KEPERAWATAN
KEGAWATAN BIDANG
OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI :
EKLAMPSIA
Nama Kelompok:
1. Lentina Sihombing
2. Natalia Sibarani
Pengertian
Eklampsia adalah keadaan dimana pre-eklampsi berat
yang disertai kejang atau koma. Menjelang kejang biasanya
didahului gejala subjektif (Aura) yaitu nyeri kepala di daerah
frontal, nyeri epigastrium, penglihatan kabur (berkunang-
kunang) dan ada keluhan mual dan muntah, pemeriksaan
fisik menunjukan hiper refleksia atau mudah terangsang
(Panitia S.A.K. komisi keperawatan P.K. St.Carolus.2000).
Eklampsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg
ditandai dengan peningkatan TD (S>180 mmHg D > 110
mmHg), proteinuria, oedema, kejang dan/atau penurunan
kesadaran.
ETIOLOGI
1. Genetik
Terdapat suatu kecenderungan bahwa faktor keturunan turut berperanan dalam
patogenesis preeklampsia dan eklampsia. Telah dilaporkan adanya peningkatan angka
kejadian preeklampsia dan eklampsia pada wanita yang dilahirkan oleh ibu yang menderita
preeklampsia dan eklampsia.
2. Iskemia Plasenta
Pada usia kehamilan 14-16 minggu terjadi invasi tahap kedua dari sel trofoblas di
mana sel-sel trofoblas tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih dalam hingga
kedalaman miometrium. Selanjutnya terjadi proses seperti tahap pertama yaitu penggantian
endotel, perusakan jaringan muskulo-elastis serta perubahan material fibrionid dinding
arteri. Akhir dari proses ini adalah pembuluh darah yang berdinding tipis, lemas dan
berbentuk seperti kantong yang memungkinkan terjadi dilatasi secara pasif untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan aliran darah yang meningkat pada kehamilan.
3. Prostasiklin-tromboksan
Pada preeklampsia terjadi kerusakan sel endotel akan mengakibatkan menurunnya
produksi prostasiklin karena endotel merupakan tempat pembentuknya prostasiklin dan
meningkatnya produksi tromboksan sebagai kompensasi tubuh terhadap kerusakan endotel
tersebut. Preeklampsia berhubungan dengan adanya vasospasme dan aktivasi sistem koagulasi
hemostasis. Perubahan aktivitas tromboksan memegang peranan sentral pada proses ini di mana
hal ini sangat berhubungan dengan ketidakseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin .
4. Imunologi
Pada eklamsia terjadi penurunan atau kegagalan dalam adaptasi imunologik yang tidak
terlalu kuat sehingga konsepsi tetap berjalan.
5. Radikal bebas
Pada eklamsia sumber radikal bebas yang utama adalah placenta, karena placenta dalam
pre eklamsia mengalami iskhemia. Radikal bebas akan bekerja pada asam lemak tak jenuh yang
banyak dijumpai pada membran sel, sehingga radikal bebas merusak sel. Pada eklamsia kadar
lemak lebih tinggi dari pada kehamilan normal, dan produksi radikal bebas menjadi tidak
terkendali karena kadar anti oksidan juga menurun.
6. Diet ibu hamil
Kalsium ibu hamil akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan janin, kekurangan kalsium
yang terlalu lama menyebabkan dikeluarkannya
kalsium otot sehingga menimbulkan sebagai berikut :
dengan dikeluarkannya kalsium dari otot dalam
waktu yang lama, maka akan menimbulkan
kelemahan konstruksi otot jantung yang
mengakibatkan menurunnya strike volume sehingga
aliran darah menurun. Apabila kalsium dikeluarkan
dari otot pembuluh darah akan menyebabkan
konstriksi sehingga terjadi vasokonstriksi dan
meningkatkan tekanan darah.
Tanda Dan Gejala
Eklampsia terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih, yaitu: kejang-kejang atau koma. Kejang
dalam eklampsia ada 4 tingkat, meliputi :
1. Tingkat awal atau aura (invasi)
Berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa melihat (pandangan kosong), kelopak mata
dan tangan bergetar, kepala diputar ke kanan dan ke kiri.
2. Stadium kejang tonik
Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku, tangan menggenggam dan kaki membengkok kedalm,
pernafasan berhenti, muka mulai kelihatan sianosis, lidah dapat tergigit, berlangsung kira-kira 20-30
detik.
3. Stadium kejang klonik
Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam waktu yang cepat, mulut terbuka dan menutup,
keluar ludah berbusa, dan lidah dapat tergigit. Mata melotot, muka kelihatan kongesti dan sianosis.
Setelah berlangsung 1-2 menit kejang klonik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik nafas seperti
mendengkur.
4. Stadium koma
Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam. Kadang antara kesadaran timbul
serangan baru dan akhirnya penderita teteap dalam keadaan koma (Muchtar Rustam, 1998: 275).
KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATA
N
A. PENGKAJIAN
PRIMER