DOSEN PENGAMPUH:
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan
maternitas dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada HIPERMENORHEA”
Terima kasih disampaikan kepada Dosen mata kuliah yang telah membimbing
dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi setiap bulan terjadi pada setiap wanita yang telah memasuki
usia remaja. Semakin lama seseorang menstruasi akan menyebabkan kekurangan
darah. Faktor gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lama
menstruasi remaja. Fenomena saat ini remaja kurang aktiitas fisik, sering
melakukan diet, mengonsumsi fast food dan tidak sarapan, hal ini sering dialami
oleh remaja terutama di daerah di perkotaan karena itu penting untuk diteliti.
B. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI HIPERMENOREA
2. ETIOLOGI
1) Hormon tidak seimbang
Dalam siklus menstruasi normal, keseimbangan hormon estrogen
dan progesteron menyesuaikan kondisi dinding uterus (endometrium),
untuk mengatur pancaran darah mentruasi. Jika timbul
ketidakseimbangan hormon, endometrium menghasilkan aliran darah
hebat.
2) Kista Ovarium
Timbulnya kantung-kantung cairan didalam atau diatas ovarium,
yang terkadang menyebabkan ketidaknormalan mentstruasi termasuk
menoragia.
3) Polip
Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan perdarahan
menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada
wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon,
menyebabkan perdarahan yang tidak terkait dengan menstruasi.
4) Disfensi Ovarium
Kegagalan fungsi ovarium, anovulation (proses pelepasan telur)
dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, berujung pada
menoragia.
5) Pengguanaan IUD
Efek samping alat KB IUD yang sering ditemui adalah
menstruasi hebat.
6) Kanker
Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita
dapat manyebabkan menoragia. Kanker uterus, kanker ovarium dan
kanker leher rahim dapat menyebabkan perdarahan berlebih saat
menstruasi.
7) Obat-Obatan
Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan
darah (anticoagulants) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat
menyebabkan menstruasi berat atau dalam waktu lama.
3. PATOFISIOLOGI
4. PATWAY
5. MANIFESTASI KLINIS
3) Sonografi
Mampu mendeteksi mioma serta polip endometrium
7. PENATALAKSANAAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
Meliputi nama, umur, tempat tinggal, dan pekerjaan.
b. Riwayat penyakit dahulu
Seperti disminore, tiroid, atau endometriosis.
c. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya pasien mengeluhkan nyeri ketika siklus menstruasi
berlangsung. Nyeri pada abdomen, punggung, simpisis, paha,dan nyeri
yang menjalar sampai pada pinggang bangian bawah.
d. Riwayat menstruasi dan reproduksi.
Hal ini dapat menggerakkan pola mestruasi, biasanya akanmemberikan
landasan untuk mengevaluasi gejalanya yang tiba-tiba. Guna mengkaji
jumlah perdarahan secara tepat, tanyakan pemakaian duk, berapa kali
diganti, dan tingkat kejenuhannya.Penggantian duk setiap 4 jam
mengidentifikasi banyaknya perdarahan.
Riwayat kesehatan menggambarkan:
1) Tanggal awal perdarahan.
2) Lama perdarahan.
3) Bagaimana hubungan dengan siklus mestruasi wanita.
4) Jumlah darah, gumpalan darah, dan b
5) Pola ketidaknyamanan, nyeri, serta kram. Nyeri dikajidengan
seberapa besar pengaruh nyeri terhadap polakehidupan atau
kegiatan dengan karakteristik nyeri.
6) Riwayat masalah perdarahan.
7) Riwayat kesehatan keluarga
8) Riwayat menikah
9) Riwayat penggunaan akal kontrasepsi
10) Riwayat perjalanan seksual
11) Riwayat obstetric
12) Gaya hidup pasien
13) Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik memberikan informasi tentang keadaan vagina,
perineu, uretra, serviks, dan rektum. Inspeksi terdapatnya laserasi
vagina, polip serviks, infeksi, luka, terdapanya perluasan uterus,
lembek, ada masa, ada nodul atas, seperti bengkak pada sektum
retrovagina dan ligament.
2. DIAGNOSA
PERENCANAAN
RUANGAN : NO.REG :
NO PERENCANAAN
DIAGNOSA
TANGGAL TUJUAN /KRITERIA RASIONAL
KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
HASIL
1
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat
PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019), Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat
PPNI