Disusun Oleh:
Malina Setiyani (P25202110009)
Nur Masillah (P25202110010)
Erni Suryawati (P25202110011)
Sri Rahayu (P25202110013)
Siti Mushoffah (P25202110016)
Novia Limatus Sanaya (P25202110017)
Ummu sakila (P25202110018)
Nur Bahira Fibasyari (P25202110019)
Segala puji syukur kepada Tuhan,Yang Maha Esa karena atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang telah di buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan nilai-nilai intelektual universal
dalam critical thinking
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan clarity
2. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan accuary
3. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan precision
4. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan consistency
5. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Relevance
6. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Significance
7. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Logicalness
8. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Depth
9. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Breadth
10. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Fairness
TELAAH JURNAL
a. Pendahuluan
Makanan memberikan nutrisi dan memberi energi. Nutrisi sangat penting untuk
kesehatan manusia, tetapi juga senyawa lain terus diidentifikasi dalam makanan,
dan sifat kesehatannya menjadi lebih dipahami. Interaksi anak mencakup keluarga
dan teman sebaya, yang keduanya dipengaruhi oleh komunitas, masyarakat, media,
dan penawaran makanan. Keragaman dan kompleksitas lingkungan anak-anak
meningkat selama masa pertumbuhan.. Anak-anak mencontoh perilaku makan
orang tua mereka, gaya hidup, sikap yang berhubungan dengan makan, dan
kepuasan atau ketidakpuasan mengenai citra tubuh.
Perilaku makan yang terbentuk di masa kanak-kanak bertahan, dengan
implikasi seperti kerewelan dan variasi makanan yang buruk, atau respons yang
tinggi terhadap isyarat makanan dan peningkatan risiko obesitas. Meskipun
perilaku makan dan berat badan anak sulit untuk diubah secara langsung, praktik
pemberian makan orang tua berpotensi menjadi target intervensi yang baik untuk
mencegah pola makan yang tidak sehat dan mengembangkan kelebihan berat
badan pada anak-anak.
b. Metode
Penulis mengumpulkan beberapa artikel dan jurnal yang diperoleh dari Basis
data elektronik (PubMed, Medline, Embase, dan Google Cendekia) dicari untuk
menemukan dan menilai studi yang relevan. Penulis melakukan pencarian untuk
mengidentifikasi artikel yang berpotensi membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku makan anak-anak. Artikel relevan yang diterbitkan dari
2011 hingga Januari 2018
c. Hasil
Dalam analisis saat ini, kebiasaan makanan orang tua dan strategi pemberian
makan adalah penentu paling dominan dari perilaku makan dan pilihan makanan
anak. Orang tua harus memberikan anak-anak mereka berbagai pilihan makanan
yang baik sambil bertindak sebagai panutan yang positif.
d. Kesimpulan
Sistem keluarga yang melingkupi kehidupan rumah tangga anak akan berperan
aktif dalam membangun dan mempromosikan perilaku yang akan bertahan
sepanjang hidupnya. Ayah dan ibu bertindak berbeda terhadap anak-anak mereka;
ayah umumnya bertindak dengan cara yang lebih memanjakan dan kurang aktif
mengontrol asupan makanan. Dalam lingkungan obesogenic, perilaku otoritatif
dan beberapa kontrol orang tua mungkin diperlukan untuk memoderasi asupan
anak-anak dari makanan padat kalori. Membatasi seberapa sering makanan
tertentu dibawa ke lingkungan rumah, menghindari toko dan restoran yang
menjual makanan tidak sehat, dan menyajikan porsi kecil tetapi cukup harus
memberi anak kesempatan untuk mengembangkan pengaturan diri dalam perilaku
makan. Pengalaman kehidupan awal dengan berbagai rasa dan cita rasa memiliki
peran dalam mempromosikan makan sehat dan mendukung konsumsi buah dan
sayuran yang lebih luas. Orang tua harus menerima saran tentang bagaimana
membangun kebiasaan sehat jangka panjang dan menciptakan pola makan yang
menyenangkan pada anak-anak mereka, sambil menyadari faktor-faktor penentu
perilaku yang mendukung kekurangan gizi dan gangguan makan
Jurnal ini diterbitkan tahun 2018 dan membahas tentang artikel yang berpotensi
membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan anak-anak.
Artikel yang masuk dalam kategoti pembahasan antara lain dengan tema berikut :
a. Perilaku makan anak dan praktik pemberian makan orang tua
b. Perilaku makan anak dan lingkungan makan keluarga
c. Lingkungan makan keluarga dan pilihan anak-anak
d. Perilaku makan anak dan makanan keluarga
e. Perilaku makan anak dan pengaruh orang tua
f. Perilaku makan anak dan lingkungan obesogenik
g. Pemodelan perilaku makan orang tua
h. Perilaku makan anak dan status sosial ekonomi.
Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan batasan yang ditempatkan
pada tahun publikasi. Namun, peneliti membatasi pencarian ke negara-negara
industri karena fokus pada efek di negara-negara berpenghasilan tinggi. Studi
yang disertakan harus berupa studi primer atau makalah yang menyajikan
analisis data sekunder dari studi ini dan dipublikasikan dalam jurnal peer-review
atau buku yang diedit.
Database elektronik digunakan untuk menemukan dan menilai studi yang relevan.
Peneliti melakukan pencarian untuk mengidentifikasi makalah yang diterbitkan dalam
bahasa Inggris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan anak-anak. Sistem
keluarga yang melingkupi kehidupan rumah tangga anak yang akan berperan aktif dalam
membangun dan mempengaruhi perilaku makan anak pada hidupnya. Pada pengenalan
makanan di awal kehidupan memiliki peran dalam perilaku membiasakan makan makanan
sehat dalam keseharian dan kedepannya. Sifat dari tinjauan naratif membuatnya sulit untuk
mengintegrasikan interaksi yang kompleks ketika sejumlah besar studi terlibat. Dalam
analisis saat ini, kebiasaan makanan orang tua dan strategi pemberian makan adalah
penentu paling dominan dari perilaku makan dan pilihan makanan anak. Orang tua harus
mengekspos anak-anak mereka ke berbagai pilihan makanan yang baik sambil bertindak
sebagai panutan yang positif. Program pencegahan harus ditujukan kepada mereka, dengan
mempertimbangkan aspek sosial ekonomi dan pendidikan.
Lingkungan keluarga memiliki peran dan strategi untuk meningkatkan perilaku makan
pada anak-anak. Keluarga harus berperan aktif dalam membangun dan mempromosikan
perilaku yang akan bertahan sepanjang hidupnya, orang tua harus mengekspos anak-anak
mereka ke berbagai pilihan makanan yang baik dan bertindak sebagai panutan.
Kebiasaan makan orang tua dan strategi pemberian makan menjadi faktor paling
dominan dari perilaku makan dan pilihan makanan anak.
PEMBAHASAN
Pengalaman kehidupan awal dengan berbagai cita rasa memiliki peran dalam
mempromosikan makan sehat dan mendukung konsumsi buah dan sayuran yang lebih luas.
Menawarkan bayi makanan yang berbeda dimulai pada periode pemberian makanan
pendamping dan memberikan berulang makanan yang tidak disukai untuk merangsang rasa
mereka dan membantu mereka untuk menerima banyak makanan di kemudian hari adalah
strategi yang diperlukan untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik. Semua
strategi ini datang bersama-sama selama makan keluarga. Pengaturan ini memiliki
kepentingan sosial yang signifikan dalam kehidupan anak dan orang tua harus mengekspos
keturunan mereka ke berbagai pilihan makanan yang baik sambil bertindak sebagai panutan
positif untuk melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya lingkungan obesogenik
kehidupan modern. Status sosial ekonomi terlibat dalam masalah ini, sebagai keluarga di
mana orang tua memiliki tingkat pendidikan tinggi mengkonsumsi lebih banyak makanan
sehat daripada keluarga dengan tingkat pendidikan rendah (Silvia, et.al, 2018).
Pendidikan harus diberikan kepada semua anak dari tingkat sosial ekonomi yang
berbeda, dengan tujuan mempromosikan aktivitas fisik, mengurangi waktu menonton
televisi, video game, dan komputer, dan mendapatkan waktu tidur yang cukup. Orang tua
harus menerima saran tentang bagaimana membangun kebiasaan sehat jangka panjang dan
menciptakan pola makan yang menyenangkan pada anak-anak mereka, sambil menyadari
faktor-faktor penentu perilaku yang mendukung kekurangan gizi dan gangguan makan.
DAFTAR PUSTAKA
Komang Yuni Rahyani, Ni dan Mohammad Hakimi. 2021. Critical Thinking dalam Asuhan
Keidanan Berbasis Bukti. Yogyakarta : UGM Press.