Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. J


DENGAN PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG MURAI A RSKJ SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU

DISUSUN OLEH

DWI ANJARSARI, S.KEP


1626050011

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Ade Herman SD, S.Kep, MAN Ns. Debi indra susika S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2016
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. J
DENGAN PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG MURAI A RSKJ SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU

A. PENGKAJIAN
I. DENTITAS KLIEN
Ruang rawat :Ruang murai A Rumah Sakit Khusus Jiwa
Soeprapto Bengkulu
Rekam Medik : 03-60-67.
Tanggal masuk : 23 November 2016
Tanggal pengkajian : 05 Desember 2016
Identitas klien
Nama : Tn. J
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki – Laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Ipuh/Indonesia
Alamat : Ds. Talang Baru kec. Malin demam kab.
MukoMuko
Penanggung Jawab
Nama : Tn . S
Umur : 41 tahun
Hubungan : Bapak kandung
Alamat : Ds. Talang Baru kec. Malin demam kab.
MukoMuko.
I I. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT.
Klien masuk Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu diantar
oleh (Tn.S) pada tanggal 23 November 2016, Klien mengamuk dan mengomel
di rumah orang lain dan rumahnya sendiri. Klien mengatakan tidak mau
beraktivitas, Klien mengatakan lebih suka main keluar rumah dari pada diam
di rumah. klien tidak mau mandi pagi dengan alasan klien sering marah–
marah ,mengamuk, tertawa sendiri, ngoceh–ngoceh sendiri, keluyuran,.
Keluarga memutuskan untuk membawa klien ke RSKJ karena klien semakin
sering marah-marah dan mengoceh serta tertawa sendiri. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 05 Desember 2016 Tn. J tampak tidak banyak bicara
dan klien ketika diberi pertanyaan menjawab suaranny terdengar pelan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Gangguan jiwa klien sudah timbul sejak tahun 2009. Klien
mengatakan apabila keinginannya tidak dituruti klien akan mengamuk
dan marah-marah, klien juga sering menghancurkan barang-barang
apabila sedang mengamuk
MK :
- Halusinasi
- Resiko Perilaku kekerasan

I. Faktor Presipitasi

Faktor eksternal :
Klien mengalami stress karena lingkungan di sekelilingnnya selalu
mengucilkannya karena klien tidak bekerja dan keadaan ekonomi yang
kurang. klien sering tertekan oleh keadaan lingkungan sekitarnya.

Faktor Internal :
Klien mengalami stress karena teman-temannya selalu meremehkan
dirinya.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kepala : rambut kusam, tidak teratur dan tidak rapi, sclera putih, mata
merah dan tidak tampak anemic, hidung simetris, tidak ada stomatitis dan
gigi tampak kotor dan berbau.
Leher : Tidak terdapat pembesaran vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Turgor kulit : baik, tidak ada distensi
Abdomen : tidak nyeri tekan dan tidak pembesaran hati.
Kuku agak panjang dan kotor.
Masalah keperawatan : Kurang perawatan diri
B. Tanda – tanda vital:
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/menitr. :
Suhu dan pernapasan : 36°C/22x/menit
Tinggi Badan : 150cm
Berat Badan : 46 kg

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram.
Keterangan :

= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal
= Meninggal

= Orang yang tinggal serumah


= Klien
Ket : klien anak ke-4 dari 5 saudara, klien di bawa ke RSKJ karena klien
sering mengamuk di rumah apabila kenginan klien tidak dituruti oleh orang
tuannya. Klien juga merupakan pasienn ulangan. Klien datang ke RSKJ
diantar oleh orang tua nya karena klien ada memukul orang tuanya.
2. Konsep diri.
a. Gambaran diri. : Klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, dan
bagian tubuh yang ia sukai adalah semuanya karena itu merupakan
miliknya.
b. Identitas diri : Dirinya adalah anak keempat dari berlima
bersaudara .
c. Peran : Klien mengatakan bahwa ia tidak sekolah
d. Ideal diri : Klien pernah mengungkapakan untuk bekerja apabila
keluar dari rumah sakit ini.
e. Harga diri : Selama di rumah sakit klien tidak banyak bergaul
dengan kawan-kawannya. Masalah keperawatan : Menarik diri
3. Hubungan social.: klien mengatakan ia lebih banyak bergaul dengan
temannya di luar rumah. klien juga mengatakan bahwa dirinya alau di rumah
sering mengamuk karena keinginannya tidak di penuhi oleh orang tuanya.
Masalah keperawatan : perilaku kekerasan
4. Spiritual (nilai dan keyakinan) : Klien beragama Islam dan tidak pernah di
sholat.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan.: Pasien menggunakan pakaian yang sudah lama tidak diganti,
tampak tidak terlalu rapi, nampak kotor, kepala kotor dan berbau.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri.
2. Pembicaraan : dalam berkomunikasi dengan perawat pasien berbicara
pelan, gagap, terkadang kalimat yang diucapkan tidak jelas didengar .
Namun demikian pasien dapat bercerita tentang masa lalunya.
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik: pasien tampak lemah lesuh dan tidak ada gerakan-
gerakan motorik yang hebat. Pasien tidak merontak atau mengamuk
Masalah keperawatan : Aktivitas intolerans
4. Alam perasaan : Pasien tampak tenang dan terkesan sedih, ia mengatakan
sedih.Masalah keperawatan adalah: Gangguan interpersonal
5. Afek : Afek pasien terinci tidak jelas, pasien bereaksi bila ada stimulus
emosi dan emosi yang ditampilkan terkadang berubah-ubah.
6. Interaksi selama wawancara : Selama wawancara pasien kurang kooperatif
karena saat berbicara hanya menjawat yang di tanya dan menjelaskan juga
sedikit. Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
7. Persepsi : Pasien sudah tidak mendengar adannya bisikan.
8. Proses pikir: Saat berbicara pasien agak pelan dalam pembicaraan dan
proses berpikirnya bagus . Tidak lompat-lompat pembicaraannya.
9. Isi pikir : Pasien tidak merasa takut bila hannya sendiri, dan biasannya
tidur.
10. Tingkat kesadaran ; Pasien tidak tampat bingung, orientasi terhadap waktu
dan tempat dan orang jelas.
11. Memori : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
dan gangguan daya ingat jangka pendek. Saat ditanya tentang kejadian
masa lalu pasien menceritakan dengan baik dan benar.
12. Daya tilik diri: Pasien sering mengatakan bahwa dirinya sekarang berada
di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa dan di paksa oleh
keluargannya.

13. Kemampuan penilaian : Klien mampu mengambil keputusan yang


sederhana dengan bantuan orang lain, contoh saat disuruh mengambil air
untuk minum obat.
14. Tingkat konsentrasi : Saat pengkajian klien kurang mampu untuk
berkonsentrasi pada saat berbicara, klien tampak melamun, sehingga
kadang tidak mendengarkan apa yang dibicarakan. Klien mampu
berhitung saat ditanya walaupun dengan hitungan sederhana.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : Nafsu makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi
yang disiapkan. Dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak
mempunyai pantangan makan..
2. BAB / BAK : Klien mengatakan pola BAK/BAB baik, tidak mengalami
gangguan, dalam hal ini klien dapat BAB dan BAK lancar.
3. Mandi : Klien jarang mandi.
4. Berpakaian : klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah sakit jiwa
sendiri terkadang juga tidak di gantinnya.
5. Istirahat dan tidur : Klen dapat tidur.
6. Penggunaan obat : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari. Obat
yang didapatnya yaitu : Cpz dan Rispiridon.
7. Pemeliharaan : Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah,
keluarga harus mengawasi aktivitas pasien di rumah.

VIII. MEKANISME KOPING


1. Adaptif : Pasien dapat menunjukkan kemampuan : berbicara dengan
orang lain, teknik relaksasi, dan olahraga.
2. Maladaptif : reaksi lambat atau sedih, mencederai diri dan menghindar.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL


1. klien mempunyai masalah dengan lingkungan di sekitar rumahnnya
2. Klien ada masalah di dalam ekonomi keluarga.

X. KURANG PENGETAHUAN
Klien mengatakan tidak terlalu paham dengan kesehatan dan jarang
mendapatkan informasi tentang kesehatan.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medic :-
Terapi Medik : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari.
Obat yang didapatnya yaitu : Rispiridon dan Cpz.
Nama Obat Dosis indikasi
Cpz 2 x 25 mg sebagai peneneng.
Risperidon 2 x 25 mg Sebagai penenang,
menurunkan akativitas
motorik, mengurangi
imsomnia, mengatasi
halusinasi, ilusi, delusi
dan gangguan proses
piker

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.


Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul, yaitu :
1. Resiko Perilaku kekerasan
2. Deficit perawatan diri
3. Resiko perubahan sensori persepsi.
4. Gangguan interpersonal
5. Aktivitas intoleransi
6. Gangguan komunikasi verbal
7. Isolasi sosial : menarik diri.

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku kekerasan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa : Perilaku Kekerasan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Perilaku Pasien mampu: Setelah.....x pertemuan, pasien mampu : SP 1
- Mengidentikasi - Menyebutkan penyebab, tanda, -Identifikasi penyebab, tanda dan
Kekerasan
penyebab dan gejala, dan akibat perilaku gejala serta akibat perilaku
tanda perilaku kekerasan. kekerasan.
kekerasan - Memperagakan cara fisik 1 untuk -Latih cara fisik 1 : tarik nafas dalam
- Menyebutkan jenis mengontrol perilaku kekerasan. -Masukkan dalam jadwal harian
perilaku kekerasan pasien
yang pernah
dilakukan.
- Menyebutkan Setelah .....x pertemuan, pasien mampu: SP 2
akibat dari - Menyebutkan kegiatan yang sudah - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP
perilaku kekerasan dilakukan 1)
yang dilakukan. - Memperagakan cara fisik untuk - Latih cara fisik 2 : Pukul kasur /
- Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan. bantal
mengontrol - Masukkan dalam jadwal harian
perilaku pasien.
kekerasan. Setelah......x pertemuan pasien mampu : SP 3
- Mengontrol - Menyebutkan kegiatan yang sudah -Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1
perilaku dilakukan dan 2)
kekerasannya - Memperagakan cara sosial / verbal -Latih secara sosial / verbal
dengan cara : untuk mengontrol perilaku -Menolak dengan baik.
- Fisik kekerasan. -Meminta dengan baik
- Sosial / Verbal -Mengungkapkan dengan baik
- Spiritual -Masukkan dalam jadwal harian
-Terapi pasien.
Psikofarmaka
(obat)
Setelah......x pertemuan, pasien mampu : SP 4
- Menyebutkan kegiatan yang sudah - Evaluasi kegiatan yang lalu
dilakukan (SP1,2&3)
- Memperagakan cara spiritual - Latih secara spiritual
-Berdoa
-Sholat
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien
Setelah......x pertemuan, pasien mampu : SP 5
- Menyebutkan kegiatan yang sudah - Evaluasi kegiatan yang lalu
dilakukan (SP1,2,3 & 4)
- Memperagakan cara patuh obat. - Latih patuh obat:
-Minum obat secara teratur
dengan prinsip 5 B
-Susun jadwal minum obat
secara teratur
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien
Keluarga mampu : Setelah.....x pertemuan, keluarga mampu SP 1
- Merawat pasien di menjelaskan penyebab, tanda dan gejalla, -Identifikasi masalah yang dirasakan
rumah akibat serta mampu memperagakan cara keluarga dalam merawat pasien
merawat. -Jelaskan tentang perilaku kekerasan
:
-Penyebab
-Akibat
-Cara merawat
-Latih cara merawat
-RTL keluarga / jadwal untuk
merawat pasien.
Setelah......x pertemuan keluarga mampu SP 2
menyebutkan kegiatan yang sudah - Evaluasi kegiatan yang lalu
dilakuka dan mampu merawat serta dapat (SP 1)
membuat RTL - Latih (simulasi) 2 cara lain
untuk merawat pasien.
- Latih langsung ke pasien
- RTL keluarga / jadwall
keluarga untuk merawat
pasien.
Setelah.....x pertemuan keluarga mampu SP 3
menyebutkan kegiatan yang sudah - Evaluasi SP 1 dan SP 2
dilakukan dan mampu merawat serta dapat - Latih langsung ke pasien
membuat RTL. - RTL keluarga / jadwal keluarga
untuk merawat pasien.
Setelah.....x pertemuan keluarga mampu SP 4
melaksanakan Follow Up dan rujukan serta - Evaluasi SP 1,2 & 3
mampu menyebutkan kegiatan yang sudah - Latih langsung ke pasien
dilakukan. - RTL Keluarga
-Follow Up
-Rujukan

Anda mungkin juga menyukai