PENDAHULUAN
Para remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun dan beranjak
dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka
beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi
ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum
didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua
Peristiwa terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datang haid yang
pertama kali, biasanya umur 10-16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang
melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita. Sikap semacam itu hingga kini masih
keadaan gizi yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris, rata-rata
haid pertama datang pada usia 13 tahun. Dibandingkan dengan keadaan di abad yang
lalu, dimana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya
anak-anak remaja putri yang dari orang tua yang lebih berada, mengalami menarche
2
lebih cepat daripada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi rata-
rata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di daerah
tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja daerah dingin tidak terbukti.
Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat sosial ekonomi daripada
Haid pertama bisa menjadi saat yang menyusahkan bagi anak perempuan,
seringkali dibarengi perasaan yang campur aduk, takut dan cemas serta
membingungkan hal ini umumnya disebabkan karena kurang atau salahnya informasi
mengenai haid. Bagi anak perempuan yang telah dipersiapkan, biasanya tidak
bingung lagi menghadapi haid pertamanya. Umumnya orang takut melihat darah,
mengaitkan haid dengan penyakit atau luka bahkan memandangnya sebagai sesuatu
mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu
apa yang harus dilakukannya. Dari survei tersebut, mereka yang tidak pernah tahu
masalah haid, para wanita itu mengatakan hal ini merupakan pengalaman yang sangat
buruk dan haid pertama membuat panik, trumatis, malu, dan takut (www.dwp.or.id,
2006)
persepsi, dan kepercayaan tentang suatu hal yang dipercaya oleh masyarakat karena
dianggap benar, padahal belum tentu benar. Pandangan yang sering muncul dan
3
yang kurang tepat atau kurang lengkap, penyampaian informasi terlalu berlebihan
Salah satu mitos yang sering terdengar diantaranya adalah bahwa remaja yang sedang
mens dianggap kotor dan sakit. Sebenarnya, menstrusi tidak membuat remaja
perempuan menjadi kotor dan sakit. Namun memang benar jika sedang haid remaja
reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Pada saat menstruasi,
pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu
kebersihan daerah genitalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan
dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Salah satu keluhan yang
dirasakan pada saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida
Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah hal yang banyak dibicarakan dalam
masyarakat. Biasanya hal ini diajarkan oleh orangtua kita sejak kita masih kecil.
Tetapi, karena orangtua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah
menyangkut hal yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ seksual jarang
Dari hasil pra survei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung
bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi seperti berapa kali harus
mengganti pembalut dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang
Natar Lampung Selatan tahun 2005 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Jumlah penduduk dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan
Tahun 2005.
Jenis Kelamin
No Umur Jumlah
L P
1 0-4 tahun 134 294 428
2 5-9 tahun 196 256 452
3 10-14 tahun 115 123 238
4 15-19 tahun 101 156 257
5 20-24 tahun 391 487 878
6 25-29 tahun 192 286 478
7 30-34 tahun 387 389 776
8 35-39 tahun 265 269 534
9 40-44 tahun 292 295 587
10 45-49 tahun 288 301 589
11 50-54 tahun 197 199 396
12 55-59 tahun 129 131 260
13 >60 tahun 116 383 499
Sumber: Register Pendataan Keluarga (RPK) dusun Serbajadi 2005
5
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada
yaitu:
1.1.2 Salah satu keluhan yang dirasakan saat menstruasi adalah rasa gatal yang
disebabkan oleh jamur kandida yang timbul akibat kurangnya kebersihan alat
1.1.3 Dari hasil prasurvei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung
harus mengganti pembalut dan tampon dalam sehari serta bagaimana cara
Rumusan Masalah
masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan
remaja putri usia 10-19 tahun tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di
alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung
Tujuan Penelitian
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
Manfaat Penelitian
pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah, serta sebagai masukan pengetahuan
tahun 2006
BAB III
Dalam penelitian ini yang dijadikan kerangka teori adalah teori perilaku
(enabling factor) terwujud dalam lingkungan fisik tersedia atau tidaknya fasilitas atau
sarana kesehatan. Faktor pendorong (re-enforcing factor) yang terwujud dalam sikap
Untuk lebih jelas di bawah ini digambarkan bagan kerangka teori sebagai
berikut:
Faktor predisposisi:
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Faktor pendukung:
Perilaku kesehatan Lingkungan fisik
Fasilitas kesehatan
Sarana kesehatan
Faktor pendorong:
Sikap petugas kesehatan
Perilaku petugas kesehatan
Kerangka Konsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2002).
Agar konsep dapat diamati dan diukur, maka konsep dijabarkan ke dalam
variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu pengetahuan
Tingkat pendidikan
Cara
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. -Remaja putri Wanita dengan usia
10-19 tahun
BAB III
KERANGKA BAB IV
12
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002: 138). Teknik
penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan presentase, yang mana data
dikualifikasikan kembali.
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
tahun 2006.
13
4.1.1 Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002: 79).
Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah remaja putri usia 10-19 tahun di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung
4.1.2 Sampel
sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi.
Apabila subjek penelitian kurang dari seratus, lebih baik sampel diambil semua
besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
Dari pendapat di atas maka besar sampel yang menjadi subjek dalam penelitian
25
adalah sebesar 25% dari jumlah populasi yang ada yaitu x 279 69 orang .
100
Instrumen Penelitian
untuk mengumpulkan data. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2002: 48)
bahwa yang dimaksud dengan instrumen adalah Alat-alat yang digunakan untuk
observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan penataan data dan lain-lain.
Cara ukur yang digunakan adalah angket yang berisi kuesioner, terdiri dari 15
benar mendapat nilai 1, jika salah mendapat nilai 0 dan jika jawaban benar semua
Pengolahan Data
Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dan
teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk
tabel-tabel.
Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi dari sub variabel yang diteliti
sehingga dapat diketahui gambaran dari setiap sub variabel. Untuk menghitung
f
P x100%
N
Keterangan :
P : Persentase
f : frekuensi
N : Jumlah subjek
sebagai berikut :
16
1. 76-100%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori
baik.
2. 56-75%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori
cukup.
3. 40-55%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk kategori
kurang baik
4. Kurang dari 40%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk
BAB V
HASIL PENELITIAN
dengan luas wilayah 500 ha. Adapun batas-batas wilayah dusun Serbajadi adalah
sebagai berikut:
5.1.1.2 Orbitasi
Jarak dusun Serbajadi ke ibu kota Kecamatan adalah 4 km, jarak ke Ibukota
Kabupaten lebih kurang 80 km, dan ke ibukota Propinsi lebih kurang 15 km.
adalah 2.697 jiwa yang terdiri dari 1.281 laki-laki dan 1.416 perempuan dengan 803
KK.
Selatan meliputi 4 orang dukun terlatih dan 2 orang bidan. Sedangkan prasarana
yang ada yaitu 3 unit gedung Posyandu dan 1 unit motor dinas.
data mengenai tingkat pendidikan remaja putri di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi tingkat pendidikan remaja putri di dusun Serbajadi
Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006
18
Persentase
No Pendidikan Jumlah
(%)
1 SD 0 0,00
2 SMP 15 21,74
3 SMA/sederajat 50 72,46
4 Perguruan Tinggi 4 5,80
Jumlah 69 100,00
orang (72,46%), sedangkan untuk perguruan tinggi ada 4 orang (5,80%). Hal ini
Atas (SMA).
responden yang berjumlah 69 remaja putri dengan usia 10-19 tahun, maka didapatkan
kemudian dikumpulkan dan diolah, sehingga didapat data yang disajikan dalam
pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan
alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
Lampung Selatan tahun 2006
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang
berjumlah 69 orang, yang memiliki pengetahuan baik tentang kebersihan alat kelamin
(43,48%), kurang sebanyak 2 orang (2,90%), dan yang berpengetahuan kurang sekali
1 orang (1,45%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
pengetahuan dalam kategori baik tentang kebersihan alat kelamin pada saat
menstruasi (tabel skor terdapat pada lampiran 3). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
30 (43,48%)
2 (2,90%)
36 (52,17%)
1 (1,45%)
Baik Cukup Kurang Kurang sekali
Gambar 5.1 Diagram distribusi frekuensi gambaran tingkat pengetahuan remaja putri
tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi
Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006.
BAB VI
PEMBAHASAN
merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
Menurut John Dewey (2000) pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh
kemampuan untuk kebiasaan berfikir sebagai suatu kegiatan yang intelligent atau
Natar Lampung Selatan tahun 2006 didapatkan bahwa dari 69 responden, tidak ada
(SMA) 50 orang (72,46%), sedangkan untuk perguruan tinggi ada 4 orang (5,80%).
sangat berperan dalam mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi mengenai
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi, karena usia Sekolah Menengah Atas
(SMA) merupakan usia dimana remaja tersebut sebagian besar sudah pernah
sekolah menengah atas sudah memiliki pengalaman tentang menstruasi. Hal ini
biasanya ditandai dengan tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak
lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan
laki-laki memasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya
tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-
berketurunan. Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering
dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada
pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif
formal maupun informal juga akan diperkaya dengan pengalaman. Berdasarkan atas
1) Orang tahu apa yang diketahui; Jenis orang ini dalam hal suatu penguasaan
2) Orang tahu apa yang tidak diketahui; Ciri utamanya adalah ingin belajar tentang
sesuatu, tidak pernah membuat gaduh dalam pembicaraan, bersifat mau menerima
3) Orang tidak tahu apa yang diketahui; Ciri orang tersebut yaitu ketika di dalam
diskusi tidak berani memutuskan, tidak yakin dengan apa yang diketahui, selalu
23
4) Orang tidak tahu apa yang tidak diketahui. Orang tersebut pura-pura tahu sekedar
untuk menutupi kelemahan dirinya, lebih mengedepankan emosi dan rasio, lebih
non argumentatif.
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi juga berbeda-beda. Menstruasi atau haid
mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari alat
kelamin yang berasal dari dinding rahim wanita. Pada saat menstruasi, pembuluh
darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi yang menimbulkan rasa gatal
disekitar alat kelamin. Oleh karena itu kebersihan alat reproduksi remaja harus lebih
menstruasi harus mengganti pembalut secara teratur 4-5 kali sehari atau setelah buang
air kecil dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Pembalut sebaiknya
yang berbahan lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang
membuat alergi (misalnya parfum atau gel), dan merekat dengan baik pada pakaian
dalam.
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
Lampung Selatan tahun 2006 menunjukkan bahwa dari 69 responden, yang memiliki
pengetahuan dalam kategori baik tentang kebersihan alat kelamin pada saat
24
(2,90%), dan yang berpengetahuan kurang sekali sebanyak 1 orang (1,45%). Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor predisposisi, karena faktor yang
meliputi sikap dan kepercayaan responden ini merupakan suatu hal yang sangat
menentukan dalam memilih sesuatu yang dianggap paling baik. Selain itu, faktor
pendukung seperti lingkungan fisik, fasilitas kesehatan dan sarana kesehatan juga
sangat berperan dalam memberikan masukan. Sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau sebagai faktor pendorong juga memiliki peran yang sangat penting dalam
masalah kesehatan.
pendidikan baik formal maupun informal juga akan diperkaya dengan pengalaman.
Dengan demikian jelaslah bahwa sebagian besar remaja putri di dusun Serbajadi telah
merupakan salah satu tanda bagi seorang wanita yang telah memasuki usia remaja
(haid) merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, serta sesuai
2. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada
7.2 Saran
Bagi remaja putri khususnya yang baru pertama kali menstruasi sebaiknya jika
konsultasi dengan instansi kesehatan yang ada atau bertanya kepada yang lebih
Bagi masyarakat khusus orang yang memiliki remaja putri harus lebih banyak
kesehatan khususnya tentang kesehatan pada saat menstruasi, namun tuntutan zaman
kesehatan harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu diharapkan pihak institusi untuk
perkembangan kesehatan.
hendaknya peneliti tidak berhenti dalam menuntut ilmu sehingga dapat menambah
Lampiran