Anda di halaman 1dari 6

MINI CE-X PADA BY. NY.

F
DENGAN DIAGNOSA MEDIS SYOK SEPSIS DI RUANG IGD RSUD DR. H
SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS (PPKGK)

Nama : Siti Rahmah


NPM : 2214901210150
Preseptor Akademik : Izma Daud, Ns,. M.Kep
Preseptor Klinik : Widya Astuty, S.Kep.Ns

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022/2023
LAPORAN MINICE-X

Nama (inisial) : By. Ny. F


Usia/Tanggal lahir : 34 Tahun
Diagnosa Medis : Syok Sepsis
Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2023
Jam : 10.00 WIB

Riwayat Keluhan Saat Pengkajian :


Ibu pasien mengatakan pada hari kamis, 26 Januari 2023 jam 01.00 WIB datang ke IGD dengan
keluhan anak ada tersedak dan mengalami sesak napas beberapa saat, kemudian kondisi anak
membaik sehingga dianjurkan pulang dari IGD, pada pagi hari anak tiba-tiba mengalami sesak
napas dan ada kejang sehingga dibawa kembali ke IGD, kemudian masuk rawat inap.
Tanda-tanda vital :
- Suhu          : 36,4 oC
- Nadi          : 148 x/menit
- Pernafasan : 52 x/menit
- Tekanan darah  : 82/42 MmHg

Hasil lab : Tanggal 26 Januari 2023


Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
HEMOGLOBIN 9.5 g/dl 11.5-17.5
LEUKOSIT 7.18 /uL 10.0-26.0
ERITROSIT 2.98 L 3.80-5.80
TROMBOSIT 454 /ul 125-350
HEMATOKRIT 28.1 % 35.0-50.0
MCV 94.5 fl 82.0-100.0
MCH 28.2 pg 26.0-32.0
MCHC 33.7 g/gl 31.6-35.4
GRANULA 81.7 % 50.0-70.0
LYMPOSIT 73.2 % 20.0-50.0

KIMIA KLINIK
GLUKOSA SEWAKTU 140 mg/dL 80-200
ANTIGEN SARS-COV-2 NEGATIF NEGATIF
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Problem
1 Subjektif : Hipersekresi jalan Bersihan jalan napas
- Ibu klien mengatakan anaknya ada napas tidak efektif
tersedak sebelum dibawa ke (SDKI 2018-2020
Rumah sakit D.0001)
Objektif :
- Pasien tidak ada batuk
- Terdengar bunyi nafas tambahan
ronchi
- Irama nafas tidak teratur
- Tampak sputum berlebihan
- Pasien tidak bisa mengeluarkan
sputum dengan sendirinya
- Nafas pasien tampak cepat dengan
frekuensi 56 x/menit
- Terpasang ETT
- R: 56 x/menit
-SPO2: 98 %
2 Subjektif : Hambatan upaya Pola napas tidak efektif
- Ibu pasien mengatakan pasien napas (SDKI 2018-2020
sesak napas D.0005)
Objektif :
- RR: 56 x/menit
- Napas tidak teratur
- Tampak sesak napas
- Terpasang ETT
- TTV:
TD: 82/42 mmHg
N: 155 x/menit
3 Faktor risiko : - Risiko infeksi
- Ketidakadekuatan pertahanan (SDKI 2018-2020
tubuh sekunder D.0142)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
3. Risiko infeksi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Intervensi Tujuan & Kriteria Masalah Rasional
1 1. Monitor pola nafas Setelah dilakukan asuhan 1. Beberapa penyakit saluran
(frekuensi, keperawatan selama 3 x pernapasan (misalnya :
kedalaman, usaha 24 jam diharapkan tuberkulosis paru) dapat
nafas) bersihan jalan nafas menyebabkan luasnya
2. Monitor bunyi nafas efektif dengan kriteria jangkauan dalam paru-
tambahan dan hasil: paru yang berasal dari
adanya sputum 1. Sputum berkurang bronkopneumonia yang
3. Posisikan semi 2. Pola nafas dalam batas meluas menjadi inflamasi,
fowler/ fowler normal nekrosis, efusi pleura, dan
4. Lakukan 3. Tidak ada penggunaan meluasnya fibrosis dengan
penghisapan lendir otot nafas tambahan gejala-gejala respirasi
5. Berikan oksigen 4. Tidak ada suara nafas distress.
6. Kolaborasi tambahan 2. Mengetahui adanya suara
pemberian nafas tambahan sehingga
bronkodilator. dapat diketahui intervensi
selanjutnya
3. Memaksimalkan ekspansi
paru
4. Mengurangi sesak napas
5. Memenuhi kebutuhan
oksigen
6. Mengencerkan sputum
melalui obat
2 1. Monitor pola napas Setelah diberikan tindakan 1. Mengetahui frekuensi,
2. Pertahankan kepatenan keperawatan 3x24 jam, kedalaman, irama pernafasan
jalan napas, Inspirasi dan / atau 2. Pasien dapat bernapas
3. Posisikan semi fowler, ekspirasi yang memberikan dengan mudah
4. Berikan oksigen ventilasi adekuat, dengan 3. Memaksimalkan ekspansi
kriteria hasil: paru
 Frekuensi napas normal, 4. Mengurangi sesak
 Kedalaman napas teratur,
 Sesak berkurang atau
tidak ada,
 Penggunaan alat bantu
napas berkurang
3 1. Monitor tanda gejala Setelah diberikan tindakan 1. Mengetahui adanya gejala
infeksi keperawatan 3x24 jam, tidak infeksi pada pasien
2. Batasi pengunjung ada gejala fieksi dengan 2. Meminimalkan interaksi
3. Cuci tangan sebelum kriteria hasil : antara pasien dengan orang
dan sesudah kontak  Demam menurun, lain supaya tidak terjadi
dengan pasien dan  Kemerahan tidak ada, penyebaran infeksi
lingkungan pasien,  Nyeri berkurang, 3. Tangan tenaga medis yang
4. Pertahankan teknik  Bengkak tidak ada, terkontaminasi merupakan
aseptik, sumber utama dari
penyebaran mikroorganisme
5. Kolaborasi dalam
patogen, sehingga dapat
pemberian antibiotik
memicu infeksi
4. Menghindari infeksi
5. Mengobati/ mencegah infeksi
Kuala Kapuas, Januari 2023
Preseptor klinik, Ners Muda,

(Widya Astuty, S.Kep.Ns) (Siti Rahmah)

Anda mungkin juga menyukai