Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI

TERHADAP KEBERSIHAN ALAT GENETALIA SAAT


MENSTRUASI DI PONDOK PESANTREN KHULUD AS
SUNNAH EL KHOLIL KAB.WONOSOBO

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

EVA IRMA YANTI

2020270046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA
TENGAH DI WONOSOBO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan masa transisi manusia yang mencakup tiga aspek,


yaitu biologis, psikologis, dan social ekonomi, batasan usia 10 -20 tahun.
Remaja adalah individu yang mulai berkembangketika ia mulai menunjukan
ciri – ciri seksual sekunder sampai kematangan seksual, yang dialami
individu itu sendiri. Perkembangan psikologis dari anak hingga dewasa dan
individu mengalami masa transisi dari ketergantungan sosial ekonomi
sepenuhnya hingga menjadi lebih mandiri. (Ramdhiani, 2023)

Masa peralihan seringkali individu dihadapkan pada situasi yang


membingungkan, di satu sisi ia masih anak – anak, di sisi lain ia harus
bersikap seperti manusia dewasa. Hal ini bisa menyebabkan konflik antar
remaja yang seringkali berujung pada berbagai perilakuyang aneh, dan
janggal jika dibiarkan akan menimbulkan kenakalan remaja yang salah
satunya adalah risiko melakukan perilaku seksual. Adapun perubahan fisik
yang ditandai pada masa remaja ditandai dengan terjadinya menstruasi atau
menarche, pinggul melebar, payudara membesar, tumnuh rambut ketiak, dan
sekitar kemaluan. (Desvi,2019)

Selain itu, remaja adalah suatu periode penting dalam kehidupan


manusia. Karena peralihan masa remaja mereka belum mencapai status
dewasa dan tidak lagi berstatus anak – anak. Selama tahap perkembangan
remaja, terdapat fase transisi yang dapat mempengaruhi tahap perkembangan
selanjutnya. Fase ini, yang di kenal sebagai “masa transisi” yang dapat
menyebabkan krisis yang ditandai dengan kecenderungan munculnya
perilaku menyimpang karena remaja belum dapat mrngontrol emosi mereka
terhadap perubahan yang mereka alami. (Annisa Tri Utami, 2020)
Menstruasi merupakan titik awal proses perkembangan biologis
remaja putri yang memerlukan perawatan dan perhatian lebih agar remaja
terhindar dari berbagai masalah kesehatan reproduksi. Darah haid merupakan
tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembangbiak sehingga
menyebabkan keputihan.bila seseorang lalai dalam menjaga kebersihan alat
genetalia, terutama pada saat menstruasi dapat menyebabkan berkembangnya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Kelalaian ini juga bisa menimbulkan
bau, infeksi, juga keputihan yang didak wajar. (Yulian, 2019)

Kebersihan alat genetalia sangat penting dan perlu diperhatikan


terutama pada saat menstruasi karena kebersihan genetalia akan
mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Alat genetalia sangat rentan
terhadap infeksi pada saat menstruasi karena kuman mudah masuk dan
menyebabkan penyakit reproduksi. Penyebab utama terjadinya infeksi sistem
reproduksi adalah : imunitas rendah (10%), perilaku tidak higienis saat
menstruasi (30%), dan penggunaan pembalut saat menstruasi yang tidak
sehat (30%). Hygiene mestruasi dipengaruhi oleh tingkat pegerahuan tentang
kesehatanb reproduksi. (Handayani, 2018)

Pengetahuan tentang kebersihan alat genetalia sangat penting karena


pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pribadi. Masyarakat
yang memiliki pengetahuan tentang kebersihan diri akan selalu menjaga
kebersihan diri untuk mencegah penyakit. Kurangnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi akan menyebabkan perempuan tidak memiliki perilaku
higienis pada saat menstruasi dan buruknya kebersihan diri pada remaja putri
dapat mengakibatkan gangguan reproduksi. Hasil penelitian pengetahuan
tentang kebersihan alat genetalia saat menstruasi dari 54 responden yang
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 48 orang (88,9%). Sedangkan hasil
penelitian lainnya menunjukkan bahwa terdapat responden yang memiliki
pwengetahuan kurang tentang kebersihan alat genetalia saat mestruasi
sebanyak 55 respondn (53,9%). (Dwi Susanti1, 2020)
Berdasarkan data survei kesehatan jiwa remaja nasional Indonesia
tahun 2022, sebanyak 34,9% (15,5 juta) remaja mengalami gangguan
kesehatan jiwa, namun hanya 2,6% dari 100 orang yang mengalami akses
terhadap layanan konsultasi. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi membuat remaja semakin rentan terhadap penyakit menular
seksual (pms), hiv, kekerasan seksual dan kehamilan remaja yang tidak
diinginkan. Pasal 50 undang – undang nomor 17 tahun 2023 tentang
kesehatan mengatur bahwa kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa
merupakan salah satu bentuk upaya menjaga kesehatan reproduksi remaja.
(Sinombor, 2023)

Sebuah penelitian yang dilakukan Andi Tenri Angka (2019) di SMP


Negeri 27 Makassar tentang hubungan dan sikap remaja putri dengan
kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi menjelaskan bahwa dari
47 responden terdapat sebanyak 33 (70,2%) responden yang tahu baik dan
14 (29,8%) yang tidak tahu tentang kebersihan organ reproduksi. Dan juga
dijelaskkan bahwa dari 47 responden terdapat 28 (59,6%) dengan sikap baik
dan 19 (40,4%) dengan sikap kurang baik dalam menjaga organ
reproduksinya pada saat mesntruasi di SMP Negeri 27 Makassar.

Tindakan menjaga kebersihan alat genetalia langkah yang dapat


dilakukan yaitu : hygiene genetalia dilakukan agar menjaga vagina tetap
kering dan tidak lembab karena pH vagina sangat sensitif, belajar mencuci
tangan sebelum dan sesudah menyentuh alat genetalia, mandi secara teratur,
membilas alat genetalia dari depan ke belakang, hindari penggunaan
perlengkapan mandi bersama,mengenakan celana dalam yang menyerap
keringat dan bersih, dan mencukur ramnut kemaluan 40 hari sekali, jangan
terlalu sering menggunakan sabun pembersih karena dapat merusak pH
vagina. (Lilik Hanifah et all, 2021)

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di pondok pesantren khulud


as sunnah el kholil kab. Wonosobo pada bulan oktober 2023, diantara 31
melakukan perawatan hygiene genetalia saat menstruasi seperti selalu
membersihkan alat genetalia menggunakan air bersih langsung dari
kran,mengganti pembalut beberapa jam sekali atau setelah BAK dan BAB,
menggunakan celana dalam yang menyerap keringat sedangkan beberapa
mahasiswi lainnya kurang memperhatikan kebersihan alat genetalia saat
menstruasi seperti hanya mengganti pembalut 1 kali sehari dan menggunakan
celana dalam yang bahannya kurang menyerap keringat

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk m engetahui


hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat
kelamin saat menstruasi di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil
kab.wonosobo

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah diuraikan di atas maka
permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah masih terdapat mahasiswi yang
kurang menjaga alat genetalianya saat menstruasi. Dan apakah ada hubungan
pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap alat genetalia saat menstruasi
di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil kab.wonosobo.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap


alat genetalia saat menstruasi di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil
kab.wonosobo.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi terhadap kebersihan alat
genetalia saat menstruasi.
b. Untuk mengetahui sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat
genetalia saat menstruasi.
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi
terhadap kebersihan alat genetalia saat menstruasi.
d. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi
terhadap kebersihan alat genetalia saat menstruasi.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
informasi bagi mahasiswi dalam menjaga kebersihan alat genetalia saat
menstruasi. Dan sebagai sumber bahan bacaan terkait kebersihan alat
genetalia saat menstruasi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
dijadikan data awal untuk penelitian serupa terkait pengetahuan dan sikap
mahasiswi dalam menjaga kesehatan fisik dan alat genetalianya.

2. Manfaat praktis
a. Bagi responden
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keterkaitan
pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat
genetalia saat menstruasi
b. Bagi pondok pesantren
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pondok pesantren khulud as sunnah dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswi dalam kebersihan alat genetalia, serta dapat
ikut serta dalam mempromosikan kesehatan reproduksi pada remaja.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian

Nama penulis, Judul Tujuan Hasil Indikator


Tahun Pengukuran

Ni Kadek Ayu Hubungan tingkat Untuk mengetahui Hasil penelitian ini Kuisioner untuk
Krisma Dewi, pengetahuan hubungan antara menunjukan menilai tingkat
2022 personal hygiene tingkat mayoritas remaja pengetahuan
dengan perilaku pengetahuan memiliki tingkat personal hygiene
personal hygiene personal pengetahuan dengan
remaja hygiene dengan personal hygiene perilaku personal
saat menstruasi perilaku personal cukup (63.6%) hygiene remaja saat
hygiene sedangkan menstruasi
remaja saat perilaku personal
menstruasi hygiene remaja pada
saat menstruasi
dalam kategori
cukup (92.6%).
Yuliana, Hubungan antara Untuk mengetahui Pengetahuan tentangAnalisis data
Alexander. pengetahuan dengan Hubungan antara perawatan alat menggunakan
2019 sikap dalam pengetahuan dengan kelamin (kebersihan analisis univariat
melakukan sikap dalam vulva) yaitu untuk menguji
perawatan alat melakukan mayoritas dari pengetahuan
kelamin (vulva perawatan alat responden yaitu 61 dan sikap
hygiene) saat
menstruasi pada kelamin responden (63,6%) responden
remaja (vulva hygiene) saat mempunyai
putri kelas xi menstruasi pada pengetahuan
remaja putri kelas xi lengkap..
Ditemukan bahwa
57
responden (59,4%)
mempunyai sikap
baik terhadap
pemeliharaan alat
genetalia (vulva
higiene) saat
menstruasi.
Desvi Dwi Hubungan Mengetahui Hasil penelitian Instrumen penelitian
Permata, pengetahuan hubungan menunjukkan terdiri dari kuesione
2019 dan sikap dengan pengetahuan dan bahwa ada tentang perilaku
perilaku vulva sikap hubungan antara personal hygiene
hygiene dengan perilaku pengetahuan (p saat menstruasi.
saat menstruasi vulva hygiene saat value = 0,006) dan Kuesioner ini telah
pada remaja puteri menstruasi pada sikap diuji validitas dan
remaja (p value = 0,001) reliabilitas
putrid remaja putri dengan nilai sig
dengan perilaku
vulva hygiene saat
menstruasi di SMP
Negeri 1 Pulau
Beringin Kabupaten
Ogan Komering
Ulu Selatan
Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2019.
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Tri Utami, E. (2020). FENOMENA REMAJA DALAM MASA TRANSISI.


11.
DEWI, N. K. (2022). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL
HYGIENE DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA SAAT
MENSTRUASI DI SMP NEGERI 1 KINTAMANI . 109.

Dwi Susanti1, A. L. (2020). HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI


DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI. 7.

Handayani, S. (2018). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL


HYGIENE DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI DI PONPES AL_GHIFARI GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA. 12.

Lilik Hanifah Et All. (2021). PERILAKU PERAWATAN GENETALIA EKSTERNA


TERHADAP. Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 12 No 2. Juli 2021 , 8.

Ramdhiani, S. (2023). Pengaruh Butterfly Hug Terhadap Penurunan Tingkat


Stres Pada Remaja Di SMK Al-Mafatih Jakarta. Diss. Universitas Nasional,

Sinombor, S. H. (2023). Topik Kesehatan Reproduksi Masih Tabu Dibicarakan


Remaja .

Tantry Wanty Sitompul¹, R. M. (2019). Orientasi Masa Depan Dan Religiusitas


Pada Mahasiswa Teknik Informatika . Philanthrophy Journal Of Psychology , 8.

Yulian, A. (2019). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP


DALAM MELAKUKAN Perawatan Alat Kelamin (VULVA HYGIENE) SAAT
MENSTRUASI PADAREMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA NEGERI 09
PONTIANAK TAHUN 2019. Jurnal Kebidanan , 10.

Anda mungkin juga menyukai