Disusun oleh :
WAHYUDIN SAMIN, S.Kep
18.04.057
NIM : 18.04.057
tinggi manapun, serta tidak terdapat pemikiran yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis atau diacu dalam naskah
keseluruhan karya ilmiah ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
berupa gelar ners yang telah diperoleh dapat ditinjau dan atau dicabut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
Makassar,….....................2019
Bismillahirrahmanirrahiim
pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini dengan
2. Ibu St. Syamsiah, SKp., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
4. Bapak Ns. I Kade Wijaya, S.Kep., M.Kep Selaku penguji I yang telah
5. Ibu Nofianty Idris, SKM., S.Kep., M.Kes Selaku penguji II yang telah
7. Orang tua saya tercinta Samin La Pou dan Umi La Muha, serta kedua
8. Keluarga besar Program Studi Ners baik dari tim dosen maupun dari
karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan baik
berupa saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan sangat
membantu. Semoga Karya Ilmiah Akhir ini bisa bermanfaat bagi kita
Makassar,................2019
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
kematian atau 46% dari seluruh kematian penyakit tidak menular. Dari
akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta adalah stroke
koroner, curah jantung akan menurun dan dapat terjadi gagal jantung
(Padila, 2012).
Gejala yang umum terjadi adalah palpitasi, pusing dan nafas pendek.
dalam salah satu atrium. Takikardi dapat mulai dan berhenti secara
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sudirohusodo Makassar.
2. Tujuan Khusus
(SVT).
Makassar.
C. Manfaat Penulisan
a. Bagi Pendidikan
Tachycardia (SVT)
d. Bagi Penulis
D. Sistematika Penulisan
Sudirohusodo Makassar.
a. Wawancara
diantaranya :
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
pasien.
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Medis
a. Definisi
ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal
2018)
iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ruang jantung terdiri atas dua
ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan dua
antara 15-50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena
3) Katup Jantung
5) Arteri Koroner
2012). yaitu :
kanan
pulmonalis
e) Artery pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri
kedua paru-paru.
atrium kiri.
bagian atas.
bagian bawah.
b. Fisiologi Jantung
1) Hemodinamika Jantung
2) Siklus Jantung
2014).
7) Fase Ejection
(Muttaqin, 2014).
9) Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel
secara pasif maupun aktif (fase ventrikel filling dan fase atrial
2014).
(preload)
tipis.
sekuncup.
c. Etiologi
1) Kardiomiopati
3) Serangan jantung
4) Gagal jantung
d. Patofisiologi
2017).
e. Manifestasi Klinis
1) Palpitasi
2) mudah lelah
3) nyeri dada
4) nafas pendek
5) penurunan kesadaran
6) pucat
7) gelisah
8) takipneu
9) sukar minum
11) Dapat terjadi gagal jantung (bila dalam 24 jam tidak membaik)
f. Pemeriksaan Diagnostik
jika jalur tambahan terletak jauh dari nodus sinus atau jika jalur
SVT sering ( dua atau lebih perbulan), rekaman EKG dan lanjutan
(Ardiansyah, 2012).
g. Penatalaksanaan
1) Manuver vagal
menjauhi anda.
c) Palapasi artesi karotis pada mandibula, tekanlah dengan
2-3 menit. Bila tidak berespon dan tidak ada efek samping obat,
labetolol).
2. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
dikaji.
sakit kritis.
meliputi :
c) Distress pernapasan.
laring.
sianosis.
b) Ventilasi buatan
c) Frekuensi pernapasan
d) Suara pernapasan
temuan klinis:
a) Hipotensi
b) Takikardi
c) Takipnea
d) Hipotermia
e) Pucat
f) Ektremitas dingin
4) Disability
d) U ( unresponsive to pain )
stimulus verbail.
5) Eksposure dengan control lingkungan
dan minum.
berikut ini :
1) Aktivitas/istirahat
2) Sirkulasi
dalam mediastinum ).
3) Psikososial
napas dalam.
6) Pernapasan
b. Diagnosa Keperawatan
2015) Yaitu :
volume sekuncup
hasil :
mengikuti
kebutuhan oksigen
tambahan.
volume sekuncup.
mmHg)
mmHg)
h) Kelelahan berkurang
nyeri).
skala 1 (ringan).
efektif.
presipitasi.
berlebihan
d. Implementasi
e. Evaluasi
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal : 07/10/2019
Jam : 14 : 30 WITA
2. Identitas Pasien
No.RM 897607
Alamat : Mamasa
Alamat : Mamasa
kembali.
HEMATOLOGI
Koagulasi
INR 1.19 ….
KIMIA DARAH
Fungsi ginjal
Ureum 68 10-50 mg/dl
Fungsi hati
Elektrolit
KIMIA DARAH
SO2 92.2 95 – 98 %
PRIMARY SURVEY
a. Circulation
1) Keadaan sirkulasi :
d) Akral dingin
e) Ada edema
2) Gambaran kulit:
3) Assesment :
4) Resusitasi : -
5) Re evaluasi : -
7) Intervensi
terpasang ventilator
Resusitasi :-
Re evaluasi :-
efektif Intervensi :
1. Implementasi/ Evaluasi
c. BREATHING
1. Fungsi pernapasan :
c. Respirasi : 46 x/menit
d. Krepitasi : Ya Tidak
f. Saturasi 02 : 86 %
g. Assesment : -
h. Resusitasi : -
i. Re evaluasi :-
k. Intervensi
d. Disability
2) Kesadaran : GCS 9
3) Masalah keperawatan : -
4) Intervensi/Implementasi : -
5) Evaluasi : -
E. Exposure
1) Penilaian Hipotermia/hipertermia
2) Hipertermia : -
5) Intervensi/Implementasi :
6) Evaluasi : -
BAB III
PEMBAHASAN
2017).
kasus nyata yang ditemukan pada pasien Tn “J” dengan gangguan system
persamaan antara tinjauan teori dengan kasus yang didapakan baik dari
kepada Tn “J”
A. Pengkajian
ada lendir pada jalan napas, ada suara napas tambahan hal ini
kasus.
2. Breating ( pernapasan )
of open injury, flas chit, suching chest, dan penggunaan otot bantu.
Dalam tindakan kegawatdaruratan tindakan ventilator dan
kasus.
3. Circulation
syok paling umum pada trauma. Yok didasarkan pada tanda dan
darah: 70/50 mmHg, Nadi: 248x/mnt, Suhu 35,8 oC, akral dingin,
serta pengisian kapiler >2 detik akral dingin dan nadi teraba lemah.
sirkulasi.
4. Disabilities
(Wilkinson & Skinner, 2000 dikutip oleh Rini, 2013). yaitu AVPU :
mematuhi perintah.
dimengerti ).
merespon).
Supriadi, 2018 )
B. Diagnosa Keperawatan
perawat ( Hidayat, 2019 dikutip dalam Supriadi 2019 ). Pada kasu Tn "
kebutuhan oksigen.
sekuncup
sekuncup
jjantung yaitu pasien nampak puca, akral dingin, nadi 248x/ meni,
analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian Tn " J "
tentang kesehatan yang diharapkan baik secara nyata atau actual dan
terhadap klien sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini penting untuk
mencapai tujuan. Tindakan keperawatan dapat dalam bentuk
Kusuma, 2015).
sekuncup
itu.
itu.
bernapas
c. Kaji adanya pucat atau kebiruan
darah.
respon pasien baik dari data subyektif maupun data objektif. Tindakan
semua telah dilakukan dan melihat respon atau kondisi pasien secara
intervensi.
yang didapatkan data objektif yaitu kulit pasien nampak pucat, tidak
ada edema, nadi periver teraba, tidak ada suara jantung tambahan,
intervensi di lanjutkan.
dilanjutkan..
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2015). yaitu :
1. Penurunan cerah jantung berhubungan dengan perubahan
volume sekuncup
dengan baik dimana hal ini didukung oleh kondisi pasien, peran
B. SARAN
1. Bagi Pendidikan
psiko-sosial-kultural-spiritual.
kesembuhannya.
4. Bagi Penulis
Tachicardia (SVT)
DAFTAR PUSTAKA