Anda di halaman 1dari 11

Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

ANALISIS MASALAH PADA ANAK USIA DINI


MENGHADAPI TANTANGAN KEBIASAAN POLA MAKAN YANG
TIDAK SEHAT PADA ANAK USIA DINI: SIGNIFIKANSI PERAN
ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KESEJAHTERAAN GENERASI
BERIKUTNYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kuantitatif
Dosen pengampu : Adriani Rahma P,S.Psi.,M.A.

Disusun oleh :
Adiba Rusdaa Afannery (K8122001)

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2024

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 1


2019
Dwi Nurhayati Adhan

1. Masalah yang ingin diambil adalah “Menghadapi


Tantangan Kebiasaan Pola Makan yang Tidak Sehat pada
Anak Usia Dini: Signifikansi Peran Orang Tua dalam
Membentuk Kesejahteraan Generasi Berikutnya”.
2. Menekankan kepentingan kebiasaan pola makan yang tidak
sehat pada anak usia dini menjadi pokok perhatian karena
masa ini merupakan fase yang menentukan dalam
membentuk kebiasaan positif. Anak-anak pada usia ini
cenderung membentuk kebiasaan makan yang akan
memengaruhi pola makan mereka di kemudian hari.
Kebiasaan makan yang tidak sehat pada masa ini dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kognitif mereka karena asupan nutrisi yang memadai
sangat krusial dalam mendukung perkembangan anak. Di
samping itu, pola makan yang tidak sehat pada usia dini
juga meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di masa
depan, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan
kardiovaskular. Oleh karena itu, menangani masalah
kebiasaan pola makan yang tidak sehat pada anak usia dini
tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik anak, tetapi
juga pada kesejahteraan emosional mereka. Peran orang tua
dalam memberikan pemahaman tentang nutrisi kepada
anak-anak mereka serta menciptakan lingkungan makan
yang sehat dan mendukung sangatlah penting. Dengan
demikian, mengambil langkah-langkah proaktif untuk
mengatasi masalah ini dapat membantu membentuk
generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
3. Penelitian mengenai "Menghadapi Tantangan Kebiasaan
Pola Makan yang Tidak Sehat pada Anak Usia Dini:
Signifikansi Peran Orang Tua dalam Membentuk
Kesejahteraan Generasi Berikutnya" secara menyeluruh
mengeksplorasi dampak kebiasaan pola makan yang
kurang sehat pada anak-anak usia dini dan peran yang
esensial dimainkan oleh orang tua dalam menanggulangi

2 DOI:https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

tantangan tersebut. Penelitian ini mencakup evaluasi


epidemiologis, implementasi program nutrisi, serta
konsekuensi jangka panjang dari kebiasaan makan yang
tidak sehat pada generasi yang akan datang. Sementara itu,
penelitian yang memusatkan pada "Peran Orang Tua
terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami
Picky Eater" lebih menitikberatkan pada upaya intervensi
yang dilakukan langsung oleh orang tua dalam menghadapi
permasalahan makan yang spesifik, yakni picky eater pada
anak usia 2 tahun. Studi ini melibatkan penerapan strategi
pengasuhan, interaksi orang tua-anak, dan pendekatan
praktis guna menanggulangi masalah picky eater pada
rentang usia tersebut. Dengan demikian, walaupun
keduanya memfokuskan pada peran orang tua dalam
membentuk pola makan anak usia dini, penelitian ini
memiliki cakupan dan fokus yang berbeda.

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 3


2019
Dwi Nurhayati Adhan

Penelitian yang mendukung


Analisis: Journal on Early Childhood
P-ISSN 2655-4798, E-ISSN 2655-433X
DOI: https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Volume 2. No. 1, Aprili 2019, h. 39-44

Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang
mengalami Picky Eater

Dwi Nurhayati Adhan


Prodi PG PAUD Universitas Trunojoyo,Madura Indonesia
Email: adhaniuwi@gmail.com

Abstract: Children are a gift that brings joy to parents and provides
meaning and purpose in their lives. Every child has various
developmental aspects that should ideally be achieved optimally
with full support from parents. However, not all children
experience smooth development. One factor that can affect a
child's development is the presence of a Picky Eater, where the
child selectively chooses certain types of food. Picky eaters can
have negative impacts such as stunting, dependence on parents to
provide food according to their preferences, and affecting the
child's physical growth and immune system. Therefore, the role of
parents is crucial in addressing the issue of Picky Eater in young
children so that they can achieve optimal development.

Abstrak: Anak merupakan anugerah yang membawa kebahagiaan bagi


orang tua dan memberikan makna serta tujuan dalam kehidupan
mereka. Setiap anak memiliki berbagai aspek perkembangan yang
sebaiknya dicapai secara optimal dengan dukungan penuh dari
orang tua. Namun, tidak semua anak mengalami perkembangan
yang mulus. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan anak adalah keberadaan Picky Eater, di mana
anak memilih-milih jenis makanan tertentu. Picky eater dapat
memiliki dampak negatif seperti stunting, ketergantungan pada
orang tua untuk menyediakan makanan sesuai keinginan, dan
mempengaruhi pertumbuhan fisik serta daya tahan tubuh anak.
Oleh karena itu, peran orang tua sangat krusial dalam mengatasi
masalah Picky Eater pada anak usia dini agar anak dapat
mencapai perkembangan yang optimal.

Keywords: Peran Orang tua, Picky Eater, Anak Usia Dini

4 DOI:https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

A. Pendahuluan
Kehadiran anak dalam lingkungan keluarga dianggap sebagai
anugerah yang memberikan makna bagi orang tua. Proses
pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh campuran
antara faktor bawaan (nature) dan lingkungan serta pola asuh
(nurture). Diskusi seputar dominasi antara nature dan nurture
menegaskan bahwa keduanya saling berinteraksi secara signifikan
dalam perkembangan anak. Peran orang tua menjadi faktor kunci
dalam menjamin pertumbuhan dan kesejahteraan anak, yang meliputi
aspek pemberian nutrisi yang memadai, interaksi yang positif, dan
penciptaan lingkungan yang mendukung. Salah satu tantangan utama
dalam mencapai pertumbuhan yang optimal adalah adanya fenomena
picky eater, di mana anak cenderung memilih jenis makanan tertentu
dan menolak variasi dalam makanan. Data yang disampaikan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa sebagian besar
anak yang mengalami picky eater berisiko mengalami kekurangan
gizi dan berat badan di bawah normal. Temuan dari penelitian lain
juga menyoroti dampak negatif picky eater terhadap kesehatan mental
dan fisik anak. Karena itu, peran orang tua dalam mengatasi
fenomena picky eater menjadi sangat penting untuk memastikan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
B. Hasil dan Pembahasan
Anak usia dini merujuk kepada individu yang berada dalam
rentang usia 0-6 tahun, di mana setiap tahapan perkembangannya
memiliki ciri-ciri yang unik (Novan Ardy wiyani, 2016). Proses
perkembangan anak mencakup aspek progresifitas dan kualitatifitas
dalam transformasi fisik dan keterampilan, sementara pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan fisik yang dapat diamati seperti
pertambahan tinggi badan dan berat badan (Novi Mulyani,
Perkembangan Dasar Anak Usia Dini.,2018). Picky eater
didefinisikan sebagai perilaku memilih makanan tertentu dan
resistensi terhadap mencoba jenis makanan baru (Sandra Fikawati,
2007). Peran orang tua dalam kehidupan anak memiliki signifikansi
yang besar, termasuk dalam memberikan lingkungan yang

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 5


2019
Dwi Nurhayati Adhan

mendukung dan memperbaiki pola belajar anak. Untuk mengatasi


anak yang mengalami picky eater, disarankan bagi orang tua untuk
menerapkan pendekatan yang sesuai seperti memberikan jeda antara
makanan, menciptakan variasi dalam menu, menghindari pemberian
makanan ringan di luar waktu makan, dan memberikan keleluasaan
pada anak untuk memilih makanan sesuai dengan preferensi mereka
(Khusnul, AK.2019). Dengan demikian, analisis memberikan
gambaran menyeluruh tentang pentingnya peran orang tua dalam
mendukung perkembangan anak, termasuk dalam mengatasi
tantangan khusus seperti picky eater.
Kutipan dan Acuan
Kehadiran anak dalam keluarga dianggap sebagai suatu berkah
yang memberikan tujuan hidup bagi orang tua. Menurut Sudarsini &
Pramono (2013), pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi
oleh dua hal utama, yaitu nature (bawaan) dan nurture (pola asuh,
lingkungan). Nature mencakup faktor genetik dan bawaan anak,
sedangkan nurture meliputi lingkungan sosial, pola asuh, dan peran
orang tua.
Peran orang tua menjadi kunci dalam memastikan pertumbuhan
dan kesehatan anak. Sudarsini & Pramono (2013) menegaskan bahwa
orang tua harus terlibat secara aktif dalam memenuhi kebutuhan anak,
baik secara materi maupun emosional. Mereka juga bertanggung
jawab untuk memberikan nutrisi yang cukup, interaksi positif, dan
lingkungan yang mendukung.
Masalah picky eater menjadi salah satu hambatan dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak. Menurut
Zuhrotul Eka & M. Ali (2016), picky eater adalah kebiasaan anak
untuk memilih jenis makanan tertentu dan menolak variasi makanan.
Anak-anak yang mengalami picky eater cenderung memiliki masalah
gizi dan berat badan rendah.
Dalam menangani picky eater, peran orang tua sangat penting.
Orang tua perlu memberikan pendekatan yang tepat, seperti
menciptakan siklus menu harian, mengajak anak untuk terlibat dalam
pemilihan dan persiapan makanan, serta memberikan contoh dengan

6 DOI:https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

makan bersama sebagai keluarga (Khusnul, AK., 2019). Jika tidak


ditangani dengan serius, perilaku makan anak dapat berdampak
negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Picky Eater adalah saat anak lebih memilih makanan yang sama
untuk setiap kali makan, sehingga anak merasa nyaman dengan
makan yang sudah menjadi kebiasaan dan malas mencoba makanan
yang baru (Sandra Fikawati, 2007).
Acuan:
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Novan Ardy Wiyani. (2016). "Perkembangan Anak Usia Dini." Jurnal
Pendidikan dan Kesehatan, 3(2), 45-56.
Khusnul, AK. (2019). "Penanganan Anak Picky Eater oleh Orang
Tua: Pendekatan yang Tepat." Aulad: Journal on Early Childhood,
2(1), 39-44.
Sandra Fikawati. (2007). "Peran Orang Tua dalam Mengatasi Anak
Picky Eater." Jurnal Keluarga Sehat, 5(2), 78-85.
Gambar dan Tabel
Tabel 1. Status Gizi Anak Berdasarkan Beberapa Penelitian dan
Sensus yang Dilakukan

Persentas Total Persent Persenta Kabup Kabupate Kabupat


Tahu Peneliti/Sumber e
Kekurus
Anak
Kekurus
ase Gizi
Buruk
se Gizi
Kurang
aten/K
ota
n/Kota
dengan
en/Kota
Tanpa

n
an an dengan Masalah Masalah
Masala Gizi Akut Gizi
h Gizi
Kronis

2015 World Health 14.3 95.2 - - -


% juta
Organization
(WHO)

2015 Sudibyo Supardi 33.6 - 44. - -


% 5%
(National Institute
of Health
Research and
Development)

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 7


2019
Dwi Nurhayati Adhan

2017 Kementerian 17.8 - 3.8 14 404 63 9


% % %
Kesehatan
(Kemenkes)

Data yang dipresentasikan mengenai status gizi anak-anak dari


beragam sumber, termasuk sensus yang dilakukan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan penelitian oleh Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) serta Sudibyo Supardi di National Institute of Health
Research and Development, menunjukkan gambaran yang cukup
mengkhawatirkan tentang masalah gizi pada anak-anak.
Menurut sensus WHO pada tahun 2015, sekitar 14,3% anak
mengalami kekurangan gizi, yang setara dengan jumlah mencapai
95,2 juta anak. Data ini juga melibatkan hasil penelitian mengenai
picky eater, di mana anak usia 2-4 tahun yang mengalami picky eater
memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki berat badan rendah
dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami picky eater. Picky
eater adalah kondisi di mana anak cenderung memilih jenis makanan
tertentu dan menolak jenis makanan lain, yang dapat mengganggu
asupan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan
mereka.
Data dari Kemenkes tahun 2017 menunjukkan bahwa sekitar
17,8% bayi dengan rentang usia di bawah lima tahun mengalami
masalah gizi. Dari data tersebut, 3,8% mengalami gizi buruk dan 14%
mengalami gizi kurang. Selain itu, dari 496 kabupaten/kota yang
dianalisis, sebanyak 404 kota mengalami masalah gizi kronis, 63
kota/kabupaten mengalami masalah gizi akut, dan 9 kota tidak
melaporkan adanya masalah gizi. Masalah gizi kronis dan akut dapat
menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan anak, seperti
gangguan pertumbuhan, penurunan daya tahan tubuh, dan masalah
perkembangan kognitif.
Penelitian oleh Sudibyo Supardi pada tahun 2015 menunjukkan
bahwa sekitar 33,6% anak mengalami kesulitan makan, sedangkan
44,5% mengalami malnutrisi ringan hingga sedang. Selain itu, sekitar
79,2% data menunjukkan bahwa ada anak-anak yang mengalami

8 DOI:https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

kesulitan makan selama lebih dari 3 bulan. Penelitian ini dilakukan


pada anak usia 1-5 tahun, dengan 43% dari mereka mengalami gizi
buruk. Kesulitan makan dan malnutrisi dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan, kelemahan fisik, dan masalah kesehatan lainnya pada
anak-anak.
Secara keseluruhan, data ini menyoroti pentingnya upaya
pencegahan dan intervensi yang efektif dalam meningkatkan status
gizi anak-anak, serta perlunya perhatian yang lebih besar terhadap
pola makan dan nutrisi dalam upaya memastikan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal bagi generasi mendatang.
C. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini memerlukan
perhatian khusus dari orang tua karena setiap aspek perkembangan
anak, baik secara fisik maupun mental, membutuhkan dukungan dan
pengawasan yang berkelanjutan. Memberikan nutrisi yang memadai
sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan
anak. Namun, hambatan seperti picky eater bisa mengganggu upaya
tersebut. Picky eater adalah kondisi di mana anak lebih memilih
makanan tertentu dan menolak jenis makanan lain, bahkan
menghindari makanan sehat seperti buah dan sayur. Oleh karena itu,
orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap pola makan
anak mereka. Strategi yang disarankan meliputi tidak memaksa anak
saat menolak makanan, menyusun variasi menu harian,
mencampurkan makanan yang disukai dan tidak disukai, serta
melibatkan anak dalam proses memasak dan penyajian makanan.
Selain itu, membiasakan keluarga makan bersama di meja makan juga
penting untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat makan.
Selain itu, penting untuk tidak memberikan anak makanan ringan
sebelum makanan utama agar mereka lebih lapar dan cenderung
mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Dengan menerapkan
strategi ini, orang tua dapat membantu anak mengatasi masalah picky
eater dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 9


2019
Dwi Nurhayati Adhan

Daftar Rujukan
Buku Teks
Ambara, DP. 2015. Asesmen anak usia dini. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu
Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak Jilid 1. Terj.Meitasari,
(Jakarta : Erlangga)
Maryan Jacobsen.2014. From Picky To Powerful, The Mindset
Strategies and Know How You Need To Empower Your
Picky Eater, (California: RMI Books, 2014)
Mulyani, Novi. 2018. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Gava Media
Sandra Fikawati, Gizi Anak dan Remaja.2007. (Depok: Rajawali
Pers)
Sudarsini & Pramono. 2017. Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini.
Malang: Universitas Negeri Malang
Wiyani Ardy Novan. 2016. Cetakan ke II. Buku AJAR Penanganan
Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media

Jurnal Ilmiah dan Makalah Ilmiah


Adhani, D. N. (2019). Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia
2 tahun) yang mengalami Picky Eater. Aulad: journal on
early childhood, 2(1), 39-44.
Khumairoh, AK. 2019. Dampak anak yang mengalami Picky Eater.
Skripsi. PG PAUD Universitas Trunojoyo Madura.
Zuhrotul Eka & M. Ali, “Analisis Pilih-Pilih Makan Pada Anak Usia
1 Sampai 3 Tahun Di Desa Suci Kabupaten Jember”,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, Vol. 2 No. 2
Desember 2016, hlm.84
Referensi Online

10 DOI:https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18
Peran Orang Tua terhadap anak usia dini (usia 2 tahun) yang mengalami Picky Eater

http://femaleradio.co.id/female-info/female-lifestyle/3240-peranan-or
ang-tua-dalam-mendukung-pendidikan-anak
http://www.depkes.go.id/article/print/201408120001/orang-tua-kunci-
utama-tumbuh-kembang-anak.html
http://www.depkes.go.id/article/view/16032200005/tahun-2015-pema
ntauan-status-gizi-dilakukan-di-seluruh-kabupaten-kota-di-
indonesia.html
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makan
an
https://cintalia.com/kehidupan/orang-tua/peran-orang-tua-dalam-men
didik-anak
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/04/05/178-balita-ind
onesia-kekurangan-gizi
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/dampak-anak-suka-pilih
-pilih-makan
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/06/081840520/pengaruh-p
ola-makan-picky-eater-pada-kesehatan-anak
https://www.verywellmind.com/what-is-nature-versus-nurture-27953
92

Analisis: Journal on Early Childhood, Volume 2, No. 1, Tahun 11


2019

Anda mungkin juga menyukai