S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG
BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH) RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY
KANDANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)
Preseptor Akademik: M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Preseptor Klinik: Rahmawaty, S.Kep.,Ns
Oleh
Norzatiah, S.Kep
2314901210163
BANJARMASIN 2024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama ( inisial ) : Tn. S
Usia / tanggal lahir : 28 tahun/ 25-02-1995
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Panggadingan
Suku / bangsa : Banjar
Status pernikahan : Belum kawin
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan :-
Diagnosa medic : Skizofrenia Hebefrenik
No. medical record : 128***
Tanggal masuk : 27-05-2023
Penanggung jawab
Nama : ny. M
Usia : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Hubungan dengan Klien : Ibu
B. ALASAN MASUK
Klien masuk pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2023, dengan keluhan bicara
merayau, marah-marah, gaduh gelisah, mondar mandir, menguntau diri sendiri dan orang
lain.
C. KELUHAN UTAMA
Gaduh gelisah, mengamuk.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil
Keluarga mengatakan saat klien mengalami perubahan perilaku, gaduh gelisah, sering
mondar mandir.
3. Jenis perlakuan
Jenis perlakuan Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
1. Genogram:
X X X X
Keterangan:
: Perempuan X : Meninggal
: Tinggal serumah
Klien adalah seorang laki laki berusia 28 tahun, klien anak ke-1 dari 2 bersaudara, klien
tinggal bersama ayah, ibu dan saudaranya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien tidak mampu menjawab saat ditanyakan orang yang berarti bagi klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien hanya warga biasa dan tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :
Klien tidak tahu nama perawat. Klien tampak sering duduk sendiri dan klien
menjauh saat mulai didekati orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga Diri Rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien tidak mengikuti kegiatan beribadah di rumah sakit. Klien tidak memperdulikan
perkataan perawat saat membahas masalah ibadah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Jelaskan :
Klien mengatakan mandi satu kali saja dalam sehari, kadang-kadang malas untuk
mandi, klien jarang menggosok giginya. Penampilan klien tampak tidak rapi, rambut
klien tampak tidak disisir dengan rapi dan rambutnya dibiarkan acak acakan, mulut
dan gigi klien tampak kotor. Kuku klien tampak panjang dan kotor.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Jelaskan :
Bicara klien keras dan inkoheren, ketika menjawab pertanyaan perawat terdengar
keras inkoheren.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas Motorik:
Klien tampak gelisah, sering mondar mandir, pandangan mata klien tajam.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
5. Afek
√ Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien bisa mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan senang maupun sedih saat
diberikan rangsang stimulus yang kuat. Ekspresi klien menjadi sedikit marah ketika
diajak berbincang-bincang tentang prilaku kekerasannya. Kemuadian ekspresi klien
menjadi senang ketika diajak bercanda
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian Klien menunjukkan sikap kooperatif, ketika diberikan
pertanyaan pasien selalu menjawab pertanyaan dari lawan bicara walaupun harus
dilakukan secara berulang.
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
_______________________ Pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Saat pengkajian klien tampak menjawab semua pertanyaan perawat sesuai dengan
pengetahuan dan ingatannya. Pembicaraan tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat
dari satu topik ke topik lain.
9. Bentuk Pikir
Dereistik Otistik Non Realistik
Waham
Jelaskan :
Disfase Orientasi
Jelaskan :
Eye 4 Verbal 5 Motorik 6. Orientasi klien terhadap orang lain, waktu, tempat, cukup
baik, pasien dapat membedakan siang dan malam, pasien juga dapat mengingat nama
orang tuanya dan kenapa dia dimasukkan ke rumah sakit, dan klien juga sadar kalau
saat ini klien berada di bangsal jiwa RSUD H. Hasan Basry Kandangan.
12. Memori
Gangguan Daya Ingat Jangka Panjang Gangguan Daya Ingat Jangka Pendek
Jelaskan:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang: tidak ada gangguan
Klien dapat mengingat alamat rumahnya. klien dapat mengingat kejadian kenapa
dibawa ke bangsal jiwa.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak ada gangguan
Dibuktikan saat ditanya kapan terakhir klien mandi klien menjawab tadi pagi. Klien
mampu mengingat kejadian yang kemaren bahkan kejadian satu minggu yang lalu
saat iya mengamuk
c. Daya ingat saat ini: Daya ingat saat ini baik
Saat ditanya menu makan tadi pagi klien dapat menyebutkannya.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah keperawatan
Saat bercakap klien dapat mengikuti arahan dari perawat, klien juga dapat berhitung
dengan baik. Klien dapat menghitung secara berurutan 1-5.
Jelaskan:
Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti memilih mandi
dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa dan cuci tangan dulu sebelum
makan, lebih memilih tidur pada saat malam hari setelah minum obat dan makan.
Jelaskan :
Klien menyadari penyakitnya dan harus di rawat, dan ingin prilaku dan emosinya
terkontrol agar dia bisa segera pulang kerumah.
D. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Jelaskan :
Mekanisme koping maladaptif karena klien marah-marah tidak jelas, pandangan mata
tajam, kontak mata tidak dapat dipertahankan. Klien belum mampu menyelesaikan
masalah yang tiba-tiba bisa membuatnya marah.
Klien kooperatif saat berkomunikasi dan klien mampu mengaplikasikan latihan yang di
ajarkan untuk mengontrol marahnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif
Klien sehari-hari makan secara mandiri, tidak memerlukan bantuan dari orang lain.
Klien makan 3 kali sehari, selalu menghabiskan makanannya yang sudah di sediakan
oleh rumah sakit. Klien secara mandiri membersihkan dan merapikan alat makannya
sebelum dan sesudah makan.
2. BAB/BAK
Klien mandi satu kali saja dalam sehari, dan perlu pengawasan karena kadang-
kadang klien malas mandi, klien jarang menggosok giginya, rambut klien agak
panjang.
4. Berpakaian/berhias
Klien bisa memakai pakaian dengan baik secara mandiri dan biasanya klien memilih
baju dan celana yang nyaman untuk digunakannya.
5. Istirahat dan tidur
Klien lebih banyak berada di tempat tidurnya pada siang dan malam hari, Sejak 7
hari ini klien sering marah-marah, mengamuk, sulit tidur, dan sering terbangun.
6. Penggunaan obat
Klien mampu menyediakan makanan untuk dirinya sendiri tetapi lebih sering
disiapkan oleh ibu atau saudaranya, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti mencuci gelas sehabis makan.
Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak
Klien dulu di rumah dia jarang mencuci pakaian karena dilakukan oleh ibu atau
saudaranya
√
Pengaturan keuangan Ya tidak
√
Koping Obat-Obatan
Jelaskan :
a. Penyakit Jiwa
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang dia alami ini termasuk dalam salah
satu dalam penyakit kejiwaan. Klien tampak bingung ketika dijelaskan tentang
penyakitnya.
b. Sistem pendukung
Ketika ada masalah, klien mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya ke
orang terdekatnya, padahal orang terdekat adalah sistem pendukung yang baik ketika
masalah datang.
c. Faktor Presipitasi
Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena klien mara
h-marah, mengamuk, sehingga membuat keluarga dan warga resah. Klien cenderung
ke maladaftif, cenderung gelisah, berbicara sendiri dan marah-marah.
d. Obat-obatan
Klien diberi obat yang efek sampingnya akan membuat ia mengantuk dan lemah, kli
en juga mengatakan kadang – kadang klien akan membuang obat yang diberikan ker
ena malas meminumnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Pengetahuan, Koping Individu Tidak
Efektif
H. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi :
I. ANALISA DATA
Hari /Tanggal: Kamis, 28 Desember 2023
NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif: RESIKO PERILAKU
- Ibu klien mengatakan klien gaduh gelisah, marah KEKERASAN
tidak jelas, mengamuk di rumah.
- Ibu klien mengatakan klien bicara sendiri
(merayau) dan marah-marah tidak jelas.
Data Objektif
Data Objektif
K. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan (Core Problem)
12.00 1. Melatih klien untuk melakukan relaksasi : - Klien mengatakan namanya Tn. S
tarik napas dalam, pukul kasur dan bantal, - Klien mengatakan nama perawat Ib. Z
senam, dan jalan-jalan - Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia marah-
12.20 2. Melatih klien untuk bicara dengan baik : marah dan mengamuk
mengungkapkan, meminta, dan menolak - Klien mengatakan saat marah klien biasanya ingin
dengan baik melampiaskannya dengan orang lain
12.30 3. Melatih deeskalasi secara verbal atau - Klien sadar perilaku kekerasan membuatnya di jauhi
tertulis orang lain
12.40 4. Melatih klien untuk melakukan kegiatan - Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk
ibadah sesuai dengan agama dan mengontrol marahnya
kepercayaan yang dianut (sholat, berdoa, - Klien mengatakan dirinya baik baik saja
kegiatan ibadah yang lainnya) Objektif :
5. Melatih klien patuh minum obat dengan 8
14.00 benar (benar nama klien, benar obat, benar - Klien tampak tenang, mata terlihat merah dan
dosis, benar cara, benar waktu, benar tangannya masih tremor dan sesekali menggempal
manfaat, benar tanggal kedaluwarsa dan - Klien belum bisa melakukan nafas dalam dengan
benar dokumentasi) benar
15.00 6. Membantu klien dalam mengendalikan - Bicara klien masih labil dan lesu
risiko perilaku kekerasan jika mengalami - TD : 130/90 mmhg N : 84 x/m R: 20x/m T: 36,8 ᵒC
kesulitan Assesment :
7. Mendiskusikan manfaat yang didapat
setelah mempraktikkan latihan - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku
15.30
mengendalikan risiko perilaku kekerasan kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku kekerasan
8. Memberikan pujian pada klien saat mampu yang telah di lakukan.
16.00
mempraktikkan latihan mengendalikan - Klien belum mampu melakukan nafas dalam dengan
risiko perilaku kekerasan benar
- BHSP mulai terjalin
Planning :
Lanjutkan intervensi selanjutnya:
Tindakan keperawatan ners (poin 1-8)
O. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Jum’at / 29 Desember 2023
No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 10.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 124/78
mmhg N :
88 x/m R:
20 x/m
T: 36,5 ᵒC
12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 124/78
mmhg N :
88 x/m R:
20 x/m
T: 36,5 ᵒC
12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC
12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC
12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 130/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC
12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 140/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC
Kandangan, 08 Januari 2024