Anda di halaman 1dari 33

MASALAH KEPERAWATAN

ANAK DENGAN NEFROTIK


SYNDROM
OLEH KELOMPOK 1
Ida Ayu Putu Yuni Astari (223221428)
I Kadek Dharma Sidhyartha (223221431)
Ni Wayan Puspitarini (223221430)
I Wayan Yudix Kusuma Negara (223221432)
Ni Putu Ariesta Eva Respati (223221429)
I Ketut Setiawan (223221325)
KONSEP DASAR PENYAKIT SINDROM NEFROTIK
DEFINISI

• Sindrom Nefrotik adalah rusaknya membran kapiler


glomerulus yang menyebabkan peningkatan permeabilitas
glomerulus .
• Sindrom Nefrotik merupakan suatu kondisi klinis yang
meliputi proteinuria masif, hipoalbunemia, hiperlipidemia
dan edema yang menimbulkan sekumpulan gejala klinik
dan berkaitan dengan peradangan pada glomeritis ginjal
(Agustina, 2022).
KONSEP DASAR PENYAKIT SINDROM NEFROTIK
● ETIOLOGI
Sindrom nefrotik bawaan
• Diturunkan sebagai resesif autonom atau karena reaksi maternofetal. Resisten
terhadap suatu pengobatan.
• Dua penyebab paling umum : Genetic variant dan infeksi sebelum lahiran (sifilis
dan toksoplasmosis)

Sindrom nefrotik sekunder


• Penyakit sistemik
• Infeksi, termasuk hepatitis B dan C, HIV, dan malaria
• penyakit darah, seperti leukemia, limfoma dan penyakit sel sabit
• Penggunaan obat-obatan : anti inflamasi nonsteroid

Sindrom nefrotik primer


• Sindrom yang tidak diketahui penyebabnya
• Berdasarkan histopatologis dibagi menjadi 4 bagian : kelainan minimal,
nefropati membranosa, glomerulo nefritis proliferatif, glomerulo sklerosis
fokal segmental.
Manifestasi Klinis Sindrom Nefrotik
● Gejala utama yang ditemukan pada sindrom nefrotik:
1. Edema Anasarka
2. Proteinuria >3,5 g/hari pada dewasa atau 0.05 g/kg BB/hari pada
anak-anak
3. Hipoalbuminemia <30g/l
4. Edema generalisasi. Edema terutama jelas pada kaki, namun dapat
edema muka, asites dan efusi pleura
5. Anoreksi
6. Fatique
7. Nyeri abdomen
8. Berat badan meningkat
9. Hiperlipidemia, umunya ditemukan hiperkolesterolemia
10. Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resikotrombosis vena
dan arteri.
Patofisiologi
● Menurut Metz & Sowden (2017), Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis
yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus. Peningkatan permeabilitas
glomerulus terhadap protein plasma menimbulkan protein, hipoalbumin,
hiperlipidemia dan edema. Hilangnya protein dari rongga vaskuler
menyebabkan penurunan tekanan osmotic plasma dan peningkatan tekanan
hidrostatik, yang menyebabkan terjadinya akumulasi cairan dalam rongga
interstisial dan rongga abdomen. Penurunan volume cairan vaskuler
menstimulasi system renin– angiotensin yang mengakibatkan
diskresikannya hormone anti diuretic dan aldosterone. Reabsorsi tubular
terhadap natrium (Na) dan air mengalami peningkatan dan akhirnya
menambah volume intravaskuler
Respon Tubuh Terhadap Perubahan Fisiologis
Sistem Pencernaan Sistem Pernafasan
Sistem
Kardiovaskuler
• Adanya penigkatan tekanan • Penumpukan cairan di ruang • Penurunan tekanan osmotik
pada aliran darah atau asites intertisial dapat mendesak plasma megakibatkan
dan merangsang saraf diafragma sehingga ekspansi pindahnya cairan dari ruang
simpatis abdominal paru menurun intravaskuler ke ruang
• Respon pada tubuh anak • Respon pada tubuh anak intertisial. Sehingga
adalah mual muntah dan adalah anak mengalami mengakibatkan hipovolemia.
anoreksia sesak napas. • Respon tubuh pada anak
adalah pucat

Sistem Perkemihan Sistem Intergumen Sistem Imunitas

• Adanya retensi Na dan air • Edema pada tubuh • Karena kerusakan pada
sehingga volume cairan mengakibatkan rusaknya glomelurus menyebabkan
ekstravaskuler meningkat jaringan epidermis kulit imunoglobulian lolos dalam
dan jumlah urine yang sehingga timbul kemerahan filtrasi sehingga Ig G dan Ig A
diekskresikan menurun. pada kulit dan turgor kulit lolos bersama urine.
• Respon tubuh pada anak memburuk • Respon tubuh pada anak
adalah oliguria. adalah anak demam dan
badan lemah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. URINE 2. DARAH
1. Urinalisis : Proteinuria, Ditemukan • Albumin serum akan menurun
bentuk hialin dan granular dan ( <2 gr/dL)
hematuri. • Kadar kolesterol serum akan
2. Uji Dipstick urine, hasil positif meningkat : 450-1000 mg/dl
bila ditemukan protein dan • Hemokonsentrasi : HB & HCT
darah. • PLT meningkat
3. Berat jenis urine akan meningkat • Kadar elektrolit serum bervariasi
palsu karena adanya proteinuria sesuai kondisi penyakit
4. Osmolaritas urine akan ↑
meningkat 3. Uji Disgnostik
• Biopsi ginjal dapat dilakukan hanya untuk mengindikasikan status
glomerular, jenis sindrom nefrotik, respon terhadap penatalaksanaan
medis dan melihat proses perjalanan penyakit
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian kortikosteroid (prednison atau prednisolon) untuk menginduksi remisi. Dosis
akan diturunkan setelah 4 sampai 8 minggu terapi. Kekambuhan diatasi dengan
kortikosteroid dosis tinggi untuk beberapa hari.
2. Penggantian protein (albumin dari makanan ataupun intravena).
3. Pengurangan edema : Terapi diuretik dan Pembatasan natrium untuk mengurangi edema.
4. Mempertahankan keseimangan elektrolit
5. Pengobatan nyeri
6. Pemberian antibiotik
7. Terapi imunosupresif ( siklofisfamid, klorambusil, atau siklosporin) untuk anak yang gagal
berespon terhadap steroid (Betz &Sowden,2009).
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas 3. Pemeriksaan Fisik
2. Keluhan Utama ● Tanda-tanda vital
● Riwayat Kesehatan Sekarang : Sebab/ bengkak ● Postur tubuh : adanya peningkatan BB
pada beberapa bagian tubuh, demam dan daya ● Kepala dan Leher : pada anak dengan
tahan tubuh melemah hipovolemik akan ditemukan JVD datar pada
● Riwayat Kesehatan Dahulu : peningkatan berat posisi supinasi, namun pada anak dengan
badan, penyakit ginjal dan pernah terpapar malaria
hipervolemik akan ditemukan JVD melebar
atau bahan kimia.
● Riwayat Kesehatan keluarga sebelumnya ada yang sampai ke angulus mandibularis
mempunyai penyakit ginjal atau tidak ● Mata : ditemukan edema pada kelopak mata
● Riwayat kelahiran atau kehamilan : adanya terutama saat pagi hari
penyakit ibu saat kehamilan seperti: pernah ● Hidung : adanya nafas cuping hidung
terpapar bahan kimia, malaria saat hamil atau ● Mulut : sianosis saat desaturasi
penyakit ginjal. ● Paru-paru : Inspeksi : tampak retraksi pada
● Riawayat tumbuh kembang
● Riwayat psikososial dinding dada. Palpasi : fremitus kiri dan kanan
● Riwayat psikoseksual pasien sama. Apakah ada nyeri saat disentuh.
● Perkembangan kognitif Perkusi : ada massa atau tidak. Auskultasi :
● Riwayat hospitalisasi ada suara nafas abnormal dan suara nafas
tambahan.
Pemeriksaan fisik
Kardiovaskuler
● Inspeksi : Biasanya tidak ada kelainan.
● Kulit : Biasanya pada kulit akan
● Palpasi : biasanya terjadi peningkatan atau
tampak edema, kulit pucat, kulit
penurunan denyut jantung.
mengenag karena edema, CRT
● Perkusi : Dikaji apakah ada pembesaran
>2detik
jantung. Basanya tidak ada kelainan.
● Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan bunyi
● Ekstremitas : Biasanya anak
jantung 2 biasanya normal. Dikaji apakah
akan mengalami edama pada
ada bunyi jantung tambahan.
kedua ekstremitas dan
Abdomen ditemukan CRT >2 detik.
● Inspeksi : Saat dikaji ditemukan adanya
asites pada anak ● Genitalia : Biasanya pada laki-laki
● Palpasi : ditemukan adanya distensi akan terjadi edema pada
abdomen pada anak skrotum dan pada anak
● Perkusi : terdengar bunyi dullness karena perempuan akan terjadi edema
asites pada anak pada labia mayora.
● Auskultasi : pada saat dikaji didengar suara
bising usus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi
2) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan
3) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh
yang menghambat ekspansi paru
4) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penurunan aliran arteri dan vena
5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
6) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
preload
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi status kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Hidayat, 2021). EVALUASI
a. Evaluasi Formatif : Hasil observasi dan analisa
perawat terhadap respon segera pada saat dan
setelah dilakukan tindakan keperawatan.
b. Evaluasi Sumatif : Rekapitulasi dan kesimpulan
dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai
waktu pada tujuan ditulis pada catatan
perkembangan
KASUS ANAK DENGAN
SINDROM NEFROTIK
PENGKAJIAN
KELUHAN UTAMA Riwayat Kesehatan dahulu
An. S masuk rumah sakit melalui ke IGD tanggal 14 Maret 2024 pukul Tiga bulan terakhir klien pernah mengalami
13.00 WIB dengan keluhan sembab padakaki, tangan dan perut sejak 2 demam selama seminggu orang tua hanya
minggu yang lalu.
memberikan obat yang diberikan bidan saja.
Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Prenatal
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 15 maret 2024 pada pukul Riwayat gestasi G4P4A0
10.00 WIB dengan hari rawatan ke-2, klien tampak sembab pada
kaki, tangan, dan perut, dan anak tampak pucat. Ny. K mengtakan Pemeriksaan kehamilan Bidan
anak sembab pada kaki, tangan dan perut dan tidak nafsu makan. Frekuensi Teratur
Ny. K mengatakan anak mual dan muntah, An. S hanya
menghabiskan ½ porsi makan saja. Urine keluar sedikit dan Masalah waktu hamil Tidak ada
berwarna coklat pekat. Berat badan anak saat ini 31 kg dan Sikap ibu sewaktu kehamilan Positif
sebelum sakit BB anak 33 kg. Ny K mengatakan anak rewel dan
gelisah. Ny. K mengatakan anak sembab sejak 2 minggu yang lalu, Emosi ibu sewaktu hamil Stabil
sebelum dibawa ke rumah sakit anak berobat ke dokter spesialis Obat- obat yang digunakan Tablet Fe dan vit C
penyakit dalam dan mendapatkan obat furosemid, spironolakton
dan ondansentron. Perokok Tidak
Alkohol Tidak
Riwayat Kesehatan dahulu
b. Intranatal c. Post natal (24 jam)
Tanggal persalinan 24 April 2016 APGAR skor
BBL/PBL BBL: 3500 gr PBL: 42cm Inisiasi menyusui dini (IMD) Ada
Usia gestasi saat lahir 36 minggu Kelainan congenital Tidak ada
Tempat pesalinan Rumah bidan d. Penyakit yang pernah diderita anak
Penolong persalinan Bidan An. S pernah mengalami batuk dan pilek 1 bulan yang
Jenis persalinan Spontan lalu
Penyulit persalinan Tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga


Anggota keluarga pernah sakit Anggota keluarga pernah sakit ispa dan diare

Riwayat penyakit keturunan Tidak ada


III. RIWAYAT IMUNISASI
V. LINGKUNGAN
BCG (√) Simpulan:
DPT (√) Imunisasi dasar lengkap Rumah An. S berada di perkampungan yang padat penduduk.
Polio (√) Keluarga mengatakan jarak rumah dengan rumah tetangga
Hepatitis B (√) tidak terlalu dekat. Pekarangan rumah ditanami pohon kelapa
Campak (√) sawit. Keluarga biasanya membakar sampah di halaman depan
IV. RIWAYAT PERKEMBANGAN rumah. Keluarga mengatakan rumah memiliki ventilasi yang
Ussai anak saat: cukup. Sumber air untuk keperluan sehari-hari menggunakan
air sumur. Untuk air keluarga An. S menggunakan air galon isi
1. Berguling : 4 bln
ulang dan air yang dimasak. Jamban/WC berada di dalam
2. Duduk : 7 bln rumah dan menggunakan septik tank. Pembuangan sampah
3. Merangkak : 10 bln biasanya keluarga meletakkannya di sudut luar rumah.
4. Berdiri : 12 bln

5. Berjalan : 15 bln

6. Tersenyum pertama kali kepada orang tua : 20 bln

7. Bicara pertama kali (satu kosa kata) : 24 bln

8. Berpakaian tanpa bantuan : 6 th


ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
dibuktikan dengan Ny. K mengatakan anak sembab pada kaki, tangan,dan perut, RR : 35 x/mnt,
Wheezing +/+, SpO2 98% dengan NC 4 lpm, Napas cuping hidung (+) Perut tampak asites dengan
lingkar perut 64cm
b. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi dibuktikan dengan Ny. K
mengatakan anak sembab pada kaki, tangan,dan perut, Intake cairan ±1000 cc dan BAK ±800 cc,
An. S tampak sembab pada pergelangan tangan hingga siku, Sembab pada kedua punggung kaki
hingga tibia, Perut tampak asites dengan lingkar perut 64cm, Anak tampak gelisah, Albumin darah
2,8 g/dl (3,8-5,0 g/dl), Total protein 5,9 g/dl (6,6-8,7 g/dl), Protein urine positf (+++)
c. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makananNy. K mengatakan anak
menghabiskan ½ porsi makanan yang diberikan, tidak nafsu makan, anak merasa mual dan
muntah An. S hanya menghabiskan ½ porsi makan saja, Nilai albumin 2,8 g/dl, Hb 8,0 g/dl, IMT :
18,3 kg.m2, An. S tampak pucat dan lemah. BB saat sakit 31 kg, sebelum sakit 33 kg
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai