Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Diena Juliana, S. Kep, M. Kes

Disusun Oleh:

DESSY ANDRIANI (NIM : 821213001)

DYAH PURNAMASARI (NIM: 821213011 )

EKO SUSANTO (NIM : 821213007)

NELLY INDRIATI (NIM : 821213014 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM (YARSI) PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan paper
dengan judul: “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Keperawatan”.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep, selaku Ketua STIkes YARSI
Pontianak.
2. Ibu Ns.Yunita Dwi Anggreini, M.Kep selaku ketua program studi Ners
Keperawatan Stikes Yarsi Pontianak
3. Ibu Ns. Diena Juliana, S. Kep, M. Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Keperawatan.
4. Seluruh staf dan dosen yang telah banyak membantu kelancaran penyelesaian
paper di STIKes Yarsi Pontianak.
5. Rekan-rekan yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah
banyak membantu baik secara moril maupun spiritual sehingga paper ini dapat diselesaikan.
Penulis merasakan dalam penyusunan paper ini begitu banyak hambatan, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan penulis. Kritik dan saran sangat penulis harapkan agar penyusunan
paper ini lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga amal baik yang telah
diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan balasan dari Allah Subhana Wa Ta’ala, dan
semoga paper ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Robbal’alamin.

Pontianak, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A.Latar Belakang.................................................................................. 1
B.Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
C.Metode Penulisan .............................................................................
D.Ruang Lingkup Penulisan.................................................................
E.Sistematika Penulisan........................................................................

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...........................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHUlUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan dan
perubahan tertama masa reformasi saat ini. Dengan adanya reformasi dibidang Kesehatan
maka saat ini paradigma pelayanan Kesehatan lebih difokuskan pada upaya -upaya
promotive dan preventif. Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan Kesehatan
yang dalam jangka Panjang akan mampu mendorong masyarakat bertindak mandiri dalam
menjaga Kesehatan mereka terutam kesadaraan akan pentingnya upaya Kesehatan yang
bersifat promotive dan prepentif salah satunya ialah dengan meningkatkan mutu asuhan
pelayanan keperawatan dari bidang tekhnologi informasi. Perawat merupakan salah satu
tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan
kesehatan, dimana pelayanan keperawatan menurut Gillies (1996), sangat menentukan
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan, hal ini terkait erat dengan
tugas perawat yang selama 24 jam melayani klien dan jumlah perawat yang mendominasi
tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 -- 60 % ( Swanburg, 2000). 
Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan
dengan tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat dalam
pelaksanaan tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi, pendidikan,dan
penelitian (Hannah, 1985). Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan
pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk menunjang praktek
keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan (Graves & Corcoran, 1989). 
Pemanfaatan tekhnologi informasi dan Komunikasi khususnya dalam dunia
keperawatan akan mendorong setiap orang dan instansi pemerintah untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan berbasis elektronik dengan tujuan meningatkan kualitas
layanan secara efektif, efisien , transparan dan akuntabel. Serta menjadi sumber data yang
valid dan reliable dalam pembuatan riset keperawatan guna penegembangan keilmuan bagi
kemaslaahatan banyak orang khususnya didunia keperawatan. Hal inilah yang melatar
belakangi kelompok tertarik membahas lebih mendalam tentang pemanfaatan system
tekhnologi informasi dalam keperawatan.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa/I tentang konsep dasar
pemanfaatan system tekhnologi informatika dalam keperawatan
2. Meningkatkan penngetahuan dan pemahaman mahasiswa /I tentang pemanfaatan
tekhnologi informasi dalam riset keperawatan
C. METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan dalam makalah ini yaitu dengan pengumpulan data melalui
studi literatur pada e-book Teknologi informasi keperawatan.

D. RUANG LINGKUP PENULISAN


Ruang lingkup penulisan makalah ini hanya membahas tentang konsep dasar
pemanfaatan system tekhnologi informatika dalam keperawatan dan dalam riset keperawatan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan makalah ini meliputi :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang
lingkup penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka yang terdiri dari Peran teknologi informasi bagi layanan pemberian
asuhan keperawatan, Dampak teknologi informasi pada pemgguna asuhan keperawatan dan
Penerapan sistem informasi kesehatan dalam riset keperawatan
BAB III Penutup berisi kesimpulan dan saran kepada pembaca.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, dimana pelayanan keperawatan menurut
Gillies (1996), sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit secara
keseluruhan, hal ini terkait erat dengan tugas perawat yang selama 24 jam melayani klien dan
jumlah perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 -- 60 % (
Swanburg, 2000). 
Keperawatan melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi individu
dari segala usia, keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar,
yang mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat,
atau akan meninggal. Kunci lain peran keperawatan: Pendampingan, promosi lingkungan
yang aman, penelitian, partisipasi dalam pembentukan kebijakan kesehatan, manajemen klien
dan sistem kesehatan, serta pendidikan (International Council of Nurses). 
Perawat selalu ikut serta mengkontribusikan pengetahuan dan keterampilan
khususnya bagi pelayanan klien. Hadir secara kontinu mendampingi klien dengan lingkup
tanggung jawab profesional yang mencakup segala aspek kesehatan, penyakit, dan
pengobatan klien. Menilai respons klien terhadap penyakit, risiko kesehatan, perkembangan
sepanjang hidup, dan pengobatan. 
Mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
kesehatan, mempromosikan kesehatan, m emfasilitasi penyembuhan, mengurangi
penderitaan, atau menemukan kedamaian dan martabat pada saat meninggal.
Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan
dengan tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat dalam
pelaksanaan tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi, pendidikan,dan
penelitian (Hannah, 1985). Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan
pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk menunjang praktek
keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan (Graves & Corcoran, 1989). 
Menurut Goossen (1996) Informatika keperawatan: adalah upaya ilmiah
multidisiplin untuk analisis, formalisasi, dan pemodelan cara perawat mengumpulkan dan
mengelola data, memproses data menjadi informasi dan pengetahuan, membuat keputusan
berbasispengetahuan dan inferensi bagi perawatan klien, serta menggunakan pengetahuan
empirik dan berdasarkan pengalaman ini untuk memperluas wawasan dan meningkatkan
kualitas praktek profesional mereka (Goossen, 1996).
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi
dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan
keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi
keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian
keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan
klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam
pendokumentasian keperawatan. 
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatu organisasi.
Komputer telah dikenal berpuluh -- puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit lambat
dalam menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari
komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan
perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan
gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. 
Hal tersebut diatas memerlukan kominment pengambil kebijakan pimpinan RS
sehingga perkembangan system pendokumentasian berbasis computer di rumah sakit dapat
dilaksankan sehingga data yang dapat diakses setiap saat baik data keperawatan ataupun data
penunjang lain terkait data yang akan digunakan terhadap pelaporan dan pengembanagan
pelayanan kesehatan di Rumah sakit dapat dengan segera / real time digunakan tanpa harus
membuka tumpukan berkas di ruang Medikal Rekord RS
1. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
a. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
b. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
c. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
d. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


a. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
b. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
c. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
d. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
e. Meningkatkan produktivitas kerja (Gurley L, Advantages and Disadvantages of
Electronic Medical Record, diakses darihttp://www.aameda.org/member )

Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari
dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
b. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Accessebility, legibility: mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien
dalam satu lokasi.

B. Dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan keperawatan


1. Dampak Positif Teknologi Informasi:
a. Peningkatan mutu pelayanan
Dengan adanya internet, akan mempermudah dalam mencari informasi sehingga
memungkinkan bagi perawat untuk senantiasa mengupdate keilmuan melalui internet
dengan mengakses berbagai perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan
dengan bidang pelayanan keperawatan.
Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang meliputi
pelayanan terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif, ceratif sampai
rehabilitative. Dengan adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja,
maka perawat bisa menggunakan media internet sebagai promosi kesehatan yang bisa
efektif dan bisa diakses oleh siapapun. Kualitas dokumentasi keperawatan dalam system
elektronik secara signifikan lebih baik dari pada system dokumentasi berbasis kertas
( Mohammadi Firouzeh dkk, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Indah Mulyani, dkk (2019 ) yang berjudul “ Pengaruh system tekhnologi informasi
pada manajemen data dan informasi dalam layanan keperawatan “ yang menyatakan
bahwa system tekhnologi informasi memberikan dampak yang efektif dan efisien dalam
pelayanan keperawatan , perawat dapat meminimalkan waktu untuk melengkapi
administrasi pasien dan kegiatan inti lainnya dari manual menjadi komputerisasi. System
informasi tekhnologi dalam keperawtan juga bertujuan untuk menjaga keamanan dan
kerahasiaan data pasien , memberikan dan menerima informasi yang bermanfaat dan
akurat bagi profesi lainnya. Dapat disimpulkan bahwa system manajemen penggunaan
informasi dalam lingkup Kesehatan dan dibidang keperawatan khususnya telah
memberikan dampak positif bagi pengembangan dan peningkatan sector Kesehatan dan
juga telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan keperawatan
bagu masyarakat.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
Menjalankan praktik keperawatan di ruang perawatan berdasarkan evidence based
menjadi sebuah tuntutan karena hal ini merupakan upaya signifikan dalam memperbaiki
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost-benefit
effectiveness). Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian
keperawatan yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa
pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran
yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi
standar. Praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence based
practice) bertujuan untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang
diaplikasikan secara hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian,
maupun pelayanan kesehatan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Atmanto, dkk ( 2020 ) tentang “
efektifitas pendokumentasian diagnose dan intervensi keperawatan berbasis android
terhadap peningkatan mutu dokumentasi keperawatan diruang rawat inap “ didapatkan
bahwa penggunaan dokumentasi menggunakan aplikasi android lebih mudah
diimplementasikan dan murah, ponsel dapat dibawa kemana saja berbeda dari computer
atau laptop dan dianggap paling efektif dan efisien dimana saja dan kapan saja selama 24
jam serta penerapan pedoman dokumentasi berbasis android ini merupakan upaya
peningkatan mutu dan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan terutama diagnose
dan intervensi.
Perkembangan era modern saat ini menuntu perawat melakukan proses
keperawatan berdasarkan standar keperawatan. Penggunaan dokumentasi keperawatan
secara elektronik dapat selalu berkembang sejalan dengan perkembangan tekhnologi, hal
ini dapat meningkatkan harapan hidup klien dan mengurangi kesalahan dalam melakukan
intervensi pada klien. Sejalan dengan hal ini Sulastri dan Niken yuniar sari ( 2018 )
mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa system dokumentasi berbasis Ilmu
tekhnologi ini akan membantu dalam memenuhi standar dokumentasi, dapat
meningkatkan kualitas dokumentasi, memudahkan dalam pengambilan keputusan serta
menyediakan informasi yang mudah diakses, meminimalkan potensi kehilangan atau
kerusakan catatan perkembangan, meningkatkan pertukaran informasi dan koordinasi
antara perawat atau tim Kesehatan lain, dokumentasi mudah diaudit, membantu akurasi
data pasien, dapat mengakses kemauan perkembangan Kesehatan klien serta
menguranggi biaya perawatan sehingga meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
Dokumentasi keperawatan yang berbasis teknologi IT sangat diperlukan di era
modern saat ini disamping dapat memberikan keakuratan data kepada klien serta
perencanaan untuk megahasilkan kualitas dan kinerja perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan yang baik. Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, rumah sakit juga sangat
terbantu dengan adanya sistem dokumentasi keperawatan secara elektronikkarena dapat
menyediakan akses yang cepat dalam memberikan informasi, meminimalkan potensi
kehilangan atau informasi yang rusak, menekan anggaran biaya yang dikeluarkan. Dapat
mengurangi resiko kesalahan dalam melakukan intervensi, membantu dalam memenuhi
pertanggungjawaban dokumentasi melalui akurasi informasi dan data pasien,
memudahkan data epidemiologi, meningkatkan komunikasi dalam pertukaran informasi
serta koordinasi diantara perawat dan anggota tim kesehatan lainya, meningkatkan
keselamatan pasien dengan mengurangi kesalahan medis ( John et al, 2016).

c. Pengembangan pelayanan keperawatan


Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari masyarakat menuntut
perawat untuk mengupdate pengetahuannya dan menjalankan asuhan keperawatan
berdasarkanevidence based. Perawat yang bekerja di ruangan mempunyai keterbatasan
waktu untuk bisa mengakses evidence based tersebut.  Beberapa artikel tentang akses
internet ditempat kerja menunjukkan bahwa adanya akses internet akan membantu
perawat dalam mengakses evidence based walau adanya keterbatasan waktu karena
mereka dapat melakukannya dengan cepat. Hal ini akan membantu perawat
meningkatkan kepercayaan diri, ketrampilan dalam memberi asuhan dan memperoleh
informasi dari beberapa rekan dari belahan dunia lainnya.
Perkembangan tekhnologi Kesehatan didunia berdampak pula pada kemajuan
tekhnologi dibidang Kesehatan.perkembangan tekhnologi ini perannya tentu membangun
mutu perawtan Kesehatan yang lebih baik karena membantu dokter dan praktisi
Kesehatan lainnya ( Sutoto, 2019). Sebagian besar rumah sakit atau pelayanan Kesehatan
khususnya dalam dokumentasi keperawatan masih menggunakan cara penulisan manual.
Pencatatan manual membutuhkan waktu dalam menulis, membutuhkan banyak biaya ,
resiko kertas atau catatan koyak dan hilang, waktu perawat habis di mencatat dari pada
kegiatan caring kepada pasien. Karenanya perkembangan tekhnologi informasi dengan
menggunaakan aplikasi tekhnologi informasi sangat dibutuhkan, kerja perawat menjadi
lebih efektif, efisien, optimal dalam melakukan asuhan keperawatan, terdapat akurasi,
real time, paperless, memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu asuhan
keperawatan lebih terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas akses
keperawatan. System dokumentasi berbasis computerisasi memberikan lebih banyak
manfaat dari pada kekurangannya.
Dengan penerapan system berbasis dokumentasi ini rumah sakit telah mendukung
perubahan paradigma pelayanan Kesehatan saat ini yakni pelayanan berfokus pada pasien
dan hal ini juga berkesinambungan dengan filosofi standar akreditasi nasional ( SNARS)
yakni mutu dan keselamatan pasien sebagaimana tertera dalam Undang-Undang RI
NO.44 tahun 2009 tentang Rumah sakit. Sebagimana penelitian yang dilakukan oleh M.
dwisatyandi ( 2014 ) tentang pengaruh penerapan SIMPRO terhadap kelengkapan dan
efisiensi waktu dokumentasi keperawatan dinstalasi rawat jalan RS RST Dompet Dhuafa
Parung didapatkan bahwa hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan kelengkapan
dan waktu pendokumentasian asuhan keperawatan yang bermakna antara sebelum 1,63
(40,75%) dan 472,5 detik (7,9 menit) : sesudah penerapan SIMPRO 3,13 (78,25%) dan
189,88 detik (3,2 menit).
Saat ini di berbagai rumah sakit telah menerapkan Sistem Informasi Rumah sakit
(SIMRS) sebagai sebuah system computer yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur bisnis layanan Kesehatan dalam bentuk koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrative untuk memperoleh informasi secara cepat, akurat dan tepat. Permasalahan
penggunaan Hospital Information System (HIS) Rumah Sakit di Indonesia adalah
Software HIS harganya mahal,informasi di masing-masing unitbbelum terintegrasi,
resistensi dari staf medis: electronic medical record menyita banyak waktu dokter
untuk mengetik, ribed membawa laptop saat visite, EMR belum sesuai standar
SNARS,asuhan keperawatan belum sesuai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia ( Sutoto, 2019)

d. Sarana perpustakaan
Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan
Online, yang berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia.
Dalam Situs ini kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online
maupun offline (setelah kita download terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut
mulai dari kesehatan, ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukakn oleh Indah dkk (2019) dengan judul
pengaruh sistem teknologi informasi pada manajemen data dan informasi dalam layanan
keperawatan:literature review, disimpulkan bahwa Penggunaan Sistem informasi
tekhnologi dibidang kesehatan dan khususnya pada bidang keperawatan telah
memberikan dampak yang positif tehadap perkambangan dan kemajuan bidang
pelayanan kesehatan juga telah dirasakan efek yang baik oleh penerima layanan yaitu
masayarakat maupun pemberi layanan keperawatan. Pada akhirnya penggunaan
Sistem informasi teknologi dalam bidang keperawatan diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang mampu meningkatkan efektifitas, efesiensi, dan kualititas pelayanan serta
menjaga keamanan dan keselamatan pasien selama dalam masa perawatan

2. Dampak Negatif
Adapun dampak negatif teknologi dalam kinerja keperawatan :
a. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut,
karena   informasi yang didapat mudah untuk diakses.
b. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan
yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat
dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka.
c. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
d. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
e. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan computer. (Gista Rahma, 2019).

Dari beberapa telaah jurnal yang telah dilakukan terkait dampak tekhnologi informasi
terhadap kinerja perawat, kelompok lebih banyak menemukan penelitian yang
menyatakan kebermanfaatan dari pada kekurangannya (Rosari Tarigan, hanny Handayani
: 2019 ). Kelebihan dan Kekurangan Dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada
kertas merupakan catatan yang memerlukan waktu dalam hal menulis. Kegiatan ini
mulai dari hal penegakan diagnosis keperawatan, penentuan intervensi dan tindakan
keperawatan ini disebabkan karena kurangnya kemampuan perawat dalam hal
melakukan analisa. Hal ini juga sulit dianalisis untuk.keperluan penelitian dan
mendukung proses pengambilan keputusan klinis. Namun pada dokumentasi berbasis
komputerisasi dapat membantu perawat untuk mengurangi waktu yang diperlukan
dalam proses pendokumentasian sehingga waktu perawat dapat lebih lama kontak
dengan pasien dalam memberikan asuhan, dapat mengurangi kesalahan dalam
melakukan dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah
diberikan.Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat
lebih efektif, efisien, dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan. Terdapat
akurasi, real time, paperless, memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu
asuhan keperawatan lebih terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan
memperluas akses keperawatan (Stubenrauch, 2009)
C. Penerapan sistem informasi kesehatan dalam riset keperawatan
Menurut WHO (World Health Organization) , system informasi Kesehatan merupakan
komponen utama dalam suatu system Kesehatan. Sistem informasi Kesehatan ( SIK ) bukan
saja berperan dalam memastikan data tentang kasus Kesehatan yang akan dilaporkan saja
melainkan mempunyai potensi untuk membantu efisiensi dan transparansi proses kerja.
Peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang system informasi Kesehatan ( SIK )
yang menjelaskan bahwa SIK adalah suatu system pengolahan data dan informasi Kesehatan
disemua tingkat pemerintah secara sisteatis dan terintegrasi untuk mendukung manajmen
Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.
Tujuan umum pengembangan system informasi Kesehatan adalah untuk mengurangi
redundansi data, menyediakan data yang berkualitas , memelihara integritas data ,
melindungi keamanan data dan memudahkan akses Tujuan lain dengan adanya system
informasi Kesehatan ialah untuk meningkatkan kualitas pelayanan public secara efektif dan
efisien, transparan dan akuntabel.
System informasi Kesehatan (SIK) bertujuan untuk mengembangkan SIK yang
komprehensif, berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan Kesehatan
mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Sasarannya ialah tersedianya
informasi akurat ,tepat waktu, lengkap sesuai dengan kebutuhan sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan untuk perumusan kebijakan, perencanaan, pergerakan, pelaksanaan,
pengendalian dan pengawasan dan penilaian program disemua tingkat admisnistrasi diunit
pelayanan Kesehatan.
Didalam Sistem Informasi Kesehatan akan menyajikan data yang sangat bermanfaat
bagi data statistic rumah sakit atau pelayanan Kesehatan. Dimana statistic Kesehatan
memberikan informasi tentang Kesehatan orang dan penggunaan layanan Kesehatan. Contoh
statistic Kesehatan mencakup rata-rata usia harapan hdup, angka kelahiran, angka kematian,
kejadian penyakit disuatu wilayah, frekuensi penggunaan jenis layanan tertentu dalam
fasilitas layanan Kesehatan.Di rumah sakit data statistic yang bisa di dapat missal data
kunjungan pasien rawat inap atau rawat jalan setiap poli atau ruangan, jenis kelamin dari
setiap jenis penyakit, 10 penyakit terbanyak, dan banyak lagi data lainnya yang dapat
dijadikan sebagai bahan penelitian atau riset didalam keperawatan yang sebelumnya akan
dikumpulkan, diolah, dianalisa dan diinterpretasikan dan dibuat kesimpulan dari data yang
ada difasilitas pelayanan Kesehatan. WHO menjelaskan bahwa sumber data dalam system
informasi Kesehatan nasional terdiri dari 2 sumber data utama yakni data yang bersumber
dari masyarakat diperoleh melalui survei -survei yang dilakukan dimasyarakat, pencatatan
sipil dan sensus dan data yang bersumber dari institusi berasal dari catatan pasien atau rekam
medis, catatan layanan dan catatan sumber daya yang tersedia pada fasilitas pelayanan
Kesehatan. Peneliti yang melakukan riset keperawatan menggunakan sumber data ini untuk
penelitian yang tujuannya untuk perbaikan pada perawatan dan layanan pasien. WHO
mendukung penelitian Kesehatan pada keehatan ibu, anak, atau remaja ; malaria; TBC; HIV;
ebola; dan masalah Kesehatan Global lainnya ( WHO, 2016). Disinilah peran penting system
informasi Kesehatan dalam melakukan riset diberbagai bidang khususnya pelayanan
keperawatan. Banyak fenomena yang bisa diteliti,kemudian dijadikan hipotesa dan
dikumpulkan data lalu diolah dengan memanfaatkan tekhnologi informasi guna
memudahkan penghitungan dan pengolahan data penelitian, agar data penelitian menjadi
valid dan akurat sehingga bisa dipertanggungjawabkan dan menjadi temuan baru dibidang
keperawatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Liaw T, 1993 dalam penelitiannya Dengan
sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakandengan
cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat
menjadisumber dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat
epidemiologipenyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.
(Liaw,T. 1993)
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deni Prasetyanto (2019 ) tentang
penerapan system informasi keperawatan Virtually Nursing Technologies in nursing
education : sebuah tinjauan literarur bahwa tekhnologi telah banyak membantu manajemen
keperawatan terutama penggunaan computer dalam asuhan keperawatan. Menurut peneliti
proses pemanfaatan computer dalam keperawatan diindonesia untuk dokumntasi
keperawatan dirasa masih lamban, sehingga perlu penyegaran penerapan system informasi
keperawatan untuk pengembangan Pendidikan keperawatan. Penelitian ini menggambarkan
tentang hubungan antara system informasi manajemen berbasis computer dengan
penggunaan virtual keperawatan dan masih banyak lagi pemanfaatan tekhnologi data
SIMRS untuk data primer penelitian.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi individu dari
segala usia, keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar, yang
mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat, atau
akan meninggal. Kunci lain peran keperawatan: Pendampingan, promosi lingkungan yang
aman, penelitian, partisipasi dalam pembentukan kebijakan kesehatan, manajemen klien dan
sistem kesehatan, serta pendidikan (International Council of Nurses). Sedangkan menurut
ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas
untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang
diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu
informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
System informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan sebbab Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti kemajuan tekhnologi
informasi dan Komunikasi dengan harapan meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya. Pemanfaatan tekhnologi informasi dibidang Kesehatan dan keperawatan
tentu memebrikan dampak baik bagi dunia riset atau keilmuan. Dimana peneliti dapat
menggunakan data yang telah dianalisa, diolah dan disimpulkan sedmikian rupa guna
melangkapi data penelitian. Dengan system komputerisasi dan berkembangnya aplikasi
statistic guna pengolahan data membuat pekerjaan menjadi lebih ringan dan mudah dan data
yang dihasilakan pun dapat dipertanggungjawabakan keaslian dan kebenarannya.
Pendokumentasian asuahan keperawatan berbasis teknologi ini juga dapat memacu
kemajuan perawat, tenaga kesehatan lain, Rumah sakit memiliki daya saing yang tinggi
karena dapat mengurangi resiko kesalahan asuhan keperawatan sehingga meningkatkan
kualitas keselamatan klien.Sistem dokumentasi keperawatan secara elektronik merupakan
sistem yang baik jika diterapkan di Indonesia karena lebih efisien, banyak tindakan
keperwatan yang membutuhkan waktu yang lama, ini tentunya mengurangi waktu perawat
dalam menulis dan membuat perawat lebih caring terhadap klien namun ini menjadi
tantangan bagi perawat dalam memenuhi kebutuhan klien berbagai hambatan yang dapat
dialami seperti sumber daya manusia, perlunya pelatihan dan sistem pelayanan dirumah
sakit dalam penggunaan sistem informasi manajemen.

B. SARAN
Kepada Mahasiswa /I keperawatan khususnya hendaklah meningkatkan pengetahuan, melek
informasi dan tekhnologi guna pengembangan keilmuan dalam dunia penelitian,
meningkatkan minat baca dan menggali potensi diri agar perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi tidak hanya sekedar pengetahuan melainkan ilmu yang dapat
diimplmentasikan didunia kerja guna memudahkan akses dengan harapan meningkatkan
mutu dan keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Atmanto, A. P., Aggorowati, A., & Rofii, M. (2020). Efektifitas pedoman pendokumentasian
diagnosa dan intervensi keperawatan berbasis android terhadap peningkatan mutu dokumentasi
keperawatan di ruang rawat inap. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia
Utama, 9(1), 83-92.

Dwisatyadini, M. (2014). Pengaruh penerapan simpro terhadap kelengkapan dan efisiensi waktu
dokumentasi keperawatan di instalasi rawat jalan RS RST dompet dhuafa parung= The effects of
the application of simpro on the completeness and time efficiency of nursing documentation in
the outpatient instalation at dompet dhuafa Hospital Parung

Ghoeisani, A. (2021). Efektifitas Sistem Informasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Berbasis Komputer Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan: Literatur
Review (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Bandung).

Gista Rahma, 2019. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN. Dimuat dalam : https://pragista.blogspot.com/2019/03/dampak-teknologi-
informasi-pada.html diakses tanggal 3/3/2022

Hosizah, yati Maryati. 2018. Bahan ajar rekam medis dan informasi Kesehatan (RMIK) : system
informasi Kesehatan II statistic pelayanan Kesehatan.Jakarta. Pusat Pendidikan dan SDM
Kesehatan Kemkes RI

https://pdfcoffee.com/dampak-teknologi-informasi-pada-pengguna-asuhan-keperawatan-bab-iii-
pembahasan-pdf-free.html diakses tanggal 3/3/2022

M Jubaedi, 2018. Sistem Informasi Teknologi Keperawatan. Dimuat dalam :


https://www.kompasiana.com/mohsanditrisakti/5c0df4cac112fe44e41cf8d5/sistem-informasi-
teknologi-keperawatan, diakses tanggal 3/3/2022

Mohammadi Firouzeh, M., Jafarjalal, E., Emamzadeh Ghasemi, H. S., Bahrani, N., & Sardashti,
S. (2017). Evaluation of vocal-electronic nursing documentation: A comparison study in
Iran. Informatics for Health and Social Care, 42(3), 250-260.
Prasetyanto, D., & Sukihananto, S. (2019). Penerapan Sistem Informasi Keperawatan Virtually
Nursing Technologies in Nursing Education: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Penelitian
Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 10(2), 135-138.

Putri el Maryam. 2014. System informasi Kesehatan diindonesia. Diakses di


https://www.academia.edu/9528135/Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia pada tanggal 7
Maret 2022

Rabiuliya, E., & Hariyati, R. T. S. (2022). METODE PENDOKUMENTASIAN ASUHAN


KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER MELALUI APLIKASI ANDROID DI MASA
PANDEMIC DI RS. Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(8), 633-640.

Setiyadi Noor Alis dkk. 2015. Analisis pelaksanaan system informasi Kesehatan diklinik
Muhammadiyah medical center ( MMC ) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ikesma
Volume 11 Nomor 1 Maret 2015. Diakses di https://jurnal.unej.ac.id pada tanggal 7 Maret 2022

Sulastri, S., & Sari, N. Y. (2018). Metode Pendokumentasian Elektronik dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Kesehatan, 9(3), 497-502

Sutoto. (2019). Digital Healthcare Innovation In Hospital And Hospital Accreditation In


The Era Of Industrial Revolution 4 . 0. (n.d.).
Tarigan, R., & Handiyani, H. (2019). Manfaat Implementasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Berbasis Komputerisasi Dalam Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Pencerah, 8(2), 110-116.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38.(2014). Tentang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai