Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patofisiologi kasus Kebidanan
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anggota Kelompok :
1. Astiroh (P25202110001)
2. Enny Ruslikawati (P25202110002)
3. Gevi Febriantika (P25202110003)
4. Martha Ade Ermayani (P25202110004)
5. Fiky Nofika Rismayani (P25202110005)
6. Ashferine Marbah (P25202110006)
7. Leli Ratna Karin Wijayanti (P25202110007)
8. Nurul Afidah (P25202110008)
9. Malina Setiyani (P25202110009)
10. Nur Masillah (P25202110010)
11. Erni Suryawati (P25202110011)
12. Sri Rahayu (P25202110012)
13. Siti Musthoffah (P25202110013)
Hasil
Tabel 1 menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi yaitu kelompok vlm disertai
distribusi pendidikan remaja semua berusia 16 tahun sebanyak 22 remaja (100%).
sedangkan pada kelompok kontrol sebaran usia terbanyak adalah pada usia 16 tahun
sebanyak 20 orang (90,9%) dan usia 17 tahun sebanyak 2 orang (1%). Sumber informasi
pencegahan keputihan pada kelompok intervensi sebagian besar diperoleh melalui
internet sebanyak 15 orang (68,2%), sedangkan informasi pencegahan keputihan pada
kelompok kontrol sebagian besar berasal dari teman yaitu 18 orang (70,5%).
Tabel 2 menunjukkan rerata skor pengetahuan awal pada kelompok intervensi
yaitu kelompok vlm dan pendidikan sebesar 13,5 dan pengetahuan akhir sebesar 16,18
dengan nilai probabilitas 0,000 (p<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol rerata skor
pengetahuan awal 12,91 dan rerata skor pengetahuan akhir 13,45 dengan nilai
probabilitas 0,541 (p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
pengetahuan pada kelompok intervensi yang diberikan vlm serta edukasi dan tidak ada
peningkatan pengetahuan pada kelompok yang hanya diberikan edukasi.
Tabel 3 menunjukkan rerata skor sikap awal pada kelompok intervensi yaitu
kelompok vlm dan pendidikan sebesar 41,77 dan pengetahuan akhir sebesar 48,59
dengan nilai probabilitas 0,001 (p<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol rerata skor
pengetahuan awal 41,64 dan rerata skor sikap akhir . 45,14 dengan nilai probabilitas 0,136
(p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan sikap pada kelompok
intervensi yang diberikan vlm serta edukasi dan tidak ada peningkatan sikap pada
kelompok yang hanya diberikan edukasi.
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh multimedia video learning tentang
kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pencegahan fluor
albus patologis (keputihan) pada remaja putri. Pemberian pendidikan kesehatan dalam
bentuk video ini diharapkan dapat mempermudah remaja untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan penyakit organ reproduksi khususnya fluor
albus atau keputihan pada remaja.
Kesimpulan
Pengaruh multimedia video learning yang disertai dengan edukasi tentang kesehatan
reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan penyakit organ
reproduksi atau fluor albus (keputihan) pada remaja putri.
Saran
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penelitian ini, disarankan kepada
peneliti selanjutnya agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang
lebih banyak dan durasi penelitian yang lama. Selain itu, peneliti dapat
mengembangkan lebih lanjut penelitian ini dan mengkaji lebih dalam dengan
mengubah jenis penelitian kualitatif atau metode lainnya.