Dosen Pengampuh:
Ns. Rahma Anisa, S.kep.,M.kep
A. Definisi
Sindrom Nefrotik (SN) adalah suatu sindrom
klinis yang diakibatkan oleh perubahan
selektifitas permeabilitas dinding kapiler
glomerulus sehingga menyebabkan proteinuria
masif atau suatu keadaan ditemukannya protein
dalam jumlah yang besar di urin dan urin menjadi
berbuih sehingga dibarengi dengan munculnya
beberapa gejala seperti edema, proteinuria dan
penurunan fungsi ginjal.
B. Etiologi
Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh
glomerulusnefritis primer dan sekunder serta infeksi, obat
atau toksin dan akibat penyakit sistemik.
C. Patofisiologi
Kelainan patogenetik yang mendasari nefrotik adalah
proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding
kapiler glomerulus dan munculnya edema pada nefrotik ini
disebabkan oleh hipoalbuminea yang menyebabkan
penurunan tekanan onkotik plasma, yang memungkinkan
transudasi cairan dari ruang intravaskuler ke ruang
interstisial.
D. Manifestasi Klinis
Menurut International Study of Kidney Disease in Children
(ISKDC), Pasien Nefrotik Sindrom biasanya datang dengan edema
palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura,
dan edema skrotum (pada laki-laki). Kadang-kadang disertai oligouria dan
gejala infeksi, nafsu makan berkurang dan diare.
E. WOC
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada sindrom nefrotik yaitu:
1. Urinalisis dan biakan urin, dilakukan jika terdapat gejala yang mengarah ke ISK.
2. Protein urin kuantitatif
3. Pemeriksaan darah
4. Pemeriksaan Radiologi dapat dilakukan USG ginjal
5. Pemeriksaan Histopatologi
G. Penatalaksanaan
Menurut Betz & Sowden (2009) penatalaksanaan medis untuk sindrom nefrotik yaitu:
6. Pemberian kortikosteroid
7. Penggantian protein
8. Pengurangan edema.
9. Terapi diuretik
10. Membatasi pemberian natrium
11. Mempertahankan keseimbangan elektrolit
12. Pengobatan nyeri
13. Terapi Imunosupresif untuk anak yang gagal berespon dengan terapi steroid.
ASUHAN KEPERAWATAN SINDROM NEFROTIK
KASUS
An. A laki – laki berusia 3 tahun 4 bulan datang ke rumah sakit diantar oleh
orang tuanya ke RS M.Yunus pada 8 Febuari 2023 pukul 21.00 WIB melalui
IGD RS M.Yunus dengan rujukan dari RSUD Curup. Ibu pasien mengatakan
anaknya mengalami sembab pada seluruh bagian tubuhnya, tanda – tanda vital
anak menunjukkan TD: 140/100 mmHg, N: 112x/m, RR: 24x/m, dan suhu
36,5°C. Diagnosa medis anak adalah Sindroma Nefrotik Akut
A. Hasil Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 3 tahun 4 bulan
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Tanggal Lahir : 24 Mei 2014
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl. Seberang tumbukan
Nama Penanggung Jawab : Ny. J
Diagnosa medis : Sindrom Nefrotik Akut
2. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan An. A masuk rumah sakit dengan keluhan sembab
seluruh bagian tubuh, pengeluaran urine sedikit.
3. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian anak mengalami sembab hampir seluruh bagian
tubuh (mata, pipi, perut, kaki, tangan, kelamin). Ibu pasien mengatakan berat
badan anak saat ini 12 kg, sebelum sakit berat anak 9,5 kg.
4. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien megatakan anaknya sudah pernah di rawat 2x karena penyakit
yang sama yaitu sembab.
5. Riwayat Imunisasi
An. A belum pernah imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, dan campak.
6. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 140/100 mmHg, RR: 24x/m, N: 112x/m, S: 37,5°C
Kepala : Normal
Mata : Terdapat edema pada palpebra
Hidung : Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Simetris, dan bersih
Telinga : simetris dan bersih
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar, tidak ada distensi vena jugularis
Thorax : Simetris, taktil premitus seimbang kanan kiri
Jantung : Normal, dan ictus cordis tidak terlihat, perkusi pekak
Abdomen : terdengar shifting dullnes (+), distensi abdomen
Kulit : tampak kering
Ekstremitas atas : terdapat edema pada jari, punggung tangan hingga batas lengan
Ekstremitas bawah : edema pada punggung kaki hingga bagian
paha
Genetalia : terdapat edema pada skrotum
B. Data Penunjang
1. Hasil Laboratorium
Total protein 3,2 gr/ dL (6,6-8,7 gr/ dL), albumin 1,1 gr/dL (3,8-5,0 gr/dL), nilai natrium
128 Mmol/L (136-145 Mmol/L) dan kalsium 7,6 mg/dL (8,1-10,4 mg/dL). Sedangkan
hasil urinalisa diperoleh protein +2 dalam urine.
2. Terapi medis
An.A mendapatkan terapi medis antara lain Prednison 1-2 tab, Captopril 3x12,5 mg,
Nifedipin 3x2 mg, Lasix 2x10 mg, Simfastatin 1x10 mg, Cefixime 2x25 mg
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipervolemia
2. Resiko Infeksi
3. Defisit Pengetahuan
D. Analisa Data