Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

D DENGAN RESIKO PERILAKU


KEKERASAN DIRUMAH SINGGAH DESA MALUEN KECAMATAN
BASARANG KUALA KAPUAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

PRESEPTOR
Ica Lisnawati, Ns., M.Kep
H. Supian, S.Kep., Ns

Disusun Oleh:
Putu Partini
NPM : 2214901210140

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2022/2023
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : 5 Januari 2023


Jam : 10.00 WIB

I. DATA DEMOGRAFI
Biodata klien
- Nama (inisial) : Tn. D
- Usia / tanggal lahir : 47 Th / 13-06-1976
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Anjir Basarang Km 4,5
- Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
- Status pernikahan : Belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak bekerja
- Diagnosa medik : Skizofrenia
- No.medical record :-
- Tanggal masuk :-
Penanggungjawab
- Nama : Ny.S
- Usia : 43 Th
- Jeniskelamin : Perempuan
- Pekerjaan /sumber penghasilan : Ibu Rumah tangga
- Hubungan dengan klien : Adik Kandung

II. ALASAN MASUK


Alasan masuk rumah singgah :
Klien mengatakan pada tanggal 15 Januari 2017 setelah dirawat di RSJ
Sambang Lihum selama kurang lebih 4 minggu klien diperbolehkan pulang
kerumah, namun klien merasa lingkungan sekitar tidak menerimanya dan
kedua orangtua sudah tidak ada yang ada hanya saudara perempuan klien dan
sudah berkeluarga. Klien mengatakan pernah kesulitan medapatkan obat
sehingga klien diantar oleh kerluarga untuk tinggal dirumah singgah dan selalu
mendapatkan obat sejak saat itu klien tidak mau lagi untuk tinggal
dlingkungan rumahnya.

III. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan merasa malu dengan tetangga dilingkungan tempat
tinggalnya dan merasa tidak dihargai sehingga klien tidak mau lagi tinggal
dirumahnya. Klien juga mengatakan tetangga mengucilkannya dan merasa
takut karena mengganggap klien punya gangguan jiwa dan bisa mengamuk.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
Klien mengatakan pernah dirawat di RS Sambang Lihum dan rutin
meminum obat.
3. Jenis Perlakuan Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
Tidak ada
b. Aniaya seksual
Tidak ada
c. Penolakan
Tidak ada
d. Kekerasan dalam keluarga
Tidak ada
e. Tindakan criminal
Tidak ada

Jelaskan 1, 2, 3
Klien bercerita pada saat sekolah SMP Kelas 1, klien pernah mengalami
sakit selama 1 bulan sehingga klien tidak dapat melanjutkan sekolah dan
berhenti sekolah, sejak kejadian itu klien mengatakan putus asa dan
kecewa sehingga membuatnya memikirkan bagaimana nasibnya nanti,
klien mempunyai keinginan dan harapan dapat lanjut bersekolah dan
menjadi pegawai, karena keinginan yang tidak dapat terwujud akhirnya
klien mulai mengalami depresi dan sering mengamuk dirumah. Pada akhir
tahun 2016 klien mengamuk sampai merusak barang-barang dirumah dan
membuat keluarga serta tetangga merasa takut sehingga dibawa ke RS
Sambang Lihum untuk mendapatkan pengobatan dan dipulangkan kembali
pada awal tahun 2017.
Klien mengatakan pernah diobati dengan cara di ruqyah dll. Klien tidak
pernah mengalami riwayat aniaya seperti aniaya fisik, aniaya seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan kriminal.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya Tidak
- Hubungan dengan keluarga :
- Gejala :
- Riwayat pengobatan/perawatan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan merasa malu dengan tetangga dilingkungan tempat
tinggalnya dan merasa tidak dihargai sehingga klien tidak mau lagi tinggal
dirumahnya. Klien juga mengatakan tetangga mengucilkannya dan merasa
takut karena mengganggap klien punya gangguan jiwa dan bisa mengamuk.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga Diri Rendah

V. FISIK
1. Tanda-tanda vital:
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 82 x/menit
RR : 22 xmenit
T : 36,5°C
2. Ukur : TB: 160 cm, BB: 60 kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Jelaskan 1, 2, 3: Hasil pengkajian pemeriksaan fisik tidak ada mengalami
masalah atau gangguan.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
= Laki-laki = Garis Keturunan

= Perempuan = Garis Perkawinan

= Klien = Tinggal Serumah

= Meninggal

Jelaskan: Klien tinggal dirumah singgah. Ayah dan ibu klien sudah
meninggal, 2 saudara laki-laki klien juga sudah meninggal yang tersisa
hanya saudara perempuan klien.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengungkapkan tidak pernah mempersalahkan
penampilannya. Klien menerima apapun keadaannya
b. Identitas diri :Klien berjenis kelamin Laki-laki dan mampu
menunjukan sikap selayaknya seorang laki-laki
c. Peran : Klien mengatakan bias mendapatkan uang sendiri
dengan cara bekerja menjadi tukang pijat.
d. Ideal diri : Klien mengatakan semoga dirinya bisa sembuh
e. Harga diri : Klien merasa tidak dihargai dan ditakuti oleh tetangga
ditempat tinggalnya karena menganggap dirinya gangguan jiwa.
MASALAH KEPERAWATAN: Harga diri rendah kronis
3. Hubungan soSial
a. Orang yang berarti: Adik perempuannya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien tidak terlalu
ikut serta kegiatan dimasyarakat sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Tidak ada hambatan
dalam berkomunikasi, tetapi klien sendiri yang jarang bergabung
dalam interaksi di masyarakat
MASALAH KEPERAWATAN: Harga diri rendah

4. Spiritual
Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam
Kegiatan ibadah : Klien sholat 5 waktu
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Secara penampilan klien termasuk rapi dan bersih
MASALAH KEPERAWATAN: tidak ada masalah

2. Pembicaraan

 Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai


pembicaraan
Jelaskan: Klien mampu berbicara dan berkomunikasi dengan baik
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah
3. Aktivitas motorik

 Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan: Klien tampak tenang saat pengkajian


MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

4. Alam perasaan
 Sedih  Ketakutan  Putus asa  Khawatir  Gembira berlebihan
Jelaskan: Klien merasa sedih karena putus sekolah
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

5. Afek
 Adekuat  Datar  Tumpul  Labil  Tidak sesuai
Jelaskan: Klien mampu mengekspresikan perasaan yang dirasakan
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

6. Interaksi saat wawancara


 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah tersinggung
 Kontak mata (-)  Defensif  Curiga
Jelaskan: Klien kooperatif, kontak mata kurang saat berbicara
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

7. Persepsi
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan  Derealisasi
 Pengecapan  penciuman  Depersonalisas
i
Jelaskan: Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendengaran,
penglihatan, dll nya.
MASALAH KEPERAWATAN: tidak ada masalah

8. Proses pikir
 Sirkumtansial  Flight of idea  Blocking
 Tangensial  Pengulangan  Kehilangan asosiasi
 Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan: Klien tidak mengalami masalah dalam proses pikirnya
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

9. Isi pikir
 Obsesi  Fobia  Pesimisme  Ide yang terkai
Rendah diri  Curiga  Pikiran magis  Kontrol pikir
 Agama  Somatic  Kebesaran
 Nihilistik  Sisip pikir  Siar pikir
Jelaskan: Klien tidak ada masalah tentang isi fikir
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran


 Compos mentis  Apatis  Somnolen  Sopor  Koma
 Waktu  Tempat  Disorientasi orang
Jelaskan: Saat dikaji klien dalam keadaan sadar penuh
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

11. Memori
 Gg. Daya ingat jangka panjang  Gg. Daya ingat jangka pendek
 Gg. Daya ingat saat ini  Konfabulasi
Jelaskan: Klien tidak mengalami gangguan pada daya ingat
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih  Tidak mampu konsentrasi  Tidak mampu berhitung
sederhana
Jelaskan: Klien mampu berkonsentrasi
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan: klien tidak mengalami gangguan dalam penilaian
MASALAH KEPERAWATAN: tidak ada masalah
14. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: Klien tidak mengingkari apa yang sudah dialaminya
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
 Bantuan minimal Bantual total
3. Mandi
 Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal Bantual total
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama : Jarang tidur siang
 Tidur malam lama : Tidak menentu, kadang terbangun dimalam hari
dan susah tidur
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan  Ya Tidak
Perawatan pendukung  Ya Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak

Menjaga kerapian rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian  Ya Tidak
Pengaturan keuanga  Ya Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
Belanja  Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain  Ya Tidak
Jelaskan: Semua kegiatan dapat dilakukan klien secara mandiri.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah
IX. MEKANISME KOPING
 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat berlebihan

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya Lainnya
Jelaskan: Klien mengatakan menyelesaikan masalah dengan berbicara dengan
ibunya dan sholat
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: Tidak ada masalah dengan
dukungan kelompok, hanya saja dari klien sendiri yang jarang bergabung
dengan kelompok sekitar lingkungannya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Tidak ada masalah
dengan lingkungan sekitar
Masalah dengan pendidikan, spesifik: Klien bersekolah sampai SMP kelas 1
Masalah dengan pekerjaan, spesifik: Klien tidak bekerja namun terkadang
menghasilkan uang dengan cara menjadi tukang pijat jika ada yang
memerlukannya.
Masalah dengan perumahan, spesifik: Klien tinggal dirumah singgah
Masalah ekonomi, spesifik: Klien tidak bekerja tapi terkadang menjadi
tukang pijat.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: Klien tidak mengalami
masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya, spesifik: Tidak ada
Jelaskan: Klien tinggal dirumah singgah dan tidak memiliki masalah yang
spesifik.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
 Penyakit jiwa
 Faktor presipitasi
 Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
Lainnya : -
Jelaskan : Dari hasil pengkajian didapatkan kesimpulan bahwa system
pendukung sangat berperan untuk klien, tetapi keluarga kurang mengetahui hal
tersebut. Selain itu, dalam pengobatan keluarga juga kurang memahami,
keluarga pernah memberikan pengobatan dengan cara ruqiyah.

XII. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medic : Skizofrenia
2. Terapi :
No Nama dan dosis Indikasi Kontra indikasi Efek Samping
.
1 Cepezet 100 mg Cepezet tablet adalah  Pasien yang Mulut terasa kering,
(1x1) obat untuk mengatasi mengalami depresi Perubahan berat
gangguan mental atau sumsum tulang. badan Sakit
mood seperti gangguan  Pasien penderita kepala,Sakit perut,
kejiwaan yang membuat gangguan hati atau Sulit pakang air
penderitanya mengalami ginjal berat. kecil, Perubahan
halusinasi, delusi, dan  Pasien yang suasana hati,
perubahan pada sikap mengalami Masalah menstruasi
(skizofrenia) dan pembengkakan Pandangan pakram,
gangguan kesulitan pada otak dan Gemetar,
membedakan antara organ hati Konstipasi, Sulit
imajinasi dan kenyataan (sindrom reye). tidur, Detak jantung
(psikosis) serta  Pasien yang berdebar, Payudara
gangguan perilaku. mengalami koma membesar, Hidung
karena barbiturat tersumbat,
atau alkohol. Perubahan
 Anak-anak 6 tahun kemampuan
ke bawah. seksual,
 Pasien yang
memiliki alergi
terhadap
klorpromazin
2 Resperidone Mengatasi gejala adanya efek samping efek samping yang
(1x1) skizofrenia, gangguan terhadap janin, tetapi mungkin timpakl
bipolar, atau gangguan belum ada studi setelah
perilaku terkontrol pada wanita menggunakan
hamil.Obat hanya risperidone antara
boleh digunakan jika lain:Pusing, Kantuk,
besarnya manfaat Sakit kepala,Mulut
yang diharapkan terasa kering,Mual,
melebihi besarnya muntah, sakit maag,
risiko terhadap diare, atau justru
janin.Risperidone sembelit, Ngiler
terserap ke dalam atau ngeces,
ASI, sehingga tidak Peningkatan berat
boleh digunakan badan, Gangguan
selama menyusui. tidur
3 Trihexyphenidyl Mengatasi gejala Obat tidak boleh Penglihatan pakram
1 x1 penyakit Parkinson dan diberikan kepada Kulit memerah
gejala ekstrapiramidal orang yang memiliki (flushing)
yang disebabkan oleh riwayat hipersensitif Pusing atau sakit
efek samping obat pada trihexyphenidyl kepala
hydrochloride. Mulut kering
Mual atau muntah
Konstipasi
Kantuk
Kelelahan
Rasa cemas atau
gugup

XIII. ANALISA DATA


Hari/Tanggal : Kamis, 4 Januari 2023
No. Data Masalah
1. DS: Harga diri rendah
- Klien mengatakan merasa malu dengan
tetangga dilingkungan tempat tinggalnya
dan merasa tidak dihargai sehingga klien
tidak mau lagi tinggal dirumahnya.
- Klien juga mengatakan tetangga
mengucilkannya dan merasa takut karena
mengganggap klien punya gangguan
jiwa dan bisa mengamuk.
DO:
- Klien tampak kooperatif
- Klien tampak menunduk
- Kontak mata kurang

2. DS: Resiko Perilaku


- Klien mengatakan pada akhir tahun 2016 Kekerasan
klien pernah mengamuk sehingga dibawa
ke RS Sambang Lihum untuk
mendapatkan pengobatan dan
dipulangkan kembali pada tahun 2017
dan menetap tinggal dirumah singgah.
DO: -

XIV. POHON MASALAH


Effect Resiko Perilaku Kekerasan

Core Problem Harga diri rendah

Causa Mekasnisme koping tidak efektif

XV. PRIORITAS DIAGNNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Resiko SP 1 SP 1
perilaku 1. Pasien mampu 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi penyebab PK 1. Menentukan mekanisme koping
kekerasan mengidentifikasi penyebab 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tanda dan yang dimiliki klien dalam
PK gejala PK menghadapi masalah serta sebagai
2. Pasien mampu 3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi PK yang langkah awal dalam menyusun
mengidentifikasi tanda dan dilakukan strategi berikutnya
gejala PK 4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi akibat PK 2. Deteksi diri dapat mencegah
3. Pasien mampu 5. Ajari pasien cara mengontrol PK yang sehat tindakan yang dapat membahayakan
mengidentifikasi PK yang 6. Minta pasien memasukkan dalam kegiatan harian klien dan lingkungan sekitar.
dilakukan Buat kontrak selanjutnya 3. Melihat mekanisme koping klien
4. Pasien mampu dalam menyelesaikan masalah yang
mengidentifikasi akibat PK dihadapi
5. Pasien mampu menyebutkan 4. Membantu klien melihat dampak
cara mengontrol PK: Tarik yang ditimbulkan akibat perilaku
nafas dalam & memukul kekerasan yang dilakukan klien
bantal 5. Menurunkan perilakun destruktif
6. Pasien mampu yang akan mencederai klien dan
mempraktekkan latihan cara lingkungan sekitar
mengontrol PK 6. Memasukan kegiatan untuk
mengontrol perilaku kekerasan ke
dalam jadwal kegiatan harian
merupakan upaya diri melatih dan
mengaplikasikan cara fisik 1 saat
klien marah.
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien. 1. Evaluasi sangat penting untuk
kegiatan harian klien 2. Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan membuat rencana selanjutnya
2. Klien dapat mengontrol dengan cara fisik II (memukul bantal/benda lain 2. Memukul benda yang empuk berupa
perilaku kekerasan dengan yang empuk). bantal atau guling dapat mengurangi
cara fisik II (memukul 3. Dorong klien untuk memasukkan latihan perilaku keinginan klien untuk melakukan
bantal/benda lain yang kekerasan cara fisik II dalam jadwal kegiatan perilaku kekerasn.
empuk) harian. 3. Memasukkan kegiatan untuk
3. Klien dapat memasukkan mengontrol perilaku kekerasan
latihan perilaku kekerasn kedalam jadwal kegiatan harian
cara fisik II dalam jadwal merupakan upaya untuk
kegiatan harian membiasakan diri melatih
mengaplikasikan cara fisik II saat
klien marah.
SP 3 SP 3
1. Klien dapat mengevaluasi 1. Dorong klien untuk mengevaluasi latihan 1. Evaluasi sangat penting untuk
latihan mengontrol perilaku mengontrol perilaku kekerasan cara fifik II kedalam membuat rencana selanjutnya.
kekerasan cara fisik II ke jadwal kegiatan hariannya. 2. Cara verbal
dalam jadwal kegiatan 2. Latihan klien mengontrol perilaku kekerasan (mengungkapkan/menolak dengan
hariannya dengan cara verbal cara yang baik) dpat mengurangi
2. Klien dapat mengontrol 3. Dorong klien untuk mengevaluasi latiahn keinginan klien untuk melakukan
perilaku kekerasan dengan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal perilaku kekerasan.
cara verbal kedalam jadwal kegiatan harian. 3. Memasukkan kegiatan untuk
3. klien dapat memasukkan 4. Dorong klien untuk mengevaluasi latiahn mengontrol perilaku kekerasan
latihan mengontrol perilaku mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal kedalam jadwal kegiatan harian
kekerasan dengan cara kedalam jadwal kegiatan harian. merupakan upaya untuk
verbal kedalam jadwal membiasakan diri melatih
kegiatan harian mengaplikasikan cara verbal saat
4. klien dapat mengevaluasi klien marah.
latihan mengontrol perilaku 4. Evaluasi sangatt penting untuk
kekerasan dengan cara membuat rencana selanjutnya.
verbal kedalam jadwal
kegiatan harian
SP 4 SP 4
1. Klien dapat mengontrol 1. Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan 1. Cara spiritual (berwudhu/shalat)
perilaku kekerasan dengan dengan cara spiritual. dapat mengurangi keinginan klien
cara spiritual 2. Dorong klien untuk mengevaluasi latihan untuk menentukan perilaku
2. Klien dapat mengevaluasi mengontrol perilaku kekerasan dengan cara kekerasan.
latihan mengontrol perilaku spiritual ke dalam jadwal kegiatan hariannya. 2. Memasukkan kegiatan untuk
kekerasan dengan cara mengontrol perilaku kekerasan
spiritual ke dalam jadwal kedalam jadwal kegiatan harian
kegiatan hariannya. merupakan upaya untuk
membiasakan diri melatih
mengaplikasi cara spiritual saat klien
marah.

SP 5 SP 5
1. Klien dapat mengevaluasi 1. Dorong klien untuk mengevaluasi latihan 1. Evaluasi sangat penting untuk
latihan mengontrol perilaku mengontrol perilaku kekerasan dengan cara membuat rencana selanjutnya.
kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan hariannya. 2. Meminum obat dapat mengurangi
spiritual ke dalam jadwal 2. Latihan klien untuk mengontrol perilaku kekerasan keinginan klien untuk melakukan
kegiatan harian klien. dengan cara minum obat. perilaku kekerasan.
2. Klien dapat mengontrol 3. Dorong klien untuk memasukkan latihan 3. Memasukkan kegiatan untuk
perilaku kekerasan dengan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum mengontrol perilaku kekerasan ke
cara minum obat. obat kedalam jadwal kegiatan harian. dalam jadwal kegiatan harian
3. Klien dapat memasukkan merupakan upaya untuk
latihan mengontrol perilaku membiasakan diri melatih
kekerasan dengan cara mengaplikasikan minum obat saat
minum obat kedalam jadwal klien marah.
kegiatan harian.

XVII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Hari/tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd
1 Jum’at, 6 Januari Resiko Perilaku 1. Membina hubungan saling S:
2023 Kekerasan percaya dengan klien dengan - Evaluasi BHSP Klien mengatakan
menggunakan komunikasi senang berkenalan dengan perawat
09.00 WIB teraupetik dengan ramah, baik - Evaluasi BHSP Klien mengatakan
secara verbal maupun non verbal mulai bisa berbicara dan
2. Mengadakan kontak sering dan memperkenalkan diri
singkat secara bertahap - Klien mengatakan jika obat habis dan
terhenti maka akan membuat
SP 1 perasaannya gelisah dan muncul
1. Bantu pasien untuk keinginan untuk melakukan perilaku
mengidentifikasi penyebab PK kekerasan, atau mengamuk.
2. Bantu pasien untuk - Klien mengatakan akan rutin
mengidentifikasi tanda dan gejala meminum obat
PK - Klien mengatakan selama dirumah
3. Bantu pasien untuk singgah dia rutin mengkomnsumsi
mengidentifikasi PK yang obat jiwa dan tidak pernah terhenti
dilakukan - Kien mengatakan sudah mampu
4. Bantu pasien untuk mengontrol emosinya
mengidentifikasi akibat PK O:
5. Ajari pasien cara mengontrol PK - Klien tampak responsif dan lebih
yang sehat komunikatif
6. Minta pasien memasukkan dalam - Kontak mata masih kurang saat
kegiatan harian
7. Buat kontrak selanjutnya berkomunikasi
SP 2 - Klien terlihat melakukan sholat jumat
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian ke masjid
klien. - Klien tampak membantu dan
2. Latih klien untuk mengontrol memimpin teman-temannya yang ada
perilaku kekerasan dengan cara dirumah singgah.
fisik II (memukul bantal/benda - Klien berprilaku sopan dan tidak
lain yang empuk) menunjukan prilakuk kekerasan
3. Dorong klien untuk memasukkan A:
latihan perilaku kekerasan cara Klien sudah mampu menceritakan
fisik II dalam jadwal kegiatan penyebab munculnya perilaku kekerasan
harian. yang dialaminya

SP 3 P: Lanjutkan intervensi
1. Dorong klien untuk mengevaluasi 1. Dorong klien untuk mengevaluasi
latihan mengontrol perilaku latihan mengontrol perilaku
kekerasan cara fifik II kedalam kekerasan dengan cara spiritual ke
jadwal kegiatan hariannya. dalam jadwal kegiatan hariannya.
2. Latihan klien mengontrol perilaku 2. Latihan klien untuk mengontrol
kekerasan dengan cara verbal perilaku kekerasan dengan cara
3. Dorong klien untuk mengevaluasi minum obat.
latiahn mengontrol perilaku 3. Dorong klien untuk memasukkan
kekerasan dengan cara verbal latihan mengontrol perilaku
kedalam jadwal kegiatan harian. kekerasan dengan cara minum
4. Dorong klien untuk mengevaluasi obat kedalam jadwal kegiatan
latiahn mengontrol perilaku harian.
kekerasan dengan cara verbal
kedalam jadwal kegiatan harian.

SP 4
1. Latih klien untuk mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara
spiritual.
2. Dorong klien untuk mengevaluasi
latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara spiritual
ke dalam jadwal kegiatan
hariannya.

SP 5
1. Dorong klien untuk mengevaluasi
latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara spiritual
ke dalam jadwal kegiatan
hariannya.
2. Latihan klien untuk mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara
minum obat.
3. Dorong klien untuk memasukkan
latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara minum
obat kedalam jadwal kegiatan
harian.

XVI. CATATAN PERKEMBANGAN


No Jam Diagnosa Respon Subyektif Respon Obyektif Analisa Masalah Perencanaan Paraf
evaluasi Keperawatan (S) (O) (A) selanjutnya
(P)
1. 08.00 Resiko - Klien mengatakan - Klien tampak Masalah teratasi - Membina
wib Perilaku
senang berkenalan melakukan sholat Sebagian hubungan saling
Kekerasan
dengan perawat jumat ke masjid percaya
- Klien mengatakan mulai - Klien tampak - Dorong klien
bisa berbicara dan mengikuti aktivitas untuk
memperkenalkan diri dilingkungan rumah mengevaluasi
- Klien mengatakan sudah singgah dengan latihan mengontrol
melakukan sholat 5 tetangga perilaku kekerasan
waktu - Klien tampak tenang dengan cara
- Klien mengatakan sering - Klien tampak lebih spiritual ke dalam
menonton ceramah di komunikatif jadwal kegiatan
TV - Klien sudah mampu hariannya.
- Klien mengatakan sudah menceritakan - Latihan klien
rutin meminum obat masalahnya untuk mengontrol
- Klien mengatakan tidak perilaku kekerasan
akan putus minum obat dengan cara
- Kien mengatakan sudah minum obat.
mampu mengontrol - Dorong klien
emosinya untuk
- Klien mengatakan memasukkan
mengerti tentang terapi latihan mengontrol
pengobatan yang perilaku kekerasan
dikonsumsinya untuk dengan cara
menangani gejala minum obat
gangguan jiwa dan kedalam jadwal
membuat klien merasa kegiatan harian.
lebih tenang
Kuala Kapuas, Januari 2023
Ners Muda

(Putu Partini)
Perseptor Akademik Perseptor Klinik

(Ica Lisnawati, Ns., M.Kep) (H. Supian, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai