LAPORAN
Disusun Oleh:
SITI MUSHOFFAH
NIM. P27824621078
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Individu yang berjudul “Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada
kegawatdaruratan maternal di RSUD Ibnu Sina Gresik”. Laporan ini disusun sebagai salah satu
syarat menyelesaikan tugas blok 10, pada Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk dan saran dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.
2. dr. Sony, selaku Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik
3. Ibu Astuti Setiyani, SST.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
4. Ibu Evi Pratami, SST, M.Keb, selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Surabaya
5. Bpk Masrikan S.Kep.,Ners, selaku kepala ruang UGD RSUD Ibnu Sina Gresik
6. Ibu Priestin Dian Prawesty, A.Md.Keb, selaku pembimbing praktik lapangan di Ruang
Ponek RSUD Ibnu Sina, Gresik.
7. Ibu Dwi Purwanti K,Kp,S.ST.,M.Kes., selaku pembimbing pendidikan 1 yang telah memberi
arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.
8. Ibu Titi Maharani, S,ST, M.Keb., selaku pembimbing pendidikan 2 yang telah memberi
arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi penulis pada khususnya.
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
mana yang timbul lebih dahulu. Secara teoritik urutan-urutan gejala yang
penderita sering kali tidak merasakan perubahan ini. Bila penderita sudah
semakin banyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam tubuh yang
gagal jantung, gagal ginjal, gangguan fungsi hati dan edema paru,
2014:550).
dan meningkat kembali pada tahun 2013 yaitu sebanyak 27,1%. (Depkes
RI, 2015).
disebabkan oleh
tidak langsung terjadi akibat penyakit yang telah ada sejak atau sebelum
7
kehamilan atau penyakit yang timbul selama kehamilan seperti malaria
Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara yaitu 179.000 jiwa dan Asia
lebih bagus. Hipertensi pada kehamilan mempengaruhi ibu dan janin, dan
dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin jika tidak
pendekatan holistik.
Maternal.
Gresik . Lama praktik mulai tanggal 20 Juni 2022 sampai 2 Juli 2022.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan asuhan kebidanan holistik pada Kegawatdaruratan Maternal ini dilaksanakan sebagai
dokumen/laporan praktik blok 10 yang telah dilaksanakan di UGD Ponek RSUD Ibnu Sina Gresik,
periode praktik tanggal 20 Juni – 2 Juli 2022
Siti Mushoffah
NIM. P27824621078
Priestin Dian P., A.Md.Keb Dwi Purwanti,S.Kep,S.ST.Keb, M.Kes. Titi Maharani., SST., M.Keb.
NIP. 198006252008012014 NIP. 196702061990032003 NIP. 198503202006042003
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kepala Program Studi
BAB II
TINJAUAN TEORI
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
trimester kedua 15 minggu yaitu minggu ke-13 hingga ke-27 dan trimester ketiga
pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh system
2.2 Ada beberapa tanda-tanda kehamilan yang dapat diperhatikan, yaitu sebagai
berikut:
11
12
hiperemesis gravidarum.
leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena
bentuknya.
14
(usia 6 minggu).
2.2.2.3 Tanda Chadwick adalah warna merah tua atau kebiruan pada
ditentukan dengan
15
pemeriksaan dalam.
18-20 minggu.
maternal.
otot uterus.
aktivitas vasomotor.
2013, 44-50).
disambut dengan sangat gembira, diiringi dengan pola makan yang teratur,
perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara terartur dengan baik.
Kadang timbul gejala yang lazim disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap
hal-hal tertentu yang tidak seperi biasanya. Akan tetapi kehamilan yang
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri
(Pantiawati, 2015).
1) Plasenta Previa
adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus
20
uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti gejala yang terpenting adalah
perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja, bagian
terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim
sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati PAP dan ukuran panjang
rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.
2) Solusio Plasenta
pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah
sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah pandangan kabur dan berbayang
dan perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik
21
yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre
eklampsia
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada trimester
ketiga namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi sebelum proses
aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Bayi
harus bergerak 3x dalam 1 jam atau minimal 10x dalam 24 jam. Jika kurang
dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
his seperti pada persalian. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri
yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai tanda-tanda syok yang
membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk dan disertai
perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada
akan kemungkinan terjadinya solusio placenta. Nyeri perut yang hebat bisa
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema, dan proteinuria yang
muncul selama kehamilan dengan usia lebih dari 20 minngu (kecuali pada
trombosit rendah dan kadar enzim ginjal normal (Norma Nita dan Mustika
2013, 59).
penyakit:
pertama
2) Grand multigravida
hidramnion akibat dua janin yang ada dalam rahim ibu sehingga
peningkatan pada tekanan darah ibu (Norma Nita dan Mustika 2013,
68).
mencegah kerja insulin dalam tubuh ibu hamil. Hal ini disebut
ibu hamil lebih sulit untuk mengatur kadar gula darah sehingga
5) Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden
Wanita pada usia lebih dari 35 tahun lebih mudah mengalami berbagai
dan jalan lahir tidak lentur lagi begitu pula dengan pembuluh darah,
169).
minggu
preeklampsia berat:
minggu.
f. Oliguria (<500 ml/24 jam), kreatinin lebih dari 1,2 mg/dl (Buku
distensi dan dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis ini
baik.
plasenta.
lemak. Peroksida lemak selain akan merusak membran sel, juga akan
2.2.4.4 Agregasi sel-sel trombosit pada daerah sel endotel yang mengalami
hasil konsepsi yang bersifat asing. Hal ini disebabkan adanya human
keturunan dan familial dengan model gen tunggal. Genotipe ibu lebih
mengalami preeklampsia.
trofoblas masih dalam batas wajar, sehingga reaksi inflamsi juga masih
plasenta besar, pada hamil ganda, maka reaksi stress oksidatif kan
normal. Respon inflamasi ini akan mengaktivasi sel endotel, dan sel-
sel granulosit, yang lebih besar pula, sehingga terjadi reaksi sistemik
cara:
2014, 111).
pencegahan dan terapi kejang. MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah
pencegahan:
pencegahan kejang).
20 menit
urin.
reflex patella dan atau oliguria produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam),
sebagai beriukut:
berat dengan janin yang belum viable atau tidak akan viable
ketat.
2.3 Standar Operasional Prosedur Preeklampsia Berat di RSUD Ibnu Sina Gresik.
140 mmHg, diastole > 110 mmHg disertai tanda lain protein urine ++
diazepam).
IGD Ponek, Jika tekanan daistolik > 110 mmHg, berikan anti hipertensi
reflex dan DJJ setiap 1 jam , auskultasi paru untuk mencari tanda oedema
paru jika ada oedema paru hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik.
Berikan anti konvulsan dosis awal MgSO4 40% 4 gram (10 ml) IV
perawatan jika tekanan diastolik> 110 mmHg. Jika terjadi kejang berikan
Obat anti hipertensi yang dipilih dan di berikan bagi ibu hamil
yang aman adalah nifedipine diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang
sampai 8 kali/24 jam, jika respon tidak membaik selama 10 menit, berikan
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
1) Data Subjektif
Data Subjektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu
a) Biodata
pasien lain.
umur pasien.
pasien.
ekonomi.
diperlukan.
b) Keluhan Utama
c) Riwayat Kesehatan
d) Riwayat Perkawinan
2015).
e) Riwayat Menstruasi
meliputi:
(4) Imunisasi TT
k) Kebiasaan sehari-hari
mengetahui apakah gizi Ibu baik atau buruk, pola makan ibu
(1) Nutrisi
apa saja
(2) Eliminasi
BAB harus ada dalam 3 hari post partum dan BAK harus
meliputi :
(3) Istirahat
(4) Aktifitas
perkembangan janin.
l) Psikososial
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan Fisik
2014).
(2) Kesadaran
(Prawirohardjo, 2014).
(b) Suhu
(c) Nadi
2014).
(d) Respirasi
b) Pemeriksaan Sistematik
2015).
(6) Telinga Bagaimana keadaan daun telinga, liang telinga, ada serumen atau
kanan dan kiri simetris atau tidak, ada kelainan atau ada
2015).
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
diketahui.
punggung kiri/kanan.
masuk panggul.
panggul.
(c) Auskultasi
(2) Genetalia
d) Pemeriksaan Penunjang
(Walyani, 2015).
(Walyani, 2015).
Diagnosa :
1) Data Dasar :
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Keadaan umum
Urin: produksi urin lebih dari 100 cc/4 jam (Rukiyah &
Yulianti, 2015).
2015).
2.4.2.2 Masalah
pada ibu bersalin patologi dengan Pre Eklamsia Berat adalah nyeri
2.4.2.3 Kebutuhan
2015). Pada kasus ibu Pre Eklamsia Berat yaitu dosis awal berikan 4
gram MgSO4 secara IV (40% dalam 10 cc) selama 15 menit dan dosis
(Walyani, 2015).
49
0,5mL/KgBB/jam
0,5mL/KgBB/jam
menit.
Evaluasi akhir pada kasus ibu bersalin patologi dengan Pre Eklamsia
BAB III
STUDI KASUS
52
1. Pengkajian
Nama : Ny “Q “ / Tn “ I“
Umur : 23 tahun / 24 tahun
Ibu datang sendiri ke IGD Ponek RSUD Ibnu Sina dengan keluhan sakit
perut bagian bawa, keluar cairan dari vagina ,kepala, pusing dan
Pusing dirasakan sejak 2 hari yang lalu dan ibu dibawa ke IGD Ponek
RSUD Ibnu Sina pukul 03,00 Wib, Ibu mengatakan nyeri perut bagian
bawa, keluar cairan dari vagina warnah jernih pada tgl 22 juni 2022 pukul
23,00, sakit kepala serta pembengkakan pada kaki sejak 1 minggu yang
lalu.
53
1.1.3 Riwayat Menstruasi
Persalinan Bayi
Tahun Kehamilan Nifas
Jenis Tempat Penolong JK BBL Keadaan
Kluhan pada Trismester III: pusing, nyeri ulu hati, kaki bengkak, sulit tidur.
1.1.6.2 Usia kehamilan saat merasakan gerakan janin pertama pada usia kehamilan 16 minggu.
1.1.6.3 Penyuluhan yang perna di dapat : tanda – tanda kehamilan, ketidak nyamanan pada
KehamilanTrismester I, kebutuhan Nutrisi dan istirahat, Tanda bahaya kehamilan trismester
III, dan tanda – tanda persalinan.
1.1.6.4 Imunisasi TT : saat bayi ibu mendapat imunisasi dasar lengkap, saat sekolah dasar ibu
Mendapat imunisasi TT 2x. Dan saat Catin mendapat Imunisasi TT 1x, jadi status Imunisasi
TT ibu adalah T5.
Ibu pernah menderita penyakit DM, penyakit hipertensi, jantung , ginjal dan hepar. Dan tidak
54
sedang menderita penyakit menular. Pada kehamilan trismester II ibu mengalami peningkatan
tekanan darah.
Dalam keluarga tidak ada yang menderika penyakit, darah tinggi, jamtung, Diabet, ginjal dan
Sebelum dan selama hamil, frekwensi makan 3x sehari, komposisi menu seimbang, tidak
1.1.9.2 Eliminasi
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Bau : Amoniak
1.1.9.4 Pola Istirahat. Lama tidur Malam 8 jam. Siang 2 jam. Pada kehamilan
trismester 3 kadang sulit tidur Sejak 2 hari yang lalu,karena apa kepala pusing.
1.1.9.5 Pola seksual. Frekwensi hubungan seksual 1 x seminggu, tidak ada nyeri saat
1) Sebelum hamil
- Ibu selalu mengganti pakaian dalam setiap kali lembab atau basah
1.1.10.4 Kebiasaan / budaya dalam keluarga; klien dan keluarga sangat taan
Kesadaran Komposmentis
Nadi : 98 x/ menit
Pernafasan 24x/menit.
MAP : 120
ROT : 20
LILA : 24 Cm
a. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut lurus dan tidak ada ketombe
Palpasi : tidak rontok, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan
b. Wajah
56
c. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan ,konjungtiva merah mudah dan sklera putih
Inspeksi : Mulut dan gigi bersih, ada 2 gigi yang tanggal dan terdapat gigi caries 2 buah.
e. Telinga
f. Leher
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan vena
jugularis
g. Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol keluar serta
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi dan tampak linea nigra, striae alba dan
Leopold II : Puki
LP : 98 Cm
i. Ekstremitas:
Kaki : kedua kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu, tidak gangguan gerak.
j. Genitalia : tidak ada varises, tidak ada tanda-tanda penyakit kelamin, tampak keluar
k. Pemeriksaan Penunjang
- Lekosit : 13.900/cmm
- Tombosit : 316.000/cmm
- Reduksi : Negatif
- Protein urinaria : +2
- Hbs Ag : Negatif
Hematologi :
HB : 15,1 gr%.
Leukosit : 12.700
Trombosit : 215.000
58
MCV : 99
MCH : 32
MCHC : 33
SGOT :19,8
BUN : 10,5g/dl
Urine analiser :
Ph : 7,0
Leukosit : 2-3
2. Assesment
Pemberian MgSo4.
Rencana Tindakan :
5.1 Jelaskan tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini serta kemungkinan tindakan
Rasional : Dengan memberitahu keadaan yang sedang dialami ibu dapat mengerti
5.3 Lakukan KIE kepada pasien dan keluarga tentang: personal Higine, tanda bahaya preeklamsi,
KB pasca salin.
Rasional : personal higine yang baik akan mempercepat kesembuhan dan mencegah infeksi.
: dengan mengertinya pasien dan keluarga tentang tanda bahaya Preeklamsi, maka
: dengan mengikuti KB pasca salin akan mencegah terjadinya kehamilan yang beri-
Rasional : dengan melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis terkait, pasien akan menda-
Rasional : Pemberian anti kejang /anti konvulsan magnesium sulfat (MgSO4) sebagai pencegahan dan
terapi kejang. MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
Rasional : agar klien dapat terpenuhi kebutuhan dan dukungan moril dalam
5.6 Lakukan observasi tanda – tanda Vital, keluhan pasie dan tanda – tanda persalinan
( CHPB)
Rasional : dengan melakukan observasi kondisi pasien dapat terpantau dan dapat
60
dilakukan tindakan antisipasi dengan cepat bila terjadi masalah.
Rasional : agar pasien dapat segera dilakukan tindakan operasi sesuai dengan jadual
yang ditentukan.
2. Setelah dilakukan konseling tentang tanda bahaya pada preeklamsia dan KB Pasca
pasien tenang dalam menghadapi kondisinya dan bersedia dilakukan opersi SC.
4. Setelah dilakukan persiapan pra operasi , pasien dilakukan tranportasi ke Kamar Operasi
CATATAN PERKEMBANGANKE -1
NO RM : 850XXX
TANGGAL PENGKAJIAN : 23 JUNI 2022, PUKUL 11, 30 Wib.
TEMPAT : RUANG NIFAS RSUD IBNU SINA GRESIK
OLEH : SITI MUSHOFFAH
ASSESMENT (A)
P1001 post SC+ pasang IUD hari ke 0 dengan PEB.
Potensial / Resiko Tinggi : perdarahan. Dan terjadi eklampsia puerpurium.
PLAINING (P)
TUJUAN ; Setalah dilakukan asuhan kebidanan 2x24 jam diharapkan:
TTV dalam batas normal, nyeri teratasi, tidak terjadi kejang dan tidak terjadi perdarahan.
Pelaksanaan Asuhan kebidanan
Tanggal/jam Kagiatan Hasil
23-06-2022 Melakukan komunikasi terapautik Pasien dan keluarga menerima
Pukul 11,30 petugas dengan senang
23-06-2022 Menjelaskan kepada pasien dan Pasien dan keluarga memahami
Pukul 11.35 keluarga tentang hasil tentang kondisi pasien saat ini
pemeriksaan
23-06-2022 Mengajarkan kepada pasien Pasien mangikuti yang
Pukul 11,45 untuk distraksi dan relaksasi. diajarkan petugas, pasien
63
Membantu dan mengajarkan mampu tidur miring.
pasien untuk mobilisasi
23-06-2022 Melakukan observasi tanda TD. 151/85 MmHg. N : 84x/mt.
Pukul 12.00 vital,keluhan pasien, kontraksi S 36.8°C. R; 24x/mt. Kontraksi
uterus dan perdarahan uterus baik, lochea rubra 1
pembalut , Tidak ada perdarhan
23-06-2022 Melakukan kolaborasi dengan Terapi dr, SpOg.infus drip
Pukul 12.10 dokter spesialis terkait MgSo4 4 % sampai 24 jam .
parasetamol 4x1 gr.
Terapi dr, Anastesi; infus
Totofusin Ops 1000cc sampai
jam 07.00, ketamin 3x1 amp,
Terapi dokter SpJ.Adalat Oros
1x30 mg, dopamet 3x 250 mg.
CATATAN PERKEMBANGANKE -2
NO RM : 850XXX
TANGGAL PENGKAJIAN : 23 JUNI 2022, PUKUL 19,00 Wib.
TEMPAT : RUANG NIFAS RSUD IBNU SINA GRESIK
OLEH : SITI MUSHOFFAH
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di bahas tentang kesenjangan antara teori dan tinjauan
preeklampsia berat yang dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik selama 3 hari mulai
dialami oleh ibu dan kekhawatiran khusus yang muncul akibat adanya perubahan
dari tahap anamnesa yakni keluhan utama ibu adalah ibu merasa pusing sejak 2
hari yang lalu, serta ibu merasa sakit kepala dan bengkak pada kakinya sejak 1
minggu yang lalu, riwayat kehamilan sekarang ibu didapatkan bahwa hari pertama
haid terakhir ibu adalah tanggal 26 September 2022, riwayat kesehatan yang lalu
ibu yakni ibu tidak memiliki riwayat hipertsensi, diabetes melitus, asma dan
Sedangkan pada tahap pemeriksaan fisik ibu atau data objektif didapatkan
mmHg, suhu : 36,8 ºC, nadi : 82 x/menit, pernapasan: 22 x/m, pada palpasi
ekstremitas bawah didapatkan bahwa ibu mengalami oedema pada kedua tungkai.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan protein urine ibu adalah +2, dan
65
hemoglobin ibu adalah 13, 8 gr%. Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan
tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam atau proteinuria ≥+2 (Sarwono, 2014:544).
dengan gejala-gejala impending sepertin yeri kepala, mata kabur, mual atau
muntah, nyeri epigastrum dan nyeri kuadran kanan atas abdomen (Dewi Setiawati,
2013:179).
Dari pengkajian data dari Ny “Q”dan teori pre eklamsi, sudah sesuai yaitu Ny “Q”
Pada langkah ini dilakukan interpretasi yang benar terhadap diagnosis atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik. Kata masalah dan diagnosis
menyertai diagnosis.
preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam . Kriteria diagnosis
dengan timbulnya hipertensi ≥160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan
atau oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Gejala dan tanda
66
preeklampsia berat : tekanan darah sistolik .>160 mmHg, tekanan darah sistolik
Oliguria<400 ml/24 jam, proteinuria >2 gr/liter, nyeri epigastrum, skotoma dan
gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat, perdarahan retina dan oedema
pulmonum.
Dari tinjauan kasus diperoleh data: pada klien Ny “Q” ibu hamil dengan
preeklampsia berat dengan gejala yang dialami ibu yaitu pusing dan sakit kepala,
tekanan darah 180/120 mmHg dan data penunjang pemeriksaan protein urin +2,
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data yang diperoleh dari data
pertama, maka diagnosa atau masalah aktual pada Ny “Q” adalah : GIP0A0,
beberapa data, baik data subjektif maupun data objektif yang diperoleh dari hasil
pengkajian yang telah dilakukan. Adapun diagnosa/ masalah aktual yang dapat
diidentifikasikan pada klien Ny “Q” ibu hamil dengan preeklampsia berat dengan
gejala yang dialami tampak pusing, tekanan darah 160/100 mmHg dan data
aktual tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Dengan
demikian penerapan tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny”Q” secara garis
besar tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual yang ditegakkan sehingga
potensial yang dapat di identifikasikan pada studi kasus Ny ”Q” ada kesamaan
meengidentifikasikan masalah potensial yang akan terjadi pada kasus ini yaitu
yang ekstrim terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan, partner laki-laki yang
inseminasi donor dan donor oocyte, resiko yang berhubungan dengan riwayat
serta menangani bersama anggota tim keesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
kebidanan.. Beberapa data dapat mengindikasikan situasi yang gawat, yakni bidan
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak.
Adanya data yang memberikan indikasi adanya tindakan segera dan harus
menyelamatkan jiwa ibu serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lebih
profesional sesuai degan keadaan yang dialami oleh klien ataupun konsultasi
dengan dokter.
tindakan segera yang dilakukan yaitu memberikan MgSo4 ful doses dilanjutkan
maintenen sesuai dengan protap dan hasil kolaborasi dengan dokter SpOg.
pencegahan dan terapi kejang. MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah
AKI-AKBJatim,2017).
masalah saat sekarang serta antisipasi diagnosa dan masalah lain yang mungkin
timbul namun lebih dahulu harus dirumuskan tujuan dan kriteria yang akan
dicapai.
prioritas utama penulis sebagai masalah yang mengancam keselamatan bayi dan
perlu tindakan segera. Sedangkan masalah potensial yang penulis angkat yaitu
berikut:
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini serta kemungkinan tindakan
3. Lakukan KIE kepada pasien dan keluarga tentang: personal Higine, tanda bahaya preeklamsi,
KB pasca salin.
Rasional : personal higine yang baik akan mempercepat kesembuhan dan mencegah infeksi.
: dengan mengertinya pasien dan keluarga tentang tanda bahaya Preeklamsi, maka
: dengan mengikuti KB pasca salin akan mencegah terjadinya kehamilan yang beri-
Rasional : dengan melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis terkait, pasien akan menda-
Rasional : Pemberian anti kejang /anti konvulsan magnesium sulfat (MgSO4) sebagai pencegahan
70
dan terapi kejang. MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
Rasional : agar klien dapat terpenuhi kebutuhan dan dukungan moril dalam
7. Lakukan observasi tanda – tanda Vital, keluhan pasie dan tanda – tanda persalinan
( CHPB)
Rasional : dengan melakukan observasi kondisi pasien dapat terpantau dan dapat
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Jika bidan tidak
tindakan harus efisien dan menjalin rasa aman klien, implementasi dapat
bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
direncanakan.
Pada study kasus Ny”Q” ibu hamil dengan preeklampsia berat, semua
hambatan karena adanya kerja sama dan penerimaan yang baik dari klien serta
dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan yang ada di ruang Instalasi Rawat
dimana pada tahap ini ditemukan kemajuan atas keberhasilan dalam mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi
diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif
dalam pelaksanaannya.
2. Tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu
berat, setelah 3 hari diobservasi di rumah sakit RSUD Ibnu Sina Gresik ,tidak
ditemukan hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena
itu, pada tinjauan pustaka dan study kasus Ny “Q” secara garis besar tidak
ditemukan kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
melalui studi kasus tentang asuhan kebidanan pada Ny “Q” dengan preeklampsia
berat di RSUD Ibnu Sina , maka penulis menarik kesimpulan dan saran sebagai
berikut.
A. Kesimpulan
hasil wawancara dari pasien dengan keluhan pusing, sakit kepala, bengkak
pada kaki, dan data objektif di peroleh dari pemeriksaan tekanan darah
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti kejang yaitu MgSO4
120
121
kejang yaitu MgSO4 secara IV dengan dosis 4 gram dan MgSO4 dalam
larutan RL 500 cc dengan dosis 6 gram dengan 28 tpm dan obat oral yaitu
dapat teratasi.
B. Saran
terdekat.
122
mampu mendeteksi dini adanya tanda bahaya dan menganjurkan ibu dan
mutu pelayanan asuhan kebidanan yang lebih baik dan lebih profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Dyah, dkk. 2016. Hubungan Antara Status Gizi dan Kecemasan Ibu hamil dengan
Kejadian Preeklmasia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Geyer I Kabupaten
Grobogan. Jurnal Kesehatan vol.4 No.3 Mei 2016
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Dharma art, 2013
Nugroho, Taufan dkk. Buku Ajar Askeb Kehamilan. Yoyyakarta: Nuha Medika,
2014.
Paulina, dkk. Faktor Resiko Kejadian Preeklmasia Pada Ibu Hamil Dikabupaten
Belu. Jurnal MKMI, vol.13 No. 2, Juni 2017.
123
75
Depkes RI, Buku Panduan Preeklamsia-eklamsia dan Perdarahan Pasca Salin, Forum
Koordinasi penurunan AKI dan AKB Provinsi Jawa Timur, 2017.