contoh nyata hal tersebut ialah adanya
EMR/ENR/EPR/HER. EMR/ENR/EPR/HER adalah kumpulan sistematis
informasi kesehatan pasien berbasis elektronik yang terhubung dan integrasi
dengan sistem informasi dalam jejaring rumah sakit. Bermacam data dapat
dimasukan untuk mempermudah akses baik oleh tim kesehatan maupun pasien.
Data tersebut meliputi data demografi riwayat medis, pengobatan, hasil uji
laboratorium dan radiologi, proses keperawatan discharge planning dan bahkan
informasi penagihan.
Dari sekian banyak teknologi dokumentasi kesehatan yang ada, penulis
akan membuat suatu pendekatan kepada salah satu teknologi yang dikenal dengan
nama Elektronik Health Record. Elektronik Health Record dalam pelayanan
kesehatan peningkatan efisien dalam hal waktu karena petugas tidak perlu untuk
menanyakan atau mencari data secara berulang kepada klien, adanya perbaikan
akurasi karena informasi yang didapatkan adalah informasi yang akurat dari
riwayat sampai dengan status keadaan paling mutakhir, ketepatan waktu,
ketersediaan informasi sehingga terdapat produktivitas yang tinggi dalam
pelayanan kesehatan. Dalam dokumentasi asuhan keperawatan dengan
menggunakan Elektronik Health Record. Menunjukkan dampak positif terhadap
pelayanan asuhan keperawatan pada perawatan klien dan memberikan validasi
tentang pentingnya praktik keperawatan kontrol secara internal, pengendalian
biaya dan ekspresi keilmuan keperawatan (Lundbeng, 2008).
Dalam Elektronik Health Record digunakan teknologi untuk
menyediakan domain keperawatan penyandian menggunakan Systematized
Nomenclature Of Medicine Clinical Terms (SNOMED-CT) sehingga dapat
digunakan untuk encode dokumentasi dalam keperawatan tersebut misalnya
kesehatan akut, perawatan rumah, perawatan rumah sakit, kesehatan spiritual,
perawatan jangka panjang dan klinik perawatan kesehatan kunjungan SNOMED-
CT dapat digunakan untuk mengkodekan penilaian, rencana pendidikan, rencana
perawatan, daftar tugas dan keperawatan dalam catatan elektronik kesehatan
melalui komputer atau perangkat teknologi sejenisnya.
Sistem ini memberikan keuntungan antara lain 1) penurunan biaya baik
biaya oleh pasien maupun administrasi rumah sakit karena semua tersimpan
dalam sistem tanpa sheet, 2) meningkatkan kualitas pelayanan pelaksanaan sistem
ini akan membantu mengurangi penderitaan pasien karena kesalahan medis dan
ketidakmampuan para medis untuk menilai suatu kualitas kesehatan, 3)
mendukung bukti pengobatan artinya pasien dengan leluasa mendapatkan
pengetahuan tentang praktik medis yang efektif, 4) menjaga catatan dan mobilitas
pasien dengan sistem ini akan mempermudah klien mengakses seluruh kebutuhan
bahkan sampai janji pengobatan dan perawatan serta mengikuti suatu prosedur.
Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah
sakit salah satunya adalah membantu perawat dalam melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan. dengan memanfaatkan sistem informasi
keperawatan tersebut perawat dapat menghemat waktu untuk melakukan
pencatatan dibandingkan bila dilakukan pencatatan secara manual. Di samping itu,
data yang tercatat dengan menggunakan sistem informasi keperawatan akan lebih
terjamin keberadaanya. Resiko data yang dicatat akan hilang sangat kecil.
Berbeda dengan pencatatan yang berdasarkan paper bas, dimana kemungkinan
untuk hilangnya data sangat mungkin untuk terjadi. Selain itu keberadaan sistem
informasi keperawatan juga akan meningkatkan keefektifan dan efisien kerja dari
tenaga keperawatan.
Namun menjadi kendala ialah adanya suatu dilema yang mana sedikit
perawat, institusi pendidikan keperawatan, maupun rumah sakit yang bisa atau
bahkan tahu tentang teknologi ini, terutama yang berada bukan di daerah
perkotaan. Tapi lagi-lagi diperkotaan belum samua tersentuh akan teknologi ini
itu tentu kendala besar, apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus
dipastikan bahwa keperawatan Indonesia akan sangat sulit untuk maju dan
berkembang mengikuti negara-negara asing yang telah menggunakan teknologi
sebagai sarana penunjang utama untuk memberikan perawatan dan pelayanan
kesehatan terbaik kepada pasien atau kliennya.
Maka diperlukan adanya elaborasi bersama untuk memperbaiki
permasalahan tersebut. Apalagi dengan adanya ASEAN Economic Community
pasiennya akan berdampak sangat besar terhadap dunia keperawatan di Indonesia.
Perawat Indonesia tidak hanya akan bersaing dengan sesama tenaga keperawatan
di Indonesia saja tetapi lebih besarnya akan bersaing dengan seluruh tenaga
keperawatan dan kesehatan dan negara yang tergabung dalam ASEAN Economic
Community walaupun memang tidak semudah itu tenaga pelayanan kesehatan
asing bekerja di Indonesia. Tapi iru merupakan isu bersama dan harus secara tepat
dan cepat menghadapi hal tersebut sebelum semuanya terlambat.
Dikarenakan sebab itu lah penulis membuat suatu gagasan yang bernama
Electronic Nursing Center (ENC). Electronic Nursing Center dikonsepkan
sebagai sebuah wadah kelompok sejawat keperawatan yang mana kelompok ini
berfungsi sebagai totur sejawat yang akan melatih rekan mereka untuk mengerti
dan memahami pengoperasian EHR berbasis komputerisasi. Hal ini dilakukan
sebagai upaya melatih meningkatkan soft skills perawat Indonesia untuk lebih
melek teknologi dalam upaya menghadapi era globalisasi. ENC dipusatkan
terutama untuk perawat-perawat di daerah yang mana tempat tersebut jarang
terjamah teknologi.
Konsep utama ENC dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama yaitu
pelatihan dengan pendekatan seperti penyuluhan melalui tutor-tutor yang telah
terlatih sebelumnya untuk mengerjakan tentang penggunaan EHR. Pertama
tentunya karena hal ini bersifat resmi akan ada upaya untuk berkolaborasi dengan
PPNI ILMIKI, dan rumah sakit. Pencarian tutor serupa seperti volunteer melalui
suatu open reqruitment dimana volunteer dapat dari tenaga perawat maupun calon
perawat, tetapi calon perawat tersebut haruslah telah mendapatkan suatu
pendidikan teknologi informatika keperawatan terlebih dahulu, sehingga nanti ahli
dalam bidang teknologi informatika keperawatan dapat mengajarkan mekanisme
pengajaran EHR.
Setelah volunteer terpilih maka akan dibuat suatu gerakan bersama
dalam suatu kurun waktu tertentu dimana akan terdapat perlahan teknologi
informatika keperawatan. pelatihan secara langsung dilaksanakan di balai latihan
keperawatan atau tempat kepengurusan keperawatan di daerah tersebut. Konsep
kedua dalam pelatihan tersebut adalah dengan cara video tutorial. Video tutorial
menggunakan suatu aplikasi disebut dengan Camtasia. Dimanfaatkan pelatihan
dengan tutorial ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan
mempermudah akses untuk perawat yang mungkin sedikit memiliki waktu luang
untuk menghadiri pelatihan yang diberikan.

C. Kesimpulan
Globalisai merupakan sesuatu yang tidak mungkin dapat dihindari, untuk
itulah diperlukan suatu upaya menyikapinya secara bijaksana dengan penerapan
dan peningkatan segala aspek guna menghadapi era globalisasi. Itu pula yang
harus dipersiapkan dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan. Globalisasi
erat kaitanya dengan perkembangan teknologi, karena itulah diperlukan suatu
upaya penggabungan antara teknologi dan dunia kesehatan.yang terkhususnya
dunia keperawatan. Perawat dituntut dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan harus secara profesional. Menunjukan profesionalitas tersebut salah
satunya dengan cara penggabungan teknologi informatika dan proses asuhan
keperawatan (dokumentasin asuhan keperawatan). Hal tersebut akan menunjang
pelayanan asuhan keperawatan secara lebih efektif.
Dewasa ini telah banyak teknologi dalam dunia kesehatan yang
menunjang hal tersebut salah satunya disebut dengan Electronic Health Record
(HER), dimana selanjutnya teknologi ini bisa dimodifikasi dalam encode yang
sesuai asuhan keperawatan tetapi yang terjadi yaitu perawat yang belum banyak
mengetahui atapun yang belum mampu menggunakan teknologi ini, serta tidak
semua pendidikan keperawatan atau Rumah sakit yang menggunakan teknologi
ini. Penulis merasa bahwa perlunya membuat suatu gagasan yang bernama
Electronic nursing Center (ENC), dalam konsepnya ENC merupakan sebuah
wadah pelatihan teknologi informatika keperawatan yang khusunya akan
ditujukan kepada perawat di daerah yang jarang terpapar dengan teknologi dalam
dunia kesehatan.

D. Saran
Pada saat pembuatan karya ilmiah ini (essay) Penulis menyadari bahwa
banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.  Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan dan penulisan karya ilmiah
(essay) dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Arfani R (2004) : Karakteristik dan Implikasinya. Diakses pada tanggal 19 Januari


2020, 13:23 http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-manaar-
digilib/bahamn/8.%20EKONOMI%20POLITIK/1.%20Globalisasi
%20Karakteristik%20dan%20Implikasi.pdf

Asuhan Keperawatan (nd). Diakses pada tanggal 19 Januari 2020, 13:30


http://digilib.unimus.ac.id/file/disk1/107/jtptunimus-gdl-nittamelia-
5341-3-babii.pdf

Blais., et al (2002). Praktik Keperawatan Profesional Konsep dan perspektif edisi


4. Jakarta:EGC

Graves JR, Corcoran S. The Study Of Nursing informatics. Image: Journal of


Nursing Scholarship1989, 21:2287-31.

Lundberg., at al (2008). Selecting a Standarized Terminology for the electronic


Health Record the Reveals the Impact of Nursing on Patient Care.
Online journal of Nursing Informatics (OJNI),12.(2). Diakses pada
tanggal 19 Januari 2020, 14:20 http:ojni.org/12_2lundberg.pdf

Muhalla. H (2010). Electronic Nursing Record on Nursing Process: Diakses pada


tanggal 19 Januari 2020, 14:55 http://pkko.fik.ui.ac.id/file/Hafna
%20llmy%20Muhalla%20UTS%20SIM.pdf

Sungkar & Sabarguna (2007). Sistem Informasi Medis. UI-PRESS

Yulita, Y, (2012). Pendidikan dan Profesionalisme Keperawatan Diakses pada


tanggal 19 Januari 2020, 15:50
http://www.haluankepri.com/opini-/28638-pendidikan-dan-
profesionalisme-kepeeawatan.

Anda mungkin juga menyukai