Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa dan berangsurangsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Bangsa primitif memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa dan mampu mengadakan reproduksi (Mighwar, 2006, hlm. 55). Kelompok usia remaja menurut definisi WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur 10-19 tahun yang tersebut sebagai adolesen. Sekitar 900 juta berada di Negara sedang berkembang. Data demografi di Amerika Serikat (1990) menunjukan jumlah remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi. Di Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, sepertiganya adalah remaja umur 10-19 tahun. Di Indonesia menurut biro statistik adalah sekitar 22%, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49% remaja perempuan (Soetjiningsih, 2004, hlm. 1). Kota Medan sebagai Propinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di luar pulau Jawa. Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik tahun 2007 penduduk Kota Medan sejumlah 2.083.156 jiwa, yang terdiri atas 1.029.786 lakilaki dan 1.053.374 perempuan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2007, didapatkan golongan umur 10-14 tahun pada laki-laki sebanyak 713,6 jiwa dan perempuan sebanyak 695,5 jiwa. Golongan umur 15-19 tahun sebanyak 706,6 jiwa dan

Universitas Sumatera Utara

perempuan sebanyak 682,6 jiwa (BPS Propsu, 2007, Badan Statistik Provinsi Sumatera Utara, http://sumut.bps.go.id/indexh.php?kdx=tstasek&kd=221, diperoleh 17 Desember 2009). Peristiwa terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datangnya haid yang pertama kali, biasanya pada umur 1016 tahun. Saat haid yang pertama datang dinamakan menarche. Di daerah, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugastugas sebagai seorang wanita, Sikap semacam itu hingga kini masih dipertahankan di beberapa daerah. Oleh sebabsebab tertentu yang dikaitkan dengan keadaan gizi yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris ratarata haid pertama datang pada usia 13 tahun, dibandingkan dengan keadaan di abad yang lalu, di mana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya anakanak gadis dari orang tua yang berada mengalami menarche lebih cepat dari pada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi ratarata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di daerah tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja di daerah dingin tidak terbukti. Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat sosial ekonomi dari pada iklim tempat tinggal (Jones, 2005, hlm. 26). Pada saat haid, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi, karena itu kebersihan vagina harus dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal, dan rasa perih, biasanya diakibatkan oleh salah satu organisme berikut: Candida albican, Trichomonas vaginalis, dan Gardnerella vaginalis. Sekitar 25% dari kasus yang ada disebabkan oleh Candida albican, Trichomonas vaginalis, dan sisanya oleh G. Vaginalis (Baradero, 2007, hlm 2).

Universitas Sumatera Utara

Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih atau menggunakan sabun yang lembut. Yang terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. Dan untuk menampung darah menstruasi, pembalut perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina (Kissanti, 2008, hlm 22). Organ reproduksi memang kurang diperhatikan sebab di dalam budaya kita, orang merasa kurang nyaman membicarakan masalah seksual. Padahal, organ tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dan kebersihannya. Penelitian yang dilakukan di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi dari 69 responden yang memiliki kategori baik 36 orang (52,17%), cukup sebanyak 30 orang (43,48%) dan kurang sebanyak 3 orang (4,35%), (http://Stasiunbidan.Blogspot.com./2009/04/KTI. Gambaran Pengetahuan

Remaja Putri_23html). Hasil penelitian yang dilakukan Daiyah di SMU Negeri 2 Medan tahun 2004 tentang perawatan organ reproduksi bagian luar dari 58 responden yang memiliki kategori baik 15 orang (25,86%), cukup 39 orang (67,24%) dan kategori kurang 4 orang (6,8%). Berdasarkan survei awal, yang dilakukan peneliti di SMA AL-Washliyah 3 Medan pada tanggal 2 Desember 2009 diperoleh data dari 10 remaja yang sudah mendapatkan haid,7 remaja tidak tahu tentang cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi. Alasannya mereka tidak pernah mendengar cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi dengan benar, dan 3 orang remaja mengatakan kebersihan alat kelamin pada

Universitas Sumatera Utara

saat menstruasi yang utama adalah mengganti pembalut lebih dari 2x sehari pada saat menstruasi.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis merumuskan masalah tentang pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA AL-Washliyah 3 Medan tahun 2010.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat

kelamin pada saat menstruasi di SMA AL- Washliyah 3 Medan tahun 2010. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasikan karakteristik responden b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan responden

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan di D-IV Bidan Pendidik USU dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Tempat Penelitian Sebagai bahan kepustakaan untuk memberikan informasi tentang menstruasi khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi kepada remaja putri. 3. Bagi Penulis Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat, juga berguna untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat nantinya. 4. Bagi peneliti lanjutan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai