Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG
BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH) RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY
KANDANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)
Preseptor Akademik: M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Preseptor Klinik: Rahmawaty, S.Kep.,Ns

Oleh

Norzatiah, S.Kep
2314901210163

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN

BANJARMASIN 2024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : Kamis, 28 Desember 2023


Jam : 11.04

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama ( inisial ) : Tn. S
Usia / tanggal lahir : 28 tahun/ 25-02-1995
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Panggadingan
Suku / bangsa : Banjar
Status pernikahan : Belum kawin
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan :-
Diagnosa medic : Skizofrenia Hebefrenik
No. medical record : 128***
Tanggal masuk : 27-05-2023
Penanggung jawab
Nama : ny. M
Usia : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Hubungan dengan Klien : Ibu

B. ALASAN MASUK
Klien masuk pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2023, dengan keluhan bicara
merayau, marah-marah, gaduh gelisah, mondar mandir, menguntau diri sendiri dan orang
lain.

C. KELUHAN UTAMA
Gaduh gelisah, mengamuk.

D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak

Klien pernah masuk rumah sakit jiwa sebelumnya.

2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

Keluarga mengatakan saat klien mengalami perubahan perilaku, gaduh gelisah, sering
mondar mandir.
3. Jenis perlakuan
Jenis perlakuan Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal

MASALAH KEPERAWATAN: Resiko Perilaku Kekerasan


Jelaskan :
Perilaku klien dipengaruhi dirinya, klien sering marah-marah, mengamuk.
Beberapa hari ini klien putus obat. Klien sebagai pelaku aniaya, pernah berlaku
kasar dan memukul terhadap ibunya, dan mengamuk serta marah-marah pada
anggota keluarga lainnya.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya Tidak
Dari hasil pengkajian, dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Keluarga mengatakan bahwa pola asuh dari orang tuanya memang cukup keras
sehingga mungkin bisa menjadi salah satu masalah yang dipendam oleh pasien.
Pasien juga jarang membicarakan masalah yang terjadi kepada anggota keluarga yang
lain.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
E. FISIK
1. Tanda vital : TD : 130/90HR = 98 x/m RR = 18x/m T = 36,6
2. Ukur : TB : 170 cm BB : 69 kg
IMT : 70 Kg
170 cm x 170 cm
= 70 Kg
1, m x 1,7 m
= 22,4

3. Keluhan fisik : Ya Tidak


Saat pengkajian kamis tanggal 29 Desember 2023, tanda-tanda vital dalam batas
normal dan menurut IMT berat badan klien merupakan berat badan ideal. Keluhan
saat pengkajian tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ada
F. PSIKOSOSIAL

1. Genogram:

X X X X

Keterangan:

: Laki-laki : Garis perkawinan

: Perempuan X : Meninggal

: Klien : Garis Keturunan

: Tinggal serumah

Klien adalah seorang laki laki berusia 28 tahun, klien anak ke-1 dari 2 bersaudara, klien
tinggal bersama ayah, ibu dan saudaranya.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


2. Konsep diri
a. Citra Diri :
Klien mengatakan dirinya baik-baik saja, Klien menyukai semua bagian dari anggota
tubuhnya, tidak ada yang tidak disukainya.
b. Identitas :
Klien namanya Tn.S, berjenis kelamin laki laki, berumur 28 tahun, belum menikah
klien anak ke-1 dari 2 bersaudara, klien tinggal bersama ibunya, saat ditanya umur
klien menjawab tidak tahu dan tidak ingat.
c. Peran :
Peran klien dikeluarganya adalah sebagai anak dan sebagai kakak.
Klien sebelum sakit, klien membantu pekerjaan ibunya sebagai buruh lepas, dan
sedikit-sedikit membantu pekerjaan dirumah.
Peran klien setelah di rumah sakit, klien mengatakan klien selalu ikut serta dalam
kegiatan di rumah sakit seperti, berolah raga, membersihkan tempat tidur,
membersihkan ruangan tempat klien tinggal dan lain-lain.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya, klien
juga mengatakan ingin membantu keluarganya dan menjadi orang yang berguna bagi
keluarganya .
e. Harga diri :
Klien mengatakan terkadang malu untuk berkomunikasi di lingkungan di tempat dia
tinggal, karena sesekali orang-orang membicarakan tentang gangguan jiwanya dan
klien cendrung sulit untuk memulai obrolan dengan orang lain. Klien juga
mengatakan berkomunikasi dengan keluarganya, kadang-kadang orang rumah bisa
takut berinteraksi dengannya.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien tidak mampu menjawab saat ditanyakan orang yang berarti bagi klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien hanya warga biasa dan tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :
Klien tidak tahu nama perawat. Klien tampak sering duduk sendiri dan klien
menjauh saat mulai didekati orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga Diri Rendah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien tidak mengikuti kegiatan beribadah di rumah sakit. Klien tidak memperdulikan
perkataan perawat saat membahas masalah ibadah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian

tidak sesuai tidak sesuai biasanya

Jelaskan :

Klien mengatakan mandi satu kali saja dalam sehari, kadang-kadang malas untuk
mandi, klien jarang menggosok giginya. Penampilan klien tampak tidak rapi, rambut
klien tampak tidak disisir dengan rapi dan rambutnya dibiarkan acak acakan, mulut
dan gigi klien tampak kotor. Kuku klien tampak panjang dan kotor.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

Cepat √ Keras Gagap √ Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai

Jelaskan :
Bicara klien keras dan inkoheren, ketika menjawab pertanyaan perawat terdengar
keras inkoheren.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik:

√ Lesu √ Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan:

Klien tampak gelisah, sering mondar mandir, pandangan mata klien tajam.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan.

4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan

Jelaskan :

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

5. Afek
√ Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :

Klien bisa mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan senang maupun sedih saat
diberikan rangsang stimulus yang kuat. Ekspresi klien menjadi sedikit marah ketika
diajak berbincang-bincang tentang prilaku kekerasannya. Kemuadian ekspresi klien
menjadi senang ketika diajak bercanda

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan :

Pada saat dilakukan pengkajian Klien menunjukkan sikap kooperatif, ketika diberikan
pertanyaan pasien selalu menjawab pertanyaan dari lawan bicara walaupun harus
dilakukan secara berulang.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi

Pengecapan Penghidu Depersonalisasi


Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada mendengar suara atau penglihatan yang menyuruhnya
untuk berbuat kasar dan marah-marah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan Bicara cepat /logorea

_______________________ Pembicaraan/persevarasi

Jelaskan :

Saat pengkajian klien tampak menjawab semua pertanyaan perawat sesuai dengan
pengetahuan dan ingatannya. Pembicaraan tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat
dari satu topik ke topik lain.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

9. Bentuk Pikir
Dereistik Otistik Non Realistik

10. Isi Pikir


Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide Yang Terkait Pikiran Magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip Pikir Siar Pikir Kontrol Pikir

Jelaskan :

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan


11. Tingkat kesadaran
√ Compos Mentis Bingung Sedasi Stupor

Disfase Orientasi

Waktu Tempat Orang Disorientasi

Jelaskan :

Eye 4 Verbal 5 Motorik 6. Orientasi klien terhadap orang lain, waktu, tempat, cukup
baik, pasien dapat membedakan siang dan malam, pasien juga dapat mengingat nama
orang tuanya dan kenapa dia dimasukkan ke rumah sakit, dan klien juga sadar kalau
saat ini klien berada di bangsal jiwa RSUD H. Hasan Basry Kandangan.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

12. Memori
Gangguan Daya Ingat Jangka Panjang Gangguan Daya Ingat Jangka Pendek

Gangguan Daya Ingat Saat Ini Konfabulasi

Jelaskan:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang: tidak ada gangguan
Klien dapat mengingat alamat rumahnya. klien dapat mengingat kejadian kenapa
dibawa ke bangsal jiwa.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak ada gangguan
Dibuktikan saat ditanya kapan terakhir klien mandi klien menjawab tadi pagi. Klien
mampu mengingat kejadian yang kemaren bahkan kejadian satu minggu yang lalu
saat iya mengamuk
c. Daya ingat saat ini: Daya ingat saat ini baik
Saat ditanya menu makan tadi pagi klien dapat menyebutkannya.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah keperawatan

13. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah Beralih Tidak Mampu Konsentrasi Tidak Mampu
Berhitung Sederhana
Jelaskan :

Saat bercakap klien dapat mengikuti arahan dari perawat, klien juga dapat berhitung
dengan baik. Klien dapat menghitung secara berurutan 1-5.

MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan

14. Kemampuan penilaian


Gangguan Ringan Gangguan Bermakna

Jelaskan:

Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti memilih mandi
dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa dan cuci tangan dulu sebelum
makan, lebih memilih tidur pada saat malam hari setelah minum obat dan makan.

MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan

15. Daya tilik diri


√ Mengingkari Penyakit Yang Diderita Menyalahkan Hal-Hal Diluar Dirinya

Jelaskan :

Klien menyadari penyakitnya dan harus di rawat, dan ingin prilaku dan emosinya
terkontrol agar dia bisa segera pulang kerumah.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

D. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri


Lainnya _______________ Lainnya : __________________

Jelaskan :

Mekanisme koping maladaptif karena klien marah-marah tidak jelas, pandangan mata
tajam, kontak mata tidak dapat dipertahankan. Klien belum mampu menyelesaikan
masalah yang tiba-tiba bisa membuatnya marah.
Klien kooperatif saat berkomunikasi dan klien mampu mengaplikasikan latihan yang di
ajarkan untuk mengontrol marahnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

E. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat
Masalah dengan lingkungan, spesifik
Lingkungan masih ada yang belum dapat menerima dan memberikan dukungan
terhadap gangguan jiwa yang dialami klien tetangganya.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klientidak mampu mengatakan masalah pendidikan, karena klien tidak
mengingatnya.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak memiliki pekerjaan.
Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal di rumah orangtuanya.
Masalah dengan ekonomi, spesifik
Ekonomi klien sekarang di bantu orangtuanya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien masih tinggal Bangsal Jiwa RSUD Brigjend H.Hasan Basry Kandangan dan
belum dijemput oleh keluarganya.
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada masalah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan.

F. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

Klien sehari-hari makan secara mandiri, tidak memerlukan bantuan dari orang lain.
Klien makan 3 kali sehari, selalu menghabiskan makanannya yang sudah di sediakan
oleh rumah sakit. Klien secara mandiri membersihkan dan merapikan alat makannya
sebelum dan sesudah makan.

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total

Klien mampu mengontrol BAB/BAK di WC, setelah BAB/BAK klien dapat


membersihkan bekas kotoran yang ada di kloset dan pada tubuhnya dengan arahan
dari perawat, serta mampu menggunakan celana kembali tanpa bantuantidurnya.
3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

Klien mandi satu kali saja dalam sehari, dan perlu pengawasan karena kadang-
kadang klien malas mandi, klien jarang menggosok giginya, rambut klien agak
panjang.
4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total

Klien bisa memakai pakaian dengan baik secara mandiri dan biasanya klien memilih
baju dan celana yang nyaman untuk digunakannya.
5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 14:00 s/d 16:00

Tidur malam lama : 22:00 s/d 06:00

Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Berdoa sebelum memulai tidur.

Klien lebih banyak berada di tempat tidurnya pada siang dan malam hari, Sejak 7
hari ini klien sering marah-marah, mengamuk, sulit tidur, dan sering terbangun.
6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan total

Klien masih diawasi dalam mengkonsumsi obat.


7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung √ Ya tidak


8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Klien mampu menyediakan makanan untuk dirinya sendiri tetapi lebih sering
disiapkan oleh ibu atau saudaranya, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti mencuci gelas sehabis makan.
Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak

Klien bisa menjaga kerapihan rumah membantu ibunya



Mencuci pakaian Ya tidak

Klien dulu di rumah dia jarang mencuci pakaian karena dilakukan oleh ibu atau
saudaranya

Pengaturan keuangan Ya tidak

Klien tidak mengatur keuangan

9. Kegiatan di luar rumah



Belanja Ya tidak

Klien berbelanja kewarung sendiri



Transportasi Ya tidak

Klien mengatakan kalau kemana-mana lebih senang menggunakan sepeda saja



Lain-lain Ya tidak

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

G. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit Jiwa √ System Pendukung

√ Faktor Presipitasi Penyakit Fisik


Koping Obat-Obatan

Jelaskan :

a. Penyakit Jiwa
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang dia alami ini termasuk dalam salah
satu dalam penyakit kejiwaan. Klien tampak bingung ketika dijelaskan tentang
penyakitnya.
b. Sistem pendukung
Ketika ada masalah, klien mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya ke
orang terdekatnya, padahal orang terdekat adalah sistem pendukung yang baik ketika
masalah datang.

c. Faktor Presipitasi
Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena klien mara
h-marah, mengamuk, sehingga membuat keluarga dan warga resah. Klien cenderung
ke maladaftif, cenderung gelisah, berbicara sendiri dan marah-marah.
d. Obat-obatan
Klien diberi obat yang efek sampingnya akan membuat ia mengantuk dan lemah, kli
en juga mengatakan kadang – kadang klien akan membuang obat yang diberikan ker
ena malas meminumnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Pengetahuan, Koping Individu Tidak
Efektif

H. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia

Definisi : Gangguan skizofrenia adalah kelainan mental yang rancu yang


ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan
gejala gangguan afektif. Penyebab gangguan skizofrenia tidak
diketahui, tetapi empat model konseptual telah dikembangkan.
Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood.
Gangguan skizofrenia mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang
berbeda, yang bukan merupakan gangguan skizofrenia maupun
gangguan mood. Keempat dan yang paling mungkin, bahwa gangguan
skizofrenia adalah kelompok heterogen gangguan yang menetap ketiga
kemungkinan pertama.

Terapi :

Obat Dosis Indikasi/ Kontraindikasi Efek samping

Lodomer 1 amp per Indikasi : 1. Terjadi reaksi


12 jam ekstrapiramidal
untuk mengatasi gangguan
(hipertonia
mental atau perubahan mood
otot/gemetar)
seperti gangguan kejiwaan
2. Gangguan pencernaan
yang membuat penderitanya
(susah buang air besar)
mengalami delusi, perubahan
sikap, dan halusinasi 3. Xerostomia (Mulut
(skizofrenia). kering akibat produksi
kelenjar ludah yang
Kontra Indikasi :
berkurang)
1. Pasien yang mempunyai 4. Berat badan bertambah
riwayat hipersensitifitas
terhadap haloperidol
2. Keadaan koma
3. Parkinsonisme.

Valisanbe 1ap Indikasi: Merasa mengantuk, berat


/12jam badan naik, pusing, mual,
Untuk mengobati gangguan
konstipasi.
mental, kecemasan, serta suas
ana hati tertentu (skizofenia, s
kizoafektif)
Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat
agranulositosis/granulositosis
toksik atau idiosinkratik,
neutropenia, gangguan fungsi
sumsum tulang, epilepsi yang
tidak terkontrol, kolaps
sirkulasi, depresi SSP karena
sebab apa pun, gangguan
jantung berat, kolaps
sirkulasi, ileus paralitik,
psikosis alkoholik atau
toksik, keracunan obat.
Pasien dengan gangguan hati
dan ginjal yang berat
(termasuk penyakit hati aktif
atau progresif, gagal hati).
Pasien yang mengkonsumsi
antipsikotik depot kerja lama
dan alkohol.

I. ANALISA DATA
Hari /Tanggal: Kamis, 28 Desember 2023

NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif: RESIKO PERILAKU
- Ibu klien mengatakan klien gaduh gelisah, marah KEKERASAN
tidak jelas, mengamuk di rumah.
- Ibu klien mengatakan klien bicara sendiri
(merayau) dan marah-marah tidak jelas.
Data Objektif

- Bicara klien tampak keras dan inkoheren ketika


menjawab pertanyaan perawat terdengar keras
inkoheren
- Mata klien tampak memerah
- Klien tampak gelisah, sering mondar mandir,
pandangan mata klien tajam
- Terlihat tegang apabila di ajak berkomunikasi

2. Data Subjektif: DEFISIT


- Klien mengatakan mandi satu kali saja dalam PERAWATAN DIRI
sehari, kadang-kadang malas untuk mandi
Data Objektif:

- Penampilan klien tampak tidak rapi


- Rambut klien tidak disisir, agak panjang dan acak
acakan
- Mulut dan gigi klien tampak kotor
- Kuku klien tampak panjang dan kotor

3. Data Subjektif: HARGA DIRI


- Klien mengatakan terkadang malu untuk RENDAH
berkomunikasi di lingkungan di tempat dia
tinggal, karena sesekali orang-orang
membicarakan tentang gangguan jiwanya dan
klien cendrung sulit untuk memulai obrolan
dengan orang lain
Data Objektif:

- Klien tidak mampu menjawab saat ditanyakan


orang yang berarti bagi klien
- Klien tampak sering duduk sendiri
- Klien menjauh saat mulai didekati orang lain
4. Data Subjektif: DEFISIT
- Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang dia PENGETAHUAN
alami ini termasuk dalam salah satu dalam
penyakit kejiwaan

Data Objektif

- Klien tampak bingung ketika dijelaskan tentang


penyakitnya
5. Data Subjektif: KOPING INDIVIDU
- Klien mengatakan tidak pernah menceritakan TIDAK EFEKTIF
masalahnya ke orang terdekatnya
- Klien mengatakan saat ada masalah klien
cendrung diam dan memendamnya sendiri dan
klien melampiaskan kemarahannya dengan
mengamuk tidak jelas.
Data Objektif:

- Klien tampak tertutup dan tidak mampu


mencurahkan perasaannya secara mendalam dan
emosi klien tampak labil.
- Klien lebih banyak di tempat tidurnya, dan klien
mampu berinteraksi dengan kawan-kawan di
lingkungannya, tetapi klien sulit untuk memulai
pembicaraan.
- Klien belum mampu menyelesaikan masalah
yang tiba-tiba bisa membuatnya marah.

J. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Defisit perawatan diri
3. Harga diri rendah
4. Defisit pengetahuan
5. Koping Individu Tidak Efektif

K. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan (Core Problem)

Defisit Perawatan Diri

Isolasi Sosial (Effect)

Harga Diri Rendah (Effect)

Koping Individu Tidak Efektif (Causa)

L. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Resiko perilaku kekerasan
M. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. RPK
Intervensi Keperawatan Pada Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, klien mampu : Tindakan keperawatan ners
kekerasan a. Menyebutkan 1. Agar klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
penyebab risiko 1. Latih klien untuk melakukan relaksasi: tarik
perilaku kekerasan napas dalam, pukul kasur dan bantal, senam,
b. Menyebutkan tanda dan jalan-jalan 2. Mengajarkan klien mengontrol marah
dan gejala risiko 2. Latih klien untuk bicara dengan baik:
perilaku kekerasan mengungkapkan, meminta, dan menolak
c. Menyebutkan akibat dengan baik 3. Agar klien dapat mengungkapkan perasaan marah
yang ditimbulkan 3. Latih deeskalasi secara verbal atau tertulis 4. Ibadah salah satu cara untuk mengontrol marah
d. Menyebutkan cara 4. Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah
mengatasi resiko sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
perilaku kekerasan dianut (sholat, berdoa, kegiatan ibadah yang
2. Psikomotor, klien lainnya) 5. Agar pengobatan klien dapat berjalan dengan baik
mampu: 5. Latih klien patuh minum obat dengan 8 benar
a. Mengendalikan risiko (benar nama klien, benar obat, benar dosis,
perilaku kekerasan benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar
dengan relaksasi: tanggal kedaluwarsa dan benar dokumentasi) 6. Agar klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
tarik napas dalam, 6. Bantu klien dalam mengendalikan risiko
pukul kasur dan perilaku kekerasan jika mengalami kesulitan 7. Menggali pendapat klien tentang latihan mengendalikan
bantal, senam, dan 7. Diskusikan manfaat yang didapat setelah risiko perilaku kekerasan
jalan-jalan mempraktikkan latihan mengendalikan risiko
b. Berbicara dengan perilaku kekerasan 8. Pujian salah satu bentuk penghargaan terhadap klien atas
baik: 8. Berikan pujian pada klien saat mampu pencapaiannya
mengungkapkan, mempraktikkan latihan mengendalikan risiko
meminta, dan perilaku kekerasan
menolak dengan baik
c. Melakukan deeskalasi
Tindakan keperawatan Ners Spesialis
yaitu 1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya pikiran
mengungkapkan a. Terapi Kognitif negatif
perasaan marah 1. Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang
secara verbal atau tidak menyenangkan dan menimbulkan 2. Agar klien dapat menghilangkan pikiran negatif
tertulis pikiran otomatis negatif 3. Sistem pendukung untuk melawan pikiran negatif
d. Melakukan kegiatan 2. Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif 4. Agar klien mengetahui manfaat melawan pikiran negatif
ibadah seperti sholat, 3. Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
berdoa, kegiatan 4. Sesi 4: mengevaluasi manfaat melawan
ibadah lain pikiran negatif 1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya perilaku
e. Patuh minum obat b. Terapi Perilaku negatif
dengan 8 benar 1.Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang tidak
(benar nama klien, menyenangkan dan menimbulkan perilaku 2. Agar klien dapat berperilaku positif
benar obat, benar negatif
dosis, benar cara, 2.Sesi 2: Mengubah perilaku negatif menjadi 3. Sistem pendukung untuk berperilaku positif
benar waktu, benar positif 4. Agar klien mengetahui manfaat mengubah perilaku
manfaat, benar 3.Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung negatif
tanggal kedaluwarsa 4.Sesi 4: Mengevaluasi manfaat melawan
dan benar perilaku negatif
dokumentasi) c. Terapi Kognitif Perilaku
3. Afektif, klien mampu: 1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya pikiran
1.Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang negatif dan perilaku negatif
a. Merasakan manfaat tidak menyenangkan yang menimbulkan
dari latihan yang 2. Agar klien dapat menghilangkan pikiran negatif
pikiran otomatis negatif dan perilaku negatif
dilakukan 3. Agar klien dapat berperilaku positif
2.Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
b. Membedakan 3.Sesi 3: Mengubah perilaku negatif menjadi
perasaan sebelum dan positif 4. Sistem pendukung untuk melawan pikiran negatif dan
sesudah latihan 4.Sesi 4: Memanfaatkan sistem pendukung berperilaku positif
5.Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat melawan pikiran
pikiran negatif dan mengubah perilaku negatif dan mengubah perilaku negatif
negatif
1. Mengetahui penyebab terjadinya marah dan sikap saat
d. Latihan Asertif marah
1.Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang
menyebabkan marah dan sikap saat marah
(asertif, pasif, agresif) 2. Agar klien dapat menyampaikan sesuatu dengan baik-
2.Sesi 2: Mengungkapkan keinginan dan baik
kebutuhan secara asertif
3.Sesi 3: Mengatakan tidak untuk permintaan 3. Agar klien dapat menolak permintaan yang irrasional
yang irasional
4.Sesi 4: Menerima dan mengungkapkan 4. Agar klien dapat menerima dan mengungkapkan
perbedaan pendapat secara asertif pendapat secara baik
5.Sesi 5: Mengevaluasi manfaat latihan asertif 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat latihan asertif

Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, keluarga Tindakan keperawatan ners
kekerasan mampu:
Tindakan keperawatan Ners Spesialis
a. Menyebutkan 1. Untuk mengetahui masalah yang dirasakan keluarga
pengertian, 1. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga
penyebab, tanda dan dalam merawat klien 2. Agar keluarga tahu tentang masalah yang terjadi pada
gejala serta proses 2. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan klien
terjadinya risiko gejala serta proses terjadinya risiko perilaku
perilaku kekerasan kekerasan yang dialami klien
yang dialami klien 3. Mendiskusikan cara merawat risiko perilaku 3. Untuk mengetahui apakah keluarga tahu bagaimana cara
b. Menyebutkan cara kekerasan dan memutuskan cara merawat yang merawat klien dan agar keluarga mau merawat klien
merawat risiko sesuai dengan kondisi klien
perilaku kekerasan 4. Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku 4. Agar keluarga bisa bagaimana cara merawat klien dengan
dan memutuskan cara kekerasan klien: kondisi klien sekarang
merawat yang sesuai a. Menghindari penyebab terjadinya risiko
dengan kondisi klien perilaku kekerasan
c. Menyebutkan cara b.Membimbing klien melakukan latihan cara
menghindari mengendalikan perilaku kekerasan sesuai
penyebab terjadinya dengan yang dilatih perawat ke klien
risiko perilaku c. Memberi pujian atas keberhasilan klien
kekerasan 5. Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk 5. Agar klien merasakan kenyamanan, ketenangan dan
d. Menyebutkan tanda menciptakan suasana keluarga yang nyaman: mendapatkan dukungan dari lingkungan rumah dan
dan gejala perilaku Mengurangi stress di dalam keluarga dan mengurangi penyebab stress dari rumah
kekerasan yang memberi motivasi pada klien
memerlukan rujukan 6. Menjelaskan tanda dan gejala perilaku 6. Agar keluarga tahu bagaimana penanganan dirumah dan
segera melakukan kekerasan yang memerlukan rujukan segera penanganan selanjutnya jika dirumah tidak teratasi
serta melakukan melakukan serta melakukan follow up ke
follow up ke pelayanan kesehatan secara teratur.
pelayanan kesehatan Tindakan Keperawatan Spesialis:
secara teratur. Psikoedukasi keluarga
1. Untuk mengetahui masalah kesehatan klien dan masalah
1. Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan
keluarga klien
yang dialami klien dan masalah keluarga (care
giver) dalam merawat klien
2. Agar masalah kesehatan klien teratasi
2. Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien
3. Agar keluarga bisa mengontrol stress didalam keluarga
3. Sesi 3: Melatih manajemen stress untuk
keluarga
4. Agar keluarga bisa mengatur beban didalam keluarga
4. Sesi 4: Melatih manajemen beban untuk
keluarga
5. Sistem pendukung untuk manajemen stress dan beban
5. Sesi 5: Memanfaatkan sistem pendukung
keluarga
6. Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi
6. Untuk mengetahui manfaat psikoedukasi keluarga
keluarga
N. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Kamis / 28 Desember 2023
No Jam Diagnosis Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Keperawatan
RPK Tindakan keperawatan ners Subjektif :

12.00 1. Melatih klien untuk melakukan relaksasi : - Klien mengatakan namanya Tn. S
tarik napas dalam, pukul kasur dan bantal, - Klien mengatakan nama perawat Ib. Z
senam, dan jalan-jalan - Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia marah-
12.20 2. Melatih klien untuk bicara dengan baik : marah dan mengamuk
mengungkapkan, meminta, dan menolak - Klien mengatakan saat marah klien biasanya ingin
dengan baik melampiaskannya dengan orang lain
12.30 3. Melatih deeskalasi secara verbal atau - Klien sadar perilaku kekerasan membuatnya di jauhi
tertulis orang lain
12.40 4. Melatih klien untuk melakukan kegiatan - Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk
ibadah sesuai dengan agama dan mengontrol marahnya
kepercayaan yang dianut (sholat, berdoa, - Klien mengatakan dirinya baik baik saja
kegiatan ibadah yang lainnya) Objektif :
5. Melatih klien patuh minum obat dengan 8
14.00 benar (benar nama klien, benar obat, benar - Klien tampak tenang, mata terlihat merah dan
dosis, benar cara, benar waktu, benar tangannya masih tremor dan sesekali menggempal
manfaat, benar tanggal kedaluwarsa dan - Klien belum bisa melakukan nafas dalam dengan
benar dokumentasi) benar
15.00 6. Membantu klien dalam mengendalikan - Bicara klien masih labil dan lesu
risiko perilaku kekerasan jika mengalami - TD : 130/90 mmhg N : 84 x/m R: 20x/m T: 36,8 ᵒC
kesulitan Assesment :
7. Mendiskusikan manfaat yang didapat
setelah mempraktikkan latihan - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku
15.30
mengendalikan risiko perilaku kekerasan kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku kekerasan
8. Memberikan pujian pada klien saat mampu yang telah di lakukan.
16.00
mempraktikkan latihan mengendalikan - Klien belum mampu melakukan nafas dalam dengan
risiko perilaku kekerasan benar
- BHSP mulai terjalin
Planning :
Lanjutkan intervensi selanjutnya:
Tindakan keperawatan ners (poin 1-8)

O. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Jum’at / 29 Desember 2023
No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 10.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 124/78
mmhg N :
88 x/m R:
20 x/m
T: 36,5 ᵒC

12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 124/78
mmhg N :
88 x/m R:
20 x/m
T: 36,5 ᵒC

Hari / Tanggal: Sabtu / 30 Desember 2023


No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 10.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

Hari / Tanggal: Kamis / 28 Desember 2023


No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 120/80
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

Hari / Tanggal: Jumat / 29 Desember 2023


No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
berkurang
- Klien sadar perilaku kekerasan dan sesekali
membuatnya di jauhi orang lain menggempa
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk l
mengontrol marahnya -Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 130/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 130/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

Hari / Tanggal: Sabtu / 30 Desember 2023


No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Evaluas Keperawatan Objektif (O) Selanjutnya
i (P)
1. 12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ib.Z tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 140/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC

12.00 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S -Klien - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Tn.R tampak kekerasan, tanda dan gejala, jenis perilaku intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tenang, mata kekerasan yang telah di lakukan. selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia terlihat - Klien belum mampu melakukan nafas Tindakan
marah-marah dan mengamuk merah dan dalam dengan benar keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien tremor pada - BHSP mulai terjalin ners (poin 1-
biasanya ingin melampiaskannya dengan tangan 8)
orang lain sudah
- Klien sadar perilaku kekerasan berkurang
membuatnya di jauhi orang lain dan sesekali
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk menggempa
mengontrol marahnya l
-Klien belum
bisa
melakukan
nafas dalam
dengan
benar
-Bicara klien
masih labil
-TD : 140/88
mmhg N :
88 x/m R:
22x/m
T: 36,5 ᵒC
Kandangan, 08 Januari 2024

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J) (Rahmawaty, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai