Anda di halaman 1dari 25

Hubungan tingkat

pengetahuan dan
prilaku remaja dengan
personal hygine saat
menstruasi

Your subtitle goes here.


Kelompok 2

01 02 03
BERLIANA PUTRI FERA NOVITA LIZDA PUTRI
2020206203043 2020206203050 NUGRAHA
2020206203060

04 05 06
MUHAMMAD PUTRI AYU RARAS TRI
YUSUF PRIHARTINI PRISWANTI
2020206203062 2020206203066 2020206203067
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Remaja menurut WHO adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,
menurut PERMENKES RI nomor 25 tahun 2014 remaja adalah penduduk
dalam rentang usia10-18 tahun dan menurut BKKBN rentang usia remaja
adalah 10-24 tahun (1) Remaja akan mengalami pertumbuhan fisik tidak
hanya tumbuh dari segi ukuran tetapi juga mengalami kemajuan secara
fungsional, terutama organ seksual, hal ini ditandai dengan datangnya
menstruasi pada wanita dan pria mengalami mimpi basah. (2) yang ditandai
dengan perubahan fisik dan psikologis.(3) Perubahan tubuh remaja putri
ditandai dengan menstruasi. Menstruasi adalah pendarahan bulanan yang
teratur yang menandakan fungsi organ reproduksi yang matang, yang terjadi
secara alami pada wanita..(4) (Susanti & Lutfiyati, 2020)
Menstruasi merupakan normal dan teratur setiap bulan. Saat menstruasi,
hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebersihan diri,
terutama mengenai alat kelamin, karena dapat menyebabkan masalah
ginekologi jika tidak dirawat atau dibersihkan dengan baik. Personal
hygiene saat menstruasi memegang peranan penting dalam status
perilaku kesehatan seseorang, termasuk pencegahan gangguan
reproduksi..(5) (Adyani et al., 2023).
Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017perilaku remaja putri dalam
menjaga hygiene pada saat menstruasi masih buruk, yaitu
63,9%,Penyebabnya karena kurang pengetahuan dan informasi tentang
personal hygiene pada saat menstruasi. (Indrayani & Andriyani, 2022).
Remaja putri merupakan kelompok rawan terjangkit infeksi
saluran reproduksi, salah satunya disebabkan pola perilaku belum
mendukung dalam perawatan diri saat menstruasi yang
menyebabkan meningkatnya angka keputihan patologis. (Solehati et
al., 2017)
Personal hygiene saat menstruasi merupakan langkah awal untuk
mewujudkan kesehatan diri karena tubuh yang bersih akan
meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu penyakit, wanita
dengan perilaku personal hygiene yang rendah menganggap kebersihan
adalah masalah yang tidak penting, hal tersebut jika dibiarkan maka
akan terjadinya penyakit yang berhubungan dengan kebersihan alat
genetalia. Apabila vagina sebagai organ reproduksi terluar terinfeksi
bakteri atau mikroorganisme patogen lainnya, seiring berjalannya
waktu dan tingkat keparahan akan turut membahayakan organ
genitalia internal lainnya seperti uterus, serviks, dan lain
sebagainya. (Budiadi et al., 2023).
Kebersihan menstruasi yang buruk menyebabkan infeksi saluran
reproduksi, infeksi saluran kemih, vulva gatal dan terkait dengan
infeksi HIV, kanker serviks dan hasil kehamilan yang buruk, serta
konsekuensi sosial karena dijauhi oleh teman karena bau. ikan,
penurunan rasa percaya diri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. (6)
(Annisa & Ratnawati, 2023)
Secara fisiologis, gangguan menstruasi dapat mengindikasikan adanya
kehamilan, gangguan hormonal, gangguan peredaran darah dan status
gizi buruk pada remaja.(Febrina, 2020) Seorang wanita yang kurang
memperhatikan kebersihan saat menstruasi rentan terhadap infeksi
kelamin, alat kelamin yang lembab dapat menyebabkan tumbuhnya
jamur yang ditandai dengan gatal, infeksi dan keluarnya cairan dari
vagina.(Ruspita et al., 2022) Gaya hidup tidak sehat ini memiliki
beberapa konsekuensi Kesehatan. (Hariani, 2022) Kurangnya
kebersihan saat menstruasi menyebabkan kerentanan terhadap infeksi
saluran kencing, infeksi kelamin dan iritasi kulit.(Gultom et al., 2022)
Personal hygiene menstruasi merupakan perilaku yang berkaitan suatu tindakan
untuk memelihara kesehatan dan upaya menjaga kebersihan pada daerah
kewanitaan saat menstruasi. Perilaku tersebut mencakup bagaimana
menjaga genetalia, seperti mencuucinya dengan air bersih,menggunakan celana yang
mudah menyerap keringat,sering mengganti pembalut, pemakaian pembalut
tidak boleh lebih dari 6, di ganti 4-5 kali atau setiap sehabis mandi, buang air kecil
dan buang air besar.(Atuy et al., 2022) Kesehatan reproduksi merupakan keadaan
sehat secara fisik, mental, dan social secara utuh, pengetahuan dan pemahaman
mengenai fungsi dan struktur reproduksi akan mempengaruhi bagaimana cara
merawat, menjaga alat genetalia nya dengan benar, serta mempengaruhi remaja dalam
merawat organ reproduksi nya. \ Banyak mitos yang berkembang di lingkungan
masyarakat terkait menstruasi, seperti larangan keramas, larangan menggunting
kuku, dan memakai pembalut saat menstruasi bisa menyebabkan kemandulan.
Di lingkungan rumah, orang tua seringkali merasa tidak nyaman membicarakan
masalah seksual dengan anaknya, sehingga pendidikan mengenai organ seksual
jarang didapatkan remaja dari orang tua, termasuk tentang kebersihan genitalia saat
menstruasi, sehingga menyebabkan remaja putri kurangtahu tentang menjaga
kebersihan genitalianya dengan benar terutama saat menstruasi (Laswini, 2022)
Kementrian kesehatan mengupayakan kebersihan pada saat menstruasi dengan
memberitahukan tiga usaha kesehatan sekolah (Trias UKS). Upaya ini dilakukan
supaya remaja yang baru menarche atau mengalami mens pertama kali dapat
mengetahui serta memahami pentingnya untuk menjaga hygene saat menstruasi,
dan dampak yang akan terjadi bila tidak menjaga kebersihan pada saat menstruasi
akan rentan terjadi gangguan saluran kencing (ISK), gangguan pada saluran
reproduksi dan iritasi pada kulit terutama kulit bagian genitalia perempuan. (Hesty
& Nurfitriani, 2023) Pencegahan penyakit pada saluran reproduksi dapat diatasi
apabila wanita giat menjaga kebersihan organ reproduksinya sehingga kuman
tidak mudah masuk danmenimbulkan infeksi. (Purnama, 2021)
Penelitian yang dilakukan oleh Hubaedah terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan perilaku tentang vulva hygiene saat menstruasi dengan
kejadian pruritas vulva. Dan menurut hasil penelitian dari UNICEF Indonesia
terdapat 1 dari 6 anak Indonesia tidak masuk sekolah karena kurangnya
pengetahuan mengenai menstruasi. Oleh karena itu pengetahuan mengenai
kebersihan menstruasi sangat diperlukan oleh remaja dibuatnya literatur review
ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan personal
hygiene pada remaja. (Adyani et al., 2023) Kurangnya pengetahuan tentang
kebersihan diri dapat ditangani dengan melakukan edukasi kesehatan pada
remaja mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi saat menstruasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja mengenai
kesehatan reproduksi saat menstruasi dan mengetahui pengetahuan remaja dalam
melakukan personal hygiene saat menstruasi.(Annisa & Ratnawati, 2023)
Berdasarkan adanya fenomena yang terkait dengan masalah
Kesehatan reproduksi yang banyak dialami oleh remaja akibat
kurangnya pengetahuan tentang personal hygine saat menstruasi
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku
remaja dengan personal hygine saat menstruasi”.
Rumusan Masalah
Tingkat pengetahuan dan perilaku masuk ke dalam salah satu penyebab
faktor yang mempengaruhi personal hygine. Personal hygine akan
menyebabkan penyakit antara lain infeksi HIV, kanker serviks, dan hasil
kehamilan yang buruk serta untuk dampak sosialnya dijauhi teman-
temanya karna bau amis, percaya diri yang berkurang, menghambat
aktivitas sehari-hari. Beberapa responden di SMP siswa kelas IX
mengeluh gatal pada area genetalia. Hal ini dapat terjadi karna faktor
personal hygine dan pengetahuan yang kurang. Melihat fenomena tersebut
maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “apakah ada hubungan
tingkat pengetahuan dan prilaku remaja dengan personal hygine saat
menstruasi ?”.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku remaja dengan personal
hygine saat menstruasi

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui ( usia, menarche, tb, bb, tempat tinggal )
b. Mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan dan
perilaku remaja
c. Mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan personal hygine saat
menstruasi
d. Mengetahui personal hygine saat menstruasi
e. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku remaja dengan
personal hygine saat menstruasi
Ruang Lingkup
1. Desain/ jenis penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah
survey analitik menggunakan kuisioner dengan membuat
persetujuan terlebih dahulu dari sekolah, dan tidak semua remaja
wajib mengisi kuisioner tetapi harus ada lembar persetujuan yang
diisi oleh remaja.

2. Subjek penelitian
Siswa SMP kelas IX yang berjumlah 20 orang
3. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah dengan objek penelitian pada
siswa kelas IX. Permasalahan pada personal hygine saat menstruasi
belum dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan tingkat
pengetahuan personal hygine pada siswa meningkat.

4. Waktu dan tempat penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian
pada salah satu sekolah yang berada di pringsewu. Adapun waktu
pengambilan data selama 6 bulan yaitu febuari.
Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumentasi dan referensi bagi pihak
institusi yang bersangkutan yakni universitas Muhammadiyah pringsewu lampung
2. Praktis
a. Bagi responden
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan personal hygine pada
saat menstruasi
b. Bagi praktisi Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan pengembangan
tingkat pengetahuan bagi siswa terkait perilaku remaja dengan personal hygine
saat menstruasi
c. Tempat penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian pada salah
satu sekolah yang berada di pringsewu.
3. Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau bahan
rujukan untuk penelitian selanjutnya yang sifat nya lebih besar dan
bermanfaat bagi kepentingan keperawatan.
Daftar Pustaka
Adyani, K., Meiranny, A., & Muthahar, A. A. E. (2023). Personal Hygine Remaja Saat
Menstruasi: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(3),
404–409.

Annisa, F., & Ratnawati, R. (2023). Pengaruh Edukasi Personal Hygiene Area Genitalia Saat
Menstruasi Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja. Prosiding University
Research Colloquium, 294–299.

Atuy, G., Lumentut, G. P., & Mamuaja, P. P. (2022). HUBUNGAN PENGETAHUAN


TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT
MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMK NASIONAL MOLOMPAR.
Epidemia: Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima, 84–90.

Budiadi, H. N., Karmi, R., & Kurnia, I. S. (2023). Pengaruh Edukasi tentang Vaginal Hygiene
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri pada Saat Menstruasi. 2-TRIK: TUNAS-TUNAS
RISET KESEHATAN, 13(1), 14–17.
Febrina, R. (2020). Edukasi Menstruasi pada Remaja Putri di Pondok Pesantren
Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 2(3), 201–204.

Gultom, R. U., Manik, R. M., & Sitepu, A. B. (2022). TINGKAT PENGETAHUAN


REMAJA TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI SMP
SWASTA BAHAGIA JALAN MANGAAN I NO. 60 MABAR KECAMATAN
MEDAN DELI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2021. JOURNAL OF
HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 7(2).

Hariani, Y. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene Terhadap


Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan Abdurahman, 11(2), 35–42.

Hesty, H., & Nurfitriani, N. (2023). Edukasi Personal Hygiene Saat Menstruasi pada
Siswi SMP Negeri 25 Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 5(1), 24–30.
Indrayani, T., & Andriyani, V. (2022). Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk
Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Menstrual Hygiene pada
Siswi SMPN 2 Karawang Timur. Jurnal Peduli Masyarakat, 4(3), 533–538.

Laswini, I. W. (2022). Pengetahuan, Sikap, dan Sumber Informasi Dengan


Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri. SIMFISIS
Jurnal Kebidanan Indonesia, 2(1), 228–236.

Purnama, N. L. A. (2021). Pengetahuan Dan Tindakan Personal Hygiene


Saat Menstruasi Pada Remaja. Jurnal Keperawatan, 10(1), 61–66.

Ruspita, R., Wati, Y. S., & Fitriani, F. (2022). Hubungan Pengetahuan


Terhadap Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri.
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 12(4), 310–318.
Solehati, T., Ermiati, E., Trisyani, M., & Hermayanti, Y. (2017). Hubungan
sumber informasi dan usia remaja puteri dengan perilaku perawatan diri saat
menstruasi. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(2).

Susanti, D., & Lutfiyati, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri


Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi. Jurnal Kesehatan Samodra
Ilmu, 11(2), 166–172.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi kesehatan reproduksi remaja. Situasi


Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta selatan; 2017. 1–8 p.

Irianto K. kesehatan reproduksi. In: Putra, editor. Kesehatan reproduksi.


Bandung: alfabeta,cv; 2015. P. 123.
Pemiliana PD. Perilaku Remaja Putri Dengan Personal Hygiene Saat
Menstruasi Di Sma Etidlandia Medan Tahun 2018. Gaster. 2019;17(1):62.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:


Salemba
Medika.

Setiyaningrum, E. (2015). Pelayanan Keluarga & Kesehatan Reproduksi.


Jakarta. CV.
Trans Info Media

Rizwan AA. Practice on Personal Hygiene Maintenance during Menstruation


Cycle among School Girls in Dhaka City, Bangladesh. Int J Diabetes
Endocrinol. 2021;1–6.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai