Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan
ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor
tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.
Sebab pre eklamasi belum diketahui :
A. Vasospasmus menyebabkan :
1. Hypertensi
2. Pada otak (sakit kepala, kejang)
3. Pada placenta (solution placentae, kematian janin)
4. Pada ginjal (oliguri, insuffisiensi)
5. Pada hati (icterus)
6. Pada retina (amourose)
B. Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklamsia yaitu
7. Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan molahidatidosa
Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan
2. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus
3. Timbulnya hipertensi, edema, protein uria, kejang dan koma.
lanjutan
Pre-eklampsia Berat
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan
darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih. Tanda dan gejala pre-eklampsia berat :
1.Tekanan darah sistolik ? 160 mmHg
2.Tekanan darah diastolik ? 110 mmHg
3.Peningkatan kadar enzim hati dan atau ikterus (kuning)
4.Trombosit < 100.000/mm3
5.Oliguria (jumlah air seni < 400 ml / 24 jam) 6. Proteinuria (protein dalam air seni > 3 g / L)
6.Nyeri ulu hati
7.Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat
8.Perdarahan di retina (bagian mata)
9.Edema (penimbunan cairan) pada paru
10.Koma
Lanjutan
Tanda Eklampsia
Seluruh kejang eklamsia didahului dengan pre eklamsia. Eklamsi digolongkan menjadi kasus
antepartum, intrapartum dan post partum, adapun tanda dan gejalanya sebagai berikut:
a.Eklamsia ringan
• Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg
• Keluarnya protein melalui urine (proteinuria) dengan hasil lab proteinuria kuantitatif
(esbach) >=300mg/24 jam
• Kenaikan berat badan lebih dari 1 kg seminggu
• Bengkak kedua kaki, lengan dan kelopak mata
b.Eklamsi berat
• Tekanan darah 160/110 mmHg
• Proteinuria kuantitatif > = 2 gr/24 jam
• terdapat protein di dalam urine dalam jumlah yang signifikan
• Trombosit kurang dari 100.000/mm3
Lanjutan
F.Komplikasi Pre-Eklampsia dan Eklampsia
Pre-Eklampsia
• Komplikasi yang terjadi pada preeklamsia yaitu antara lain (Mitayani, 2009):
• a. Pada ibu
• Eklamsia
• Solusio plasenta
• Perdarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah
• HELLP syndrome (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet count)
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian.
• b. Pada janin
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
Eklamsia
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama ialah melahirkan bayi hidup dari
ibu yang menderita eklampsia.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada preeklampsia berat dan eklampsia :
a.Solutio Plasenta
b.Hipofibrinogemia
c.Hemolisis
d.Perdarahan Otak
e.Kelainan Mata
f.Edema Paru
g.Nekrosis Hati
h.Sindrome Help
i.Kelainan Ginjal
j.Komplikasi lain ; Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang preumania,
aspirasi, dan DIC (Disseminated Intravascular Coogulation), Prematuritas dan dismaturitas dan kematian
janin intro uteri.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pre eklampsia
Pencegahan
Pemeriksaan antenatal teratur dan bermutu serta teliti, mengenal tanda-tanda sedini
mungkin(pre elkampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit
tidak menjadi lebih berat. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre
eklampsia kalau ada faktor-faktor peredisposisi.Berikan penerangan tentang manfaat
istirahat dan tidur, ketenangan, dan pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak,
karbohidrat, tinggi protein dan menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
• Penanganan
• Tujuan utama penanganan adalah:
• a.Untuk mencegah terjadinya PE dan E
• b.Hendaknya janin lahir hidup
• c.Trauma pada janin seminimal mungkin
Lanjutan
Penatalaksanaan Pre-eklamsi ringan: :
1.Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan preeklampsia
2.Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat
terus (batas aman 140-150/90-100 mmHg
3.Pemberian luminal 1 sampai 2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur
4.Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg / hari
5.Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat anti hipertensi: metildopa 3 x 125 mg/hari
(maksimal 1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5 –10 mg / hari, atau nifedipin retard 2-3 x 20 mg / hari atau pindolol 1-3 x 5
mg / hari 9 maks. 30 mg / hari
6.Diet rendah garam dan diuretika tidak perlu
7.Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa setiap 1 minggu.
8.Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi 1
kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan preeklampsia berat.
9.Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai preeklampsia berat.
10.Jika ada perbaikan lanjutkan rawat jalan.
11.Pengakhiran kehamilan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat,
gawat janin, solusio plasenta, eklampsia atau indikasi terminasi kehamilan lainnya.
12.Persalinan dalam preeklampsia ringan dapat dilakukan spontan atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala
II.
Lanjutan
Penatalaksanaan Pre-eklamsi berat :
Per-eklamsi berat kehamilan kurang 37 minggu:
1.Janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru, dengan
pemeriksaan shake dan rasio L/S maka penanganannya adalah sebagai berikut:
a.Berkan suntikan sulfat magnesium dosis 8gr IM, kemudian disusul dengan injeksi
tambahan 4 gr Im setiap 4 jam( selama tidak ada kontra dindikasi)
b.Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesium dapat
diteruskan lagi selama 24 jam sampai dicapai kriteria pre-eklamsia ringan (kecuali
jika ada kontraindikasi)
c.Selanjutnya wanita dirawat diperiksa dan janin monitor, penimbangan berat
badan seperti pre-eklamsi ringan sambil mengawasi timbul lagi gejala.
d.Jika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan:
induksi partus atau cara tindakan lain, melihat keadaan.
Diagnosa
Diagnosa Keperawatan Prioritas yang Mungkin Muncul :
1.Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan
fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )
2.Resiko tinggi terjadinya fetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
3.Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus
dan pembukaan jalan lahir.
4.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan Ketidakmampuan dalam memasukkan/mencerna makanan
karena faktor biologi.
5.Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak
efektif terhadap proses persalinan.