Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Dosen : Ns. Dina Alfiana Ikhwani, M.Kep.

Di susun Oleh:

SUHERNAN

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI
KEPERAWATAN”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Sakra, Desember 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi telah merubah bagaimana cara kita hidup dan
bekerja. Perkembangan teknologi informasi dunia yang begitu pesat sekarang ini
telah merambah ke berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
sangat pesat, kita juga dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut. Salah satu cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah
penggunaan komputer di berbagai bidang kehidupan.
Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan sudah
tidak asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang dalam penerapannya. Era
globalisasi dan informasi telah dijadiakn penunjang di segala sektor dalam Negara
kita. Salah satunya dalam dunia kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal
tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara
komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan
keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting
dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir–
akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka
masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun
organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi
kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup diberbagai
fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi
data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sistem informasi Kesehatan?
2. Apa teknologi yang digunakan di rumah sakit?
3. Apa teknologi yang digunakan di puskesmas ?
4. Apa saja hambatan yang dapat terjadi dalam teknologi keperawatan ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan
yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan
b. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan di rumah sakit
c. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan di puskesmas
d. Untuk mengetahui hambatan dalam teknologi keperawatan
D. Manfaat
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui perkembangan teknologi
keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan di
fasyankes.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Informatika Keperawatan


Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan
penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, dimana pelayanan
keperawatan menurut Gillies (1996), sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan
di rumah sakit secara keseluruhan, hal ini terkait erat dengan tugas perawat yang
selama 24 jam melayani klien dan jumlah perawat yang mendominasi tenaga
kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 – 60 % ( Swanburg, 2000) Keperawatan
melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi individu dari segala usia,
keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar, yang
mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat,
atau akan meninggal.
Kunci lain peran keperawatan: Pendampingan, promosi lingkungan yang
aman, penelitian, partisipasi dalam pembentukan kebijakan kesehatan, manajemen
klien dan sistem kesehatan, serta pendidikan (International Council of Nurses).
Perawat selalu ikut serta mengkontribusikan pengetahuan dan keterampilan khususnya
bagi pelayanan klien. Hadir secara kontinu mendampingi klien dengan lingkup
tanggung jawab profesional yang mencakup segala aspek kesehatan, penyakit, dan
pengobatan klien. Menilai respons klien terhadap penyakit, risiko kesehatan,
perkembangan sepanjang hidup, dan pengobatan. Mengidentifikasi cara-cara untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, mempromosikan kesehatan,
memfasilitasi penyembuhan, mengurangi penderitaan, atau menemukan kedamaian dan
martabat pada saat meninggal.
Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan
dengan tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat
dalam pelaksanaan tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi,
pendidikan,dan penelitian (Hannah, 1985). Informatika keperawatan adalah kombinasi
ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk
membantu manajemen dan pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan
untuk menunjang praktek keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan
(Graves & Corcoran, 1989). Menurut Goossen (1996) Informatika keperawatan adalah
upaya ilmiah multidisiplin untuk analisis, formalisasi, dan pemodelan cara perawat
mengumpulkan dan mengelola data, memproses data menjadi informasi dan
pengetahuan, membuat keputusan berbasis pengetahuan dan inferensi bagi perawatan
klien, serta menggunakan pengetahuan empirik dan berdasarkan pengalaman ini untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas praktek profesional mereka
(Goossen, 1996).

B. Tekhnologi yang digunakan di Rumah Sakit


Teknologi informasi merambah ke berbagai bidang, tidak terlepas juga dalam
bidang kesehatan, khususnya pada rumah sakit. Rumah Sakit adalah tempat dan sarana
kesehatan sebagai tempat penyelenggaraan upaya terkait dalam bidang kesehatan
(Wiraniagara & Wijaya, 2015). Dalam memberikan pelayanan yang prima dan
berkualitas kepada pelanggan, pihak rumah sakit selalu melakukan inovasi – inovasi
yang baru, salah satunya adalah penerapan teknologi informasi di rumah sakit.
Teknologi informasi dipercaya dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas
suatu proses bisnis. Penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan khususnya
rumah sakit sangat memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang efektifitas
pelayanan (Dewa Gede Eka Krisna Prandana, A.A. Istri Ita Paramitha, 2019), sehingga
rumah sakit saat ini dituntut untuk menggunakan sebuah sistem rekam medis yang
dapat menunjang seluruh proses atau aktivitas bisnis yang ada pada rumah sakit.
Rumah Sakit yang masih menggunakan sistem tradisional (manual) dalam pengelolaan
rekam medis disarankan untuk beralih menggunakan sistem yaitu Electronic Medical
Record (EMR) sesuai dengan peraturan dari Mentri Kesehatan. Sistem EMR
merupakan sebuah sistem yang dapat menampung seluruh catatan medis pasien dalam
bentuk elektronik yang berisi mengenai
informasi kesehatan seseorang yang dituliskan oleh petugas medis dalam bidang
kesehatan secara terstruktur dan terpadu (Budi Setyawan, 2019). Pada sistem EMR
wajib berisi modul atau menu seperti diagnosa penyakit, alergi yang dimiliki pasien,
pencatatan mengenai dokumen medis yang berkaitan dengan kondisi pasien, hasil
pemeriksaan penunjang medis pasien, biaya perawatan pasien dan data medis lainnya.
Sistem EMR dapat diakses dengan menggunakan komputer atau sistem elektronik
lainya, dengan memiliki tujuan utama yaitu dapat menyediakan informasi dan
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien yang secara cepat dan akurat.

C. Tekhnologi yang digunakan di Puskesmas


Salah satu tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada masyarakat. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Sesuai dengan UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,
dijelaskan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan
asas dan tujuan pelayanan publik. Bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
pemerintah salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang dibutuhkan manusia,
kualitas kesehatan masyarakat sangat didukung oleh peran pemerintah dalam
menyediakan pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah
puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang kebijakan
dan strategi pengembangan e-Government. E-Government telah diperkenalkan di
Indonesia sejak tahun 2001 melalui Instruksi Presiden No. 6 tahun 2001 tentang
Telematika (Telekomunikasi, Media, dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat
pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good
governance dan mempercepat proses demokrasi. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi termasuk telekomunikasi, media ,dan informatika
(Telematika) secara global akan membawa dampak pada perubahan pola pikir dan cara
pandang masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan yang berorientasi pada aspek
kemudahan dan kecepatan dalam pertukaran akses infomasi.
Aplikasi untuk layanan kesehatan yang dikembangkan untuk memberikan
pelayanan dasar kepada masyarakat yang ditempatkan ditiap-tiap puskesmas diberi
nama aplikasi e-Puskesmas. Aplikasi e-Puskesmas merupakan wujud dari penerapan
teknologi informasi dan komunikasi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat
besar dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pasien. Aplikasi tersebut
merupakan bagian dari modul aplikasi untuk perancangan Smart City yang
dikembangkan pemerintah Dinas Kesehatan bekerjasama dengan PT. Infokes
Indonesia.
E-Puskesmas merupakan aplikasi multi user dengan teknologi berbasis web
yang memungkinkan untuk digunakan oleh lebih dari satu orang pengguna pada saat
yang bersamaan. Aplikasi e-Puskesmas yang sudah web base (bisa dilihat langsung
dari komputer yang tersambung ke internet dengan menggunakan browser seperti
Internet Explorer, Mozilla Firefox, dll) menggunakan infrastruktur Infokes. Dengan e-
Puskesmas pencatatan dan pendataan pasien dilakukan secara elektronik. Layanan
aplikasi e-Puskesmas juga semakin memudahkan Dinas Kesehatan dalam memonitor
data kesehatan masyarakat.
E-Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kinerja puskesmas, mulai dari
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan kegiatan pelayanan
kesehatan yang berbasis IT mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan, pemberian
resep, dan pelaporan puskesmas. Membantu dalam mengolah data puskesmas dengan
penyimpanan database dalam server cloud. Memberikan kemudahan bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi untuk memonitor data kesehatan masyarakat.
Serta tidak diperlukan biaya investasi di sisi puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk
pengadaan server dan sistem aplikasi. Aplikasi e-Puskesmas pertama kali diterapkan di
Indonesia pada tahun 2016, sampai saat ini aplikasi e-Puskesmas sudah berjalan di 300
Kab/Kota se-Indonesia. Pendampingan dimulai dengan adanya sosialisasi kepada
pemegang program di tiap puskesmas. Aplikasi e-Puskesmas diterapkan untuk
pelayanan pendaftaran, Balai Pengobatan (BP) dan Ruang Farmasi. Penerapan aplikasi
e-Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik
kedepannya dan kinerja petugas pun dapat ditingkatkan.

D. Hambatan dalam tekhnologi keperawatan


Namun tentunya tidak luput dari hambatan-hambatan yang dapat
mempengaruhi teknologi keperawatan, hambatan yang dapat terjadi diantaranya
adalah:
1. keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi,
2. masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi
3. masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi kesehatan.
4. masih terkendala masalah jaringan dan gangguan dari luar
5. masih kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama dalam
pencatatan/pelaporan dan menambah beban pekerjaan petugas
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaplikasian sistem informasi keperawatan dirasakan memberikan manfaat
bagi perawat dan juga pasien, dengan penerapan EMR di rumah sakit dapat
menampung seluruh catatan medis pasien dalam bentuk elektronik yang berisi
mengenai
informasi kesehatan seseorang, e-puskesmas dapat meningkatkan kinerja puskesmas,
mulai dari meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan kegiatan
pelayanan kesehatan tetapi dengan adanya manfaat tersebut masih belum sempurna
karena adanya hambatan-hambatan.
B. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa penyajian isi makalah ini tidak terlepas dari berbagai
kekurangan, tetapi setidaknya kekurangan terseut merupakan bagian positif dalam
mendapatkan kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

A. Wiraniagara and A. F. Wijaya, “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan


Framework Cobit 5 Domain Deliver Support and Service (Studi Kasus: Yayasan Eka
Tjipta),” Sebatik, vol. 23, no. 2, pp. 663–671, 2019

Santoso IA. 2012. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Di RSKIA Bhakti Ibu.
Jurnal. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai