Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
i
ii
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang
baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih
selama ini.
iv
v
8. Bapak Abd. Rahim dan ibu Hajarah. S.Pd selaku orang tua saya yang
telah memberikan bantuan, support dan kasih sayang serta do’a yang
tiada henti-hentinya.
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para
v
vi
DAFTAR ISI
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
vii
viii
DAFTAR TABEL
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
1
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
1
2
tubuh lainnya.
pada dokrin dasar pelayanan gawat darurat yaitu time saving is life
efektif serta nyeri hebat yang dirasakan pada daerah perut tembus
pasien sering datang pada stadium IIb artinya sudah masuk jauh
peringkat pertama.
12.990 kasus baru dan sekitar 4.120 wanita meninggal karena kanker
kasus.
diperkirakan akan terus meningkat hingga sebesar tujuh kali lipat dan
bawah perut atau kram panggul. Selain itu KankerServiks juga dapat
harga diri rendah dan putus asa merupakan manifestasi yang sering
psikologis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sudirohusodo Makassar.
6
Sudirohusodo Makassar.
Makassar.
Sudirohusodo Makassar.
7
C. Manfaat
1. Bagi Pendidikan
KankerServiks.
4. Bagi Peniulis
pendidikan.
D. Sistematika Penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
1. Tinjauan Teoritis
Serviks.
BAB IV : Penutup
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
2012).
10
11
2015).
12
Gambar 2.1
Cerviks Sehat Dan Terkena Kanker
b. Anatomi fisiologi
tubuh.
Gambar 2.2
Anatomi Cerviks
a) Ovarium
13
b) Fimbriae
c) Infundibulum
oleh fimbriae.
14
d) Tuba fallopi
dindingnya.
e) Oviduct
dindingnya.
f) Uterus
g) Fimbriae
h) Infundibulum
oleh fimbriae.
i) Tuba fallopi
dindingnya.
j) Oviduct
dindingnya.
16
k) Uterus
l) Cervix
vagina.
17
m) Saluran vagina
vagina.
n) Klitoris
a) Vagina
b) Vulva
mons pubis
terlebih dahulu.
d) Klitoris (Kelentit)
e) Vestibulum (serambi)
kali.
g) Perineum (kerampang)
c. Etiologi
antara lain :
20
2) Umur
3) Paritas
7) RAS
8) Polusi Udara
d. Patofisioloi
nekrosis.
ulkus.
25
e. Klasifikasi Ca Cerviks
sebagai berikut:
1) Stadium 1
a) Stadium 1A
b) Stadium 1B
Gambar 2.4
Stadium 1B1 dan 1B2
2) Stadium 2
a) Stadium 2A
b) Stadium 2B
3) Stadium 3
yaitu:
a) Stadium 3A
dinding panggul.
b) Stadium 3B
4) Stadium 4
a) Stadium 4A
Gambar 2.9Stadium 4a
b) Stadium 4B
awal)
berbau
serviks.
berhubungan seksual.
afungsi ginal.
pada ginjal.
massa kanker.
paru-paru, tulang.
sebagai berikut :
tulang:
(fraktur).
g. Pemeriksaan penunjang
1) Sitologi/Pap Smear
a) Normal
ganas)
ganas)
lokalisasi.
36
2) Schillentest
3) Koloskopi
a) Benigna
perubahan peradangan.
b) Suspek
tidak terlihat.
4) Biopsi
karsinomanya.
Tabel 2.1
Hasil Tes IVA
sel tubuh
h. Penatalaksanaan
Tabel 2.2
Klasifikasi penatalaksanaan
STADIUM PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut
0 Histerektomi transvaginal
Biopsi kerucut
Ia
Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan limfadenektomi
panggul dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta
Ib,Iia
(bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi
pasca pembedahan
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal
Radioterapi
IVa, Ivb Radiasi paliatif
Kemoterapi
39
1) Stadium IA
limfadektomi bolateral
1) Nasal kanul
kembali.
3 Liter/ menit 24
6 Liter/ menit 28
9 Liter/ menit 40
12 Liter/ menit 40
15 Liter/ menit 50
b. Pengkajian
keperawatan.
1) Pengkajian Primer
a) Airway
(Thygerson, 2011)
disebabkan karena
a) Diagnosa Keperawatan
Proses infeksi
Subjektif Objektif
3. Sputum berlebih
43
kering
neonates)
Subjektif Objektif
1. Dispnea 1. Gelisah
2. Sulit 2. Sianosis
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.4
Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
Rencana tindakan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
e. Berikan oksigen
Edukasi :
hari
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
mukolitik.
2. Pemantauan Respirasi
Observasi :
usaha bernapas
napas
paru
47
Terapeutik:
Edukasi :
pemantuan
Obervasi :
saluan napas
Terapeutik:
Edukasi:
batuk efektif
ke 3 kali.
Kolaborasi:
atau ekspektoran.
50
b) Breathing
dada.
a) Diagnosa Keperawatan
Energi
51
Subjektif Objektif
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.6
Intervensi Keperawatan Pada Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
Rencana tindakan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Manajement jalan napas
pernafasan, penurunan menurun ke membaik (1-5) b. Monitor bunyi napas tambahan ( mis
e. Berikan oksigen
Edukasi :
Kolaborasi :
2. Pemantauan Respirasi
Observasi :
bernapas
napas
Terapeutik:
Edukasi :
pemantuan
3. Dukungan emosional
Observasi :
emosi
Terapeutik:
menepuk –nepuk )
Edukasi :
sedih )
b. Anjurkan mengungkapkan
yang tepat
Kolaborasi :
4. Pengaturan posisi
Observasi :
Terapeutik:
dalan jangkuan
pasif
posisi
Edukasi :
perubahan posisi
posisi
59
Kolaborasi :
c) Diagnosa Keperawatan
membran alveolus-kapiler
Table 2.7
Tanda dan Gejala pada gangguan pertukaran Gas
Subjektif Objektif
2. PO2 Mneurun
3. Takikardia
4. pH atrial meningkat/menurun
Subjektif Objektif
Pusing 1. Sianosis
Penglihatan 2. Diaforesis
Kabur 3. Gelisa
7. Kesadaran menurun
61
d) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.8
Intervensi Keperawatan Pada Gangguan Pertukaran Gas berdasarkan SLKI dan SIKI
pusat pernapasan diharapkan pola nafas efektif yang a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
Edukasi
pemantauan
perlu
2. Terapi Oksigen
Observasi
oksigen
Terapeutik
oksigen
ditransportasi
Edukasi
Kolaborasi
c) Circulation
a) Diagnosa Keperawatan
Table 2.9
Tanda dan Gejala pada Perfusi Perifer Tidak Efektif
Subjektif Objektif
teraba
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
intermiten)
67
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.10
Intervensi Keperawatan Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
Tindakan
a. Monitor status kardiopulmonal
(frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi
nafas)
b. Mengontrol memonitor status oksigen
c. Monitor tingkat kesadaran
Terapeutik
71
d) Disability
e) Exposure
a) Diagnosa Keperawatan
Table 2.11
Tanda dan Gejala pada Nyeri Akut
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
74
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.12
Intervensi Keperawatan Pada Nyeri Akut berdasarkan SLKI dan SIKI
Terapeutik
a. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan stategi meredakan
nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, danpemicu
nyeri
b. Jelaskan stategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara
76
mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
77
2) Pengkajian Sekunder
sebagai berikut:
lingkungan
saturasi oksigen
penyakit keluarga.
a) Biodata
b) Keluhan Utama
ca serviks.
78
h) Riwayat Psikososial
kecemasan.
79
c. Diagnosa Keperawatan
4) Nyeri akut
d. IntervensiKeperawatan
e. Impelemntasi Keperawatan
diberikan.
f. Evaluasi
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Tanggal : 07-10-2019
c. Identitas pasien
Nama : Ny. “ N”
Alamat : Palu
Diagnosa : CA Ceviks
Alasan masuk :
d. Primary survey
A. Airway
Bebas Tersumbat
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan :-
3. Intervensi/ Implementasi : -
4. Evaluasi :-
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
e. Krepitasi : Ya Tidak
g. Saturasi 02 : 99 %
h. Assesment : -
i. Resusitasi : -
84
j. Re evaluasi :-
C. Circulation
2. HR : 73 kali/menit, Reguler
6. Perdarahan : Ya
8. Assesment : -
jaringan perifer
D. Disability
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
85
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
suhu : 36,oC
2. Pengkajian Nyeri :
Q : Tertusuk-tusuk
S: Skala 4 NRS
REAKSI PUPIL
Tabel 2.13
Reaksi pupil
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
(mm)
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak bereaksi - -
2. PENGKAJIAN SEKUNDER
86
c. Riwayat kesehatan
meringis.
2. A : alergi:
3. M: pengobatan:
Ketorolac 30mg/8jam/IV
4. P : Riwayat penyakit:
pendarahan.
2. P : Provokatif (penyebab ) :
Ca Serviks
3. Q : Quality(kualitas ) :
Seperti tertusuk-tusuk
87
4. R : Radiation( paparan) :
6. T : Timing (waktu) :
3. Pernafasan : 26x/i
e. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Kulit kepala :
nyeri tekan
b. Mata
c. Telinga
serumen.
nyeri tekan
d. Hidung
terdapat rinorhea.
stomatitis.
f. Wajah
g. Leher
h. Dada/thoraks
Paru-paru ;
napas : 20 x/menit.
89
i. Jantung
j. Abdomen
operasi SC.
4) Perkusi : -
k. Genitalia
l. Ekstremitas
m. Neurologis
otot 5 5 5
5 5
3. HASIL LABORATORIUM :
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
WBC 26.4 4.00-10.00 [106/mm3]
RBC 3,43 4.00-6.00 [106/mm3]
HGB 9.6 12-16 g/dl
HCT 29 37.0-48.0 %
MCV 84 80.0-97.0 fl
MCH 28 26.5-33.5 pg
MCHC 33 31.5-35.0 g/dl
RDW-CV 14.6 10.0-15.0 %
PLT 90 150-400[10ˆ3/ul]
91
4. PENGOBATAN :
5. ANALISA DATA
Table 2.14
Analisa data dan Masalah Keperawatan Pada Kasus Ny.N
Dengan Carcinoma Cerviks Di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Obgyn RS. DR. Wahidin
Sudirohusodo Makassar
3) Diagnosa Keperawatan
Table 2.15
Diagnosa Keperawatan Pada Kasus Ny.N Dengan Carcinoma
Cerviks Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Obgyn RS. DR. WahidinSudirohusodo
Makassar
Diagnosis Tanggal Tanggal
Keperawatan ditemukan teratasi
94
4. Resiko Infeksi
07-10-2019
95
4) Perencanaan Keperawatan
Inisial Pasien : Ny N
No. RM : 897xxx
arteri/vena 1) Penurunan Tekanan Nadi Perifer tidak (frekuensi dan kekuatan nadi,
DS :- ada frekuensi nafas)
DO : 2) Penurunan tekanan darah sistolik tidak 2) Mengontrol memonitor status
- akral teraba dingin ada oksigen
- warna kulit pucat 3) Penurunan tekanan darah diastolik tidak 3) Monitor tingkat kesadaran
CRT >3 detik ada Terapeutik
4) Melambatnya waktu pengisian kapiler 1) Pertahankan jalan nafas Paten
tidak ada 2) Pemasangan jalur IV
5) Nadi lemah dan halus tidak ada 3) Pasang kateter urine untuk menilai
6) Akral dingin, kulit lembab/basah tidak ada Produksi urine
7) Pucat tidak ada Kolaborasi
8) Menurunnya output urine tidak ada -
9) Penurunan tingkat kesadaran tidak ada
10) Respon pupil melambat tidak ada
pada perut sampai b. Tidak ada ekpresi meringis 2. Identifikasi Skala nyeri
kebelakang c. Nyeri berkurang dari skala 4 (sedang) 3. Identifikasi respon non verbal
Suami pasien menjadi skala 2 (ringan) 4. Identifikasi faktor yang memperberat
mengatakn nyeri d dan memperingan nyeri
rasakan sejak Terapeutik
seminggu yang lalu 1. Berikan tehnik nonfarmakologis
DO : untuk mengurangi rasa nyeri
Pasien nampak (relaksasi nafas dalam)
meringis 2. Fasiltasi istirahat dan tidur
TTV Edukasi
TD : 148/85 mmHg 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
N : 71 x/i
P : 26 x/i
S : 360C
Pengkajian nyeri
P : saat bergerak
maupun tidak
bergerak
99
Q : Tertusuk-tusuk
R : Abdomen bagian
bawah
S: Skala 4 NRS
T: 3-5 menit, hilang
timbul
4 Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan perlindungan infeksi
Faktor Risiko : selama 1x45 menit pasien tidak mengalami 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
1. Penyakit kronis infeksi dengan kriteria hasil: 2. Memonitor kerentangan terhadap
(Carsinoma Serviks)
2. Terpasang Infus RL 28 Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
infeksi
tpm Menunjukkan kemampuan untuk 3. Memastikan teknik aseptic pada
3. WBC 26.4 [106/mm3]
mencegah timbulnya infeksi saluran IV
4. HGB 9.6 gr/dl
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
Status imun, gastrointestinal, genitourinaria
dalam batas normal
100
5) Implementasi Keperawatan
Diagnosis
No Hari/tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 08Okto Pola Napas 1) Mengobservasi frekuensi nafas S:-
ber tidakefektifan Hasil : pernafasan pasien 26x/menit O:
2019 2) Mengobeservasi penggunaan otot bantu - Pasien nampak sesak
pernafasan - Terpasang nasal kanul
Hasil : pasien tidak menggunakan otot bantu - Pernafasan 26x/menit
pernafasan A : Masalah belum teratasi
3) Memberikan posisi hend up 30 jerajat P : Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien masih sesak 1) Mengobservasi frekuensi
4) Penatalaksanaapemberian O2 (4 liter/menit) nafas
Hasil : sesak pasien nampak berkurang 2) Mengobeservasi penggunaan
otot bantu pernafasan
3) Memberikan pengembangan
101
dinding dada
2 08Okto Ketidakefektifa Manajemen Syok Anafilaktif S:-
ber n perfusi Tindakan O:
2019 perifer 1) Monitor status kardiopulmonal (frekuensi - Akrak dingin
dan kekuatan nadi, frekuensi nafas) - Penurunan kesadaran
Hasil : Nadi 71 x/i dan Nafas 26 x/i - Tidak ada pengeluaran urine
2) Mengontrol memonitor status oksigen - Pasien nampak pucat
Hasil : Pemberian O2 dengan 4 Liter/menit A : Masalah belum teratasi
3) Monitor tingkat kesadaran P : Lanjutkan intervensi
Hasil : GCS 13
Terapeutik
1) Pertahankan jalan nafas Paten
Hasil : Jalan nafas bebas
2) Pemasangan jalur IV
Hasil : Terpasangn Infus RL
3) Pasang kateter urine untuk menilai Produksi
urine
Hasil : terpasang kateter urine dan tidak
ada produksi urine yang keluar
102
Kolaborasi
3 08Okto Nyeri Akut Manajemen Nyeri S:
ber Tindakan - Pasien mengeluh nyeri pada
2019 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, perut tembus ke belakang
Frekuensi, Kualitas nyeri - Suami pasien mengatak
Hasil : pada daerah perut tembus nyeri dirasakan sejak 1
kebelakang, Tertusuk-tusuk, 3-5 menit, minggu yang lalu
hilang timbul O:
2) Identifikasi Skala nyeri - Klien Nampak meringis
Hasil : Skala 4 NRS - S skor 4NRS
3) Identifikasi respon non verbal A : Masalah Nyeri belum teratasi
Hasil : Pasien nampak meringis P : Lanjutkan intervensi
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Hasil : saat bergerak maupun tidak
bergerak
Terapeutik
1) Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (relaksasi nafas
103
dalam)
Hasil : Skala Nyeri tidak berkurang
2) Fasiltasi istirahat dan tidur
Hasil : pasien bering di tempat tidur yang
telah disediakan
4 08Okto Risiko Infeksi perlindungan infeksi S:-
ber 4. Memonitor tanda dan gejala infeksi O:
2019 Hasil : hasil Lab menunjukkan WBC - Hasil lab WBC 26.4
meningkat 26.4 A: Setelah dilakukan tindakan
5. Memonitor kerentangan terhadap infeksi keperawatan selama 1x15menit,
Hasil : pasien rentang terhadap infeksi maka di harapkan :
6. Memastikan teknik aseptic pada saluran IV Kontrol infeksi
Hasil : semua tindakan dilakukan dengan Pemantauan faktor resiko
aseptic lingkungan sekitar sering
ditunjukkan
Pemantauan faktor resiko
pada pasien sering
ditunjukkan
P: -
104
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
A. Pengkajian
primer dan sumber sekunder serta analisa data sebagai dasar dasar
suatu interaksi dan komunikasi. Data objektif adalah data yang dapat
103
105
masuk RS, tampak lemah,klien namak puKankert, dan CRT <2 detik.
pengkajian dengan teori hal ini diakibatkan oleh respon tubuh setiap
orang berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
harapkan.
5. Nyeri akut
N yaitu :
3. Nyeri akut
4. Resiko Infeksi
Diagnosa ini terdapat pada teori namun tidak ada pada kasus
Diagnosa ini terdapat pada teori namun tidak ada pada kasus
C. Intervensi Keperawatan
outcomes classifiKankertion).
sebagai berikut:
napas
aliran arteri/vena
e. Pemasangan jalur IV
3. Resiko Infeksi
120
konsep teori.
D. Implementasi keperawatan
diselesaikan.
aliran arteri/vena
Hasil : GCS 13
e. Pemasangan jalur IV
122
nyeri
nyeri
4. Resiko Infeksi
123
tindakan.
E. Evalusi
puKankert
Pernafasan 26x/menit
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
keperawatan.
125
B. SARAN
1. Rumah Sakit
merawat pasien.
2. Bagi Perawat
pada wanita.
3. Bagi Pasien
dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Irawati. (2018). Faktor Modifikasi (Teori Health Belief Model) dalam
Deteksi Dini Kanker Serviks pada Majelis Riyadhul Jannah dan
Majelis Fatayat NU di Dusun Meduran Desa Asrikaton Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang. Malang
Nurwijaya, Hartati, dkk. 2010. Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Sari, A. P., Syahrul, F., Ua, F. K. M., Epidemiologi, D., & Ua, F. K. M.
(n.d.). Faktor yang berhubungan dengan tindakan vaksinasi hpv
pada wanita usia dewasa, 321–330.
Sesak nafas
Metaplastik Squamosa Peningkatan
Proses metaplasi (erosive) defekasi
Columnar Junction (SCJ) frekuensi
berkemih
Pola nafas tidakefektif
Porsio yang erosive (metaplasia
squamosa fisiologik/patologik)
Tumor
Penyebaran tumor
Dysplasia/diskariotik
Dari SCJ kea rah Dari SCJ ke Dari SCJ Ke arah fornises dan Ke arah korpus Ke arah parametrium
lumen vagina stroma serviks Perubahan epitel
dinding vagina uterus
dysplasia serviks
Agama : Islam
Pendidikan :