Oleh:
1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat , ridho dan hidayah dari Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini
yang berjudul “ Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan”.
Tak lupa shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita semua ke zaman yang terang benderang seperti sekarang.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari betul bahwa memang makalah ini belum sempurna seutuhnya.Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Terakhir pesan dari kami semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat
dimanfaatkan di bidang pendidikan dan dunia kerja, serta bermanfaat untuk pembangunan
kesehatan bangsa ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam
bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang
memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan.
Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, salah satu
contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang digunakan
oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit anda, obat-obatan apa saja yang sudah
pernah di konsumsi, apakah anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain.
Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut tidaklah
mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan secara manual.
Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh dengan adanya internet.
Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi dengan data pasien, sehingga
memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien menggunakan rumah sakit yang
berbeda.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengantar sistem informasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui dasar hukum dari sistem informasi kesehatan.
3. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan.
4. Untuk mengetahui apa tujuan dari sistem informasi kesehatan.
5. Untuk mengetahui manfaat dari sistem informasi kesehatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Ketiga Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dikembangkan menjadi berbagai strategi, yaitu:
1. Integrasi dan simplifikasi pencatatan dan pelaporan yang ada
2. Penetapan dan pelaksanaan sistim pencatatan dan pelaporan
3. Fasilitasi pengembangan sistim-sistim informasi kesehatan daerah
4. Pengembangan teknologi dan sumber daya
6
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen dan pengambilan
keputusan
6. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan
Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
7
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan
data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam
komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian
dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di
Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi
yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem
informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
8
2. Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi dalam
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.
3. Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam ruang lingkup
sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan berhasil guna terutama melalui
penguatan kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya:
1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan
2. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara
terstruktur)
9
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di
puskesmas atau di rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, bahkan juga informasi
yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi
kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
3.2. Saran
1. Perlunya dilakukan kajian mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
sistem informasi kesehatan.
2. Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka sebaiknya sistem
informasi yang dikembangkan, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Presiden Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan, 1–66.
Retrieved from https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/produkhukum/PP Nomor
46 Tahun 2014.pdf
Inggarputri. 2009. Thesis: Evaluasi Penerapan SIMPUS berbasis komputer dengan metode
PIECES di Puskesmas Wilayah Kabupaten Blora. Universitas Diponogoro, Semarang.
Kepmenkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan
dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Kemenkes RI. 2002. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2009 – 2014.
Kemenkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kepmenkes RI. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang
Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
Robert G Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 1991.
Sabarguna, Boy S; Safrizal, Heri. 2007. Master Plan System Informasi Kesehatan.
KONSORSIUM Rumah Sakit Islam Jateng-DIY, Yogyakarta.
11
Trihono. 2005. Arrimes Manajemen Puskesmas. CV Sagung Seto, Jakarta.
12