Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA DI

NEGARA BERKEMBANG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Mentary Arisca Bella
1910104034

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA DI
NEGARA BERKEMBANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Terapan Kebidanan
Program Sarjana Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas’Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
Mentary Arisca Bella
1910104034

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA DI
NEGARA BERKEMBANG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
MENTARY ARISCA BELLA
1910104034

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan


pada Program Studi Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Oleh:
Pembimbing : CESA SEPTIANA PRATIWI, S.SiT, M.Mid
06 Oktober 2020 15:32:47
PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA DI
NEGARA BERKEMBANG1
Mentary Arisca Bella2, Cesa Septiana Pratiwi3

ABSTRAK
Masa remaja merupakan proses peralihan seseorang dari kanak-kanak menuju masa dewasa,
bukan hanya dalam arti psikologis tetapi juga dalam arti fisik. Masa pematangan fisik pada
perempuan ditandai dengan adanya menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan
mimpi basah. Menstruasi merupakan perdarahan yang keluar melalui uterus sebagai tanda bahwa
organ kandungan sudah matang. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan akan
berlangsung hingga menopause. Upaya untuk mendapatkan organ reproduksi yang sehat dapat
dimulai dari usia remaja. Ketika remaja sudah mengalami menstruasi, hal utama yang harus
diperhatikan adalah kebersihan pada saat menstruasi (menstrual hygiene). Hal ini sebagai upaya
agar remaja terhindar dari penyakit yang mengganggu organ reproduksi seperti keputihan, gatal-
gatal pada organ kewanitaan, infeksi saluran reproduksi (ISR) dan lain sebagainya. Maka hal
yang perlu disiapkan pada saat usia remaja agar mencapai organ reproduksi yang sehat adalah
pengetahuan, sikap dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku menstrual hygiene
pada remaja di Negara Berkembang. Metode penelitian ini merupakan penelitian literature
review dengan menggunakan teknik rapid review. Berdasarkan hasil rapid review pada 11 artikel
yang telah di analisis menyebutkan bahwa perilaku menstrual hygiene di negara berkembang
sudah cukup baik, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menstrual hygiene yang
baik adalah pengetahuan dan kepercayaan. Selain itu, sumber informasi yang dapat
mempengaruhi menstrual hygiene pada remaja adalah ibu, namun media massa juga dapat
mempengaruhi menstrual hygiene pada remaja. Diharapkan agar remaja dapat meningkatkan
pengetahuan dan perilaku tentang pentingnya menjaga kebersihan saat menstruasi, dan mencari
sumber informasi yang benar dan terpercaya agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai
menstrual hygiene.

Kata kunci : Perilaku Menstrual Hygiene

ABSTRACT
Adolescence is a process of transitioning a person from childhood to adulthood, not only in
psychological terms but also in physical terms. The period of physical maturation in women is
marked by the presence of menstruation, while in adolescent boys, it is characterized by wet
dreams. Menstruation is bleeding that comes out of the uterus as a sign that the uterine organs are
ripe. Menstruation usually occurs at age 11 years and will last until menopause. Efforts to get
healthy reproductive organs can be started from adolescence. When adolescents are
menstruating, the main thing to pay attention to is menstrual hygiene. It is an effort to prevent
adolescents from diseases that interfere with reproductive organs such as vaginal discharge,
itching in female organs, reproductive tract infections (ISR), and so on. Therefore, the things that
need to be prepared at adolescence in order to achieve healthy reproductive organs are
knowledge, attitudes, and behavior. This study aims to determine the behavior of menstrual
hygiene among adolescents in developing countries. This research method was a literature
review study using the rapid review technique. Based on the results of the quick review on 11
articles that have been analyzed, it is stated that menstrual hygiene behavior in developing
countries is quite good. In contrast, the factors that influence good menstrual hygiene behavior
are knowledge and trust. In addition, the source of information that can affect menstrual hygiene
in adolescents is mothers, but mass media can also affect menstrual hygiene in adolescents.
Hopefully, adolescents can improve their knowledge and behavior about the importance of
maintaining cleanliness during menstruation and seek correct and reliable sources of information
so that there are no misunderstandings about menstrual hygiene.

Keyword : Menstrual Hygiene Behavior

PENDAHULUAN dibutuhkan informasi yang sangat baik


mengenai kesehatan reproduksi agar remaja
Remaja menurut WHO (2014) memiliki pemahaman yang baik dan dapat
adalah seseorang yang memiliki retang usia mencegah ancaman penyakit reproduksi.
10 sampai 19 tahun. Masa dimana tanda Saat menstruasi wanita harus
seksual sekunder seseorang sudah menjaga kebersihan organ reproduksi
berkembang dan mencapai kematangan dengan baik terutama pada bagian vagina,
seksual, serta mengalami kematangan secara karena apabila kebersihannya tidak dijaga,
fisik, psikologis, maupun sosial. Masa maka akan menimbulkan mikroorganisme
pematangan fisik pada perempuan ditandai seperti bakteri, jamur dan virus yang
adanya menstruasi, sedangkan pada remaja berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi
laki-laki ditandai dengan mengalami mimpi organ reproduksi. Menurut penelitian
basah. Usia rata-rata wanita untuk Toronde et al (2018) angka prevalensi ISR
menstruasi pertama kali adalah kurang lebih pada remaja yang paling umum yaitu
pada usia 12 tahun (Prawirohardjo, 2011). bacterial vaginosis (41%), diikuti oleh
Pengetahuan seseorang tentang candida albicans (34%), dan
hygiene saat menstruasi juga memiliki trichomonasvaginalis (3,6%). Di Indonesia,
pengaruh bagi perilaku seseorang dalam prevalensi terjadinya infeksi saluran
menjaga dan merawat kesehatan reproduksi akibat kurangnya hygiene pada
reproduksinya. Dampak yang dapat terjadi organ genitalia masih cukup tinggi, jumlah
jika seseorang kurang memperhatikan penderita infeksi saluran reproduksi di
kebersihan organ genetalia saat menstruasi Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000
dalam waktu dekat akan mudah mengalami penduduk pertahun (Depkes RI, 2014).
demam, gatal-gatal pada kulit vagina, METODE PENELITIAN
radang pada permukaan vagina, keputihan, 1. Rancangan Penelitian
rasa panas atau sakit pada bagian bawah Penelitian ini merupakan penelitian
perut (Yuni, 2015). Dalam praktik literature review yang dimana bahwa
kebersihan saat menstruasi buruk maka akan dijelaskan literature review merupakan
berakibat buruk juga pada masa depannya, penjelasan tentang teori, temuan, dan bahan
seperti akan terjadi Infeksi Saluran penelitian lain yang diperoleh dari bahan
Reproduksi (ISR), Infeksi Saluran Kemih acuan yang akan dijadikan landasan
(ISK), dan jika keputihan ini tidak segera kegiatan penelitian untuk menyusun
membaik, virus tersebut bisa memunculkan kerangka pemikiran yang jelas dari
Kanker Serviks (Tegegne, 2014). Sehingga perumusan masalah yang ingin diteliti oleh
peneliti. Literatur review didapatkan dari pemetaan sistematis dan tinjauan
berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, cepat (Pham, 2014).
ensiklopedia, koran, majalah dan dokumen. 1) Tabel Kriteria Inklusi
Literatur review ini menggunakan Sebagian besar rapid
teknik rapid review yang merupakan suatu review memerlukan pencarian
bentuk sintesis bukti/ evidence yang dua atau lebih database, dengan
digunakan untuk mengumpulkan informasi batasan umum tanggal/ tahun,
sebagai dasar pengambilan keputusan secara bahasa dan desain studi, batas
cepat (Dobbins, 2017). geografis dapat digunakan untuk
2. Variabel penelitian meningkatkan penerapan
Variabel dalam penelitian ini hanya (Langlois et al., 2017).
menggunakan variabel tunggal yaitu Table 3.2
Perilaku Menstrual Hygiene Pada Remaja di Kriteria Inklusi
Negara Berkembang. Batasan a) Artikel/ sumber
3. Jalannya Penelitian Inklusi informasi terbit
a. Menetapkan pertanyaan penelitian tahun 2010-2020
Untuk menemukan penelitian yang b) Artikel teks
efisien, langkah pertama adalah lengkap (full text)
c) Artikel/ sumber
mengajukan pertanyaan klinis yang
informasi berbahasa
dirancang dengan baik berdasarkan Indonesia atau
framework PICO, PIO, atau PEO Inggris
(Teeside University, 2016). d) Original artikel
Pertanyaan penelitian ini ditentukan penelitian bukan
dengan menggunakan framework literature review
PEO yaitu singkatan dari Population e) Jurnal internasional
– Exposure (intervensi/ paparan) – bereputasi terindeks
Outcome (luaran/ hasil). Scopus memiliki
Tabel 3.1 peringkat Q1-Q3
Framework PEO untuk menentukan dan jurnal nasional
terakreditasi
pertanyaan
SINTA 1/ SINTA
Population Exposure Outcome
2/ SINTA 3
Remaja di Perilaku Menstrual
2) Pencarian literatur
Negara Hygiene
Berkembang Pemilihan database literature
disesuaikan dengan topik
Berdasarkan framework tersebut, pembahasan (Langlois et al.,
maka didapatkan pertanyaan 2017). Pencarian literature dalam
penelitian yaitu “Bagaimana perilaku penelitian ini berasal dari
menstrual hygiene pada remaja putri database PubMed dan Google
di Negara berkembang? Scholar.
b. Identifikasi Literatur yang relevan 3) Strategi pencarian literatur
Pencarian terdiri dari istilah- Ketersediaan waktu melakukan
istilah yang dipertimbangkan oleh rapid review akan secara
penulis untuk menggambarkan signifikan mempengaruhi sejauh
lingkup tinjauan, metodologi, mana pencarian komprehensif
penelitian, proyek, pemetaan dilakukan untuk semua bukti
literature, latihan, pemetaan bukti, yang tersedia (Dobbins, 2017).
Strategi pencarian literature 4) Melakukan perbaikan hasil
menggunakan database yang laporan literature review
dikembangkan dari pertanyaan 5) Mengumpulkan hasil laporan
penelitian (Pham, 2014). literature review
Komponen yang diidentifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam menentukan pertanyaan 1. Perilaku Menstrual Hygiene
penelitian (PICO, PECO atau PS) Perilaku adalah respon individu
dapat digunakan sebagai dasar terhadap suatu stimulasi atau suatu
untuk kata kunci dalam strategi tindakan yang dapat diamati dan
pencarian (Dobbins, 2017). mempunyai frekuensi spesifik, durasi
c. Pemilihan artikel dan bertujuan baik disadari maupun
Proses skrining digunakan tidak disadari (Notoadmodjo, 2010).
untuk menilai relevansi penelitian Perilaku higiene saat menstruasi yaitu
yang diidentifikasi dalam pencarian. mencuci daerah kewanitaan dengan air
Penelitian yang memenuhi syarat bersih yang mengalir dari arah depan ke
akan dimasukkan jika memang secara belakang, mengeringkan dengan tissue
luas menggambarkan penggunaan atau handuk pribadi, menggunakan
metodologi sesuai dengan lingkup celana yang menyerap keringat,
yang diinginkan untuk diidentifikasi mengganti celana dalam minimal 2-3x
dan mengkarakterisasi literatur atau sehari, mencukur rambut kemaluan,
bukti berdasarkan topik yang luas mengganti pembalut 3-4 hari sekali,
(Pham, 2014). membuang dan membungkus pembalut
Proses penyaringan data yaitu ditempat sampah (Kusmiran, 2014)
menggunakan PRISMA Flowchart. Pada penelitian Noor Latifah
PRISMA merupakan Preferred (2015) dengan judul jurnal Gambaran
Reporting Items for Systematics Perilaku Hygiene Menstruasi pada
reviews and Meta-Analyses (Peters, Siswi SMKN 8 Kota Bekasi bertujuan
2015). untuk menggambarkan perilaku remaja
d. Data Ekstraksi dan Mapping Tema putri dalam menjaga higiene saat
Data ekstraksi merupakan menstruasi pada siswi SMKN 8 Kota
tahap sintesis dari semua hasil bukti Bekasi. Metode pengumpulan data
relevan yang dikumpulkan. kualitatif deskriptif dilakukan dengan
Tujuannya untuk mengetahui menggunakan kuesioner. Sampel
kesimpulan yang menjawab penelitian adalah siswi kelas 1, 2, dan 3
pertanyaan dari literature (Dobbins, SMKN 8 Kota Bekasi yang diambil
2017). secara random sebanyak 240 siswi.
e. Penyusunan laporan Berdasarkan hasil penelitian, perilaku
1) Membaca, menganalisis artikel higiene menstruasi yang diperoleh yaitu
dan menentukan tema yang perilaku siswi SMKN 8 Kota Bekasi
didapatkan dalam artikel tersebut secara keseluruhan dalam higiene
2) Melakukan konsultasi dengan menstruasi dinilai sudah baik (55,8%).
pembimbing untuk hasil literature Untuk membentuk perilaku yang
review lebih baik lagi dalam higiene menstruasi
3) Melakukan seminar hasil laporan perlu didukung oleh pengetahuan yang
literature review baik mengenai higine menstruasi.
Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk secondary research atau penelitian
terbentuknya tindakan seseorang (overt yang mereview artikel. Sebanyak 81
behaviour) karena dari pengalaman dan penelitian yang diterbitkan dalam
penelitian ternyata perilaku didasarkan jurnal peer-review antara tahun
oleh pengetahuan akan lebih langgeng 2000 dan 2015 yang
daripada perilaku yang tidak didasari menggambarkan pengalaman gadis
oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2011). remaja. Hasil penelitian ini
2. Sumber Informasi yang Mempengaruhi menyebutkan bahwa remaja di
Menstrual Hygiene negara berkembang sering tidak
a. Ibu mendapat informasi tentang
Sumber informasi merupakan menarche dan tidak siap untuk
salah satu faktor penting yang juga menghadapi menarche. Informasi
mempengaruhi pengetahuan yang diperoleh bersumber dari para
seseorang. Seseorang yang terpapar ibu dan keluarga perempuan lainnya
informasi lebih banyak akan yang belum tentu lengkap
meningkatkan pengetahuannya. memberikan pengetahuan tentang
Sumber informasi yang dapat menstrual hygiene. Pengucilan dan
mempengaruhi pengetahuan rasa malu menyebabkan
seseorang, misalnya orang tua, kesalahpahaman dan praktik yang
keluarga, media massa dan internet. tidak higienis selama menstruasi.
Ibu mempunyai peran penting Sama hal nya dengan hasil
sebagai sumber informasi mengenai penelitian pada jurnal Ishita Sarkar,
kesehatan reproduksi kepada remaja dkk (2017) dengan judul
putri khususnya tentang menstruasi. Determinants of menstrual hygiene
Ibu juga harus memberikan contoh among school going adolescent girls
yang baik dan bersikap terbuka juga in a rural area of West Bengal.
selalu siap dalam menjawab semua Penelitian ini bertujuan untuk
pertanyaan yang diajukan anak mengetahui praktik kebersihan
sesuai kemampuannya (Dianawati, menstruasi dan untuk mengetahui
2010). hubungan praktik kebersihan
Hasil penelitian dalam jurnal menstruasi yang buruk dengan
Chandra and Patel (2017) dengan faktor sosiodemografi, seperti usia,
judul Mapping the knowledge and pengetahuan, pendidikan orang tua.
under-standing of menarche, Desain penelitian menggunakan
menstrual hygiene and menstrual studi cross-sectional. Sampel
health among adolescent girls in penelitian ini sebanyak 307 gadis
low- and middle-income countries. remaja sekolah dari kelompok usia
Switzerland, Swiss. Penelitian ini 12-17 tahun di daerah desa
bertujuan untuk mengetahui Benggala Barat. Hasil penelitian ini
seberapa luas pengetahuan remaja menunjukkan bahwa sebagian besar
perempuan di negara berkembang siswa mengetahui bahwa menstruasi
tentang menstruasi dan seberapa adalah proses fisiologis yang
siap mereka untuk menghadapi normal. Mayoritas responden
menarche, mengetahui sumber mengetahui bahwa sumber darah
informasi mengenai menstruasi. menstruasi berasal dari saluran
Metode Penelitian ini menggunakan kemih, dan hanya 28,3% dari
populasi penelitian yang memiliki dan sumber informasi terbanyak
pengetahuan yang benar tentang adalah ibu mereka. Menurut
sumber darah menstruasi berasal Solehati, dkk (2017) Ibu merupakan
dari rahim. orang yang paling dekat dengan
Hasil penelitian pada jurnal remaja perempuan dan
Lia Lajuna, dkk (2018) dengan menyampaikan informasi tentang
judul Tingkat pengetahuan remaja perawatan diri kepada puteri
putri terhadap menstrual hygiene mereka. Selain ibu, Guru juga
pada siswi SMP N 2 Jantho Aceh berperan penting dalam memberikan
Besar. Penelitian ini bertujuan informasi informasi yang benar
untuk mengetahui dan menganalisis tentang prilaku menstrual higine
hubungan tingkat pengetahuan saat menstruasi yang benar kepada
remaja putri terhadap menstrual anak didiknya.
hygiene. Metode penelitian Hal ini sesuai dengan teori
menggunakan Kuantitatif. teknik (Nurilita, 2014) yang menyatakan
pengambilan data primer pengetahuan menstruasi perlu
menggunakan kuesioner dan diberikan kepada remaja, agar
wawancara. Sampel diambil memiliki pengetahuan dan informasi
sebanyak 30 orang siswa. Hasil yang benar, sehingga diharapkan
penelitian menunjukkan bahwa dapat memiliki sikap dan perilaku
sebagian besar responden kurang yang bertanggung jawab terhadap
memiliki pengetahuan tentang proses mentruasi. Menstrual
menstruasi. Kurangnya informasi Hygiene saat menstruasi sangat
dan materi tentang menstruasi penting diinformasikan pada remaja
menjadi salah salah satu untuk mencegah terjadinya infeksi
penyebabnya. Artinya semakin pada saluran reproduksi. Remaja
sedikit informasi yang diterima perlu diberikan informasi tentang
tentang menstruasi semakin rendah pentingnya menstrual hygiene saat
pula tingkat pengetahuan responden menstruasi yang dapat dimasukkan
tentang menstruasi. Sedangkan dalam kurikulum sekolah melalui
Responden yang memiliki materi tentang kesehatan reproduksi
pengetahuan cukup mengakui wanita, informasi dari media
pernah mendapatkan informasi dari dibutuhkan dan orangtua yang
orang tua dan pernah membaca membahas tentang menstruasi
buku. Seseorang yang memiliki dengan rinci sehingga remaja tidak
sumber informasi cenderung merasa tabu untuk berdiskusi
memiliki pengetahuan yang lebih dengan orangtua terutama pada
luas. Semakin banyak informasi ibunya.
yang masuk semakin banyak pula b. Media Massa
pengetahuan yang didapat tentang Informasi tentang menstruasi
kesehatan. dan perilaku higiene menstruasi
Hasil penelitian ini sangat penting bagi seorang remaja
menunjukkan bahwa semua siswi putri. Remaja putri yang tidak
mendapatkan informasi tentang diberikan informasi tentang
perawatan diri saat menstruasi dari menstruasi sebagai hal yang normal
berbagai macam sumber informasi akan mengalami rasa malu dan
dapat menganggap bahwa hal pun memiliki peran penting dalam
tersebut adalah kotor sampai masa memberikan informasi kesehatan
ia dewasa. Banyak cara yang dapat reproduksi termasuk informasi
kita gunakan untuk mendapatkan tentang menstruasi dan kebersihan
informasi tentang menstruasi dan saat menstruasi. Tingkat
perilaku higiene pada saat pengetahuan kebersihan saat
menstruasi, salah satunya yaitu menstruasi akan meningkat jika
media massa. Adanya informasi pada saat menonton TV atau
yang diperoleh dari media massa mendengarkan radio terdapat materi
maka sangat memengaruhi praktik tentang menstrual hygiene.
hygiene menstruasi (Hasan, 2010). Alasannya dikarenakan media
Hasil penelitian pada jurnal massa adalah salah satu alat
Shivaleela P, dkk (2015) dengan teknologi terkini guna untuk
judul Assessment of knowledge and peningkatan pengetahuan seseorang.
practice of menstrual hygiene Dengan demikian penelitian ini
among high school girls in Western menunjukkan bahwa ketersediaan
Ethiopia. Penelitian ini bertujuan media massa (Radio/TV) di rumah
untuk menilai pengetahuan dan sebagai alat yang berpengaruh
praktik kebersihan menstruasi di dalam meningkatkan pengetahuan
kalangan anak perempuan sekolah yang baik tentang kebersihan
menengah di kota Nekemte, wilayah menstruasi.
Oromia, Ethiopia Barat. Desain Sama hal nya dengan
penelitian menggunakan studi cross- penelitian lain pada jurnal Mariene
sectional. Sampel penelitian ini W. dkk (2012) dengan judul Faktor
sebanyak 828 siswi. Hasil penelitian Yang Berhubungan Dengan Praktik
ini menunjukkan bahwa remaja Hygiene Menstruasi Pada Siswi
yang status pendidikan ibunya Sma Negeri 1 Sesean Kabupaten
adalah sekolah menengah atas lebih Toraja Utara Penelitian ini
mungkin memiliki pengetahuan bertujuan Untuk mengetahui faktor
yang baik tentang menstruasi dan yang berhubungan dengan praktik
kebersihan pada saat menstruasi hygiene menstruasi. Metode
daripada teman-teman lain yang penelitian menggunakan Kualitatif
berpendidikan rendah. Hal ini sama deskriptif dengan teknik
dengan hasil penelitian yang pengumpulan data, observasi.
dilakukan di Nigeria barat Sampel penelitian ini Seluruh siswi
menunjukkan bahwa pendidikan SMA Negeri 1 Sesean Kabupaten
orang tua berhubungan positif Toraja Utara masih aktif mengikuti
dengan pengetahuan menstruasi proses belajar-mengajar, yaitu
pada remaja. Dikarenakan ibu yang sebesar 304 siswi. Hasil penelitian
berpendidikan lebih memiliki ini menyebutkan bahwa Terdapat
kesadaran tentang praktik hubungan antara tingkat pendidikan
kebersihan menstruasi dan mereka ibu, pengetahuan, peran media
telah menyediakan bahan untuk massa, status sosial ekonomi
anak perempuan mereka untuk keluarga dengan praktik hygiene
membersihkan alat kelami selama menstruasi pada siswi SMA Negeri
menstruasi. Selain itu, media massa
1 Sesean Kecamatan Sesean tidak berperilaku higiene yang baik
Kabupaten Toraja Utara. pada saat menstruasi yang dapat
Hasil penelitian ini sejalan membahayakan reproduksinya
dengan penelitian yang dilakukan sendiri, salah satu dampak yang
oleh Egong (2005) dalam jurnal ditimbulkan apabila kurangnya
Mariene W. dkk (2012) yang perilaku hygiene salah satunya yaitu
mengatakan bahwa ada hubungan timbulnya infeksi vagina (Rahman
pengetahuan dengan praktik hygiene & Astuti, 2014). Sedangkan remaja
menstruasi. Pada penelitianya putri yang memiliki pengetahuan
disimpulkan bahwa semakin tinggi tentang menstruasi akan
pengetahuan yang dimiliki, maka mempraktikkan dengan benar yaitu
semakin baik hygiene memelihara kesehatan dan
menstruasinya. Seseorang yang kebersihan daerah kewanitaan
memiliki sumber informasi terutama selama menstruasi (Kholid,
cenderung memiliki pengetahuan 2015).
yang lebih luas. Media massa dalam Hasil penelitian pada jurnal
penelitian ini adalah sumber Belayneh and Mekuriaw (2019)
infomasi yang digunakan oleh dengan judul Knowledge and
responden untuk mendapatkan menstrual hygiene practice among
informasi-informasi mengenai adolescent school girls in southern
praktik hygiene menstruasi serta Ethiopia. Penelitian ini bertujuan
dampaknya terhadap kesehatan untuk menilai pengetahuan dan
reproduksi, baik yang dibaca, praktik kebersihan menstruasi di
ditonton maupun yang didengar. kalangan gadis sekolah remaja di
Hasil penelitian ini sejalan selatan Etiopia. Metode penelitian
dengan penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian ini
oleh Basir (2011) dalam jurnal menggunakan deskriptif kuantitatif
Mariene W. dkk (2012) mengatakan dengan pendekatan cross sectional.
bahwa semakin banyak media massa Dengan menggunakan instrumen
yang dimanfaatkan oleh responden kuesioner. Sampel dalam penelitian
dan semakin sering responden ini seluruh siswi remaja yang berada
mendapatkan informasi dari media di Gedeo zone high school yaitu 791
masa maka semakin cukup pula remaja. Hasil penelitian ini
personal hygiene mengenai menyebutkan bahwa mayoritas
menstruasi yang dimiliki oleh gadis sekolah remaja memiliki
responden. pengetahuan yang buruk tentang
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi menstruasi dan praktik higienis yang
Menstrual Hygiene dilakukan mereka tidak benar. Usia
a. Pengetahuan yang lebih rendah dan pengetahuan
Pengetahuan merupakan yang buruk tentang menstruasi yang
faktor terpenting dalam membuat praktik hygiene menjadi
pembentukan perilaku dan tindakan buruk.
(practice), remaja putri yang Hal ini sesuai dengan teori
memiliki pengetahuan kurang Notoatmodjo (2010) seseorang yang
terhadap perilaku higiene memiliki pengetahuan yang baik
memungkinkan remaja tersebut dan tinggi, maka ia akan mampu
untuk berfikir lebih kritis dalam disebabkan kebersihan saat
memahami segala sesuatu. menstruasi yang tidak tepat seperti
Seseorang yang berpengetahuan menggunakan kembali kain yang
baik tidak menjamin akan sama berulang-ulang tanpa mencuci
mempunyai sikap dan perilaku yang kembali dengan benar, mengabaikan
positif. Karena seseorang dalam masalah kesehatan. Penelitian ini
menentukan sikap dan perilaku yang menekankan bahwa pentingnya
utuh selain ditentukan oleh memberikan informasi yang tepat
pengetahuan, juga dipengaruhi oleh kepada orangtua, remaja ataupun
pikiran, keyakinan dan emosi yang masyarakat tentang menstrual
memegang peranan penting. hygiene yang benar. Pengetahuan
Hasil penelitian pada jurnal yang benar akan membantu mereka
Harshad Thakur, dkk (2014) dengan mempraktikkan kebersihan saat
judul Knowledge, practices, and menstruasi yang bersih dan aman.
restrictions related to menstruation b. Budaya
among young women from low Perilaku higiene yang tidak
socioeconomic community in tepat selama menstruasi dapat
Mumbai, India. Penelitian ini diakibatkan karena kurangnya
bertujuan untuk untuk menilai kesadaran diri juga kurangnya
pengetahuan, praktik, dan batasan informasi yang diperoleh para
yang dihadapi oleh remaja putri remaja putri mengenai cara menjaga
tentang kebersihan menstruasi kebersihan saat menstruasi. Selain
mereka. Metode penelitian itu, masih banyaknya anggapan di
menggunakan Kualitatif deskriptif berbagai negara bahwa topik
dengan Teknik pengumpulan data, menstruasi masih menjadi hal yang
observasi, wawancara terstruktur. tabu untuk dibahas, malah dianggap
Sampel penelitian ini sebanyak 192 sebagai sesuatu yang memalukan.
siswi. Hasil penelitian ini usia rata- Mitos-mitos yang ada di masyarakat
rata saat menarche adalah 13,4 kebanyakan juga memiliki implikasi
tahun. Penelitian ini mengatakan yang negatif pada kesehatan
sumber informasi tentang perempuan, salah satunya pada
kebersihan saat menstruasi kebersihan menstruasi mereka
diberikan oleh guru disekolah, dan (Rajakumari, 2015).
juga ibu kandung mereka.. Hasil penelitian pada jurnal
Namun sumber informasi Mahbub-Ul Alam, dkk (2017)
yang mereka dapat pun kebanyakan dengan judul Menstrual hygiene
tidak benar, ada beberapa praktik management among Bangladeshi
tidak hygiene yang di lakukan oleh adolescent schoolgirls and risk
remaja tersebut yang mengakibatkan factors affecting school absence:
banyak keluhan atau masalah datang results from a cross-sectional
pada organ genetalia mereka seperti survey. Penelitian ini bertujuan
nyeri perut, bau darah haid yang untuk menilai faktor-faktor yang
menyengat/buruk, nyeri saat buang terkait dengan ketidakhadiran
air kecil, dan keluarnya banyak sekolah. Desain penelitian
darah haid adalah masalah yang menggunakan studi cross-sectional.
paling banyak dilaporkan. Hal ini sampel dalam penelitian ini 700
sekolah dari 50 cluster perkotaan sectional. Sampel penelitian ini
dan 50 pedesaan, dengan sebanyak 51 responden berusia 15-
mewawancarai 2.332 siswi dan 20 tahun. Hasil penelitian ini
melakukan pemeriksaan di setiap menunjukkan bahwa menstruasi
sekolah untuk fasilitas kebersihan yang seharusnya merupakan proses
menstruasi. Hasil penelitian ini alamiah normal, dapat berubah
memperkirakan setiap tahun sekitar menjadi ancaman bagi kesejahteraan
16% remaja tidak masuk sekolah, sosial, fisik dan mental bagi anak
hal ini dikarenakan sikap dan perempuan, sekolah, dan karier
persepsi negatif tentang menstruasi, mereka di masa depan. Para remaja
remaja mengatakan ketidakhadiran mengatakan bahwa mereka merasa
mereka dikarenakan sedang sangat terkejut saat pertama kali
mengalami menstruasi, mereka menstruasi dan merasa tidak
menganggap bahwa menstruasi nyamannya saat mengalami hal
sebagai suatu yang tidak sehat, tersebut. Kebanyakan masyarakat
memalukan, dan salah satu hal yang Zambia lebih mempertahankan
menghalangi mereka untuk belajar. budaya daripada tradisi mereka,
Kebanyakan remaja disana pun termasuk meyakini bahwa
tidak mendapatkan informasi membahas fungsi tubuh adalah hal
tentang pre-menarche dikarenakan yang tabu. .
mereka malu ketika membahas Penelitian lain yang
tentang menstruasi. Hal ini dilakukan Andri Setiya, dkk (2016)
disebabkan karena budaya yang dengan judul jurnal Faktor Yang
masih menganggap menstruasi Berhubungan Dengan Personal
adalah hal yang kotor atau tidak Hygiene Saat Menstruasi. Penelitian
suci. Selain itu sekolah disana juga ini bertujuan untuk mengetahui
tidak memiliki toilet khusus gender faktor-faktor yang berhubungan
yang tersedia adalah salah satu dengan kebersihan pribadi selama
alasan ketidakhadiran di sekolah menstruasi pada siswi di MI
selama menstruasi dan remaja yang Miftahul Ulum Pamekasan
sedang menstruasi dilarang Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
melakukan kegiatan apapun. Bulukumba. Penelitian ini
Sama hal nya dengan hasil merupakan penelitian analitik
penelitian pada jurnal Anne pendekatan cross sectional study.
Mutunda Lahme, dkk (2016) Populasi penelitian ini adalah
dengan judul Factors impacting on Populasi dalam penelitian ini adalah
menstrual hygiene and their semua siswi Madrasah Aliyah yang
implications for health promotion. telah mengalami menstruasi yakni
Penelitian ini bertujuan untuk sebanyak 124 orang. Sampel
mengetahui faktor-faktor yang penelitian sebanyak 117 siswi.
mempengaruhi pemahaman, Berdasarkan hasil penelitian
pengalaman dan praktik kebersihan menunjukkan bahwa dari 117
menstruasi di kalangan remaja responden yang percaya terhadap
perempuan di Kabupaten Mongu, mitos sebesar 47,9% sedangkan
Provinsi Barat Zambia. Desain yang tidak percaya ter-hadap mitos
penelitian menggunakan studi cross- yakni sebesar 52,1%. Hasil
penelitian ini mendapatkan 2. Banyak faktor yang mempengaruhi
hubungan negatif antara variabel perilaku menstrual hygiene yang
kepercayaan terhadap mitos dengan baik diantaranya yang pertama
personal hygiene selama menstruasi adalah pengetahuan, karena jika
yang dapat diinterpretasikan bahwa pengetahuan seseorang baik maka
semakin responden tidak percaya individu tersebut akan berperilaku
terhadap mitos maka akan semakin sesuai dengan pengetahuan yang
baik personal hygiene selama dimilikinya. Faktor yang kedua
mentruasi yang dimili-kinya. adalah budaya/kepercayaan, jika
Hal tersebut sesuai dengan seseorang tidak mempercayai mitos
teori Notoatmodjo (2010) yang yang tidak benar secara ilmiah
mengatakan kepercayaan atau maka pengetahuan yang dimiliki
budaya mempengaruhi pengetahuan juga akan semakin baik, sehingga
dimana sistem sosial budaya yang hal ini juga mempengaruhi personal
ada pada masyarakat dapat hygiene yang dimiliki oleh setiap
mempengaruhi pengetahuan remaja. individu.
Secara tidak langsung kepercayaan 3. Sumber informasi utama yang
seseorang juga mempengaruhi mempengaruhi menstrual hygiene
personal hygiene yang dimiliki. pada remaja adalah ibu. Namun
KETERBATASAN PENELITIAN selain itu media massa juga dapat
Penelitian ini memiliki beberapa mempengaruhi menstrual hygiene
keterbatasan yang mengakibatkan penelitian pada remaja.
ini menjadi kurang maksimal. Keterbatasan B. Saran
penelitian yaitu penulis hanya menggunakan 1. Bagi Remaja dan Masyarakat
11 jurnal yang dijadikan sebagai acuan Agar tidak terjadi kesalahpahaman
untuk mengetahui perilaku menstrual mengenai cara menjaga kebersihan
hygiene di Negara berkembang, juga pada saat menstruasi, hendaknya
kesulitan dalam mendapatkan artikel yang mencari informasi yang benar
sesuai dengan tema penelitian dan kriteria dengan mengikuti pendidikan
inklusi yang telah ditetapkan. Kesulitan lain kesehatan atau sosialisasi dari
yang didapatkan yaitu penulis jarang tenaga kesehatan di puskesmas dan
mendapatkan artikel yang membahas fasilitas kesehatan lainnya.
tentang perilaku menstrual hygiene, 2. Bagi Tenaga Kesehatan
kebanyakan artikel yang didapat hanya Diharapkan dapat meningkatkan
membahas tentang pengetahuan dan faktor- pengetahuan pendidik terutama
faktor yang mempengaruhi menstrual mahasisea kebidanan dengan
hygiene melakukan penyuluhan tentang cara
SIMPULAN DAN SARAN berperilaku hygiene yang benar pada
A. Simpulan saat menstruasi.
Berdasarkan hasil dari rapid 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
review ini dapat diambil kesimpulan Diharapkan dengan hasil penelitian
bahwa : ini dapat menjadi acuan untuk
1. Perilaku menstrual hygiene pada dilakukan penelitian lanjutan
remaja di Negara Berkembang dengan metode yang berbeda yang
secara keseluruhan dinilai sudah berhubungan dengan perilaku
cukup baik. menstrual hygiene.
DAFTAR PUSTAKA Berencana Nasional Direktorat dan
Statistik.
Ali, M. (2010). Psikologi Remaja:
Perkembangan Peserta Didik. Chandra, and Patel. (2017). Mapping the
Jakarta: Bumi Aksara. knowledge and understanding of
menarche, menstrual health among
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. adolescent girls in low- and middle-
(2011). Ensiklopedi Mini Darah income countries. Reproductive
Wanita. Solo: As-Salam Health, 14 No 30
Andira, D. (2010). Seluk Beluk Kesehatan Dahlan, A. (2012). Psikologi Remaja
Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Perkembangan Peserta Didik.
Plus Books. Jakarta: Salemba Medika.
Andri, Chandra, Ira Suarilah. (2016). Faktor Depkes, R. (2012). Profil Kesehatan
Yang Berhubungan Dengan Personal Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Hygiene Saat Menstruasi. Jurnal
Kesehatan Manarang, 4 No 2, 104 – Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan.
113 Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Anne M, Ruth Sterm, Diane. (2016). Factors Dobbins, M. (2017) ‘Rapid Review
impacting on menstrual hygiene and Guidebook: Steps for conducting a
their implications for health rapid review’, in. Canada: The
promotion. Global Health National Collaborating Centre for
Promotion, 3 No 1, 54-62 Methods and Tools (NCCMT), pp.
1–26.
Basir. (2011). Faktor yang Berhubungan
Eswi., Helal., W. Elarousy (2012).
dengan Personal Hygiene tentang
Menstrual Attitude and Knowledge
Menstruasi pada Anak Usia
among Egyptian Female
Menarche di SMP Negeri 8. Jurnal
Adolescents. Journal of American
Universitas Hasanudin, 3 No 1, 36-
44 Science, 9 No 17
Guyton, A & Hall, J. E. (2014). Buku Ajar
Belayneh, Birhanie Mekuriaw. (2019). Fisiologi Kedokteran Edisi 12.
Knowledge and menstrual hygiene Jakarta: EGC.
practice among adolescent school
girls in southern Ethiopia: a cross- Hanafiah. (2009). Ilmu Kandungan Edisi
sectional study. BMC Public Health, Kedua Cetakan Tujuh. Jakarta: PT
19 No 1595, Bima Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
BKKBN. (2008). Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Seks Pranikah. Jakarta: Harshad Thakur, Annette ,Seema ,Cecilia ,
BKKBN. (2014). Knowledge, Practices, and
Restrictions Related to Menstruation
BKKBN. (2011). Profil Hasil Pendataan among Young Women from Low
Keluarga Tahun 2011. Jakarta: Socioeconomic Community in
Badan Kependudukan dan Keluarga Mumbai, India. Journal Front Public
Health, 2 No 72
Hasan. (2010). Analisis Data Penelitian Lia Lajuna, Nurlaili Ramli , Nora Liana.
dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi (2018). Tingkat pengetahuan remaja
Aksara putri terhadap menstrual hygiene
pada siswi SMP N 2 Jantho Aceh
Hurlock, E (2011). Psikologi Perkembangan Besar. Jurnal Holistik Jurnal
: Suatu Pendekatan Sepanjang Kesehatan, 3 No 13, 207-212
Rentang Kehidupan. Jakarta:
Erlangga. Mahbub-Ul Alam, Stephen P Luby1, Amal
K Halder1, Khairul Islam, Aftab
Icemi & Wahyu, P. (2013). Buku Ajar Opel, Abul K Shoab, Probir K
Keperawatan Maternitas dilengkapi Ghosh. (2016). Hygiene
Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Management Among Bangladeshi
Medika. Adolescent Schoolgirls and Risk
Ishita Sarkar, Factors Affecting School Absence:
Madhumita, Aparajita, Rivu, Bhaska Results From a Cross-Sectional. BMJ
r Shahbabu. (2017). Determinants of Journal, 10 No 11
menstrual hygiene among school
Manuaba, I. B. (1999). Memahami
going adolescent girls in a rural area
Kesehatan Reproduksi Wanita.
of West Bengal. Journal Family
Jakarta: Arcan.
Medicine Primary Care , 6 No 3
Mariene, Rahma Rahma, Muhammad Ikhsa.
Kemenkes. (2014). Survei Demografi dan
(2012). Faktor Yang Berhubungan
Kesehatan Indonesia 2012
Dengan Praktik Hygiene Menstruasi
Kesehatan Reproduksi Remaja.
Pada Siswi Sma Negeri 1 Sesean
Jakarta : Kemenkes.
Kabupaten Toraja Utara. Jurnal
Kepmenkes. (2007). Keputusan Menteri Media Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Nomor Indonesia, 9 No 1
369/MENKES/SK/III/2007 Tentang
Noor L. (2015). Gambaran Perilaku Hygiene
Standar Profesi Bidan. Jakarta:
Menstruasi pada Siswi SMKN 8
Menteri Kesehatan RI.
Kota Bekasi. Jurnal Kedokteran dan
Kholid, A. (2015). Promosi Kesehatan: Kesehatan, 13 No 1
dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Notoatmodjo. (2011). Kesehatan
Rajawali Pers, Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusmiran. (2014). Kesehatan Reproduksi Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan


Remaja dan Wanita. Jakarta: dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Salemba
Salemba Medika. Medika.

Langlois, E. V et al. (2017) ‘Rapid reviews Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian


to strengthen health policy and Ilmu Keperawatan: Pendekatan
systems: a practical giude’, in. World Praktis . Jakarta: Salemba Medika.
Health Organization, Alliance for Patricia, A. (2011). Buku Ajar Fundamental
Health Policy and Systems Research, Keperawatan Consep Edisi 4.
p. 119 Jakarta: EGC.
Potter, P. A., & Verry, A. G. (2010). Buku
Ajar Fundamental Keperawatan
Konse Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC.
Prawirohardjo, S. (2011). Psikologi Remaja.
Jakarta: EGC.
Pribakti. (2012). Tips dan Trik Merawat
Organ Intim. Jakarta: Sagung Seto.
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2009).
Menarche Menstruasi Pertama
Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sarwono. (2011). Psikologi Remaja Edisi
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Satari, d. (2011). Konsistensi Penelitian.
Bandung: Refika Aditama.
Shivaleela P, Tesfalidet Tekelab & Jalane
Mekonnen. (2015). Assessment of
knowledge and practice of menstrual
hygiene among high school girls in
Western Ethiopia. BMC Women's
Health, 15 No 84
Sinaga, E. (2017). Manajemen Kesehatan
Menstruasi. Jakarta: Universitas
Nasional.
Suryati. (2012). Perilaku kebersihan remaja
saat menstruasi. Jurnal Health
Quality.
WHO. (2013). Seksual Bebas Pada Remaja.
(tersedia dalam
https://www.google.com/searchpdf.
Diakses pada tanggal 3 Desember
2019).
Yuni, E. (2015). Personal Hygiene.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai