Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI

TERHADAP KEBERSIHAN ALAT KELAMIN SAAT


MENSTRUASI DI PONDOK PESANTREN KHULUD AS
SUNNAH EL KHOLIL KAB.WONOSOBO

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

EVA IRMA YANTI

2020270046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA
TENGAH DI WONOSOBO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa diartikan sebagai seseorang yang sedang menempuh
pendidikan pada jenjang universitas.Umumnya mahasiswa (S1) tergolong
dalam usia remaja. Masa muda itu dimulai pada usia 12-22 tahun, masa
peralihan antara kehidupan anak-anak dan kehidupan orang dewasa. Ketika
seorang siswa tergolong remaja, siswa tersebut mempunyai tugas
perkembangan. (Tantry Wanty Sitompul¹, 2019)
Masa peralihan seringkali individu yang terlibat dihadapkan pada
situasi yang membingungkan, di satu sisi ia masih anak-anak, di sisi lain ia
harus bersikap seperti orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan konflik
antar remaja yang seringkali berujung pada berbagai perilaku yang aneh,
janggal dan jika dibiarkan akan menimbulkan kenakalan remaja yang salah
satunya adalah risiko melakukan perilaku seksual berisiko ( Desvi,2019)
Di sisi lain remaja juga merupakan masa transisi unik yang ditandai
dengan banyak perubahan fisik (organobiologis) terjadi dengan cepat dan
tidak berkorelasi dengan perubahan psikologis ( mental dan emosional ).
Oleh karena itu perlu adanya bimbingan dan dukungan serta perlindungan
dari lingkungan sekitar agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi
dewasa yang sehat, matang secara mental dan psikologis. Perubahan fisik
pada masa remaja ditandai dengan terjadinya menstruasi atau menarche,
pinggil melebar, payudara membesar, tumbuhnya rambut ketiak, dan sekitar
kemaluan. ( Desvi,2019)
Remaja berisiko mengalami masalah kesehatan reproduksi dan
kesehatan mental.. Namun hingga saat ini pengetahuan dan pengalaman
remaja mengenai masalah tersebut masih sangat terbatas.. Selama ini mereka
menganggap kesehatan reproduksi hanya sebatas masalah fisik, seperti
pubertas dan menstruasi.. Pada saat yang sama, sumber informasi kesehatan
reproduksi (kespro) dan kesehatan mental yang diakses generasi muda
melalui media digital masih belum komprehensif dan belum mendapatkan
dukungan spesialis.. Di sisi lain, remaja juga belum mengetahui, tidak
mempunyai akses atau mengikuti program Pelayanan Kesehatan Remaja
(PKPR). (Sinombor, 2023)
Keadaan ini setidaknya ditunjukkan oleh hasil penelitian tentang
kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi dan kesehatan mental yang
dilakukan oleh Kelompok Riset Muda.. Kelompok ini mencakup Forum
Anak Nasional (FAN) dan Children and Youth Advisory Network (CYAN) –
jaringan anak usia 15-24 tahun yang diprakarsai oleh Save the Children
Indonesia. Kajian ini merupakan kerjasama Dewan Pertimbangan Anak dan
Remaja, Save the Children, Forum Anak Nasional dan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Penelitian dilakukan melalui survei online terhadap 132 partisipan laki-laki
dan 311 perempuan berusia 14 hingga 24 tahun dari 31 provinsi, yang
dilanjutkan dengan wawancara. (Sinombor, 2023)
Berdasarkan data Survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional Indonesia
tahun 2022, sebanyak 34,9% (15,5 juta) remaja mengalami gangguan
kesehatan jiwa, namun hanya 2,6% dari 100 orang yang memiliki akses
terhadap layanan konsultasi.. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi membuat remaja semakin rentan terhadap penyakit menular
seksual (PMS), HIV, kekerasan seksual dan kehamilan remaja yang tidak
diinginkan.. Padahal, Pasal 50 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan mengatur bahwa kesehatan reproduksi remaja dan
kesehatan jiwa merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan remaja.
(Sinombor, 2023)
Kebersihan vagina sangat penting dan perlu diperhatikan terutama
pada saat menstruasi karena kebersihan vagina akan mempengaruhi
kesehatan organ reproduksi. Kebersihan diri merupakan tindakan menjaga
kebersihan dan kesehatan yang bermanfaat bagi kesehatan seseorang secara
umum.Alat kelamin rentan terhadap infeksi pada saat menstruasi karena
kuman mudah masuk dan menyebabkan penyakit reproduksi. Penyebab
utama terjadinya infeksi sistem reproduksi adalah : imunitas rendah (10%),
perilaku tidak higienis saat menstruasi (30%) dan lingkungan yang tidak
sehat, kebersihan dan penggunaan pembalut saat menstruasi yang tidak sehat
(30%). Kebersihan vagina mengacu pada perawatan, khususnya alat kelamin
bagian luar, yang dilakukan oleh perempuan untuk menjaga kesehatannya,
terutama pada saat remaja putri sedang menstruasi. Sebagian remaja belum
mengetahui vulva hygiene secara benar, dan mereka menganggap personal
hygiene itu hal yang biasa, mereka belum memahami dampak negatif dari
perilaku personal hygiene yang salah. Berdasarkan kajian teoritis yang ada
salah satu upaya mengurangi gangguan-gangguan pada saat menstruasi
seperti : terjadinya infeksi karena jamur, dan bakteri yaitu membiasakan diri
dengan perilaku vulva hygiene. Namun perilaku vulva hygiene yang benar
tidak akan terjadi begitu saja tetapi merupakan suatu proses yang dipelajari
karena individu mengerti dampak positif dan negatif suatu perilaku terkait
dengan keadaan menstruasi. Hygiene menstruasi dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. (Handayani, 2018)
Menstruasi yaitu titik awal proses biologis suatu individu remaja
putri untuk menghasilkan individu lain yang memerlukan perawatan dan
perhatian lebih agar remaja terhindar dari berbagai masalah kesehatan
reproduksi. Darah haid merupakan tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk
berkembang biak sehingga menyebabkan keputihan dan infeksi..
Memperhatikan kebersihan saat menstruasi juga sangat penting. Penyebab
utama penyakit menular pada sistem reproduksi adalah : Imunitas rendah
(20%), perilaku kebersihan yang buruk saat menstruasi (30%) dan
penggunaan pembalut wanita kelahiran tidak sehat saat menstruasi (50%).
Bila seseorang lalai dalam menjaga kebersihan organ intim, terutama pada
saat menstruasi, dapat menyebabkan berkembangnya mikroorganisme yang
tidak diinginkan.Kelalaian ini juga bisa menimbulkan bau, infeksi, juga
keputihan yang tidak wajar. (Yulian, 2019)
Pengetahuan tentang kebersihan diri penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan.. Masyarakat yang memiliki
pengetahuan tentang kebersihan diri akan selalu menjaga kebersihan diri
untuk mencegah penyakit. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi akan menyebabkan perempuan tidak memiliki perilaku higienis
pada saat menstruasi dan buruknya kebersihan diri pada remaja putri dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi4 .. Hasil penelitian
pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin saat menstruasi dari 54
responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 48 orang (88,9%).
Sedangkan hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa terdapat responden
yang memiliki pengetahuan kurang tentang kebersihan alat kelamin saat
menstruasi sebanyak 55 responden (53,9%). (Dwi Susanti1, (2020) )

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui


hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat
kelamin saat menstruasi di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil
kab.wonosobo

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah diuraikan di atas maka
permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah masih terdapat mahasiswi yang
kurang menjaga alat kelaminnya saat menstruasi. Dan apakah ada hubungan
pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap alat kelamin saat menstruasi
di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil kab.wonosobo.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap


alat kelamin saat menstruasi di pondok pesantren khulud as sunnah el kholil
kab.wonosobo.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi terhadap kebersihan alat
kelamin saat menstruasi.
b. Untuk mengetahui sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat kelamin
saat menstruasi.
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi
terhadap kebersihan alat kelamin saat menstruasi.
d. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi
terhadap kebersihan alat kelamin saat menstruasi.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi
bagi mahasiswi dalam menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi.
Dan sebagai sumber bahan bacaan terkait kebersihan alat kelamin saat
menstruasi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan data awal
untuk penelitian serupa terkait pengetahuan dan sikap mahasiswi dalam
menjaga kesehatan fisik dan alat kelaminnya.

2. Manfaat praktis
a. Bagi responden
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keterkaitan
pengetahuan dengan sikap mahasiswi terhadap kebersihan alat
kelamin saat menstruasi
b. Bagi pondok pesantren
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pondok pesantren khulud as sunnah dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswi dalam kebersihan alat kelamin, serta dapat
ikut serta dalam mempromosikan kesehatan reproduksi pada remaja.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian

Nama penulis, Judul Tujuan Hasil Indikato


Tahun Penguku

Ni Kadek Ayu Hubungan tingkat Untuk mengetahui Hasil penelitian ini Kuisioner
Krisma Dewi, pengetahuan personal hubungan antara tingkat menunjukan untuk me
2022 hygiene dengan perilaku pengetahuan personal mayoritas remaja tingkat
personal hygiene remaja hygiene dengan perilaku memiliki tingkat pengetahu
saat menstruasi personal hygiene pengetahuan personal personal
remaja saat menstruasi hygiene cukup hygiene
(63.6%) sedangkan dengan
perilaku personal perilaku
hygiene remaja pada personal
saat menstruasi dalam hygiene
kategori cukup remaja sa
(92.6%). menstrua
Yuliana, Hubungan antara Untuk mengetahui Pengetahuan tentang Analisis d
Alexander. pengetahuan dengan Hubungan antara perawatan alat menggun
2019 sikap dalam melakukan pengetahuan dengan sikap kelamin (kebersihan analisis
perawatan alat kelamin dalam melakukan vulva) yaitu mayoritas univariat
(vulva hygiene) saat perawatan alat kelamin dari untuk
menstruasi pada remaja (vulva hygiene) saat responden yaitu 61 menguji
putri kelas xi menstruasi pada responden (63,6%) pengetahu
remaja putri kelas xi mempunyai dan sikap
pengetahuan lengkap.. responden
Ditemukan bahwa 57
responden (59,4%)
mempunyai sikap baik
terhadap pemeliharaan
alat kelamin (vulva
higiene) saat
menstruasi.
Desvi Dwi Hubungan pengetahuan Mengetahui hubungan Hasil penelitian Instrumen
Permata, dan sikap dengan pengetahuan dan sikap menunjukkan bahwa penelitian
2019 perilaku vulva hygiene dengan perilaku ada hubungan antara terdiri dar
saat menstruasi vulva hygiene saat pengetahuan (p value kuesioner
pada remaja puteri menstruasi pada remaja = 0,006) dan sikap (p tentang
putri value = 0,001) remaja perilaku
putri dengan perilaku personal
vulva hygiene saat hygiene s
menstruasi di SMP menstrua
Negeri 1 Pulau Kuesione
Beringin Kabupaten telah diuj
Ogan Komering Ulu validitas d
Selatan Provinsi reliabilita
Sumatera Selatan dengan ni
tahun 2019. sig

DAFTAR PUSTAKA
DEWI, N. K. (2022). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL
HYGIENE DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA SAAT
MENSTRUASI DI SMP NEGERI 1 KINTAMANI . 109.

Dwi Susanti1, A. L. ((2020) ). HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA


PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI.
7.

Handayani, S. (2018). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL


HYGIENE DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI
PADA REMAJA PUTRI DI PONPES AL_GHIFARI GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA. 12.

Isni, Khoiriyah, et all. 2020. Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan


Reproduksi Remaja di Kecamatan Jetis, Yogyakarta. Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat.

nuraini, m., kes, m., & murtini, n. m. (2018). gambaran perilaku remaja putri
terhadap hygiene genetalia saat menstruasi pada siswi kelas x di sma negeri 5
denpasar tahun 2016. jurnal riset kesehatan nasional, 2(2), 188-194.

SINOMBOR, S. H. (2023). Topik Kesehatan Reproduksi Masih Tabu


Dibicarakan Remaja.

Tantry Wanty Sitompul¹, R. M. (2019). Orientasi Masa Depan dan Religiusitas


pada Mahasiswa Teknik Informatika . Philanthrophy Journal of Psychology , 8.

Yulian, A. (2019). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP


DALAM MELAKUKAN perawatan alat kelamin (VULVA HYGIENE) SAAT
MENSTRUASI PADAREMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA NEGERI 09
PONTIANAK TAHUN 2019. Jurnal Kebidanan , 10.

Anda mungkin juga menyukai