Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

“TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN”

Disusun Oleh Kelompok 1 Kelas 2A :


1. Detria Sholina Putri P05120321009
2. Muhammad Fachri P05120321028
3. Tamara Dwi Puspita P05120321044

Dosen Pengampu :
Sarkawi, S.Kom, M.PH, M.Kom

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah dengan judul “Teknologi Informasi dalam Keperawatan”.
Penulis menyadari kekeliruan dan kekhilafan baik dari segi penulisan maupun
penyusunan dan metodologi. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
bimbingan dari berbagai pihak agar penulis dapat berkarya lebih baik dan optimal
lagi di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga Makalah yang telah disusun ini bermanfaat bagi
semua pihak serta dapat membawa perubahan positif bagi semua pihak, selain itu
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu, 15 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................5
D. Manfaat...................................................................................................................5
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................8
PEMBAHASAN............................................................................................................8
A. Sistem Informasi Kesehatan...................................................................................8
B. Teknologi Informasi Keperawatan.........................................................................9
C. Sejarah Teknologi Informasi Keperawatan..........................................................13
D. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan................................................................15
BAB III........................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan yang merupakan bagian dari layanan kesehatan yang
dinamis dan terus berubah tentu melihat perkembangan dunia dan ilmu
pengetahuan. Perkembangan dunia digital yang sangat pesat dan tuntutan
kebutuhan masyarakat digital saat sekarang ini menjadikan keperawatan harus
terus berubah dan beradaptasi dengan percepatan perkembangan dunia
pelayanan kesehatan. Melihat efek penggunaan sistem informasi teknologi
dalam proses pemberian pelayanan keperawatan mendapat cakupan yang
cukup luas dan terus mengalami perkembangan.
Kegiatan sehari-hari keperawatan cukup beragam, terdiri atas tugas
inti, pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai
dengan proses perawatan, dan pelayanan administrasi keperawatan lainnya
yang dapat berupa pendataan pasien, penggunaan obat-obatan, manajemen
lingkungan, dokumentasi dan komunikasi dengan profesional lain.
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer yang digunakan oleh
perawat menjadi dukungan yang positif dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam
pada penggunaan aplikasinya, sistem informasi keperawatan dapat berdiri
sendiri atau lebih sering menjadi bagian dari rekam medis klinis elektronik
(EMR) yang akan memungkinkan perawat memberi akses atau informasi
klinis untuk dan dari profesi kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem informasi kesehatan?
2. Apa itu teknologi informasi dalam keperawatan?
3. Bagaimana sejarah teknologi informasi dalam keperawatan?
4. Apa saja fungsi teknologi informasi dalam keperawatan?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui teknologi informasi dalam keperawatan.
3. Untuk mengetahui sejarah teknologi informasi dalam keperawatan.
4. Untuk mengetahui fungsi teknologi informasi dalam keperawatan.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas makalah ini, yakni dari pembahasan teknologi
informasi dalam keperawatan yaitu :
1. Bagi Penulis
Manfaat penulisan makalah bagi penulis yaitu dapat mengembangkan ilmu
yang didapat dari pembahasan makalah teknologi informasi dalam
keperawatan.
2. Bagi Pembaca
Manfaat penulisan makalah bagi pembaca yaitu menjadi sumber referensi dan
informasi bagi orang yang membaca makalah ini supaya mengetahui dan lebih
mendalami tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas makalah sistem informasi keperawatan ini ,
disusun sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, permasalahan, tujuan ,manfaat
penulisan, serta sistematika penulisan.
2. BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
3. BAB III PENUTUP
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari materi teknologi
informasi dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi
di seluruh 'tingkat pemerintahan secara sistematis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi Kesehatan
yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses keputusan di semua
jenjang administrasi kesehatan, khususnya di puskesmas yang menjadi Unit
Pelayanan Kesehatan Dasar. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan
dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan kesehatan
Indonesia, yaitu Indonesia sehat 2025.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) yang menjelaskan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua
tingkat pemerintah secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat (Alam, 2018).
Menurut WHO (2010), Sistem Informasi Keschatan merupakan salah
satu dari enam "building block" atau komponen utama dalam sistem
kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem
keschatan tersebut, yaitu service delivery (pelaksanaan pelayanan Kesehatan),
medical product, vaccine and technologies (produk medis, vaksin dan
teknologi keschatan), health workforce (tenaga medis), health system
financing (sistem pembiayaan Keschatan), health information system (Sistem
Informasi Kesehatan). leadership and governance (kepemimpinan dan
pemerintah).
B. Teknologi Informasi Keperawatan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi
seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut
membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.(Ginting, 2020)
Penggunaan teknologi menjadi semakin umum dalam keperawatan. Ini
dapat diklasifikasikan sebagai pelengkap manusia (alat prostetik untuk bagian
tubuh yang hilang atau yang tidak berfungsi), instrumen, dan gadget yang
memfasilitasi perawatan manusia terhadap orang (komputer) dan meniru
manusia (robot). Kemajuan teknologi dapat berdampak pada kesehatan
manusia dan memungkinkan perawat melakukan pekerjaan mereka secara
efisien dan aman. Teknologi dapat membawa pasien lebih dekat dengan
perawat dengan meningkatkan kemampuan perawat untuk mengetahui lebih
banyak tentang orang tersebut. Namun, ada juga kemungkinan bahwa fokus
pengobatan berpindah dari pasien dan perawatan pasien ke teknologi itu
sendiri. Penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan kesenjangan dalam
hubungan interpersonal antara perawat dan pasien, seperti:
a) ketidakpedulian sadar pasien sebagai 'pribadi'
b) ketidaktahuan akan pentingnya keperawatan untuk mengenal pasien
sebagai 'orang'
c) mempengaruhi kepuasan pasien dan perawat, dan kualitas dan
d) keamanan perawatan pasien
Fokus harus ditempatkan pada perilaku perawatan perawat yang
berkontribusi pada kepuasan dan kesejahteraan pasien. Caring adalah konsep
dasar keperawatan yang memanifestasikan dirinya sebagai kehadiran perawat
yang tulus dan disengaja dengan orang yang dirawat. Perawatan holistik
diperlukan, dan penggunaan teknologi yang kompeten dapat mendukung
perawatan pasien Teori keperawatan dapat membantu perawat fokus dalam
merawat pasien dan keluarganya. Teori 'Technological Competency as Caring
in Nursing' (TCCN) Locsin adalah salah satu teori keperawatan yang mengacu
pada perawatan dan penggunaan teknologi dalam keperawatan. Dalam
merawat pasien, teori ini memberikan arti penting untuk mengenal orang,
suatu proses berkelanjutan di mana perawat dan perawat dapat menegaskan,
merayakan dan mendukung satu sama lain.(Krel et al., 2022)

Ada beberapa hal yang dapat memberikan dukungan pada proses


keperawatan:
1. Meningkatkan efesiensi dan kualitas pelayanan pasien yang lebih baik
Dalam sebuah penilitian disebutkan bahwa untuk mengidentifikasi
efek yang dirasakan dari masing-masing teknologi terhadap efisiensi alur
kerja/ workflow efficiency (WFE) dan perawatan pasien yang berkualitas
(QPC) dilakukan survei pada 462 responden tentang teknologi AORN.
Hasil survei tersebut melaporkan bahwa merasakan dampak dari
penggunaan teknologi (USE) di semua kategori. Dan 11 (Sebelas) dari 17
item RFID memiliki korelasi positif yang kuat antara item USE yang
ditunjuk dengan efek yang dirasakan pada efesiensi alur kerja/ workflow
efficiency (WFE) dan perawatan pasien yang berkualitas/ quality patient
care QPC(Padila et al., 2018).
Di dalam Jurnal Information and Communication Technology in the
Role of Information System of Healthcare Facility in the Slovak Republic,
dijelaskan bahwa EHealth Memberikan kesempatan untuk mendapatkan
data dari Pasien, fasilitas medis, dan rumah sakit untuk satu tempat di tim
yang sama. Ini Memastikan kualitas dan keamanan pelayanan,
kelangsungan layanan, dan biaya talangan. Seperti diketahui di berbagai
negara, e-health adalah salah satu cara untuk membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih efektif. (Gavurová Beáta, 2019) Dan pada hasil penelitian
lainnya menyebutkan bahwa keperawatan yang berbasis Sistem Informasi
komputer telah dapat memberikan efek beragam dalam pelayanan
keperawatan, dan juga telah ditemukan dengan jelas peningkatan kualitas
proses informasi, serta persepsi perawat berkaitan dengan penghematan
atau kerugian waktu yang dapat di minimalkan dalam proses pelayanan
keperawatan. (Ammenwertha Elske,et.al, 2010). Setiap kegiatan perawat
yang sebelumnya dilakukan secara manual, dengan adanya sistem
informasi teknologi dapat memberikan efesiensi waktu dan juga efektifitas
pekerjaan.
Sejalan dengan penelitian lainnya, Fang Ho Kuei (2019) juga
menyebutkan bahwa perawat mengelola catatan kesehatan dan perawatan
klinis elektronik dalam praktik rutinnya, penggunaan catatan kesehatan
telah meningkat hingga 80 %. Sistem Informasi keperawatan (NIS) terdiri
dari modul terintegrasi tentang catatan kesehatan elektronik, yang dapat
memberikan bantuan teknologi untuk mengelola semua ketegori tugas
perawat dan mampu meningkatkan efesiensi alur kerja.
2. Menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien
Keamanan dan kerahasiaan data pasien merupakan hal yang penting
diperhatikan untuk menjaga kepercayaan pasien pada pemberi layanan
kesehatan. Untuk itu, Electronic Health Record (EHR) menjadi sumber
daya informasi pada perawatan pasien untuk dokter dan dokumentasi
keperawatan yang merupakan bagian penting dari perawatan pasien secara
komprehensif. Memastikan privasi dan keamanan informasi kesehatan
adalah komponen kunci untuk membangun kepercayaan yang dibutuhkan
untuk mewujudkan potensi manfaat pertukaran informasi kesehatan
elektronik. Untuk itulah Penelitian oleh Samadbeik, Mahnaz (2015)
bertujuan mengelola keamanan data keperawatan pasien melalui Electronic
Health Record (EHR) dan juga menemukan sudut pandang vendor rumah
sakit terhadap sistem informasi teknologi.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat dan akurat
Procter Paula and Ian Woodburn (2012) dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa perawat merupakan profesi yang sangat dekat dengan
pasien karena terus menerus memberi pelayanan selama 24 jam sehari.
Namun, peran ini akan menjadi sukses jika perawat memiliki pengetahun
tentang sistem informasi teknologi yang baik, memiliki pengetahuan
tentang manajemen, keterampiran kepemimpinan dan output informasi
yang relevan dengan kondisi pasien. Maka, semakin baik pengetahuan
perawat tentang pentingnya sistem informasi teknologi maka semakin baik
pula informasi kesehatan dalam rekam jejak perawatan kesehatan pasien.
Untuk itu, menjadi penting seorang perawat paham dan mampu
menjalankan aplikasi teknologi informasi dalam setiap kategori kegiatan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Australian residential aged care (RAC) atau Rumah perawatan lansia
Australia yang menggunakan electronic health records (EHR) telah
memenuhi semua standar akreditasi secara signifikan dengan kategori yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumah perawatan lansia yang
menggunakan catatan kertas. (Jiang Tao, et.al, 2016) dari penelitian
tersebut diketahui bahwa pencatatan dengan menggunakan sistem
informasi teknologi mampu memberikan akses informasi yang akurat dan
tepat, meminimalkan kegagalan dalam mekanisme pemantauan,
mengefektifkan pelaporan insiden klinis, dan mampu mengurangi risiko
kesalahan komunikasi dan informasi yang terjadi.
4. Mendukung Proses Keperawatan
Sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan, keperawatan
memiliki proses pemberian Asuhan Keperawatan yang dimulai dari tahap
perencanaan, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
yang setiap tahapan prosesnya memerlukan pencatatan dan
pendokumentasian sebagai bukti tindakan pelayanan yang diberikan. Dan
dengan sistem informasi teknologi pencatatan dokumentasi keperawatan
dapat dilakukan dalam bentuk digital atau komputerisasi, seperti yang telah
didefenisikan oleh The American Nurses Association (ANA) bahwa
Nursing Informatics (NI): merupakan Keperawatan Informatika dengan
spesialisasi keperawatan yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan, ilmu
komputer, dan informasi pengetahuan yang mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengolah, dan mengelola data juga informasi yang
mendukung praktik keperawatan, administrasi pendidikan, penelitian, dan
perluasan pengetahuan keperawatan. ANA juga mendukung penerapan
standar penggunaan bahasa keperawatan (Murphy Judy, 2010). Proses
pendokumentasian keperawatan yang merupakan pelaporan dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh perawat, memerlukan input data yang detail
dan teliti, untuk itu sistem informasi teknologi yang menjadi alat dalam
pencatatan pendokumetasian keperawatan, diharapkan mampu
meningkatkan ketepatan data yang dilaporkan.

C. Sejarah Teknologi Informasi Keperawatan


Komputer telah dikenal sekitar 50 tahun yang lalu. Rumah sakit
lambat dalam menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan
manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh
perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.
Penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan
status dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf
keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit
diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen
keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro komputer
yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi keperawatan.
Perkembangan informatika keperawatan di luar negeri telah berkembang pesat
pada seluruh aktivitas keperawatan, baik dalam bidang pelayanan, pendidikan
maupun riset keperawatan. Penerapannya informatika dalam sistem
dokumentasi akan mempengaruhi kontinuitasi perawatan pasien dan
memungkinkan perawat melakukan perawatan yang lebih aman (Rykkje,
2009).
Di Amerika Serikat seorang perawat yang akan mengoprasikan sistem
informasi keperawatan harus mendapatkan sertifikasi dari American Nurses
Credentialing Central. Syaratnya bergelar sarjana keperawatan atau magister
keperawatan, menguasai informatika, kualifikasi berpraktik sebagai
Registered Nurse selama dua tahun penuh. Mengikuti pendidikan
berkelanjutan 30 jam di unit yang menggunakan sistem informatika.
Berpraktik selama minimal 2000 jam dalam keperawatan yang berhubungan
dengan sistem informasi keperawatan atau minimal menyelesaikan 12
semester kredit pembelajaran pada program sistem informasi keperawatan. Di
Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim
penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah
memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable
Health Information 2010 (Depkes,2001). Pelaksanaanya belum optimal.
D. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Kemajuan terbaru dalam teknologi informasi dan ilmu komputer telah
menyebabkan pengembangan sistem informasi terkomputerisasi di berbagai
bidang. Dalam perawatan kesehatan, sistem ini, yang dikenal sebagai sistem
informasi perawatan kesehatan, yang berfungsikan :

1. Sebagai alat pendukung untuk memfasilitasi tugas klinis dan administrasi.


2. Sistem ini dapat membantu meminimalkan kesalahan, mengurangi biaya,
dan meningkatkan penyampaian layanan
3. Sistem informasi keperawatan (NIS) adalah salah satu komponen kunci
dari sistem informasi kesehatan
4. Mereka dapat membantu perawat untuk menggunakan data secara lebih
efektif saat mengelola aktivitas keperawatan mereka, memungkinkan
mereka untuk meningkatkan perawatan pasien dan mengembangkan
pengetahuan mereka
5. Perawat menggunakan NIS untuk mengembangkan rencana perawatan,
melakukan intervensi, mendokumentasikan perawatan pasien, mengatur
informasi, dan menilai efek dan kualitas layanan keperawatan.

Penggunaan NIS yang efisien dan efektif sangat bergantung pada


desain yang tepat dari sistem ini dan seberapa baik mereka
mempertimbangkan harapan dan kebutuhan perawat. Sebuah NIS yang
dirancang dengan buruk dapat memperumit rutinitas sehari-hari perawat,
mungkin menyebabkan masalah yang berkaitan dengan penerimaan dan
penggunaan sistem ini. Desain antarmuka pengguna yang tepat adalah salah
satu elemen penting yang mempengaruhi interaksi pengguna dengan NIS.
Sistem ini juga harus mudah dipelajari dan digunakan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi
seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut
membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala
dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah
sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi
(misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural
tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis,
tantangan akan semakin besar

B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan kita haruslah mengetahui “Teknologi
Informasi dalam Keperawatan”
1) Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca.
2) Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Indah dkk. 2019. Jurnal Pengaruh Sistem Teknologi Informasi Pada
Manajemen Data Dan Informasi Dalam Layanan Keperawatan: Literature Revie.

Sianturi, Efendi dkk. 2021. SISTEM INFORMASI KESEHATAN. Yayasan Kita


Menulis

Ginting, D. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Kesehatan dan Sistem Informasi


Dalam Proses Asuhan Keperawatan. Kajian Ilmiah, 10.

Krel, C., Vrbnjak, D., Bevc, S., Štiglic, G., & Pajnkihar, M. (2022). Technological
competency as caring in nursing: A description, analysis and evaluation of the
theory. Zdravstveno Varstvo, 61(2), 115–123. https://doi.org/10.2478/sjph-2022-
0016

Padila, P., Lina, L. F., Febriawati, H., Agustina, B., & Yanuarti, R. (2018). Home
Visit Berbasis Sistem Informasi Manajemen Telenursing. Jurnal Keperawatan
Silampari, 2(1), 217–235. https://doi.org/10.31539/jks.v2i1.305

Anda mungkin juga menyukai