PENDAHULUAN
zat gizi. Status gizi dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu gizi kurang, gizi baik
dan gizi lebih dan obesitas. Konsumsi seseorang berpengaruh pada status gizi
seseorang dimana status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh
kesehatan secara umum berada pada tingkat yang optimal. Status gizi kurang
akan terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi
esensial atau zat gizi yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Status gizi
lebih terjadi akibat dari tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan
atau asupan zat gizi yang melebihi kebutuhan tubuh perharinya (Almatsier,
2018).
Jajanan anak sehat itu berarti segala jajan yang dikonsumsi anak disekolah
bernilai gizi yang baik untuk menunjang tumbuh kembang anak. Faktanya,
bahan kimia yang dilarang, seperti pengawet, pengganti rasa manis (sakarin,
siklamat), pewarna, bumbu penyedap masakan atau MSG yang berlebihan, air
yang dimasak dengan tidak matang, bahan makanan yang sudah busuk dan
bahan makanan yang tidak dihalalkan oleh agama (Syam, A., dkk. 2018).
didunia mencapai 767,9 juta orang pada tahun 2021. Jumlah tersebut naik 6,4%
menunjukkan masalah gizi kronis atau stunting pada tahun 2021 sebanyak
24,4% secara umum status gizi membaik dari tahun sebelumnya. Angka
obesitas pada tahun 2021 menurun menjadi 3,8% sedangkan masalah berat
badan kurang atau underweight meningkat pada tahun 2021 menjadi 17%.
Berdasarkan data yang diliris oleh Survey Status Gizi Indonesia (SSGI)
prevalensi Jawa Timur yaitu Gizi buruk 480 (4,8%), gizi kurang 1230 (12,3%),
gizi baik 7530 (75,3%), gizi lebih 760 (7,6%) terus mengalami penurunan pada
tahun 2021 menjadi 23,5%. Sedangkan data Survey Status Gizi Indonesia
pada tanggal 07 Oktober 2022 terdapat jumlah suspek jajan sehat sebanyak 33
siswa – siswi.
Jajan sehat mempengaruhi status gizi anak sekolah adalah kebiasaan jajan,
jajanan memberikan kontribusi zat gizi yang kecil bagi kecukupan energi dan
protein anak (Hasdianah, 2014). Status gizi mempengaruhi jajan sehat, status
gizi yang lebih atau status gizi yang kurang akan mempengaruhi nilai atau
masing sebesar 22,9%, dan 15,9% terhadap keseluruhan asupan energy dan
anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi
antara kebutuhan dan masukan nutrien (Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2016).
Jajanan terdiri dari minuman, makanan kecil (kudapan), dan makanan lengkap,
didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan atau terlebih dahulu
dimasak di tempat penjualan, dan di jual di pinggir jalan, atau tempat umum
pangan yang tidak tepat oleh produsen pangan jajanan adalah salah satu contoh
praktik higiene yang masih rendah merupakan faktor utama penyebab masalah
Adapun solusi yang bisa dilakuakan pada anak adalah sebagai berikut :
menu makanan, makan sedikit tapi sering, sajikan makanan yang lengkap
mengandung kalori serta bergizi, jangan jadwalkan makan terlalu dekat jam
tidur dan jangan terlalu sering memberikan anak makanan junk food ataupun
jajanan.
Orang tua harus mendampingi anak saat jajan atau membeli makanan
kemasan atau jajan untuk menghindari hal yang tak diinginkan karena
terbatasnya pengetahuan anak soal keamanan pangan. Ingat, anak tidak tahu
mana jajanan sehat dan mana yang tidak. Memberikan arahan pada anak
tentang cara memilih jajanan sehat memang tidak mudah. Tapi, cobalah
kenalkan mereka pada beberapa jenis zat berbahaya yang biasa digunakan pada
jajanan di sekitar kawasan sekolah. Kenalkan pada anak Anda, mengenai warna
jajanan yang membahayakan dan apa efek buruknya jika zat-zat berbahaya
Pengetahuan Tentang Jajan Sehat Dengan Status Gizi Anak di Sekolah Di SDN
Peterongan Jombang.
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
a. Bagi Institusi
Jombang.
b. Bagi Siswa
c. Bagi Peneliti
Peterongan.