Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM

PRAKTIK KEBIDANAN
“ Etika, Teknik dan Media ”
Dosen Pengampu : Nopi Anggista, S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :
Berlian Dina Mardiana 200107031
salsabil sholifionita winarno 200107011
Siti nur Azizah 200107023
ica auliya 200107032
Ifda Afdila 200107025
Diana Safitri 200107006
Ro'ihatuzzahroh 200107030
Siska wulandari 200107007
Munawaroh 200107020
Cucu Cahyati 200107016
Ersita Amelia dewi 200107005

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH
PRINGSEWU 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa . Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KOMUNIKASI
EFEKTIF DALAM PRAKTIK KEBIDANAN “Etika, Teknik dan Media” dengan

tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah atau
memperluas pengetahuan bagi penulis ataupun pembacanya . Pada makalah
ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan
pengarahan dari berbagai pihak .Oleh sebab itu ,dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Saya selaku penyusun makalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini


sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini dan juga
menjadi pembelajaran bagi saya selaku penulis makalah ini agar menjadi
lebih baik dimasa mendatang.

Akhir kata kami selaku penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya .
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..
A Latar Belakang.........................................................................................
B Rumusan Masalah....................................................................................
C Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A Teknologi informasi kesehatan................................................................
1).Sistem informasi kesehatan.................................................................
2). Komunikasi persuasive (termasuk argumentasi)................................
B. Definisi komunikasi persuasive................................................................
1). Mengorganisasikan pesan dalam perencanaan komunikasi persuasive
2). Tahapan komunikasi persuasive...........................................................
3). Dasar penyampaian pesan....................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
1. Kesimpulan...............................................................................................

2. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berinteraksi, manusia membutuhkan kemampuan berkomunikasi agar apa
yang ingin disampaikan dapat diterima orang lain. Seorang bidan wajib memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik mengingat dalam melaksanakan tugasnya, bidan
harus berinteraksi langsung dengan kliennya. Bidan, sebagai bagian dari tim kesehatan
dalam memberikan asuhan kebidanan, perlu memahami konsep dan bentuk-bentuk
komunikasi sebagai dasar dalam berkomunikasi untuk melancarkan pelaksanaan tugas
sehari-hari serta mengembangkan kepribadiannya.
Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu
mengelola data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat dan swasta) di seluruh
tingkat pemerintahan secara sistematis untuk mendukung pembangunan kesehatan.
Kebutuhan pada data/informasi yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem
informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap
dan tepat waktu.
Komunikasi dalam kehidupan manusia adalah hal yang sangat penting karena
tanpa komunikasi manusia tidak dapat memberikan atau menyampaikan pesan kepada
orang lain. Dengan adanya komunikasi memudahkan manusia untuk berinteraksi. Sifat
manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain,
merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang
isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang itu
dalam bentuk bahasa.
B. Rumusan Masalah
A .Teknologi informasi
1. Sistem informasi kesehatan
2. Komunikasi persuasive (termasuk argumentasi)
B. Definisi komunikasi persuasive
1. Mengorganisasikan pesan dalam perencanaan komunikasi persuasif
2. Tahapan komunikasi persuasif
3. Dasar penyampaian pesan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahap sistem informasi dalam dunia kesehatan
2. Untuk mengetahui definisi komunikasi persuasive lebih dalam
3. Untuk mengetahui dasar dan tahapan persuasif
4. Untuk menambah ilmu baru
5. Serta Sebagai syarat UTS semeter 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknologi informasi Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu mengelola data
dan informasi publik (pemerintah, masyarakat dan swasta) di seluruh tingkat pemerintahan
secara sistematis untuk mendukung pembangunan kesehatan. Kebutuhan pada data/informasi
yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum
dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan masih menghadapi berbagai masalah,
diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi
dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya “overlapping” kegiatan dalam
pengumpulan dan pengolahan data, dimana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-
sendiri dengan berbagai instrumennya disetiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah.
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih belum dilakukan secara efisien,
masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya.
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan dan
perubahan terutama pada masa reformasi sat ini. Dengan adanya reformasi dibidang kesehatan
maka sat ini paradigma pelayanan kesehatan lebih difokuskan pada upaya ± upaya promotif dan
preventif. Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam jangka
panjang akan mampu mendorong masyarakat bertindak mandiri dalam menjaga kesehatan
mereka terutama kesadaran akan pentingnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
proventif.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang
menjelaskan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintah secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi akan mendorong setiap instansi
pemerintah untuk mengembangkan penyelengaran kepemerintahan yang berbasis elektronik atau
lebih dikenal dengan istilah electronic government government) yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Salah
satu bagian dari penerapan e- government adalah dalam bidang kesehatan yang biasa dikenal
dengan istilah Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

1) Sistem informasi Kesehatan


Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat. Berbagai disiplin
ilmu sudah tidak bisa dipisahkan dengan teknologi. Salah satu teknologi yang masih popular
adalah komputer, karena berbagai pekerjaan banyak dipermudah dengan komputer. Seperti
membuat surat, membuat formulir rekam medis, merekap sepuluh besar penyakit, membuat
statistik pelayanan kesehatan, dll.
Teknologi informasi telah banyak membuat aktivitas kita semakin mudah. Mau mencari
ojek, mencari makan, ataupun diskusi dengan orang terdekat kita saja kita membuka
smartphone. Kemudahan tersebut kita harus tahu dahulu sejarah kenapa adanya komputer,
agar dapat mengetahui perjalanan dan perkembangan dari adanya teknologi komputer.
Pada Bidang kesehatan banyak manfaat yang telah dirasakan oleh kita dengan adanya
komputer, sekarang ini tidak hanya sekedar teknologi informasi yang berjalan di fasilitas
kesehatan, perkembangan teknologi komputer dan informasi sudah ke ranah Personal Health
Record (PHR). Contoh produk PHR yang telah banak digunakan di dunia kesehatan adalah
berbentuk telemedicine, yaitu bentuk teknologi home care jarak jauh. Pasien tinggal dirumah
dan petugas kesehatan hanya mengecek kesehatan, terutama pada pasien jantung yang tinggal
di rumah sendiri maka alat yang berbentuk gelang tangan itu bisa mengirimkan sinyal kepada
petugas kesehtan jika pasiennya terjadi perubahan kesehatan.
Begitu banyak contoh penggunaan teknologi di bidang kesehatan. Sekarang satu kartu
perbankan saja sudah bisa digunakan berbagai keperluan, dari mulai mencari kebutuhan
sehari-hari, akses kesehatan, transportasi, dll. Kedepan bisa jadi uang sudah tidak lagi
berbentuk fisik, namun sudah menggunakan non tunai.
Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari perkembangan komputer, diantaranya sejarah
perkembangan komputer. di dalamnya terdapat :
1. pertama kali ada ide pembuatan komputer.
2. Alat yang dibuat untuk cikal bakal komputer
3. Komputer yang berkembang dari generasi ke generasi
Adapun ruang lingkup dari pertemuan kali ini adalah: Perkembangan komputer di dunia
kesehatan, Sejarah adanya komputer di dunia kesehatan, Komputer sebagai alat pengambil
keputusan medis.
Setelah mempelajari BAB ini mahasiswa diharapkan mengetahui sejarah komputer dari awal
tumbuhnya, dan sejarah komputer yang ada dibidang kesehatan. Setelah mengetahui
sejarahnya saudara mahasiswa diharapkan akan bisa mengembangkan pengetahuan,
khsusnya bagaimana perkembagan kedepan untuk dunia kesehatan dibidang teknologi
informasi, karena kita ketahui teknologi sekarang sudah dirasakan perkembangan yang
sangat cepat. BAB ini diharapkan memperluas wawasan saudara mahasiswa tentang
perkembangan teknologi komputer. diharapkan tidak terbatas pada modul ini untuk
mendapatkan wawasan tentang teknologi komputer khususnya di dunia kesehatan.
Diharapkan saudara mahasiswa mengeksplorasi pembahasan tentang perkembangan
komputer di dunia kesehatan. Melihat perkembangan teknologi yang sesungguhnya di
lingkungan pelayanan kesehatan. Selain modul ini sebagai pegangan diharapkan membaca
literatur-literatur lain baik di internet ataupun buku misalnya “Sistem Informasi Manajemen”
karangan Dr.Ir Eko Nugroho, M.Si, buku tersebut dibahas secara ringkas tetapi padat
mengenai sejarah komputer.

2) Komunikasi persuasive (termasuk argumentasi)


Pada Proses Komunikasi Persuasif ,Pikiran yang diarahkan pada produk atau layanan
yang ada di dalam pesan persuasif. Fokus pikiran pada tahapan ini yaitu pada dua jenis
tanggapan utama, yaitu counterarguments (argumen penolakan) dan support arguments/ pro
arguments (argumen dukungan). Tujuan Kedepannya, pemasar harus mengembangkan iklan
atau pesan promosi lainnya yang meminimalkan counterarguing dan mendorong support
arguments Pikiran atau respon kognitif diarahkan pada sumber pesan.
Ada dua konsep yang dipelajari dalam kategori ini antara lain :
Source derogations, atau pikiran negative tentang penyampai pesan atau organisasi tertentu.
Jika konsumen menerima pesan dari sumber yang tidak dapat dipercaya, mereka cenderung
tidak menerima apa yang dikatakan oleh sumber.
Source Bolsters, atau pikiran atau respon kognitif positif pada sumber. Sebagian besar
pengiklan berusaha untuk menyewa ambasador untuk produknya yang disukai target
audience mereka sehingga dapat membawa efek positif ke penerimaan pesan.
Banyak pikiran penerima ketika membaca atau melihat iklan yang dinilai menarik.
Pikiran ini mungkin termasuk reaksi terhadap faktor eksekusi iklan seperti kreativitas iklan,
kualitas efek visual, warna, dan nada suara. Pikiran yang berhubungan dengan eksekusi iklan
dapat bersifat menguntungkan atau tidak menguntungkan, karna mempengaruhi sikap
terhadap penerimaan iklan tsb.
B. Definisi komunikasi persuasive
Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif
dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. Perubahan
komunikator pesan channel komunikan sikap dan perilaku. Carl Hovland adalah salah satu
teoritis terkenal yang membuat model komunikasi persuasif pertama. Perhatian Pemahaman
Pembelajaran Penerimaan Penyimpanan.
Komunikasi perubahan sikap mempelajari pesan acceptance Perubahan sikap haruslah
dipahami sebagai sebuah respons terhadap komunikasi persuasif yang dilakukan. bahwa
pesan persuasif yang diterima tidak hanya sekadar mempengaruhi penerimaan dari sisi
penerima, tetapi juga menggerakkan pemikirannya atau tanggapannya terhadap pesan
persuasif tsb.
Pendekatan Respon kognitif menjelaskan tentang penilaian tanggapan kognitif mereka,
pikiran yang terjadi pada mereka ketika membaca, melihat, dan atau mendengar pesan yang
dikomunikasikan Fokusnya adalah untuk menentukan jenis respon yang ditimbulkan oleh
sebuah pesan iklan dan bagaimana respon ini berhubungan dengan sikap terhadap iklan,
sikap terhadap merek, dan minat pembelian.
1) Mengorganisasikan pesan dalam perencanaan komunikasi persuasive
ELABORATION LIKEHOOD MODEL (ELM)
Pada dasarnya,setiap orang akan menilai sebuah pesan secara mendalam, hati-hati dan
dengan pemikiran yang kritis, namun pada situasi lain kita menilai pesan sambil lalu saja
tanpa mempertimbangkan argument yang mendasari isi pesan tersebut Setiap keputusan yang
diambil berdasarkan pertimbangan,penilaian dan pemikiran yang kritis setiap orang.
Banyak faktor yang mendasari setiap individu mengambil suatu keputusan untuk bersikap
atau bertindak atas pesan persuasif yang dikonsumsinya Teori persuasi ini mencoba untuk
memprediksi kapan serta bagaimana individu akan atau tidak akan terbujuk oleh pesan.
Keputusankonsumendanaudiensuntukbersikapdanbertindak dibuat bergantung pada jalur
yang ditempuh dalam memproses sebuah pesan Jalur / Rute Sentral Jalur/ Rute Periferal /
Rute Periferal :
Rute Sentral
kitasecaraaktifdankritismemikirkandanmenimbang-nimbangisipesantersebut dengan
menganalisis dan membandingkannya dengan pengetahuan atau informasi yang telah kita
miliki.
Rute Periferal
Jika seseorang mengolah pesan-pesan persuasive yang diterimanya dengan tidak semata-
mata berfokus pada isi pesan yang diterimanya melainkan lebih memperhatikan daya tarik
penyampai pesan, kemasan produk atau aspek peripheral lainnya.
RUTE SENTRAL
usaha mengerti, belajar, maka sikap & pembelajaran = rute sentral.
Rute sental motivasi konsumen terhadap obyek sikap tergolong tinggi; konsumen secara
aktif mencari informasi yang relevan
a. Konsumen yang berada dalam rute central biasanya memiliki keinginan untuk mencari
informasi yang detail mengenai produk yang akan dibeli.
b. Biasanya, saat konsumen sudah memilih produk, maka konsumen akan cenderung
bersikap konsisten.
Penerima harus memiliki motivasi untuk menganalisis pesan. Jika penerima tidak
langsung dipengaruhi oleh pesan, dia tidak akan menempatkan pesan tersebut untuk
dipertimbangkan. Oleh karena itu, pesan persuasif hilang pada banyak orang.
Konsumen permanen. "Perubahan sikap cenderung bertahan lebih lama daripada perubahan
yang disebabkan melalui jalur peripheral"(Scott, 1996).
Taktik Persuasif yang mengurangi disonansi konsumen. Misalnya, mengembangkan ide.
Mengemas pesan iklan yang mendorong pengambilan keputusan konsumen dengan
menekankan akan kebijaksanaan, menawarkan garansi dan jaminan, meningkatkan
efektivitas pelayanan, atau memberikan brosur detil untuk cara penggunaaan.
Sebuah “rute pinggir” di mana orang dipengaruhi oleh hal-hal seperti pengulangan, juru
bicara yang sangat kredibel, atau bahkan juga dengan keuntungan {reward} yang nyata.
Ketikaindividumengolahinformasimelaluiruteperiferal,iaakan sangat kurang kritis. Perubahan
apa pun yang terjadi, mungkin hanya sementara dan kurang berpengaruh pada bagaimana dia
bertindak.
2. Tahap komunikasi persuasive
Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif
dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. Carl Hovland
adalah salah satu teoritis terkenal yang membuat model komunikasi persuasif pertama.
Ketika individu mengolah informasi melalui rute periferal,ia akan sangat kurang kritis.
Perubahan apa pun yang terjadi, mungkin hanya sementara dan kurang berpengaruh pada
bagaimana dia bertindak.
motivasi konsumen tergolong rendah Perubahan sikap = rute peripheral tanpa fokus
informasi relevan sebab sekunder seperti kupon diskon, sampel bebas, packaging yang bagus
atau celebrity endorser Perbedaan: rute sentral lebih memiliki ketetapan ”staying power” dan
lebih tahan.
Perkembangan media baru dan audiens yang semakin aktif sehingga untuk waktu atau
konteks tertentu, teori ini cukup lemah untuk digunakan. Saat ini, hampir semua iklan dan
pesan persuasif harus dibuat sangat segmented (audiens teridentifikasi jelas) sehingga pesan
dapat diterima secara optimal
Solusi : Strategi dari kedua Rute dalam ELM harus digabungkan dalam satu pesan
persuasif yang ada Teori EL Minimemprediksikan bahwa jika ingin pendengar/khalayak
termotivasi dan dapat terpengaruh pesan elaborasi, maka pemberi pesan harus memberikan
argumen yang kuat dan berdasarkan fakta. Argumen akan menjadi boomerang / berbalik
apabila disajikan secara lemah dan tidak berdasarkan fakta.
Sebaliknya, pemberi pesan harus fokus/beralih pada pesan peripheral secara emosional
apabila penerima pesan tidak dapat atau tidak akan mempertimbangkan pesan elaborasi. Dan
yang tidak kalah penting adalah, pemberi pesan harus memahami bahwa menggunakan rute
peripheral akan menghasilkan yang tidak jangka panjang atau hanya sementara.
3. Dasar penyampaian pesan
Komunikasi adalah memungkinkan seseorang mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada
orang lain untuk mencapai tujuan bersama tetapi komunikasi tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi atau pesan dan transfer makna saja.
Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang
melibatkan gagasan dan perasaan.
Disamping definisi-definisi komunikasi yang tersebut diatas masih banyak definisi
komunikasi yang lain yang menekankan pada aspek stimulus pengurangan ketidakpastian
pemahaman kuasa kaitan dan lain-lain.
Menurut onong pengertian komunikasi dilihat dari 2 sudut pandang yakni pengertian
secara umum dan pengertian secara paradigmatik.
pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu pengertian secara
etimologis dan pengertian secara terminologis secara etimologis komunikasi berasal dari
bahasa latin communication dengan asal kata communis yang berarti sama dalam arti sama
makna diantara pihak-pihak yang berkomunikasi pengertian komunikasi secara terminologis
adalah proses penyampaian pesan antara manusia baik secara langsung maupun
menggunakan media oleh karena itu proses penyampaian informasi atau pesan di luar antar
manusia bukan menjadi bahan kajian ilmu komunikasi
Definisi ilmu komunikasi
Syarat dari suatu ilmu adalah harus memiliki objek kajian yang terdiri dari suatu
golongan masalah yang sama sifatnya objek ilmu dapat dibedakan atas objek material dan
objek forma.
Dalam hal ilmu komunikasi objek material adalah sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya
yaitu manusia dilihat dari sisi tingkah laku dan perilaku sosialnya. Sedangkan objek forma
ilmu komunikasi yakni bagaimana objek material disoroti mengkaji tentang penyampaian
pesan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sosialnya.
Oleh karena itu definisi ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penyampaian manusia yang dilakukan manusia dengan tujuan untuk merubah perilaku
manusia dalam kehidupan sosialnya.
Setelah menjelaskan unsur komunikasi akan dijelaskan bagaimana proses komunikasi
berlangsung dalam setiap proses komunikasi baik pengirim atau komunikator akan
melakukan 3 proses yaitu encodind, interpreting, decoding . Proses komunikasi akan berjalan
dengan baik apabila ada kesamaan makna diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.ini anda
akan memperoleh pemahaman tentang.
1. Unsur-unsur komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Efektivitas komunikasi
Unsur-unsur komunikasi
Ada banyak pendapat mengenai unsur unsur atau elemen atau komponen yang ada dalam
proses komunikasi Wilbur schramm menyebutkan tiga komponen komunikasi yaitu source,
message, destination. Kemudian tiga komponen tersebut dikembangkan lagi menjadi source,
encoder, signal, decorder dan destination
Menurut Bert E.Bradly elemen-elemen yang berpengaruh pada proses komunikasi yakni :
A. Sumber komunikasi yakni orang yang membuat keputusan untuk melakukan
komunikasi di. Komunikasi dilakukan dengan maksud: untuk menyampaikan
informasi, untuk menghibur, dan untuk mempengaruhi audiens.
B. Pesan, dapat saja terdiri dari ide, sikap dan nilai-nilai yang dianut oleh seorang
komunikator media yang digunakan bisa berupa: secara lisan langsung berhadapan
dengan audience atau memakai saluran media massa baik cetak maupun elektronik.
C. Penerima, audience yang dituju harus diketahui terlebih dahulu karakteristik nya:
usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan status sosial ekonominya
D. Hambatan yang menghalangi dalam berkomunikasi titik hambatan ini yang dapat
menyebabkan kekeliruan pada audiens dalam memahami apa yang disampaikan oleh
komunikator penyebab hambatan bisa datang dari sumber itu sendiri atau pesan yang
disampaikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu
mengelola data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat dan swasta) di seluruh
tingkat pemerintahan secara sistematis untuk mendukung pembangunan kesehatan.
Kebutuhan pada data/informasi yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem
informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap
dan tepat waktu.
Pada Proses Komunikasi Persuasif ,Pikiran yang diarahkan pada produk atau
layanan yang ada di dalam pesan persuasif. Fokus pikiran pada tahapan ini yaitu pada dua
jenis tanggapan utama, yaitu counterarguments (argumen penolakan) dan support
arguments/ pro arguments (argumen dukungan)
B. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai


penyuluh kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
dan dengan promosi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Kusrianto, Adi dan Dhani Yudhiantoro, 2017. Mempraktikkan Rumus-rumus


Excel dalam Bekerja, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kusrianto, Adi. 2007. Mengaplikasikan Formula dan Fungsi Excel 2007,


Jakarta: PT Elex Media Komputindo Teknologi Informasi Kesehatan

Dalami (20012). Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta:


Trans Info Media.

Lestari, A. (2010). Buku Saku Kominikasi Dan Konseling Dalam Praktik


Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

MNH. (2002) Bab Pelatihan Ketrampilan komunikasi Interpersonal/konseling.


Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Musliha & Fatmawati, S. (2010). Komunikasi Keperawatan. Yogyakarta: Muha


Medika.

Ariany, L. 2012. Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten


Pandeglang. Pandeglang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.

Bagja, G. 2011. Membangun Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas


Cibaregbeg. (online) (http://elib.unikom.ac.id/files/disk 1/314/jbptunikompp-gdl-
gilargumil-15658-6-jurnal.pdf) diakses tanggal 6 Maret 2013.Depkes RI. 2012. SIKDA
Generik. (online)

http://repository.radenfatah.ac.id/4540/4/BAB I.pdf

Anda mungkin juga menyukai