PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi yaitu kondisi tubuh dalam keadaan sehat secara fisik,
dunia dan menjadi masalah bagi wanita karena penyakit tersebut sangat
mengancam nyawa. Salah satu masalah kesehatan wanita yang paling sering
maslah yang berbahaya namun dengan di tandai dengan adanya flour albus
(keputihan) dapat di indikasikan penyebab adanya masalah kesehatan wanita.
Angka kejadian flour albus (keputihan) di Eropa cukup rendah yaitu 25%
dari seluruh dunia, Angka ini berbalik dengan kejadian flour albus
albus (keputihan) sekali seumur hidupnya dan sebanyak 45% wanita yang
mengalami flour albus (keputihan) dua atau lebih dalam hidupnya. Hal itu
2013)
flour albus( Keputihan) sebanyak 28%, dan tahun 2013 ada 34% dan
Flour albus (Keputihan) merupakan gejala normal pada setiap wanita yang
memasuki masa pubertas sampai lansia. Cairan yang sering keluar pada
tidak normal secret berwana kuning atau kehijauan serta bau. Kondisi
kandidiasi vulvaginitis hal itu karena banytu aknya perempuan yang kurang
memahami kesehatan repoduksi. Pada vagina yang lembab atau basah oleh
bakteri , virus serta jamur. Hal itu karena area yang basah pada vagina dapat
itu bisa menjadi semakin besar karena virus dan bakteri dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit yang sangat berbahaya seperti kanker servik kanker vulva
tumor jinak, tumor ganas dan kista, (Ellya, Rangga, & ismalinda, 2010).
kanker, kelainan alat genetalia , infeksi serta perilaku personal hygiene yang
baruk. Hal yang sering di abaikan oleh wanita ialah kebesihan diri serta
status perilaku kesehatan seorang wanita dan sebagai upaya deteksi dini
luar. Hal ini bertujuan menghindari terjadinya iritasi dan gatal pada daerah
dengan hal tersebut masalah yang sering t imbul pada remaja putri ialah
kurangnya melakukan perilaku hygiene yang tepat. Oleh karena itu melalui
perilaku yang baik dapat mrngurangi resiko masalah flour albus (kepu
tihan ). Timbulnya ( flour albus) kepuitihan pada remaja sanga mengganggu
aktifias yang padat sepanjang hari, dimana jika mengalami flour albus
Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh susilawati, fitri ekasari,umi kalsum
di dapati yaitu yang perilaku tentang kebersihan organ genetalia luar kurang
baik sebanyak 43 dan remaja putri yang tidak mengalami Keputihan ( flour
albus) sebanyak 33 (Wati et al., 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
kalirejo lampung tengah tahun 2019” untuk mengetahui apakah ada hubungan
B. RUMUSAN MASALAH
penyakit kanker mengeluhkan tanda gejala tidak lain yaitu mengalami Flour
kan kanker namun karena ada benda asing di dalam genetalia dan kurang nya
bagi perempuan terlebih kepada remaja dimana remaja sebagai fase awal
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. RUANG LINGKUP
1. Metode
2. Sasaran penelitian
3. Dimana
tengah
4. Obyek penelitian
vulva hygiene dengan kejadiaan flour albus (Keputihan) pada remaja
putrid
5. Kapan
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Masyarakat
remaja
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Flour albus(Keputihan)
1. Definisi
(2002) flour albus adalah nama gejala yang di berikan kepada cairan
yang di keluarkan dari alat alat genetalia yang tidak berupa darah.flour
albus (Keputihan) yaitu keluarnya cairan selain darah dari liang vagina
setempat(Kusmiran, 2013).
Flour albus (Keputihan) yaitu cairan putih yang keluar dari vagina
2010).
Flour albus ada dua jenis yaitu normal (fisiologis) dan abnormal
abnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir
Menurut Eva, Rangga dan Rismalinda klasikasi Flour albus juga di bagi
menjadi 2yaitu
mengonsumsi obat obat hormonal seperti pil KB. Flour albus ini
rasa gatal.
, neoplasma jinak dan ganas, lesi, dan pra kanker. Kuman penyakit
3. Gejala
a. Pada penderita tertentu terdapat rasa gatal namun bila normal tidak
disertai rasa gatal, flour albus (Keputihan ) juga dapat dialami oleh
wanita yang lemah atau daya tahan tubuhnya rendah. Sebagian besar
cairan berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina
saluran vagina. Cairan ini berupa encer atau kental dan kadang
4. Penyebab
Ayuningsih (2010)
air yang di gunakan untuk cebok tidak bersih, celana dalam tidak
Flour albus ( Keputihan) juga di bagi menjadi dua penyebab yaitu Flour
A. fisiologis
1. pengaruh sisa estrogen dari plasena erhadap uerus dan agina janin
( Keputihan)
masa poulasi.
ueus .
B. patologis
b. Benda asing contoh nya kondom yang tertinggal dan pesarium untuk
yang berlebihan.
(Keputihan)
kremi dan telurnya yang bisa menjalar ke sekitar organ kelamin. Hal
1) Vaginitis
2) Candidiasis
3) Trichomoniasis
jumlah banyak, warna kuning kehijauan, bau tak sedap, sakit saat
bisa hidup. Bila bakteri mati, jamur akan tumbuh subur. Kebiasaaan
(Kasdu, 2008)
5. Pencegahan
Beberapa hal yang dapat dilaku kan dalam mencegah keputihan patologi
jamur;
2) Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut apabila sudah terasa
5) Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari
anus ke vagina;
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah tejadinya Flour albus
seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya di berikan obat obatan untuk
mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan
penyebab nya.
a. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang ,olahraga rutin, istirahat
c. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu
pembersih vagina.
e. Hindari menggunakan bedak talcum, tissue atau sabun dengan pewangi
menggunkanya.
b. Konsep perilaku
Dari sisi biologis ialah akifias organisme yang bersangkutan ,pada
hakikat perlaku ialah suau aakifias yang di lakukan oleh manusia iu
sendiri.
Perilaku iu sendirierpenang luas , menjcakup berjalam be
Vulva hygiene
1. Definisi vula hygiene
terbawakedepandandapatmasukkedalamvagina.
sebaiknya dibagianluarnyasaja.Setelahmemakaisabun,sebaiknya
dibasuh denganairsampaibersih(sampaitidakadalagisisasabun
yangtertinggal),sebabbilamasihadasisasabunyangtertinggal
handukatautissue tetapijangandigosok-gosok.
digunakan.
menyebabkan derahkewanitaanmenjadilembabdaniritasi.
Sebaiknyacelanadalamyangdigunakandaribahan katun
berlebihandidaerahvagina
c. Remaja
1. Pengertian remaja
remajaMasa remaja terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu remaja tahap awal
(usia 10-14 tahun), remaja tahap menengah (usia 15-16 tahun), dan
dimanaanakmemasukiperkembangandewasayang akanmeninggalkanmasa
Kerangka teori ialah ringkasan dari tinjauan pustaka yang di gunakan untuk
Dalam penelitian ini yang akan di teliti ialah hubungan vulva hygiene dengan
kejadian flour albus( keputihan) pada remaja putri Madrasah Aliyah Kalirejo
Gambar 2.1
Kerangka teori
1. Stress
2. Kehamilan
3. Kelainan alat kelamin
4. Benda asing di vagina
5. Kanker
6. Manoupuse
7. Infeksi
8. Kebersihan diri
9.
Kejadian flour albus
( keputihan)
e. KERANGKA KONSEP
Ialah suatu uraian dan hubungan antara variable satu dan variable lainnya dari
Gambar 2.2
Kerangka konsep
Kejadian Keputihan
Vulva hygieneKEJADIAN KEPUTIHAN
f. Hipotesis
(Notoatmojo 2010).
Hipotesis alternative:
Ada hubungan vulva hygiene dengan kejadian flour albus( keputihan) pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang di gunakan peneliti untuk
B. Variable penelitaian
,bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan di teliti dalam satu
yaitu
C. Definisi oprasional
2015)
Table 3.1
a. Populasi penelitian
tertentu yang akan di teliti . Bukan hanya objek atau subjek yang di
pelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang di miliki subjek
b. Sample
menggunakan rumus:
N
n = 1+ N (d2 )
210
n = 1+ 200 (0,12 )
210
n = 1+ 2,1
210
n= 3,1
n = 67,7 = 68
Keterangan :
n : besar sampel
N : jumlah populasi
3. Teknik sampling
a. Kriteria inklusi
2. Remaja putri
b. Kriteria ekslusi
1. Siswi yang tidak hadir
Tengah
lampung tengah tahun 2019, waktu penelitian di lakukan selama 2 bulan pada
F. Etika penelitian
lainya. Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika ysng mencakupsetiap
2. Right to full disclosure (hak untuk jaminan dari perlakuan yang diberikan)
pilihannya mengikuti atau menolak. Jika responden setuju untuk ikut serta
penelitian.
sebagainya.
kuesioner.
1. Instrument penelitian
Kuesioner adalah suatu alat ukur yang berisi pertanyaan atau pernyataan
2011).
3. Uji Validitas
moment (r). kesimpulan bila nilai r hitung > r tabel dengan signifikan 5%
2013).
4. Uji Rehabilitas
menggunakan secara berulang. Lembar chek list dan alat ukur ini akan
a. Editing
b. Coding
c. Entry data
Pada proses ini jawaban dari masing masing responden yang sudah
d. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sember data atau responden selesaidi
2. Analisa data
a. Analisa univariat
b. Analisa bivariat
tolak)
I. Jalanya penelitian
1. Langkah penelitian
penelitian ini . Langkah langkah yang di lakukan dalah tahap ini ialah :
e. Proses bimbingan
2. Tahap penelitian
Erryga Yogasmara, Puji Lestari. (2010). Buku Pintar Keluarga sehat panduan
praktis bagi seluruh anggota keluarga gramedia pustaka utama jakarta
Fitriya, Manasya, Sekar, Muslimah, & alifia. (2015). pengetahuan dan sikap
remaja putri tentang vulva hygiene saat menstruasi pada siswa kelas x1
SMA madrasah aliyah negeri surakarta. vol.v11,no 2.
Hidayat, A Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan Dan Teknik penulisan Ilmiah
Jakarta Salemba Medika
Janah, Ana Fathul, Edi, Sampumo, & Ningsih, Wahyu. (2013). perilaku vulva
berhubungan dengan kejadian keputihan pada remaja putri kelas XII SMA
GAMA 3 maret yogyakarta. ners dan kebidanan indonesia, vol 1 no 2.
Wati, Susila, Fitri, Eka Sari, & Kalsum, Umi. (2015). hubungan pengetahuan dan
perilaku remaja tentang kebersihan organ gentelia luar dengan kejadian
keputihan di SMA 14 bandar lampung tahun 2015 vol 1 no 3.