1
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
2
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
3
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
4
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
baik sebanyak 18 (41,9%) responden dan yang Tabel 5.11 Analisis Hubungan Antara Media
kurang baik sebanyak 25 (58,1%) responden. Informasi dengan Perilaku Personal Hygiene
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan nilai Saat Menstruasi Siswi SMA Semen Tonasa
pearson chi-square (Asymp Sig 2-sided) Kabupaten Pangkep Tahun 2020
diperoleh nilai ρ value = 0.007 dimana ρ< α (α =
0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dari Perilaku Personal Hygiene
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada saat Menstruasi
Jumlah
Media
pengaruh Sikap terhadap Perilaku Personal Informasi Baik Kurang
P
Hygiene saat Menstruasi Siswi SMA Semen
Tonasa Kabupaten Pangkep Tahun 2020. n % N % N %
5
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
“Perilaku Personal hygiene merupakan sebuah wawancara ada 5 orang yang menjawab agar
“proses yang dipelajari tidak terjadi begitu saja tidak terjadi infeksi di alat kelamin ada pula yang
karena “individu mengerti dampak “positif atau menjawab supaya terhindar dari penyakit. Untuk
negatif terhadap “perilaku yang terkait dengan pertanyaan apakah boleh menggunakan pakaian
“menstruasi. Salah satu faktor dari sekian yang ketat saat menstruasi dari 10 responden ada
banyak faktor yang berpengaruh terhadap 6 orang yang menjawab tidak boleh
“personal hygiene selama menstruasi. faktor menggunakan celana jeans saat menstruasi
pengetahuan.” supaya daerah kewanitaan tidak lembab dan
Semua hal yang diketahui manusia berdasarkan pertanyaan bagaimana cara yang benar
pengalaman atau informasi yang diperoleh membersihkan daerah kewanitaan dari 13
merupakan pengetahuan. “Pengetahuan remaja responden yang peneliti mewawancarai ada 6
“sangat mempengaruhi” perilaku personal” orang yang menjawab dari arah depan ke
hygiene saat” menstruasi. Responden” yang belakang.
memiliki” pengetahuan rendah” berarti ia tidak” Dari hasil analisis dalam penelitian ini terhadap
mampu “mengetahui, mengerti” dan memahami 117 siswi SMA Semen Tonasa Kab. Pangkep
“arti, manfaat, dan tujuan” terkait perilaku Tahun 2020 menggunakan uji “chi-square”
“personal hygiene “saat menstruasi. diperoleh” p=0,005 (p<0,05) “yang “berarti
Pengetahuan tinggi yang dimiliki remaja akan “terdapat pengaruh pengetahuan “dengan
lebih memotivasi untuk melakukan perilaku “perilaku “Personal “Hygiene saat menstruasi di
kebersihan diri terutama pada saat menstruasi. SMA Semen Tonasa Kab. Pangkep Tahun 2020.
Dasar terpenting terbentuknya perilaku adalah “Hasil penelitian “ini sejalan “dengan hasil”
pengetahuan. penelitian Putri, “dkk menjelaskan adanya
Dari hasil penelitian ini “menunjukkan” bahwa” “hubungan pengetahuan terhadap “perilaku
dari 117 responden” yang “memiliki personal hygiene saat menstruasi dengan nilai
“pengetahuan “cukup dan memiliki perilaku ρ=0,004 (<0,05) (Putri, 2016). Dari hasil
personal hygiene yang baik sebanyak 53 orang penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang
(67,1%) dan “perilaku “personal “hygiene saat yang memiliki pengetahuan baik akan
“menstruasi yang “kurang baik “ada 26 orang mempunyai sikap yang baik juga begitupun
(32,9%).” Sedangkan “yang “memiliki” sebaliknya. Usia merupakan salah satu faktor
pengetahuan kurang dan “perilaku personal” yang mempengaruhi pengetahuan. Sebagian
hygiene saat menstruasi yang baik “sebanyak 15 besar responden termasuk dalam kategori remaja
(39,5%) responden dan yang “kurang “baik menengah dan akhir sehingga lebih matang
sebanyak 23 “orang (60,5%). dalam berpikir. Faktor lain yang juga
Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa berpengaruh adalah pengalaman.
mayoritas siswi di SMA Semen Tonasa Kab. Hasil analisis tersebut sejalan dengan teori
Pangkep memiliki pengetahuan cukup yakni 79 Notoatmodjo yang menyatakan bahwa
responden (67,5%). Dimana dalam wawancara pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini
langsung kepada siswi SMA Semen Tonasa terjadi seorang mengadakan penginderaan
diketahui mereka mempunyai pengetahuan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
cukup tentang perilaku “personal hygiene” saat terhadap objek terjadi melalui panca indra
menstruasi”. Hal ini dibuktikan dari jawaban manusia yaitu penglihatan, pendengaran,
siswi saat ditanya apa kamu tau tentang penciuman, rasa dan raba. Dengan sendirinya,
“personal hygiene” saat menstruasi” dari 15 pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
responden” 9 orang yang menjawab tau yaitu pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
kebersihan saat haid dengan cara sering ganti intensitas perhatian dan persepsi atau pendapat
pembalut jika sudah penuh, ada yang menjawab terhadap suatu objek.
menggunakan tisu saat buang buang air kecil, “Hasil penelitian ini selaras juga “dengan teori
ganti pakaian dalam jika sudah lembab. Dari Lawrence green dalam “teorinya faktor-faktor
pertanyaan apa tujuan kebersihan diri saat yang “mempengaruhi perilaku. Tahapan
menstruasi, dari 8 orang responden yang peneliti perubahan perilaku “atau mengadopsi perilaku
6
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
yang telah disebutkan “diatas, yakni melalui dan praktek hygiene menstruasi juga sesuai
proses perubahan : “pengetahuan (knowledge), dengan penelitian Tarigan (2013).
sikap (attitude), “praktik (practice) atau “KAP” Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
(Notoatmodjo, 2007). yang menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi
atau respon yang masih tertutup dari seseorang
Hubungan Sikap dengan Perilaku Personal terhadap suatu stimulus atau objek menurut teori
Hygiene Saat Menstruasi Berkowitz dalam Penelitian Azwar . Sikap
Perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang seseorang terhadap suatu objek berupa perasaan
yang kurang lebih bersifat permanen atau mendukung atau memihak (favorable) dan
menetap mengenai aspek-aspek tertentu dalam perasan tidak mendukung atau tidak memihak
lingkungannya merupakan pengertian sikap. (unfavorable) pada objek tersebut. Faktor yang
Sikap menunjukkan setuju atau tidak setuju, mempengaruhi sikap salah satunya adalah
suka atau tidak suka terhadap sesuatu. pengalaman. Semua responden mempunyai
Kecenderungan evaluasi terhadap stimulus atau pengalaman mendapatkan informasi tentang
objek yang berdampak pada bagaimana kesehatan reproduksi melalui program
seseorang berhadapan dengan objek tersebut ini penyuluhan kesehatan reproduksi.
berarti sikap. “Menurut Lawrence” Green dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari “Notoatmodjo (2007) menjelaskan “bahwa sikap
117 “responden “mayoritas “memiliki “sikap “merupakan kesiapan “atau kesediaan “untuk
yang “positif sebanyak 74 responden (63,2%) bertindak, “sikap belum “merupakan tindakan”
dibandingkan dengan yang negative 43 (36,8%) tetapi sikap “merupakan faktor” predisposisi
responden terkait personal hygiene saat “untuk bertindak/berbuat. “Sikap yang “positif
menstruasi. cenderung “mendorong seseorang” berbuat yang
Hasil wawancara langsung dengan 16 orang “positif. “Sikap seseorang “menunjukkan
responden dari kelas XI dan Kelas XII diperoleh “perilaku seseorang “terhadap tindakan. Dengan
hasil bahwa 7 orang yang mengatakan jika haid demikian peneliti menyimpulkan bahwa
harus bersih, harus sering ganti pembalut dan seseorang yang memiliki perilaku yang baik
pakaian dalam. “Cara “membersihkan “alat tentang personal hygiene saat menstruasi akan
“kelamin “dengan “cara dari “belakang ke memiliki sikap baik/positif terhadap personal
“depan, jawaban responden bervariatif ada yang hygiene saat menstruasi.
tau dengan benar dan ada juga yang menjawab “Hasil penelitian ini” juga sejalan” dengan hasil
membasuh dengan cara biasa saja. Dari 9 orang “penelitian Ardani “pada tahun “2010 di SMPN
responden 5 orang yang menjawab selalu 3 “Pulau Rakyat” Kabupaten Asahan”
menggunakan tissue kering saat buang air kecil melakukan penelitian” yang sejalan “dengan
apalagi pada saat menstruasi karena responden penelitian” ini dan didapatkan” hasil bahwa
menjawab saat haid pakaian dalam harus selalu sebagian” siswi memiliki” sikap dalam” kategori
dalam keadaan kering. 4 orang yang menjawab baik “terhadap perawatan “mengenai kebersihan
tidak pernah menggunakan tisu saat buang air genetalia” saat menstruasi.
kecil. “Lawrence Green “mencoba menganalisis
Hasil analisis penelitian ini diperoleh “p value = “perilaku manusia “dari tingkatan “kesehatan.
“0,007 (“α<0,05) maka diperoleh makna “bahwa Faktor utama yang mempengaruhi kesehatan
ada pengaruh “sikap “dengan “perilaku seseorang atau masyarakat yaitu faktor perilaku
“personal hygiene saat menstruasi di SMA dan faktor diluar perilaku. Faktor pengetahuan,
Semen Tonasa Kab. Pangkep Tahun 2020. Hasil “sikap, keyakinan, kepercayaan, “nilai-nilai,
penelitian ini sejalan dengan penelitian Dina dkk tradisi, dan sebagainya merupakan Faktor-
bahwa ada hubungan (p = 0,018) antara sikap faktor yang mempermudah terjadinya perilaku
dengan praktik menstrual hygiene genitalia pada seseorang. Sarana dan prasarana atau “fasilitas
siswi SMPLB tunagrahita di Kota Semarang. untuk terjadinya perilaku kesehatan, “contoh:
Adanya hubungan yang bermakna antara sikap Puskesmas, Posyandu, Rumah “Sakit, tempat
pembuangan “sampah, makanan bergizi, “uang
7
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
8
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan nilai “Berdasarkan “hasil ”penelitian “mengenai
pearson chi-square (Asymp Sig 2-sided) analisis faktor “perilaku personal “hygiene “saat
diperoleh nilai ρ value = 0.780 dimana ρ< α (α = menstruasi di SMA Semen Tonasa Kabupaten
0.05) maka Ho diterima dan Ha ditolak, dari Pangkep diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh Media Informasi terhadap Perilaku 1. Ada pengaruh pengetahuan” dengan
Personal Hygiene saat Menstruasi di SMA perilaku personal “hygiene saat “menstruasi di
Semen Tonasa Kabupaten Pangkep Tahun 2020. SMA Semen Tonasa Kabupaten Pangkep Tahun
Dalam bukunya Notoatmodjo (2007) 2020.
menjelaskan“bahwa perkembangan “saat ini 2. Ada pengaruh sikap “dengan “perilaku
dalam “bidang kesehatan, aspek” penting personal hygiene” saat menstruasi di”SMA
kesehatan masyarakat yang sangat diperhatikan Semen Tonasa Kabupaten Pangkep Tahun 2020.
perihal informasi yakni dengan adanya 3. Tidak ada pengaruh peran Orang Tua
komunikasi” kesehatan masyarakat. “Sikap dan dengan perilaku “personal” hygiene“saat
perilaku dipengaruhi” dari pemahaman “tentang menstruasi “di SMA Semen Tonasa Kabupaten
sesuatu “yang positif dan” “negatif seseorang” Pangkep Tahun 2020.
“dan hal ini “tergantung ketersediaan “informasi 4. Tidak ada pengaruh Media Informasi
yang akurat. “Ketersediaan informasi” “lebih dengan perilaku “personal “hygiene saat
awal” dan dari “berbagai “sumber “yang menstruasi di” SMA Semen Tonasa Kabupaten
terpercaya “dapat mempengaruhi perilaku Pangkep Tahun 2020.
remaja “terhadap “personal hygiene” saat
menstruasi “lebih baik.”
“Minimnya ”sumber “informasi yang diperoleh”
responden “dapat menimbulkan” “kurangnya
“informasi responden “dalam melakukan
personal” “hygiene saat menstruasi”. “Hal
tersebut “sangat disayangkan” mengingat
informasi “merupakan salah “satu hal yang dapat
meningkatkan “pengetahuan “dan “kesadaran
remaja “akan “pentingnya perilaku “personal
hygiene.”
Sekolah merupakan sebuah “lembaga
pendidikan yang sangat” berperan efektif
dan“sudah semestinya membahas “seksualitas
melalui pendidikan kesehatan” reproduksi.
“Akan tetapi “realitanya, bahasan kesehatan”
“reproduksi “masih “tergolong tema “yang
sangat “jarang dan “sensitif” serta kurang”
mendapat “porsi “yang memadai “dalam
“program “pendidikan. Masalah kesehatan
“reproduksi “remaja “khususnya mengenai
menstruasi sangat” penting untuk
“diinformasikan kepada remaja putri melalui
berbagai kegiatan baik dalam selingan pada saat
proses belajar mengajar maupun dalam
penyuluhan yang diadakan pihak sekolah.
V.CONCLUSION
9
SRI AYU NATA/ JURNAL ILMIAH OBSGIN VOL. 14 NO.2 (2022)
REFERENSI
Dina,dkk. 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene Genitalia Pada Siswi
SMPLB Tunagrahita.JHE.Vol 1.ISSN 2527-4252.
Lestari, T. (2015), Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka PenelitianKesehatan,Nuha Medika,
Yogyakarta.
Nilawati Puspita, dkk. 2014. Kecenderungan Perilaku Konsumtif Remaja DiTinjau Dari
Pendapatan Orang Tua Pada Siswa-Siswi Sma Kesatrian 2 Semarang
Notoatmodjo. S. 2011, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Pameliana Diah Putri, dkk. 2018. Perilaku Remaja Putri Dengan Personal Hygiene Saat
Menstruasi Di Sma Etis Landia Medan Tahun 2018. Medan
Pythagoras C Katarina. 2017. Personal Hygiene Remaja Putri Ketika Menstruasi Surabaya
Sadri,2015. Hubungan personal hygiene dan peran orang tua terhadap kejadian keputihan pada
remaja putri di SMA Negeri 1 calang kabupaten Aceh Jaya Jurnal Pengabdian Masyarakat Halaman
18-21
Sarwono.W.S,2012, Psikologi Remaja Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali Pers
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta. Bandung: CV. Alfabeta. https://doi.org/Doi10.1016/J.Datak.2004.11.010
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: CV.
Alfabeta
Stang.2018. Cara Praktis Penentuan Uji Statistik dalam Penelitian Kesehatan dan Kedokteran Edisi
2. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Usyani Yustin, Dkk. 2019.Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Perawatan Diri Selama
Menstruasi Pada Siswi Smpn 13 Bandung. Bandung.
Yanti Dewi Syafrina, dkk. 2019. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi Terhadap
Perilaku Higienis Pada Saat Menstruasi.Riau.
10