Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

GANGGUAN SINDROM NEFROTIK AKUT


(SNA)

Disusun Oleh Kelompok 6 Kelas 2A


1.ALSIMA ILNUR
2.ANJESMARA AKNITA

Dosen Pengampuh:
Ns. Rahma Anisa, S.kep.,M.kep
A. Definisi
Sindrom Nefrotik (SN) adalah suatu sindrom
klinis yang diakibatkan oleh perubahan
selektifitas permeabilitas dinding kapiler
glomerulus sehingga menyebabkan proteinuria
masif atau suatu keadaan ditemukannya protein
dalam jumlah yang besar di urin dan urin menjadi
berbuih sehingga dibarengi dengan munculnya
beberapa gejala seperti edema, proteinuria dan
penurunan fungsi ginjal.
B. Etiologi
Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh
glomerulusnefritis primer dan sekunder serta infeksi, obat
atau toksin dan akibat penyakit sistemik.
C. Patofisiologi
Kelainan patogenetik yang mendasari nefrotik adalah
proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding
kapiler glomerulus dan munculnya edema pada nefrotik ini
disebabkan oleh hipoalbuminea yang menyebabkan
penurunan tekanan onkotik plasma, yang memungkinkan
transudasi cairan dari ruang intravaskuler ke ruang
interstisial.
D. Manifestasi Klinis
Menurut International Study of Kidney Disease in Children
(ISKDC), Pasien Nefrotik Sindrom biasanya datang dengan edema
palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura,
dan edema skrotum (pada laki-laki). Kadang-kadang disertai oligouria dan
gejala infeksi, nafsu makan berkurang dan diare.
E. WOC
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada sindrom nefrotik yaitu:
1. Urinalisis dan biakan urin, dilakukan jika terdapat gejala yang mengarah ke ISK.
2. Protein urin kuantitatif
3. Pemeriksaan darah
4. Pemeriksaan Radiologi dapat dilakukan USG ginjal
5. Pemeriksaan Histopatologi
G. Penatalaksanaan
Menurut Betz & Sowden (2009) penatalaksanaan medis untuk sindrom nefrotik yaitu:
6. Pemberian kortikosteroid
7. Penggantian protein
8. Pengurangan edema.
9. Terapi diuretik
10. Membatasi pemberian natrium
11. Mempertahankan keseimbangan elektrolit
12. Pengobatan nyeri
13. Terapi Imunosupresif untuk anak yang gagal berespon dengan terapi steroid.
ASUHAN KEPERAWATAN SINDROM NEFROTIK
KASUS
An. A laki – laki berusia 3 tahun 4 bulan datang ke rumah sakit diantar oleh
orang tuanya ke RS M.Yunus pada 8 Febuari 2023 pukul 21.00 WIB melalui
IGD RS M.Yunus dengan rujukan dari RSUD Curup. Ibu pasien mengatakan
anaknya mengalami sembab pada seluruh bagian tubuhnya, tanda – tanda vital
anak menunjukkan TD: 140/100 mmHg, N: 112x/m, RR: 24x/m, dan suhu
36,5°C. Diagnosa medis anak adalah Sindroma Nefrotik Akut
A. Hasil Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 3 tahun 4 bulan
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Tanggal Lahir : 24 Mei 2014
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl. Seberang tumbukan
Nama Penanggung Jawab : Ny. J
Diagnosa medis : Sindrom Nefrotik Akut
2. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan An. A masuk rumah sakit dengan keluhan sembab
seluruh bagian tubuh, pengeluaran urine sedikit.
3. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian anak mengalami sembab hampir seluruh bagian
tubuh (mata, pipi, perut, kaki, tangan, kelamin). Ibu pasien mengatakan berat
badan anak saat ini 12 kg, sebelum sakit berat anak 9,5 kg.
4. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien megatakan anaknya sudah pernah di rawat 2x karena penyakit
yang sama yaitu sembab.
5. Riwayat Imunisasi
An. A belum pernah imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, dan campak.
6. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 140/100 mmHg, RR: 24x/m, N: 112x/m, S: 37,5°C
Kepala : Normal
Mata : Terdapat edema pada palpebra
Hidung : Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Simetris, dan bersih
Telinga : simetris dan bersih
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar, tidak ada distensi vena jugularis
Thorax : Simetris, taktil premitus seimbang kanan kiri
Jantung : Normal, dan ictus cordis tidak terlihat, perkusi pekak
Abdomen : terdengar shifting dullnes (+), distensi abdomen
Kulit : tampak kering
Ekstremitas atas : terdapat edema pada jari, punggung tangan hingga batas lengan
Ekstremitas bawah : edema pada punggung kaki hingga bagian
paha
Genetalia : terdapat edema pada skrotum
 
B. Data Penunjang
1. Hasil Laboratorium
Total protein 3,2 gr/ dL (6,6-8,7 gr/ dL), albumin 1,1 gr/dL (3,8-5,0 gr/dL), nilai natrium
128 Mmol/L (136-145 Mmol/L) dan kalsium 7,6 mg/dL (8,1-10,4 mg/dL). Sedangkan
hasil urinalisa diperoleh protein +2 dalam urine.
2. Terapi medis
An.A mendapatkan terapi medis antara lain Prednison 1-2 tab, Captopril 3x12,5 mg,
Nifedipin 3x2 mg, Lasix 2x10 mg, Simfastatin 1x10 mg, Cefixime 2x25 mg
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipervolemia
2. Resiko Infeksi
3. Defisit Pengetahuan
 
D. Analisa Data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Kelebihan asupan Hipervolemia
Ibu pasien mengatakan seluruh cairan
badan anaknya sembab dan
pengeluaran urine sedikit.
DO:
Tanda – tanda vital, TD:
140/100 mmHg, N: 112x/m, RR:
24x/m, S: 37,5°C
BB : 12 kg
Intake:
Infus = 500 ml
Injeksi = 100 ml
Makan = 200 ml
Minum = 350 ml
Air metabolisme: 8x12 kg = 96
ml
Total intake = 1246 ml
Output:
IWL = (30-3) x 12 = 324 ml
Urine = 500 ml
Feses = 76 ml
Total output = 900
Balance cairan = 1.246 – 900 = 346
ml
Anak terlihat rewel
Piting edema positif pada palpebra,
ekstremitas, skrotum, dan asites
2. DS: Ketidakadekuatan Resiko Infeksi
Ibu pasien mengatakan anaknya pertahanan tubuh
tidak mengalami demam saat ini sekunder
DO:
S: 37,5°C
Kulit tidak teraba hangat atau
panas

3. DS: Kurang terpapar Defisit Pengetahuan


infromasi
Orang tua pasien mengatakan
tidak mengerti mengapa tubuh
anaknya sembab.
Orang tua pasien mengatakan
anaknya pernah dirawat dengan
gejala yang sama
D. Intervensi Keperawatan
Hipervolemia Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama SIKI: Manajemen Hipervolemia
Gejala & tanda mayor 3x24 jam, maka diharapkan pasien: Observasi:
S: Ekspektasi: Meningkat 1. Periksa tanda dan gejala
- Ortopnea SLKI: Keseimbangan cairan hipervolemia (mis. Ortopnea,
- Dispnea Dengan kriteria hasil: dispnea, edema, JVP/CVP
- Paroxysmal nocturnal dyspnea 1. Asupan cairan meningkat meingkat)
(PND) 2. Keluaran urin meningkat 2. Identifikasi penyebab
O: 3. Kelembaban membran mukosa meningkat hipervolemia
- Edema anasarka dan atau edema 4. Edema menurun 3. Monitor status hemodinamik
perifer 5. Berat badan membaik (mis. Frekuensi jantung, tekanan
- Berat Badan meningkat dalam darah)
waktu singkat 4. Monitor intake dan output cairan
- Jugular venous pressure (JVP) dan 5. Monitor tanda hemokonsentrasi
atau Central venous pressure (mis. Kadar natrium, BUN,
(CVP) meningkat hematokrit)
- Reflek hepatojugular positif 6. Monitor tanda peningkatan
Gejala & tanda minor tekanan onkotik plasma (mis.
S: - Kadar protein dan albumin
O: meningkat).
- Distensi vena jugularis 7. Monitor efek samping diuretik
- Terdengar suara napas tambahan Teraupetik:
- Hepatomegali 1. Timbang berat badan setiap hari
- Hadar Hb/Ht menurun pada waktu yang sama
- Oliguria 2. Batasi asupan cairan dan garam
- Intake lebih banyak dari output 3. Tinggikan kepala tempat tidur
(balance cairan positif) 30-40°
- Kongesti paru Edukasi:
1. Anjurkan melapor jika haluaran
urin <0,5 mL /kg/jam dalam 6
Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama SIKI: Pencegahan Infeksi
Faktor Risiko: 3x24 jam, maka diharapkan pasien: Observasi:
- Efek prosedur invasif Ekspektasi: Menurun 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Malnutrisi SLKI: Tingkat Infeksi
Teraupetik:
- Peningkatan paparan organisme Dengan kriteria hasil: 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan kulit pada
patogen lingkungan 1. Demam menurun
area edema
2. Kemerahan menurun
- Ketidakadekuatan pertahanan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Nyeri menurun
kontak dengan sesuatu
tubuh primer 4. Bengkak menurun
Edukasi:
5. Kadar sel darah putih membaik
- Gangguan peristaltik 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan
- Kerusakan integritas kulit
dengan benar
- Perubahan sekresi PH Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian imunisasi
- Penurunan kerja siliaris
- Ketuban pecah lama
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Merokok
- Statis cairan tubuh
- Ketidakadekuatan pertahanan
tubuh sekunder
- Penurunan hemoglobin
- Imunosupresi
- Leukopenia
- Supresi respon inflamasi
- Vaksinasi tidak adekuat
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama SIKI: Edukasi Kesehatan
Gejala & tanda mayor
3x24 jam, maka diharapkan pasien: Observasi
Subjektif:
- Menanyakan masalah yang Ekspektasi: Meningkat 1. Indentifikasi kesiapan dan
dihadapi
SLKI: Tingkat Pengetahuan kemampuan menerima informasi
Objektif:
- Menunjukan perilaku tidak sesuai Dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor - faktor yang
anjuran
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat dapat meningkatkan dan
- Menunjukan persepsi
- Keliru terhadap masalah 2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan menurunkan motivasi perilaku
Gejala & tanda minor
tentang suatu topik meningkat hidup bersih dan sehat
Subjektif: -
Objektif: 3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan Teraupetik
- Menjalani pemeriksaan yang tidak
meningkat 1. Sediakan materi dan media
tepat
- Menunjukan perilaku berlebihan 4. Persepsi yang keliru terhadap masalah pendidikan kesehatan
(mis, apatis, bemusuhan, agitasi,
menurun 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
hysteria
5. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi sesuai kesepakatan
menurun 3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Jelasakan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Kamis,9 Febuari Hipervolemia b/d 1. Mengidentifikasi tanda S:
2023 kelebihan asupan cairan dan gejala hipervolemia Ibu pasien mengatakan badan
2. Memonitor status anaknya masih sembab dan anaknya
hemodinamik atau masih rewel
tanda – tanda vital: TD: O:
140/100 mmHg, N: Tanda – tanda vital, TD: 140/100
112x/m, RR: 24x/m, S: mmHg, N: 112x/m, RR: 24x/m, S:
37,5°C 37,5°C
3. Monitor Intake dan BB: 12 kg
Output cairan Intake:
4. Monitor berat badan Infus = 500 ml
pasien Injeksi = 100 ml
5. Ajarkan cara mengukur Makan = 200 ml
dan mencatat asupan Minum = 350 ml
dan haluaran urine Air metabolisme: 8x12 kg = 96 ml
6. Ajarkan cara membatasi Total intake = 1.246 ml
cairan
Output:
IWL = (30-3) x 12 = 324 ml
Urine = 500 ml
Feses = 76 ml
Total output = 900
Balance cairan = 1.246 – 900 =
346 ml
Anak terlihat rewel
Piting edema positif pada
palpebra, ekstremitas, skrotum,
dan asites
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Resiko Infeksi b/d 1. Memonitor tanda dan S:
ketidakadekuatan gejala infeksi lokal dan Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
pertahanan tubuh sistemik mengalami demam saat ini
sekunder 2. Membatasi jumlah O:
pengunjung S: 37,5°C
3. Menjelaskan tanda dan Kulit tidak teraba hangat atau panas
gejala infeksi Tidak ada tanda infeksi
4. Mengedukasi cuci tangan Pasien dan keluarga pasien mengerti
6 langkah yang benar dan dapat menyebutkan tanda dan
  gejala infeksi
Pasien dan keluarga pasien dapat
mempraktekkan cuci tangan 6 langkah
A: Masalah tidak terjadi
P: intervensi dilanjutkan pemberian
antibiotik dan pemantauan suhu
Defisit 1. Mengidentifikasi S:
Pengetahuan b/d kesiapan dan Orangtua mengatakan sudah
kurang terpapar kemampuan menerima mengetahui penyebab sembab pada
informasi informasi anak
2. Menyediakan materi dan O:
media pendidikan Orangtua mampu menjelaskan
kesehatan kembali makanan yang boleh dan
3. Memberikan tidak boleh dikonsumsi anak
kesempatan untuk A: Masalah belum teratasi
bertanya P: Intervensi dilanjutkan
4. Menjelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Jum’at, 10 Hipervolemia b/d kelebihan 1. Mengidentifikasi S:
Febuari 2023 asupan cairan tanda dan gejala -Ibu mengatakan bahwa sembab pada
hipervolemia badan anaknya sudah mulai berkurang
2. Memonitor status dari hari pertama
hemodinamik O:
atau tanda – tanda -Tanda – tanda vital,
vital: TD: 120/90 TD: 120/90 mmHg,
mmHg, N: N: 114x/m,
114x/m, RR: RR: 23x/m,
23x/m, S: 36,9°C S: 36,9°C
3. Monitor Intake BB: 11 kg
dan Output cairan -Intake:
4. Monitor berat Infus = 500 ml
badan pasien Injeksi = 100 ml
5. Ajarkan cara Makan = 200 ml
mengukur dan Minum = 212 ml
mencatat asupan
dan haluaran
urine
6.Ajarkan cara membatasi cairan Air Metabolisme:
8x11 kg = 88 ml
Total Intake = 1.100 ml
Output:
IWL = (30-3) x 11 = 297 ml
Urine = 800 ml
Feses = 150 ml
Resiko Infeksi b/d 1. Memonitor tanda dan gejala S:
ketidakadekuatan infeksi lokal dan sistemik Ibu pasien mengatakan anaknya
pertahanan tubuh 2. Membatasi jumlah tidak mengalami demam saat ini
sekunder pengunjung O:
3. Menjelaskan tanda dan gejala S: 37,5°C
infeksi Kulit tidak teraba hangat atau
4. Mengedukasi cuci tangan 6 panas
langkah yang benar Tidak ada tanda infeksi
Pasien dan keluarga pasien
mengerti dan dapat
menyebutkan tanda dan gejala
infeksi
Pasien dan keluarga pasien dapat
mempraktekkan cuci tangan 6
langkah
A: Masalah tidak terjadi
P: intervensi dilanjutkan
pemberian antibiotik dan
pemantauan suhu
Defisit Pengetahuan 1. Mengidentifikasi kesiapan S:
b/d kurang terpapar dan kemampuan menerima Orangtua mengatakan sudah
informasi informasi mengetahui penyebab sembab pada
2. Menyediakan materi dan anak
media pendidikan kesehatan O:
3. Memberikan kesempatan Orangtua mampu menjelaskan
untuk bertanya kembali makanan yang boleh dan
4. Menjelaskan faktor risiko tidak boleh dikonsumsi anak
yang dapat mempengaruhi A: Masalah belum teratasi
kesehatan P: Intervensi dilanjutkan
Sabtu, 11 Hipervolemia b/d kelebihan 1. Mengidentifikasi S:
Febuari 2023 asupan cairan tanda dan gejala -Ibu mengatakan bahwa sembab pada badan
hipervolemia anaknya sudah mulai berkurang dari hari
2. Memonitor status pertama
hemodinamik atau O:
tanda – tanda vital: -Tanda – tanda vital,
TD: 120/90 mmHg, TD: 120/90 mmHg,
N: 114x/m, RR: N: 114x/m,
23x/m, S: 36,9°C RR: 23x/m,
3. Monitor Intake dan S: 36,9°C
Output cairan BB: 11 kg
4. Monitor berat -Intake:
badan pasien Infus = 500 ml
5. Ajarkan cara Injeksi = 100 ml
mengukur dan Makan = 200 ml
mencatat asupan Minum = 212 ml
dan haluaran urine
6.Ajarkan cara membatasi cairan Air Metabolisme:
8x11 kg = 88 ml
Total Intake = 1.100 ml
Output:
IWL = (30-3) x 11 = 297 ml
Urine = 800 ml
Feses = 150 ml
Resiko Infeksi b/d 1. Memonitor tanda dan gejala S:
ketidakadekuatan infeksi lokal dan sistemik Ibu pasien mengatakan anaknya
pertahanan tubuh 2. Membatasi jumlah tidak mengalami demam saat ini
sekunder pengunjung O:
3. Menjelaskan tanda dan gejala S: 37,5°C
infeksi Kulit tidak teraba hangat atau
4. Mengedukasi cuci tangan 6 panas
langkah yang benar Tidak ada tanda infeksi
Pasien dan keluarga pasien
mengerti dan dapat
menyebutkan tanda dan gejala
infeksi
Pasien dan keluarga pasien dapat
mempraktekkan cuci tangan 6
langkah
A: Masalah tidak terjadi
P: intervensi dilanjutkan
pemberian antibiotik dan
pemantauan suhu

Defisit Pengetahuan b/d 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:


kurang terpapar kemampuan menerima Orangtua mengatakan sudah
informasi informasi mengetahui penyebab sembab
2. Menyediakan materi dan media pada anak
pendidikan kesehatan O:
3. Memberikan kesempatan untuk Orangtua mampu menjelaskan
bertanya kembali makanan yang boleh
4. Menjelaskan faktor risiko yang dan tidak boleh dikonsumsi
dapat mempengaruhi kesehatan anak
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai